Latar Belakang Model Penjadwalan Dinas Jaga Perawat IGD Menggunakan Metode Goal Programming

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Instalasi Gawat Darurat IGD merupakan unit yang sangat penting dan paling sibuk di rumah sakit. Sebagai unit pertama yang menangani pasien dalam keadaan darurat, IGD dituntut memberikan pelayanan ekstra dibandingkan unit-unit lainya baik dalam hal ketersediaan tenaga medis maupun ketersediaan peralatan dan obat-obatan. Adapun tenaga medis yang dibutuhkan di unit ini adalah dokter dan perawat. Namun pekerjaan perawat lebih banyak dibandingkan dokter, sehingga kuantitas perawat lebih banyak dibutuhkan pada unit ini. Sebagai unit yang harus siaga 24 jam setiap hari, pihak manajemen rumah sakit mengambil kebijakan untuk membagi jam kerja perawat menjadi 3 dinas jaga, yaitu dinas jaga pagi, sore, dan malam. Namun pembagian dinas jaga ini tidak selalu menjadi solusi dari lamanya aktifitas dalam IGD. Dinas jaga yang disusun sering kali hanya mempertimbangkan peraturan-peraturan yang berlaku di rumah sakit, kurang memperhatikan kebutuhan perawat. Dinas jaga yang ada sering tidak mempertimbangkan kelelahan fisik para perawat contohnya adanya perawat yang bekerja pada dinas jaga pagi, sore, dan malam secara berturut-turut yang mengakibatkan mereka kurang tidur.Beban kerja yang berlebihan ini sangat berpengaruh terhadap produktifitas perawat dan tentu saja berpengaruh terhadap produktifitas rumah sakit itu sendiriHaryani, 2008.Adanya ketidakseimbangan dalam pembagian dinas jaga, seperti adanya perawat yang lebih banyak mendapatkan Universitas Sumatera Utara dinas jaga malam dibandingkan perawat lain dan ketidakpastian hari libur para perawat sehingga perawat tidak bisa mengatur waktu istirahat juga merupakan beban bagi para perawat. Dengan demikian, penjadwalan perawat sangat penting diperhatikan demi menjaga kenyamanan perawat dan kualitas pelayanan di rumah sakit. Masalah penjadwalan perawat adalah masalah yang sangat komplek dan rumit. Telah banyak tulisan yang mencoba menyelesaikan masalah penjadwalan perawat dengan menggunakan berbagai metode untuk mendapatkan solusi dari penyusunan jadwal yang optimal, misalnya Trilling, et al2006, dan Anisa Ulia 2010. Trilling, et al 2006, dalam jurnalnya menyesaikan masalah penjadwalan perawat dengan menggunakan dan membandingkan metode integer linear programming dan constraint programming. Hasil yang diperoleh dalam tulisan tersebut adalah penyelesaian dengan integer linear programminglebih baik dibandingkan menggunakan constraint programming. Anisa Ulia 2010, dalam tugas akhirnya menyelesaikan permasalahan penjadwalan perawat menggunakan algoritma genetika dan kesimpulan yang diperolehnya adalah kromosom dapat merepresentasikan jadwal bagi N perawat selama T hari dengan gen yang merepresentasikan hari libur atau dinas jaga kerja perawat. Sehingga jadwal yang dihasilkan pun memberikan porsi yangseimbang antara kesetaraan perolehan libur para perawat dengan kesesuaian jadwal buatan sistem dengan jadwal yang diinginkan atau dibuat perawat. Adanya peraturan-peraturan yang berlaku dalam penyusunan jadwal perawat dan pemenuhan kebutuhan perawat yang beragam menjadikan permasalahan penjadwalan perawat menjadi salah satu permasalahan yang penting dalam menjaga kualitas pelayanan dirumah sakit. Jumlah pasien IGD yang sangat banyak mengharuskan pihak manajemen rumah sakit menyediakan tenaga kerja perawat yang banyak pula. Namun jumlah perawat yang banyak bukanlah solusi dari permasalahan ini. Pengoptimalan sumber daya manusia yang ada dipilih sebagian besar pihak manajemen rumah sakit untuk tetap menjaga kualitas pelayanan rumah sakit. Universitas Sumatera Utara Dalam pengoptimalan sumber daya manusia yang ada perawat, pihak manajemen mengalami banyak kendala. Kendala yang ada berupa terjadinya tumpang tindih pada peraturan rumah sakit dan kebutuhan perawat yang mengakibatkan penjadwalan yang kurang efektif dan efisien. Efektif berarti jadwal yang telah ada bisa dikerjakan dengan tepat. Sedangkan efisien adalah ketika jumlah perawat yang bertugas pada waktu yang telah dijadwalkan sesuai dengan kebutuhan dan peraturan yang ada di rumah sakit. Pemenuhan kendala-kendala yang ada merupakan hal yang sangat penting demi mencapai kualitas pelayanan yang baik di rumah sakit. Namun permasalahan penjadwalan ini terkesan masih kurang mendapat perhatian khusus dari beberapa rumah sakit, khususya pada rumah sakit lokal yang ada di medan dan sekitarnya. Banyak rumah sakit yang masih menyusun jadwal perawat secara manual atau dengan menggunakan Microsoft Excel yang tentunya bukan merupakan alat yang tepat dalam menyusun jadwal perawat yang efektif dan efisien. Kendala terbesar pembuat jadwal adalah adanya pemenuhan semua kendala yang ada sering terhambat ketika satu kendala terpenuhi, namun ternyata kendala lain terlanggar. Goal Programming adalah metode yang digunakan untuk meminimalkan deviasi pada tujuan ganda atau jamak pada waktu bersamaan. Metode Goal Programmingini dipilih karena metode ini memiliki kelebihan sebagai berikut: 1. Dapat mengakomodir berbagai aturan atau pertimbangan yang dihadapi rumah sakit untuk menghasilkan sistem penjadwalan yang lebih sistematis. Metode ini dapat memuat banyak kendala tujuan pertimbangan rumah sakit dalam menyusun jadwal yang akan diminimumkan penyimpangannya. 2. Dapat memberikan pilihan ketentuan bahwa seorang perawat t harus bekerja pada hari h dengan dinas jaga yang diinginkan. Contoh: Dikarenakan sebuah alasan, perawat 17 harus bekerja pada hari ke 5, dan perawat tersebut harus dinas jaga pagi. Untuk itu dapat dibuat kendala tambahan yaitu 5,17 = 1 Universitas Sumatera Utara 3. Dapat memberikan ketentuan bahwa seorang perawat tidak boleh bekerja pada hari tertentu dengan dinas jaga tertentu. Contoh: Dikarenakan sebuah alasan, perawat 17 tidak boleh bekerja pada hari ke 5 pada dinas jaga pagi.Dalam kasus ini, variabel keputusan 5,17 tidak boleh diikutsertakan untuk setiap kendala yang menggunakan variabel keputusan ini. Sehingga variabel 5,17 tidak akan termasuk dalam jadwal perawat. Dengan mempertimbangkan kelebihan di atas, metode ini diharapkan dapat membantu pihak manajemen rumah sakit dalam menyusun jadwal perawat. Untuk itulah penulis memilih judul, “MODEL PENJADWALAN DINAS JAGA PERAWAT IGD MENGGUNAKAN METODE GOAL PROGRAMMING ”.

1.2 Perumusan Masalah