Manfaat Penelitian Konsep Keluarga

BAB 2 TEVJAUAN PUSTAKA

1. Konsep Keluarga

1.1. Dinamika Keluarga adalah Adanya interaksi hubungan antara individu dalam lingkungan sehingga individu tersebut dapat diterima dan menyesuaikan diri baik dalam lingkungan keluarga maupun kelompok sosial yang sama. Dinamika keluarga termasuk salah satunya adalah penganiayaan anak, disfungsi system keluarga keterampilan koping yang tidak adekuat, model peran yang buruk. 1.1.1 Penganiayaan anak Anal-anak yang teru menerus dianiaya pada masa kanak-kanak maka perkembangan otaknya kurang adekuat 1.1.2 Disfungsi sitem keluarga Hubungan yang ditandai dengan kurangnya sifat pengasuhan, komunikasi yang buruk, kurangnya batasan antar generasi, dan perasaan terjebak, semuanya terlibat dalam terjadinya gangguanjiwa. 1.1.3 Model peran yang buruk Kurang adekuatnya model peran orang tua dapat mempengaruhi anak-anak dalam menjalankan perilaku yang disfungsional 6 1.2 Bentuk-bentuk Keluarga 1.3.1 Sussman 1974 dan Maclin 1988 1.3.1. 1. Keluarga Tradisional 1. Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak. 2. Pasangan inti adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri saja. 3. Keluarga dengan orangtua tunggal: satu orang yang mengepalai keluarga sebagai konsekuensi penceraian . 4. Bujangan yang tinggal sendirian 5. Keluarga besar tiga generasi 6. Pasangan usia pertengahan atau pasangan lansia 7. Jaringan keluarga besar 1.3.l.2. Keluarga Non Tradisional 1. Keluarga dengan orangtua yang memiliki anak tanpa menikah 2. Pasangan yang memiliki anak tanpa menikah 3. Pasangan yang hidup bersama tanpa menikah kumpul kebo 4. Keluarga gay 5. Keluarga lesbi 6. Keluarga komuni: Keluarga dengan lebih dari satu pasangan monogamy dengan anak - anak yang secara bersama-sama menggunakan fasilitas, sumber dan memiliki pengalaman yang sama. 1.3.2. Anderson Carter 1. Keluarga Inti Keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan anak 2. Keluarga besar Keluarga inti di tambah dengan sanak saudara, nenek, kakek, keponakan, sepupu, paman, bibi, dan sebagainya. 3. Keluarga berantai Keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti. 4. Keluarga dudajanda single family Keluarga yang terjadi karena perceraiankematian 5. Keluarga berkomposisi Keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama-sama. 6. Keluarga kabitas Dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk satu keluarga 1.4. Fungsi Keluarga Fungsi keluarga menurut Friedman 1986 adalah : 1.4.1. Fungsi Afektif Fungsi afektif adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan keluarga. Didalamnya terkait dengan saling mengasihi dan saling menghargai antar anggota keluarga 1.4.2 Fungsi Sosialisasi Fungsi sosialisasi adalah fungsi yang mengembangkan proses interaksi dalam keluarga. Sosialisasi dimulai sejak lahir dan keluarga merupakan tempat individu untuk belajar sosialisasi. 1.4.3 Fungsi Reproduksi Fungsi reproduksi adalah fungsi keluarga untuk meneruskan kelangsungan keturunan dab menambah sumber daya manusia. 1.4.4 Fungsi Ekonomi Fungsi ekonomi adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarganya yaitu: sandang, pangan dan papan. 1.4.5 Fungsi Perawatan Kesehatan Fungsi perawatan kesehatan adalah fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya masalah kese hatan danmerawat anggotakeluarga yang mengalami masalah kesehatan. 1.5. Tahapan dan Tugas Perkembangan 1.5.1 Keluarga Dengan Anak Remaja Dimulai saat anak pertama berusia 13 tahun dan berakhir saat anak berusia 19-20 tahun. Keluarga dengan anak remaja berada dalam posisi dilematis, mengingat anak sudah mulai menurun perhatiannya terhadap orang tua dibandingkan dengan teman sebayanya. Pada tahapan ini seringkali ditemukan perbedaan pendapat antara orang tua dan anak pada hubungan selanjutnya. Tugas keluarga pada tahapan ini antara lain: memberikan perhatian lebih pada remaja, bersama-sama mendiskusikan tentang rencana sekolah ataupun kegiatan diluar sekolah, memberikan kebebasan dalam batasan tanggung jawab, mempertahankan komunikasi terbuka dua arah.

2. Konsep Remaja

2.1. Pengertian Remaja Berdasarkan umur kronologis dan berbagai kepentingan, terdapat berbagai defmisi tentang remaja yaitu : 2.1.1 Pada buku-buku, pada umumnya mendefinisikan remaja adalah: bila seorang anak telah mencapai umur 10-18 tahun untuk anak perempuan dan 12-20 tahun untuk anak lakui-laki. 2.1.2 Menurut undang-undang No. 4 tahun 1979 mengenai Kesejahteraan Anak, remaja adalah individu yang belum mencapai 21 tahun dan belum menikah. 2.1.3 Menurut undang-undang Perburuhan, anak dianggap remaja apabila telah mencapai umur 16-18 tahun atau sudah menikah dan mempunyai tempat untuk tinggal 2.1.4 Menurut UU Perkawinan No. 1 tahun 1974, anak sudah dianggap remaja apabila cukup matang untuk menikah, yaitu umur 16 tahun untuk anak perempuan dan 19 tahun untuk anak lakki-laki. 2.1.5 Menurut DikNas anak dianggap remaja bila anak berumur 18 tahun, yang sesuai dengan saat lulus Sekolah Menengah. 2.1.6 Menurut WHO, remaja bila anak mencpai umur 10-18 tahun Dalam tumbuh kembangnya menuju dewasa, berdasarkan kematangan psikososial dan seksual, semua remaja akan melewati masa berikut: 1. Masa remaja awaldini Early adolescence: umur 11-13 tahun 2. Masa remaja pertengahan Midle adolescence: u,ur 14-16 tahun 3. Masa remaja lanjut Late adolescence: umur 17-20 tahun Tahapan ini mengikuti pola yang onsisten untuk masing-masing individu. Walaupun setiap tahap mempunyai ciri tersendiri tetapi tidak mempunyai batas yang jelas, karena proses tumbuh kembang berjalan secara berkesinambungan. 2.2. Tugas dan perkembangan remaja 2.2.1 Memperluas hubungan antar pribadi dan berkomunikasi secara lebih dewasa denan teman sebaya dari dua jenis kelamin