Sedang = 14-17 Buruk = 18-20
Untuk kuesioner gangguan perilaku memiliki rentang dengan kategori: tinggi = 18-20
sedang =14-17 rendah = 10-13
4.4. Validitas
Uji validitas adalah instrument akan dikatakan valid bila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan dari variabel yang
diteliti secara tepat, untuk mengidentifikasi keadekuatan validitas kuesioner tentang dinamika keluarga terhadap gangguan perilaku anak remaja di kelurahan
bantan. Uji validitas isi instrumen dilakukan oleh ahli Keperawatan Jiwa.
4.7 Uji reliabilitas
Untuk mengetahui kepercayaan reliabilitas instrumen dilakukan uji reliabilitas instrumen sehingga dapat digunakan untuk penelitian berikutnya dalam
ruang lingkup yang sama. Uji reliabilitas ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar derajat atau kemampuan alat ukur untuk mengukur secara konsistensi
sasaran yang akan di ukur. Alat ukur yang baik adalah alat ukur yang memberikan hasil yang sama
bila digunakan beberapa kali pada kelompok sampel. Dalam penelitian ini digunakan uji reliabilitas internal yaitu pemberian instrumen hanya satu kali
dengan satu bentuk instrumen yang diuji cobakan kepada sekelompok responden. Uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan formula Cronbach Alpha untuk
kuisioner. Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan memberikan kuisioner kepada 20 responden dengan hasil koefisien reliabilitas sebesar 0,75 dan
kuisioner ini dikatakan reliabel karena nilainya lebih dari 0,70 Arikunto, 2006.
4.5. Teknik Pengumpulan Data
Metode yang dilakukan dengan cara mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada institusi Program Ilmu Keperawatan Universitas
Sumatera Utara, kemudian surat permohonan izin yang diperoleh diajukan ke tempat penelitian Kelurahan Bantan Kecamatan Medan Tembung .
Setelah mendapatkan izin dari Lurah bantan, peneliti melaksanakan pengumpulan data penelitian didampingi oleh Kepala Lingkungan. Peneliti
menentukan responden sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya yaitu remaja yang berada dikelurahan Bantan dan mau menjadi
responden. Setelah
mendapat calon
responden, selanjutnya
peneliti menjelaskan kepada responden tentang tujuan, manfaat dan cara pengisian
kuesioner. Peneliti meminta kesediaan responden untuk mengikuti penelitian dan meminta responden untuk menandatangani informed consent. Bila calon
responden bersedia, maka penelitian dilakukan. Responden diberi lembar kuesioner dan diberi kesempatan untuk bertanya apabila ada pernyataan yang
kurang jelas. Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan
lembar kuesioner yang disusun secara struktur dan berisikan pernyataan yang harus dijawab responden. kuesioner ini terdiri dari tiga bagian. Kuesioner
tentang data demografi meliputi inisial nama, umur, jenis kelamin, agama,