Teknik Pengumpulan Data

E. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka dalam pengumpulan data peneliti menggunakan beberapa prosedur, yaitu:

1. Metode Observasi Observasi digunakan untuk melengkapi dan menguji hasil wawancara yang diberikan oleh informan yang kemungkinan belum holistik atau belum mampu menggambarkan segala macam situasi.

Pengamatan merupakan metode yang pertama-tama digunakan dalam melakukan penelitian ilmiah. 14 Metode ini utamanya digunakan pada

studi pendahuluan, seperti mengobservasi suasana sekolah, pola kerja dan hubungan antar komponen dengan berlandaskan aturan, tata tertib sebagaimana tertulis dalam dokumen, selain itu peneliti juga mengamati

13 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian, hlm. 112. 14 Koentjaraningrat, Metode-metode, hlm. 109.

bagaimana aktivitas di sekolah tersebut seperti 15 peneliti mengobservasi kepala sekolah dan guru yang datang di sekolah, apakah mereka datang di

sekolah tepat waktu dan mengobservasi bagaimana pelaksanaan supervisi. Sejalan dengan teori di atas, proses observasi di MTs Negeri Batu dan SMP Ar-Rohmah Putri Malang bertujuan untuk memperoleh data-data tentang kondisi sekolah yang berkaitan dengan model supervisi akademik kepala sekolah dalam meningkatan kinerja guru.

2. Metode Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. percakapan ini dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan

jawaban atas pertanyaan itu. 16 Metode wawancara atau metode interview dipergunakan kalau

seseorang untuk tujuan suatu tugas tertentu, mencoba mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seorang responden, dengan

bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang itu. 17 Dalam wawancara ini, peneliti menggunakan metode tak

berstruktur, agar peneliti dapat lebih leluasa menyampaikan pertanyaan- pertanyaan yang terkait dengan model supervisi akademik kepala sekolah dalam meningkatan kinerja guru (Studi Multi Kasus di MTs Negeri Batu dan SMP Ar-Rohmah Putri Malang)

15 Bodgan & Biklen, Qualitative Research, hlm. 216. 16 Lexy J. Moleong., Metode Penelitian, hlm. 135. 17 Koentaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

1997), hlm. 29.

Dalam wawancara ini, peneliti memilih informan-informan yang dianggap mengetahui persoalan yang diteliti, agar mendapatkan data yang jelas dan rinci tentang fokus penelitian. Yang menjadi informan utama adalah kepala MTs Negeri Batu dan SMP Ar-Rohmah Putri Malang serta beberapa guru MTs Negeri Batu dan SMP Ar-Rohmah Putri Malang yang dipilih secara snowball sampling.

Snowball sampling (sampel bola salju) adalah teknik pengambilan sampel ketika peneliti tidak banyak tahu tentang populasi penelitiannya. Peneliti hanya mengetahui satu atau dua orang yang berdasarkan penilaiannya bisa dijadikan sampel. Karena peneliti menginginkan lebih banyak lagi, kemudian peneliti meminta kepada informan pertama untuk menunjukkan informan lain yang kira-kira dapat memberikan tambahan informasi yang cukup. Misalnya, peneliti ingin mengetahui kinerja guru di MTsN Kota Batu. Peneliti cukup mencari kepala madrasah kemudian melakukan wawancara. Setelah selesai, peneliti meminta kepada kepala madrasah untuk bisa menambah informasi dari beberapa guru. Kemudian kepala madrasah memberikan rekomendasi beberapa guru yang dianggap memiliki informasi yang dibutuhkan untuk diwawancarai. Setelah guru-guru berhasil diwawancarai dan dirasa cukup, peneliti bisa menghentikan pencarian informan dari guru-guru lain.

3. Metode Dokumentasi Selain menggunakan metode observasi dan wawancara, data penelitian dalam penelitian ini juga dapat dikumpulkan dengan cara 3. Metode Dokumentasi Selain menggunakan metode observasi dan wawancara, data penelitian dalam penelitian ini juga dapat dikumpulkan dengan cara

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen rapat, legger, agenda program, dan sebagainya. 18 Dibandingkan dengan metode lain, maka metode ini agak tidak

begitu sulit, dalam arti apabila ada kekeliruan sumber datanya masih tetap, belum berubah. Dengan metode dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi benda mati. 19

Data dalam bentuk dokumentasi tersebut utamanya berkenaan dengan pelaksanaan supervisi kepala sekolah dalam meningkatan kinerja guru di MTs Negeri Batu dan SMP Ar-Rohmah Putri Malang yang selanjutnya dianalisis.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA KONTEN SHAPE AND SPACE BERDASARKAN MODEL RASCH

69 778 11

STUDI KANDUNGAN BORAKS DALAM BAKSO DAGING SAPI DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN BANGIL – PASURUAN

15 183 17

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN KESIAPAN KERJA PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

13 162 19

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI MAKANAN DENGAN PERUBAHAN KADAR HEMOGLOBIN PADA ANAK SEKOLAH DASAR (SD)

2 94 23

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA DESA KUBULIKU JAYA KECAMATAN BATU TULIS KABUPATEN LAMPUNG BARAT DALAM PELAKSANAAN PEMERINTAHAN DESA

13 91 69

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 WAY

18 108 89

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62