Penyelesaian Metode Goal Programming

2. Divisibilitas Diasumsikan bahwa nilai-nilai , + , dan − yang dihasilkan dapat dipecah. Artinya, jumlah pecahan nilai dapat diselesaikan dan digunakan dalam solusi. 3. Terbatas Diasumsikan bahwa nilai-nilai , + , dan − yang dihasilkan harus terbatas. Artinya, variabel keputusan, sumber daya, atau variabel deviasijumlahnya terbatas.

2.2.7 Prosedur Perumusan Goal Programming

Langkah-langkah perumusan Goal Programming meliputi beberapa tahap: 1. Menentukan variabel keputusan. 2. Menyatakan kendala tujuan. 3. Menyatakan kendala sistem 4. Menentukan bobot. 5. Menentukan prioritas. 6. Menyatakan fungsi tujuan. 7. Menyatakan keperluan non-negatif.

2.3 Penyelesaian Metode Goal Programming

Ada tiga metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan model Goal Programming: a. Metode Grafis Metode grafis digunakan untuk menyelesaikan masalah Goal Programming dengan dua variabel. Langkah-langkah penyelesaian dengan metode grafis adalah: 1. Menggambarkan fungsi kendala sehingga diperoleh daerah yang memenuhi kendala. Universitas Sumatera Utara 2. Meminimumkan variabel deviasi agar tujuan yang diinginkan tercapai dengan cara menggeser fungsi atau garis yang dibentuk oleh variabel deviasi terhadap daerah yang memenuhi kendala. b. Metode Algoritma Simpleks Algoritma simpleks dapat digunakan dengan menggunakan variabel keputusan yang lebih dari dua. Langkah-langkah penyelesaian Goal Programming dengan metode algoritma simpleks adalah: 1. Membentuk tabel simpleks awal. 2. Memilih kolom kunci kolom pivot � − yang memiliki nilai negatif terbesar. 3. Memilih baris yang berpedoman pada dengan rasio terkecil dimana adalah nilai sisi kanan dari setiap persamaan. Baris kunci ini disebut baris pivot. 4. Mencari nilai elemen yang pivot bernilai 1 dan elemen lain yang bernilai nol dengan cara mengalikan baris pivot dengan -1 lalu menambahkannya dengan semua elemen dibaris pertama. Dengan demikian diperoleh tabel simpleks iterasi I. 5. Memeriksaan optimalitas, yaitu melihat apakah solusi sudah layak atau tidak. Solusi dikatakan layak bila variabel adalah positif atau nol. c. Menggunakan Program Komputer Penyelesaian model Goal Programming dapat juga menggunakan bantuan program komputer, contohnya LINGO, LINDO dan POM-QM for Windows. Namun pada tulisan ini hanya dibahas tentang langkah-langkah penyelesaian menggunakan POM- QM for Windows. Software POM-QM for Windows Software POM-QM for Windowsmerupakan paket program komputer untuk menyelesaikan persoalan-persoalan metode kuantitatif, ilmu manajemen atau operasi riset.Versi pertama darisoftware iniadalah versiDOSsebagaiPC-POM.Kemudian Universitas Sumatera Utara dikembangkan lagi menjadi QMfor WindowsVersi 1.0,sedangkanPOMfor Windows Versi 1.1 pertama kali dipublikasikan pada tahun 1996.DSfor Windows,yang berisisemua kedua modulPOM danQM,pertama kalidipublikasikanpada tahun 1997.Versi 2dariprogram inidirancang untukWindows 95.Dan versi yang terbaru adalah POM-QM for Windows versi 3. Keunggulan dari POM-QM for Windows versi 3 adalah tentunya lebih lebih lengkap dari versi sebelumnya. Perangkat ini terdiri dari 29 modul dan lebih dari 60 submodel. Salah satu modul yang disediakan perangkat ini adalah Goal Programming. Tampilan sementara splash setelah program POM-QM for Windowsdijalankan terlihat pada gambar berikut. Gambar 2.1 Tampilan sementara splash dari program POM-QM for Windows Setelah tampilan sementara splash berakhir, akan muncul tampilan awal yang berarti program sudah siap untuk menjalankan modul-modul yang akan dipilih. Pilihan modul ada pada menu modul yang dapat diaktifkan dengan meng-klik menggunakan mouse tulisan Module di baris menu atau dengan menekan tombol Alt+M. Modul-modul dari Assignment metode penugasan hingga Waiting Lines antrian dapat dipilih, disesuaikan dengan persoalan yang hendak diselesaikan. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2 Tampilan Awal program POM-QM for Windows Gambar 2.3 Pilihan modul yang tersedia pada program POM- QM for Windows Universitas Sumatera Utara Langkah-langkah menggunakan POM-QM for Windows dalam menyelesaian soal menggunakan metode Goal Programming: 1. Jalankan program POM-QM for Windows, pilih Module–Goal Programming 2. Pilih menu File-New, sehingga muncul tampilan seperti gambar 2.4 Gambar 2.4 Tampilan awal modul Goal Programming 3. Buat judul penyelesaian soal ini dengan mengisi bagian Title: “SKRIPSI SHANTI”. . Jika Title tidak diisi, program POM-QM for Windows akan membuat judul sendiri sesuai default patokan nya. Default Title ini dapat dirubah dengan meng- klik . Judul dapat diubah dengan meng-klik tombol . 4. Masukkan jumlah tujuankendala, dengan cara meng-klik tanda pada kotak Number of Goals or Constraints dalam program POM-QM for Windows, tidak perlu memasukkan kendala non negatif. 5. Masukkan jumlah variabel, dengan cara meng-klik tanda pada kotak Number of Variables. Gambar 2.5 Tampilan kendala dan variabel Universitas Sumatera Utara 7. Pilih pada bagian Row names, kemu dian isi dengan nama “TujuanKendala” Gambar 2.6 Tampilan nama baris dan kolom 8. Lanjutkan dengan meng-klik tombol hingga akan muncul tampilan seperti pada gambar berikut ini Universitas Sumatera Utara Gambar 2.7 Tampilan modul Goal Programming yang telah dilengkapi Gambar 2.8 Tampilan pengisian tujuankendala 9. Setelah memasukkan tujuan kendala, permasalahan dapat diselesaikan dengan memilih tombol pada toolbar atau dari menuFile –Solve, atau dengan menekan tombol F9 pada keyboard. 10. Jika ternyata ada data soal yang perlu diperbaiki, klik tombol pada pada toolbar atau dari menu File –Edit. 11. Jangan lupa simpan save file kerja ini dengan menu File –Save atau menekan tombol Ctrl+S. Pilihan untuk menyimpan file dengan format Excel .xls dan html .html juga disediakan. Universitas Sumatera Utara 27 BAB 3 PEMBAHASAN 3.1.Gambaran Penjadwalan Perawat IGD RSU Lasinrang Pinrang Tahun 2010 Syaer 2010, dalam tulisannya menunjukkan bahwa perawat yang bertugas di IGD memiliki beban kerja yang lebih berat dikarenakan banyaknya tugas pokok dan tugas- tugas lain yang harus dikerjakan. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada perawat IGD RSU Lasinrang Pinrang yang berjumlah 14 orang, rata-rata perawat mengalami kelebihan beban kerja. Dampak beban kerja yang dirasakan perawat adalah sering merasa lelah, tidak rileks, otot tengkuk dan punggung tegang. Terkadang perawat mudah marah, sulit tidur, dan sulit berkonsentrasi. Tingginya beban kerja perawat IGD di RSU Lasinrang Pinrang dapat disebabkan oleh sistem penjadwalan yang kurang efektif. Ini terjadi sejak berlakunya program pelayanan kesehatan gratis yang dimulai pala bulan juli 2008. Keadaan ini mengakibatkan jumlah kunjungan meningkat tanpa adanya penambahan tenaga perawat. Sehingga menyebabkan timbulnya keluhan pasien karena merasa tidak mendapat tindakan langsung dari perawat. IGD RSU Lasinrang dalam menjalankan fungsinya memliki 9 orang dokter dan 20 orang perawat dengan jumlah kunjungan IGD dari tahun ke tahun terus meningkat. Setiap dinas jaga hanya terdapat 2 tim perawat dan masing-masing tim terdiri atas 4 orang perawat dan 1 orang dokter umum, Data registrasi pasien IGD RSU Lasinrang Pinrang, 2010. Universitas Sumatera Utara Dinas jaga di RSU Lasinrang dibagi atas dinas jaga pagi jam 08.00-14.00, sore jam 14.00-21.00 dan malam jam 21.00-08.00. Pada waktu pagi dan sore jumlah kunjungan lebih banyak dibandingkan jumlah kunjungan pada waktu malam. Jumlah perawat pada waktu pagi sudah mencukupi dalam hal penanganan terhadap pasien yaitu 8 orang perawat. Namun pada waktu sore dengan jumlah kunjungan yang juga banyak, jumlah perawat hanya 4 orang. Dengan pembagian jumlah perawat yang tidak proporsional tersebut perawat merasa beban kerjanya tinggi karena waktu kerjanya terkadang berlebih. Hal ini diakibatkan oleh karena banyaknya pasien yang masuk,khususnya jikasewaktu-waktu terjadi kejadian di luar dugaan seperti keracunan massal sehingga dalam penanganannya memerlukan waktu ekstra. Dengan kondisi ini menyebabkan beban kerja perawat yang masuk dinas jaga pagi bertambah, meskipun perawat dinas jaga sore sudah datang, namun para perawatdinas pagi masih kewalahan dalam menjalankan tugasnya. Keadaan seperti ini sering kali membuat perpanjangan jam kerja perawat pagi yang seharusnya sudah berakhir pukul 14.00 namun harus tetap bekerja hingga pukul 15.00-16.00. Dari jurnal tersebut dapat dilihat bahwa permasalahan dalam sistem pelayanan perawat IGD di Rumah Sakit Umum Lansirang Kabupaten Pinrang merupakan permasalahan yang kompleks. Beban perawat yang cukup berat dapat menimbulkan kualitas pelayanan rumah sakit tidak baik. Untuk itu diperlukan sistem penjadwalan yang benar-benar matang agar dihasilkan sistem pelayanan yang maksimal. Pada bab ini akan dibahas pemodelan jadwal perawat dalam bentuk sederhana dan bentuk yang kompleks. Contoh kasus diselesaikan dalam bentuk sederhana dikarenakan penyelesaian contoh ini menggunakan program POM-QM for Windows versi 3. Pada program komputer ini variabel keputusan dibatasi, maksimum hanya untuk 35 variabel dan 35 kendala. Sedangkan untuk penyelesaian penjadwalan dalam bentuk kompleks, dibutuhkan variabel dan kendala yang sangat banyak. Untuk itu dalam bab ini pembuatan jadwal yang dihasilkan hanya dalam penjadwalan sederhana, namun untuk bentuk kompleks diberikan model Goal Programming dalam setiap fungsi tujuan, kendala tujuan dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara

3.2 Model Sederhana Pada Penjadwalan Perawat