Latar Belakang Keluarga

3.1 Latar Belakang Keluarga

Ahmad Setia lahir di Perbaungan, 12 Desember 1939. Ia merupakan anak pertama dari pasangan Hasan Luji dan Kama binti Janang. Ayahnya berasal dari suku M elayu Kalimantan (Banjar). Sewaktu ia kecil, ketika berumur 8 bulan, ayah dan ibunya bercerai dan ia di pelihara oleh kakak dari ayahnya, sedangkan ibunya pergi meninggalkannya merantau ke Jambi. Pada saat itu pekerjaan ayahnya adalah seorang pemain biola yang sering dipakai sebagai pemusik di Istana Serdang di Perbaungan, sedangkan ibunya adalah seorang penari.

Ayah Ahmad setia pernah 3 kali menikah. Istri yang pertama, penulis tidak mendapatkan informasi mengenai namanya karena Ahmad sendiri sudah lupa. Dari istri pertamanya tersebut, ayahnya memiliki seorang anak yang bernama Hasan Sentosa. Istri yang kedua adalah ibu dari Ahmad Setia sendiri yang bernama Kama binti Janang yang juga menghadirkan seorang anak lelaki yang bernama Ahmad Setia. Kemudian istri yang ketiga yaitu M aisyarah dan memiliki sepuluh orang anak yaitu 1. Ismail, 2. Aspan, 3. Armain, 4. Syara’iah, 5. Umar bhakti, 6. Usman Raba’i,

7. Syafarul Umri, 8. M a’nawiah, 9. Udin, 10. M esriawati. Ibu Ahmad Setia juga pernah 3 kali menikah. Suami yang pertama bernama Datuk Anggah yang berasal dari Tanjung Balai Asahan yang dikaruniai dua orang anak yaitu 1. Datuk M uda Yuhanan (almarhum), dan 2. Asnah (almarhum). Suami 7. Syafarul Umri, 8. M a’nawiah, 9. Udin, 10. M esriawati. Ibu Ahmad Setia juga pernah 3 kali menikah. Suami yang pertama bernama Datuk Anggah yang berasal dari Tanjung Balai Asahan yang dikaruniai dua orang anak yaitu 1. Datuk M uda Yuhanan (almarhum), dan 2. Asnah (almarhum). Suami

Tahun 1962, Ahmad Setia memulai perjalanan bermusiknya bersama grup Joged Modern dan melakukan pertunjukan keliling ke daerah Riau. Saat itu ia menyempatkan waktunya untuk mencari ibunya ke daerah Jambi. Dan akhirnya ia bertemu dengan ibunya di desa Dendang, Jambi. Sekitar tahun 1966, saat ia hendak kembali ke M edan, ibunya berniat untuk menjodohkannya dengan seorang wanita untuk dijadikan istri. Hal itu merupakan taktik dari ibunya agar tidak berpisah lagi dengan Ahmad Setia. Hingga tawaran tersebut diterima oleh Ahmad Setia. Ia dinikahkan dengan seorang perempuan yang bernama Nursiah binti hasan yang pada saat itu masih berusia 14 tahun. M enurut orang disana, seorang perempuan harus cepat menikah, karena adanya pendapat masyarakat yang mengatakan jika seorang wanita lama menikah, berarti tidak laku. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Bapak Ahmad Setia seperti di bawah ini :

”Waktu itu kan bapak berumur 26 tahun, udah melang-lang buana itu kan?! Lalu ibu bapak pekat-pekat sama saudara bapak, mengatakan ”ini bahaya ini kalau sempat dia balik ke sana, baik kita ikat kakinya, ya kita carikan istrinya. Jadi usia 26 tahun itu bapak di kawinkan lah sama orang sana”.

”Istri bapak namanya Nursiah, waktu itu di sana di daerah Dendang itu, tidak ada gadis yang berusia 20 tahun menikah, karena mereka itu sangat fanatik, artinya kalau disana gadis sudah lama tak menikah, berarti tidak laku, taulah di daerah terpencil gitu kan? Sehingga kalau sudah gadis, macam mana cara, mereka tu mencarikan suaminya”. Dari pernikahan tersebut, sekitar tahun 1967, ia dan istrinya dikaruniai

seorang anak yang di beri nama M ardiana Astia. Akan tetapi diusianya yang ketiga tahun, M ardiana meninggal dunia karena sakit. Kemudian tahun 1970, ia dikaruniai

seorang anak yang di beri nama Zainuddin astia. Kemudian pada tahun 1972 ketika Ahmad Setia dan keluarganya pindah ke M edan, ia dikruniai sepasang bayi kembar perempuan yang diberi nama Ramayana Astia dan Ramayani Astia. Selanjutnya pada tahun 1976, ia kembali dikaruniai seorang anak laki-laki yang diberi nama Zaini Astia, dan yang terakhir pada tahun 1984, ia juga dikaruniai seorang anak laki-laki yang diberi nama Zailani Astia. Ternyata, dibalik pemberian nama dari anaknya tersebut, Ahmad Setia memiliki cara yang unik. Disemua nama anak lelakinya ia memberikan awalan dengan huruf yang sama yaitu “Z”. maksud dari pemberian nama tersebut adalah karena nama Ahmad Setia dimulai dengan huruf “A”, maka ia ingin menutupnya dengan huruf “Z” yaitu ejaan terakhir dari huruf-huruf alfabet. Sedangkan pemberian nama “Astia” dibelakang nama anakny a adalah sebagai identitas yang diambil dari singkatan namanya. Saat ini Ahmad Setia memiliki 4 (empat) orang cucu yaitu 1. Rizki (6 tahun), 2. Rizka (5 tahun), 3. Pratama Wan Abdullah (1 tahun), dan 4. Putri Adilla (balita). Rizki dan Riska adalah anak dari Zainuddin Astia. Pratama Wan Abdullah anak dari Ramayani Astia. Putri Adilla adalah anak dari Zaini Astia. Dari kelima anaknya tersebut, hanya satu yang belum menikah yaitu Zailani Astia (23 tahun). Ketika Ahmad Setia M asih M uda, ia sangat terkena, sehingga tidak jarang banyak wanita yang menyukainya, meskipun demikian tidak membuat Ahmad Setia menjadi seorang pemuda yang suka menjalin hubungan dengan semua wanita yang menyukainya. Ahmad Setia pernah punya pacar yang bernama Halimatussadiah, dan ada juga yang pernah suka pada Ahmad Setia yaitu Wati.

Di mata anak-anaknya, Ahmad Setia merupakan sosok yang sangat bertanggung jawab, untuk menghidupi keluarganya, ia rela melakukan pekerjaan apa saja, meski harus menarik becak maupun menjadi buruh bangunan jika tidak ada pesanan untuk bermusik.

Almarhum istri dari Ahmad Setia juga sangat mendukung sepenuhnya pekerjaannya dalam bermusik. Bahkan istrinya rela untuk menjual perhiasannya yang berupa kalung emas untuk membeli akordion Ahmad Setia yang pertama yaitu akordion merk Satimiosofrani 48 bass.

Dalam kehidupan rumah tangganya, Ahmad Setia juga pernah menerima ocehan dan gosip-gosip yang mengatakan bahwa ia beristri dua. Ada juga yang menyampaikan bahwa Ahmad Setia mempunyai hubungan khusus dengan seorang wanita yang selalu datang mengendarai mobil mewah. M enurut anaknya Rahmayani Astia (33 tahun) mengatakan, dulu pernah ada seorang wanita datang akan tetapi tidak sampai kerumah mereka dan mengaku sebagai istri dari Ahmad Setia sambil membawa seorang anak kecil yang juga diakuinya bahwa anak tersebut adalah anak dari Ahmad Setia, wanita itu berasal dari Belawan yang mana pada saat itu Ahmad Setia pernah bekerja sebagai pemusik pada sebuah cafe. Akan tetapi kedatangan wanita itu dihalangi oleh teman terdekat Ahmad Setia yang bernama Buyung sehingga tidak sampai kerumahnya. M eskipun berita tersebut diketahui oleh istri Ahmad Setia, hal tersebut tidak membuat istrinya terpengaruh bahkan tidak menghiraukannya sama sekali. M enurut Ahmad Setia, istrinya tersebut sangat sabar menghadapi dirinya, dan istrinya selalu memegang prinsip yang selalu disampaikan Dalam kehidupan rumah tangganya, Ahmad Setia juga pernah menerima ocehan dan gosip-gosip yang mengatakan bahwa ia beristri dua. Ada juga yang menyampaikan bahwa Ahmad Setia mempunyai hubungan khusus dengan seorang wanita yang selalu datang mengendarai mobil mewah. M enurut anaknya Rahmayani Astia (33 tahun) mengatakan, dulu pernah ada seorang wanita datang akan tetapi tidak sampai kerumah mereka dan mengaku sebagai istri dari Ahmad Setia sambil membawa seorang anak kecil yang juga diakuinya bahwa anak tersebut adalah anak dari Ahmad Setia, wanita itu berasal dari Belawan yang mana pada saat itu Ahmad Setia pernah bekerja sebagai pemusik pada sebuah cafe. Akan tetapi kedatangan wanita itu dihalangi oleh teman terdekat Ahmad Setia yang bernama Buyung sehingga tidak sampai kerumahnya. M eskipun berita tersebut diketahui oleh istri Ahmad Setia, hal tersebut tidak membuat istrinya terpengaruh bahkan tidak menghiraukannya sama sekali. M enurut Ahmad Setia, istrinya tersebut sangat sabar menghadapi dirinya, dan istrinya selalu memegang prinsip yang selalu disampaikan

Akan tetapi, pada usia pernikahannya yang ke- 41, Ahmad Setia harus kehilangan istri yang disayanginya yaitu Nursiah binti Hasan. Istrinya meninggal pada tanggal 22 maret 2007 yang lalu. Itu merupakan cobaan yang sangat berat bagi Ahmad setia, dan sampai saat ini belum ada terlintas dibenaknya untuk menikah lagi, karena ia takut, jika ia menikah lagi, tidak akan ada lagi wanita yang sabar menghadapi dirinya seperti Almarhum Istrinya.