b Mengembangkan kemampuan berpikir para siswa, anggapan yang menyatakan bahwa kemampuan berpikir akan lahir bila pengetahuan
makin bertambah c Melalui inkuiri atau problem solving kemampuan berpikir tadi
diproses dalam situasi atau keadaan yang bener – bener dihayati, diminati siswa serta dalam berbagai macam ragam altenatif
d Membina pengembangan sikap perasaan ingin tahu lebih jauh dan cara berpikir objektif – mandiri, krisis – analisis baik secara
individual maupun kelompok
Tujuan dari pembelajaran problem solving adalah sebagai berikut. 1 Siswa menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan kemudian
menganalisisnya dan akhirnya meneliti kembali hasilnya. 2 Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hadiah intrinsik
bagi siswa. 3 Potensi intelektual siswa meningkat.
4 Siswa belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses melakukan penemuan
b. Langkah-langkah model pembelajaran problem solving
Model problem solving atau model pemecahan masalah bukan hanya sekedar metode mengajar. Ia juga merupakan suatu metode berpikir sebab
dalam problem solving dapat digunakan metode-metode lain yang dimulai
dengan mencari data sampai pada penarikan kesimpulan. Langkah-langkah penggunaan metode ini sebagai berikut:
1. Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari siswa sesuai dengan taraf kemampuannya.
2. Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang muncul. Misalnya dengan jalan membaca
buku-buku, meneliti, bertanya, dan berdiskusi. 3. Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dugaan
jawaban tentu saja didasarkan pada data yang telah diperoleh pada langkah kedua di atas.
4. Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut sehingga batul-betul yakin bahwa jawaban tersebut betul-betul cocok.
5. Menarik kesimpulan. Artinya siswa harus sampai pada kesimpulan terakhir tentang jawaban dari masalah tadi. Bahri, 2006: 91-92
c. Kelebihan dan kelemahan pembelajaran problem solving
Kelebihan pembelajaran problem solving antara lain sebagai berikut. 1. Mendidik siswa untuk berpikir secara sistematis.
2. Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.
3. Berpikir dan bertindak kreatif. 4. Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis
5. Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan. 6. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
7. Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat. 8.
Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan,khususnya dunia kerja
9. Mampu mencari berbagai jalan keluar dari suatu kesulitan yang
dihadapi. 10. Belajar menganalisis suatu masalah dari berbagai aspek.
11. Mendidik siswa percaya diri sendiri.
Kelemahan pembelajaran problem solving antara lain sebagai berikut.
a Memerlukan cukup banyak waktu. b Melibatkan lebih banyak orang.
c Tidak semua materi pelajaran mengandung masalah. d Memerlukan perencanaan yang teratur dan matang.
e Tidak efektif jika terdapat beberapa siswa yang pasif
d. Pelaksanaan Model Problem Solving.
Dalam proses Problem Solving terdapat beberapa tahap yang harus disiapkan mulai dari mempersiapkan masalah sampai cara memecahkan masalah atau
solusi dari masalah tersebut. Gick dalam Rofik, 2009:14 mengemukakan dua hal penting dari teori pemrosesan informasi dalam Problem Solving , yaitu:
1 memunculkan wakil masalah generation of a problem representation,
2 proses solusi a solution proses. Sedangkan Wiconsin 1996: 65 memilih proses Problem Solving menjadi
empat tahap, yaitu: 1 pengajuan masalah problem possing
2 pendekatan masalah problem approach,
3 solusi masalah problem solution, dan