Hitungan 7,8 Ngerujung level tinggi
Hitungan 1 Hitungan 2 Hitungan 3,4 Hitungan 5,6
Hitungan 7,8
7 Ngetir : gerakan ini dilakukan
dengan cara posisi kaki kanan di depan kaki kiri dengan posisi
badan mendak lalu kedua tangan di depan dada. Pergelangan
tangan diukel ke dalam lalu di dorong ke kanan dan ke kiri.
8 Makurancang : gerakan ini
dilakukan dengan tangan kanan berada sejajar pinggang dan
tangan kiri sejajar dengan lutut, jari-jari jempol di tutup, posisi
badan mendak.
9 Kenui melayang : gerakan ini
dilakukan hampir sama dengan samber melayang tetapi bedanya
jika posisi tangan pada samber melayang disilang di depan dada
maka posisi kenui melayang disilang di samping pinggang
dengan jari ngecum. . Gerakan ini dilakukan 1x8 hitungan
10 Hitungan 1-4 Hitungan 5-8
Gubugh gakhang adalah gerakan maju ke depan tetapi dilakukan
dengan perlahan, posisi kaki mendak, arah hadap serong
kanan dan kiri, posisi tangan menengadah berada di depan
dada, kemudian diturunkan ke samping pinggang. Gerakan ini
dilakukan 1x8 hitungan
11 Balik palo adalah gerakan yang
dilakukan dengan cara telapak tangan kanan dihadapkan ke
depan dengan posisi berada di depan dahi dan tangan kiri
berada di depan dada lalu badan berbalik ke arah belakang.
Gerakan ini dilakukan sebnyak 1x8 hitungan
12 Hitungan 1,2 Hitungan 3,4
Nyiau bias adalah gerakan yang dilakukan dengan memutar
bagian pergelangan tangan ukel, posisi badan menghadap
ke kanan kemudian ke kiri.Posisi badan mendak.
Gerakan ini menyerupai orang yang sedang mencuci beras.
Gerakan nyiau bias ke sebelah kanan 1x8, nyiau bias ke kiri
1x8
13 Hitungan 1-4 Hitungan 5-8
Sabung melayang : gerakan ini dilakukan hampir sama dengan
samber melayang akan tetapi posisi tangan disilangkan di
depan dada kemudian tangan direntangkan sejajar bahu
dengan posisi jari ngecum. Gerakan ini dilakukan sebanyak
2x8.
14 Hitungan 1,3,5,7 Hitungan 2,4,6,8
Tolak tebeng adalah gerakan yang dilakukan dengan cara
tangan kanan direntangkan sejajar bahu sedangkan tangan
kiri ditekuk di depan dada, begitu sebaliknya tangan kiri
direntangkan sejajar bahu sedangkan tangan kanan ditekuk
di depan dada tergantung dengan posisi penari. Kaki
bergerak bergeser dengan posisi kaki mendak. Gerakan ini
dilakukan sebanyak 2x8.
15 Hitungan 1,2 Hitungan 3,4
Hitungan 5,6 Hitungan 7,8 Mempam bias adalah gerakan
berpindah tempat membentuk posisi berhadap-hadapan. Posisi
badan mendak dan dicondongkan ke kanan dan ke
kiri.Kedua telapak tangan terbuka di atas bahu. Gerakan
ini dilakukan sebanyak 2x8 hitungan
16 Hitungan 1,2 Hitungan 3,4
Hitungan 5,6 Hitungan 7,8 Belah hui adalah gerakan yang
dilakukan dengan cara para penari saling berhadapan lalu
tangan disilangkan dan posisi kaki kanan di depan kaki kiri,
ketika tangan akan direntangkan ke samping, posisi kaki kanan
mundur sejajar dengan kaki kiri kemudian telapak tangan
diletakkan ke atas bahu lalu kaki mendak. Gerakan ini dilakukan
sebanyak 2x8
17 Hitungan 1 Hitungan 2
Hitungan 3 Hitungan 4 Hitungan 5 Hitungan 6
Hitungan 7 Hitungan 8 lipetto menyerupai gerakan
berputar namun tidak sekaligus, bertahap dari pojok kanan
kemudian pojok kiri, posisi kaki mendak dan disertai dengan
gerakan pergelangan tangan ukel, tangan kanan di samping
kepala, tangan kiri di depan dada dan sebaliknya tangan kiri
di samping kepala, tangan kanan di depan dada secara bergantian.
Gerakan ini dilakukan sebanyak 2x8
18 Jong geppakippek adalah
gerakan yang dilakukan dengan posisi duduk simpuh, tangan
kanan di atas lutut sedangkan tangan kiri berada di samping
pinggang kemudian badan bersimpuh atau merunduk.
Gerakan ini dilakukan sebanyak 1x8
2.6.2 Musik Pengiring Tari Sigeh Penguten
Alat musik pengiring tari sigeh penguten adalah seperangkat talo balak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi Lampung, 2000: 20. Talo balak yang
secara lengkap berjumlah 19 buah instrumen yang dimainkan oleh 12 orang penabuh penayakan. Dalam penyajiannya semua alat tersebut dibunyikan secara
bersama sama atau sebagian saja sesuai dengan aturan yang ada. Kemudian hasil permainan alat musik talo balak ini disebut dengan istilah tabuhan Mustika,
2012:78. Tabuhan yang digunakan dalam tari sigeh penguten adalah tabuh gupeg dan tarei.
2.6.3 Busana Tari Sigeh Penguten
a. Aksesoris yang digunakan di Kepala Adapun aksesoris yang digunakan di kepala antara lain siger, gaharu, kembang
goyang, sanggul, ronce kembang untaian bunga melati, subang giwir anting dan peneken. Siger merupakan mahkota yang dipakai di kepala. Siger merupakan
simbol adat dari masyarakat Lampung. Gaharu kembang goyang merupakan aksesoris yang digunakan di kepala dan dipasang di belakang siger yang berupa
mahkota kecil. Cara memakainya ditusukkan di atas sanggul. Sanggul ditutupi
oleh untaian bunga melati yang melambangkan kesucian seorang wanita Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, 2000: 20. Peneken adalah
perhiasan yang dikenakan melingkar sepanjang dahi sebelum memakai siger. b.Pakaian dan aksesoris yang dikenakan untuk badan
Adapun pakaian dan aksesoris yang dikenakan di badan antara lain tapis pucuk rebungbintang perakcucuk pinggir, baju kurung, bebe, selendang tapis, bulu
serettei pending, kalung buah jukum, kalung papan jajar, gelang burung , gelang kano, gelang bibit dan tanggai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi
Lampung, 2000:20.
2.7 Kegiatan Ekstrakurikuler
2.7.1 Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler Kegiatan ekstra kurikuler adalah kegiatan tambahan di luar struktur program yang
umumnya merupakan kegiatan pilihan Subroto, 1997:272. Selain itu menurut Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, kegiatan ekstrakurikuler adalah
kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran agar lebih memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan siswa.
2.7.2 Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler 1. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan siswa
beraspek kognitif, afektif dan psikomotor 2. Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi
menuju manusia seutuhnya yang positif
3. Dapat mengetahui, mengenal, serta membedakan antara hubungan satu pelajaran dengan mata pelajaran lain.
2.7.3 Jenis kegiatan Ekstrakurikuler a. Krida, meliputi Kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa LDKS,
Palang Merah Remaja PMR, Pasukan Pengibar Bendera Pusaka PASKIBRAKA.
b. Karya Ilmiah, meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja KIR, kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian.
c. Latihan, lomba keberbakatan dan prestasi, meliputi pengembangan bakat olah raga, seni dan budaya, cinta alam, jurnalistik, teater, dan keagamaan.
d. Seminar, lokakarya, dan pameran atau bazar, dengan substansi antara lain karir, pendidikan, kesehatan, perlindungan HAM, keagamaan, seni budaya.
2.8 Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian tentang pembelajaran gerak tari bedana menggunakan metode demonstrasi di SMP Negeri
2 Bandar Lampung, yang ditulis oleh Martlinda. Persamaan penelitian ini dengan yang ditulis Martlinda adalah metode yang digunakan dalam pembelajaran tari,
yaitu metode demonstrasi. Namun, terdapat perbedaan pada objek penelitian, yaitu pembelajaran tari sigeh penguten sedangkan di dalam penelitian Martlinda
objek penelitiannya adalah tari bedana. Selain itu, terdapat perbedaan pula pada subjek penelitian, yaitu siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di SMA
Negeri 9 Bandar Lampung sedangkan di dalam penelitian Martlinda subjek penelitiannya adalah siswa SMP Negeri 2 Bandar Lampung.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilimiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu Sugiono, 2011:3. Metode penelitian
digunakan untuk mengetahui dan mendeskripsikan pembelajaran tari sigeh penguten pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 9 Bandar Lampung.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Dipilihnya pendekatan penelitian deskriptif kualitatif karena gejala-gejala informasi atau
keterangan dari hasil pengamatan selama proses penelitian berlangsung mencirikan naturalistik yang menunjukkan bahwa pelaksanaan penelitian ini
terjadi secara ilmiah, apa adanya dalam situasi normal yang tidak dimanipulasi keadaan dan kondisinya Sugiono, 2011: 14. Hal yang dideskripsikan adalah
pembelajaran tari sigeh penguten melalui metode demonstrasi pada kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri 9 Bandar Lampung
3.2 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah berupa data-data yang berasal dari informan, yaitu Guru Seni Budaya di SMA Negeri 9 Bandar Lampung dan 25
siswa kelas X yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tari di SMA Negeri 9 Bandar Lampung
3.3 Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang dipakai untuk mengumpulkan informasi atau fakta-fakta di lapangan Sugiono, 2011:208. Teknik pengumpulan
data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utamanya adalah mendapatkan data.
3.3.1 Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan teknik pengumpulan data paling utama dalam penelitian. Observasi adalah suatu pengamatan terhadap objek yang diteliti
baik secara langsung maupun tidak langsung. Observasi merupakan suatu proses yang kompleks dan tersusun. Dengan demikian maka pengertian observasi dalam
penelitian kualitatif secara esensial adalah pengamatan langsung terhadap objek untuk mengetahui keberadaan objek, situasi, kondisi, konteks, ruang beserta
maknanya dalam upaya pengumpulan data penelitian. Bertindak sebagai pengajar dan pengamat observasi partisipasi pada kegiatan
ekstrakurikuler tari di SMA Negeri 9 Bandar Lampung yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dengan melakukan pengamatan terhadap pembelajaran
seni tari pada siswa di SMA Negeri 9 Bandar Lampung
3.3.1.1 Observasi Partisipatif Participant observation
Dalam observasi ini peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati, mendengarkan yang mereka ucapkan dan berpartisipasi dalam
aktivitas mereka secara seimbang yakni antara menjadi orang dalam dengan orang luar, Sugiyono, 2011:102. Dalam pengamatan ini, akan dilakukan pengamatan
partisipasif hanya dalam beberapa bagian kegiatan dan tidak seluruhnya.