UPAYA GURU AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
C. UPAYA GURU AGAMA DALAM PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
1. Pengadaan Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Dalam upaya untuk mengadakan media pendidikan, terlebih dahulu dilakukan perencanaan pengadaan media pendidikan. Adapun perencanaan pengadaan media pendidikan dapat terjadi dengan cara sebagai berikut :
a. Guru kelas atau guru mata pelajaran seharusnya sudah dapat meramalkan alat apa yang akan dibutuhkan untuk tahun yang akan dilaui. Hal ini didasarkan atas pengalaman mengajar tahun sebelumnya. Dengan
33 Muhaimin, op.cit., hal. 135 33 Muhaimin, op.cit., hal. 135
b. Dalam rapat tahunan (menjelang kenaikan kelas), kepala sekolah memberi kesempatan kepada guru-guru untuk melaporkan pelaksanaan pelajaran selama satu tahun beserta kesulitan da cara mengatassinya.
c. Dewan guru mengadakan musyawaraah untuk mengadakan perencanaan penggantian atau penambahan alat. Secara garis besar, asal alat/media pembelajaran dapat dibagi atas 2 bagian besar, yaitu : alat buatan pabrik dan alat buatan sendiri.
a. alat buatan pabrik Ditinjau dari segi sempurnanya alat, maka ada alat yang dibuat oleh pabrik secara besar-besaran (baik parik di dalam maupun di luar negeri) dan ada alat yang dibuat oleh perseorangan sebagai hasil industri rumah, tidak dalam jumlah besar. Untuk dapat sampai ke sekolah, maka alat-alat pelajaran buatan pabrik ini:
a) dibeli oleh sekolah sendiri
b) dibeli oleh badan/yayasan lalu disumbangkan ke sekolah
c) dibeli oleh perseorangan dan diberikan ke sekolah sebagai sumbangan
d) disumbangkan atau dipinjamkan oleh pabriknya kepada sekolah, baik dalam jangka waktu lama ataupun sementara.
b. alat buatan sendiri Di samping untuk menghemat biaya, ada kalanya sekolah perlu membuat alat-alat pelajaran sendiri karena alat-alat tersebut :
1. tidak bersifat permanen
2. dibuat dari bahan yang ada di lingkungan sekolah
3. bukan kodian Alat buatan sendiri ini dapat merupakan hasil karya dari :
a) guru atau instruktur
b) siswa sendiri, baik dengan atau tanpa bimbingan guru/instruktur
c) orang-orang di pusat media Adapun keuntungan membuat alat pelajaran sendiri adalah :
a) ongkosnya lebih murah
b) paling mendekati alam lingkungan
c) dapat memenuhi kebutuhan mendadak
d) dalam pengerjaan bersama antara guru dengan siswa dapat terjalin hubungan yang intim
e) para siswa dilatih dan dapat menghargai nilai bekerja Setelah dilakukan perencanaan pengadaan dan alat/media pembelajaran yang dibutuhkan telah teridentifikasi, maka selanjutnya adalah pengadaan media pendidikan. Di dalam pengadaan ini, ada 2 pokok penting yakni pembelian dan pemilihan.
Pada waktu mengadakan pembelian harus diingat apakah sudah sesuai dengan daftar yang disediakan dalam tahap perencanaan. Banyak sekali orang tergoda oleh indah dan menariknya barang-barang yang diperlihatkan di toko atau ditawarkan oleh salesman. Jika teguh imannya dan berpegang pada daftar Pada waktu mengadakan pembelian harus diingat apakah sudah sesuai dengan daftar yang disediakan dalam tahap perencanaan. Banyak sekali orang tergoda oleh indah dan menariknya barang-barang yang diperlihatkan di toko atau ditawarkan oleh salesman. Jika teguh imannya dan berpegang pada daftar
Kriteria pemilihan atau menilai alat/media pembelajaran :
a) berguna – akan digunakan dalam waktu dekat (kegunaannya mendesak)
b) mudah digunakan
c) bagus (bentuk indah, warna menarik)
d) aman, tidak menimbulkan bahaya. Dengan adanya kriteria pemilihan tersebut, diharapkan barang yang dibeli adalah barang-barang yang benar-benar dibutuhkan dan berguna bagi pelaksanaan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien.
2. Pemanfaatan Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Proses belajar mengajar pendidikan agama Islam mencakup kegiatan pembelajaran yang berupaya untuk membuat siswa dapat belajar, terdorong belajar dan tertarik untuk terus menerus mempelajari PAI. Dengan demikian, siswa pada akhirnya mampu melaksanakan ajaran dan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, sehingga terbentuk pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.
Perkembangan baru terhadap pandangan belajar mengajar menuntut guru dan tenaga pendidik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan penggunaan teknologi untuk dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Dengan penggunaan media dalam proses pembelajaran, maka proses dan hasil pengajaran dapat mengalami peningkatan. Penelitian yang dilakukan terhadap Perkembangan baru terhadap pandangan belajar mengajar menuntut guru dan tenaga pendidik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan penggunaan teknologi untuk dimanfaatkan dalam proses pembelajaran. Dengan penggunaan media dalam proses pembelajaran, maka proses dan hasil pengajaran dapat mengalami peningkatan. Penelitian yang dilakukan terhadap
Penggunaan media pengajaran sangat bergantung kepada tujuan pengajaran, bahan pengajaran, kemudahan memperoleh media yang diperlukan serta kemampuan guru dalam menggunakannya dalam proses pengajaran. 35
Menurut Nana Sudjana, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam menggunakan media pengajaran untuk mempertinggi kualitias pengajaran, antara lain :
1. guru perlu memiliki pemahaman media pengajaran antara lain jenis dan manfaat media pengajaran, kriteria memilih dan menggunakan media pengajaran, menggunakan media sebagai alat bantu mengajar dan tindak lanjut penggunaan media dalam proses belajar siswa.
2. guru terampil membuat media pengajaran sederhana untuk keperluan pengajaran, terutama media dua dimensi atau media grafis, dan beberapa media tiga dimensi dan media proyeksi.
3. pengetahuan dan keterampilan dalam menilai keefektifan penggunaan media dalam proses pengajaran. Menilai keefektifan media pengajaran
34 Nana Sudjana, Media Pengajaran (Penggunaan Dan Pembuatannya) (Bandung: CV. Sinar Baru, 1990), hal. 3
35 Ibid., hal. 4 35 Ibid., hal. 4
Menurut Azhar Arsyad, dalam pemanfaatan media pembelajaran, berbagai kondisi dan prinsip psikologis perlu mendapat pertimbangan dalam rangka meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar yang meliputi :
1. motivasi. Dalam proses belajar mengajar diperlukan adanya kebutuhan, minat dan motivasi untuk belajar dari siswa sebelum kita meminta perhatian dalam mengerjakan tugas atau latihan. Minat dan motivasi dapat dibangkitkan dengan adanya penggunaan media pembelajaran.
2. perbedaan individual. Setiap siswa mempunya perbedaan cara belajar dan tingkat pemahaman. Faktor-faktor inteligensi, kepribadian, gaya belajar, mempengaruhi kemajuan dan kesiapan siswa untuk belajar. Tigkat kecermatan penyajian informasi melalui media harus berdasarkan kepada tingkat pemahaman siswa.
3. tujuan pembelajaran. Jika siswa mengetahui tujuan pembelajaran melalui media pembelajaran, maka kesempatan untuk berhasil dalam pembelajaran akan semakin besar.
4. organisasi isi. Pembelajaran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau keterampilan fisik yang akan dipelajari diorganisasikan ke dalam urutan
36 Ibid., hal. 4 36 Ibid., hal. 4
5. persiapan sebelum mengajar. Siswa sebaiknya telah menguasai dengan baik pelajaran dasar atau memiliki pengalaman yang diperlukan secara memadai yang merupakan prasyarat untuk penggunaan media dengan sukses. Dengan kata lain, ketika merancang materi pelajaran, perhatian harus ditujukan pada tingkat persiapan siswa.
6. emosi. Pembelajaran yang melibatkan emosi akan bertahan lama dalam diri siswa. Media pembelajaran sangat baik untuk menghasilkan respon emosionl seperti takut, cemas, empati, bahagia dan sedih. Oleh karena itu, dalam merancang media hendaknya memperhatikan tujuan yang akan dicapai, terutama yang berkaitan dengan sikap dan pengetahuan.
7. partisipasi. Dalam kegiatan belajar mengajar, partisipasi aktif siswa sangat diperlukan, agar pemahaman dan ingatan siswa terhadap materi lebih kuat. Oleh sebab itu media pembelajaran harus mampu meningkatkan partisipasi siswa.
8. umpan balik hasil belajar dapat meningkat apabila secara berkala siswa diinformasikan tentang perkembangan belajarnya. Pengetahuan hasil belajar akan menjadi pertimbangan dalam melakukan perbaikan cara belajar.
9. penguatan. Adanya penguatan terhadap siswa untuk belajar dapat membangun percaya diri dan secara pasif mempengaruhi perilaku siswa selanjutnya.
10. latihan dan pengulangan. Agar suatu pengetahuan dan ketrampilan dapat bertahan lama dalam ingatan, maka harus sering diulangi dan dilatih kembali.
11. penerapan. Hasil belajar yang diinginkan adalah meningkatkan kemampuan seseorang untuk menerapkan atau mentransfer hasil belajar pada masalah atau situasi baru. Tanpa dapat melakukan ini, pemahaman sempurna belum dapat dikatakan dikuasai. 37
Menurut Muhaimin, ada beberapa prinsip dalam penggunaan media pembelajaran, agar tidak salah arah dan tujuan, serta tetap efisien, efektif dan memiliki daya tarik. Prinsip-prinsip tersebut adalah :
1) Berorientasi kepada kompetensi PAI, dalam arti semua penggunaan sarana/media pembelajaran PAI di sekolah umum dan madrasah terarah untuk menunjang pencapaian kompetensi yang telah dirumuskan.
2) Relevansi, dalam arti mengusahakan agar penggunaan sarana/media
pembelajaran PAI relevan dengan kompetensi PAI yang hendak dicapai.
3) Efisiensi, dalam arti mengusahakan agar pengggunaan sarana/media pembelajaran PAI memepertimbangkan waktu, tenaga, biaya dan sumber- sumber lain secara tepat dan cermat, sehingga hasil pembelajaran PAI dapat memadai dan memenuhi harapan.
4) Efektifitas, dalam arti mengusahakan agar penggunaan sarana/media pembelajaran PAI mampu membuahkan hasil, yakni tercapainya kompetensi PAI tertentu, dan terhindar dari kemubadziran.
37 Azhar Arsyad, op.cit., hal. 70-72
5) Fleksibilitas, dalam arti mengusahakan agar penggunaan sarana/media pembelajaran PAI bersifat luwes, mampu disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat dan sewaktu yang selalu berkembang tanpa merombak kompetensi PAI yang harus dicapai.
6) Integritas, dalam arti mengusahakan agar penggunaan sarana/media pembelajaran PAI mempertimbangkan komponen-komponen pembelajaran lainnya secara terpadu, seperti kompetensi PAI yang hendak dicapai, karakteristik materi PAI, karakteristik peserta didik, strategi penyampaian hasil. 38
Dalam hubungannya dengan penggunaan media pada waktu berlangsungnya pengajaran setidak-tidaknya digunakan guru pada situasi sebagai berikut :
a) Perhatian siswa terhadap pengajaran sudah berkurang akibat kebosanan mendengarkan uraian guru.
b) Bahan pengajaran yang dijelaskan guru kurang dipahami siswa.
c) Terbatasnya sumber pengajaran.
d) Guru tidak bergairah untuk menjelaskan bahan pengajaran melalui penuturan kata-kata (verbal) akibat terlalu lelah disebabkan telah mengajar
terlalu lama. 39
3. Pemeliharaan Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
38 Muhaimin, op.cit., hal. 138 39 Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, op.cit., hal. 6
Alat/media pembelajaran yang telah ada di sekolah perlu dijaga kelestariannya dengan jalan dilakukan pemeliharaan sebaik-baiknya. Jika tidak, maka kemungkinan besar alat atau media tersebut akan cepat rusak dan tidak dapat berfungsi lagi dalam proses belajar mengajar. Alat/media pendidikan apapun itu, perlu mendapatkan perlakuan sedemikian rupa sehingga dapat bertahan lama dan berguna bagi proses pembelajaran. Terdapat
2 unsur dalam pemeliharaan media pembelajaran, yaitu :
a. Pengaturan (termasuk penempatan)
b. Pembersihan. 40
1. Pengaturan Dalam kegiatan pengaturan media pembelajaran ini terdapat dua tahapan, yaitu tahap pengaturan awal dan pengaturan kembali. Tindakan setelah alat pelajaran tiba di sekolah adalah menyimpan atau meletakkan di tempat yang betul agar tetap terpelihara. Kegiatan ini disebut pengaturan awal.
Alat pelajaran yang baik adalah alat pelajaran yang dapat digunakan berkali-kali, bukan hanya untuk hiasan lemari yang tidak pernah dikeluarkan dari tempatnya. Penggunaan alat yang berkali-kali inilah maka perlu pengaturan kembali secara terus menerus.
Jadi, pengaturan kembali dilakukan setelah alat/media pembelajaran itu digunakan. Dan inilah inti dari pengaturan alat pelajaran yang sesungguhnya, yang menentukan tahan lama atau tidaknya suatu alat/media.
40 Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Materiil (Jakarta: Prima Karya, 1987), hal. 48.
2. Pembersihan Ada kalanya suatu alat/media memang hanya digunakan satu tahun sekali yaitu apabila siswa sudah sampai kepada suatu bagian tertentu dari kurikulum. Alat semacam ini hanya keluar dari lemari setelah jangka waktu satu tahun. Terhadap alat semacam inipun guru atau petugas, sekali tempo harus memberikan perhatian secukupnya dengan mengambil serta membersihkannya, kemudian mengembalikan ke tempat semula dengan hati- hati. 41
41 Ibid,. hal 48.