f. Membenahi dan memperagakan kembali gerak tari yang lebih jelas pada siswa yang kurang tepat dalam melakukan gerak
g.Memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif dalam proses belajar
2.4.4.3 Langkah Mengakhiri Demonstrasi
Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan
demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk meyakinkan apakah siswa memahami proses demonstrasi itu atau tidak. Selain
memberikan tugas yang relevan, ada baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya
2.5 Seni Tari
Definisi tentang tari telah diutarakan oleh beberapa ahli, ada yang menyatakan bahwa tari merupakan ungkapan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan
melalui gerak-gerak ritmis yang indah. Soedarsono, 2003:10. Seni tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dalam bentuk gerak tubuh
yang diperhalus melalui estetika Mustika, 2012: 21. Definisi lain adalah sebagai ekspresi manusia yang bersifat estetis, kehadirannya tidak bersifat independen.
Dilihat secara tekstual, tapi dapat dipahami dari bentuk dan teknik yang berkaitan dengan komposisinya analisis bentuk atau penataan koreografi atau teknik
penarinya analisis cara melakukan atau keterampilan. Tari tidak hanya berfungsi sebagai hiburan atau seni pertunjukan tetapi tari juga
berfungsi sebagai media pendidikan. Tari dalam dunia pendidikan dikenal dengan
istilah tari pendidikan. Tari pendidikan merupakan inivasi baru dalam praktik pendidikan seni. Tari menjadi media untuk mendidik siswa dalam
mengembangkan kreatifitas. Kemampuan menari erat kaitannya dengan kemampuan psikomotor karena lebih menitik beratkan pada kemampuan praktik.
Tujuan akhir pembelajaran tari adalah memperoleh keterampilan menari. Keterampilan menari yang ideal mencakup tiga aspek yaitu wiraga, wirama,
wirasa. Mustika, 2012: 22. Pada aspek wiraga hal yang dinilai adalah teknik gerak dalam melakukan ragam-
ragam gerak pada tari. Teknik gerak merupakan salah satu aspek yang menentukan suatu tarian itu dapat dikatakan dikuasai atau tidak. Aspek wirama
merupakan kesesuaian gerak tari dengan musik pengiring tari. Kesesuaian gerak dengan musik yang dimaksud adalah siswa dapat menyesuaikan gerak yang
dilakukan selaras dengan tempo pada musik pengiring. Aspek wirasa merupakan ekspresi yang ditampilkan pada saat menari, ekspresi yang ditampilkan harus
sesuai dengan fungsi tarian Mustika, 2012:22.
2.6 Tari Sigeh Penguten
Tari sigeh penguten berasal dari daerah Lampung dan merupakan salah satu tari pelengkap ritual tetapi seiring berjalannya waktu, tari ini berfungsi sebagai tari
pembuka, ucapan selamat datang kepada tamu yang hadir. Tari sigeh pengunten merupakan tari kelompok putri yang jumlahnya ganjil 3,5,7,dan seterusnya. Ciri
khas tarian ini adalah penggunaan properti tepak. Tepak adalah kotak berwarna keemasan yang dibawa salah satu penari yang posisinya berada paling depan.
Properti ini berisi daun sirih yang akan diberikan pada seorang tamu yang
dianggap mewakili seluruh tamu yang hadir. Tari sigeh pengunten memiliki berbagai versi mengenai asal usulnya. Tari ini diilhami oleh tari tepak yang
berasal dari Mesuji Wiralaga. Mesuji Wiralaga adalah suatu wilayah yang terletak di sebelah utara provinsi Lampung, berbatasan dengan provinsi Sumatera Selatan.
Tari tepak ini kemudian dikenal dengan tari sigeh penguten.
2.6.1 Ragam Gerak Tari Sigeh Penguten
Tabel 1. Ragam Gerak Tari Sigeh Penguten No
Gambar Bentuk Ragam Tari Sigeh Penguten
Deskripsi Ragam Gerak Tari Sigeh Penguten
1 Lapah tebeng adalah gerakan
yang dilakukan diawal dan diakhir tarian yaitu dilakukan
sebagai awalan masuk ke panggung dan keluar dari
panggung, gerakan ini dilakukan penari dengan cara meletakkan
pergelangan tangan kanan di atas dan pergelangan tangan kiri
di bawah dengan posisi ibu jari dan jari tengah bersentuhan atau
disebut dengan ngecum, dan kaki berjalan lurus ke depan.
Posisi badan tegap, posisi pandangan mata dan kepala ke
depan. Gerakan ini dilakukan 6 x8 hitungan