Implementasi Seni Profetik dalam Pendidikan Seni Islam

G. Implementasi Seni Profetik dalam Pendidikan Seni Islam

Implentasi Seni Profetik dalam Pendidikan Islam, tepatnya dalam pendidikan kesenian Islam adalah gagasan baru. Secara konsep dan teoritik kesenian profetik –meminjam konsep Ilmu Sosial Profetik (ISP) Kuntowidjojo— berdasarkan kajian filosofisnya sangat mungkin dilaksanakan dan ditawarkan sebagai ilmu baru atau teori baru yang berharga bagi kemaslahatan peradaban. Ketiga nilai profetik ISP yaitu humanisasi, liberasi dan transendensi bisa menjadi pijakan konsep gagasan menuju implementasi seni profetik diterapkan dalam pendidikan seni Islam. Ini sebuah perkerjaan yang cukup berat, sebab konsep seni profetik ini adalah sebuah ide yang melompat dua langkah ke depan bagi wacana seni sendiri di dalam paradigma Islam. Pertama, pekerjaan mensosialisasikan apresiasi seni Islam sendiri masih menjadi pro-kontra dalam kajian hukumnya di kalangan ulama dan masyarakat. Kedua, gagasan seni profetik sendiri memerlukan perasan ide brilian dari para seniman muslim dan guru seni muslim yang mereka tidak hanya harus menampilkan seni Islam ansich, tetapi juga harus menjadikan seni Islam itu dapat membumi diterima di semua kalangan Implentasi Seni Profetik dalam Pendidikan Islam, tepatnya dalam pendidikan kesenian Islam adalah gagasan baru. Secara konsep dan teoritik kesenian profetik –meminjam konsep Ilmu Sosial Profetik (ISP) Kuntowidjojo— berdasarkan kajian filosofisnya sangat mungkin dilaksanakan dan ditawarkan sebagai ilmu baru atau teori baru yang berharga bagi kemaslahatan peradaban. Ketiga nilai profetik ISP yaitu humanisasi, liberasi dan transendensi bisa menjadi pijakan konsep gagasan menuju implementasi seni profetik diterapkan dalam pendidikan seni Islam. Ini sebuah perkerjaan yang cukup berat, sebab konsep seni profetik ini adalah sebuah ide yang melompat dua langkah ke depan bagi wacana seni sendiri di dalam paradigma Islam. Pertama, pekerjaan mensosialisasikan apresiasi seni Islam sendiri masih menjadi pro-kontra dalam kajian hukumnya di kalangan ulama dan masyarakat. Kedua, gagasan seni profetik sendiri memerlukan perasan ide brilian dari para seniman muslim dan guru seni muslim yang mereka tidak hanya harus menampilkan seni Islam ansich, tetapi juga harus menjadikan seni Islam itu dapat membumi diterima di semua kalangan

Implementasi seni profetik dalam pendidikan seni Islam memang perlu dirumuskan dalam konsep praktis. Langkah-langkah perumusan konsep praktis implementasi seni profetik dalam pendidikan seni Islam tentunya bisa meminjam rumus-rumus dasar teori dan metode belajar dan mengajar. Beberapa di antaranya bagaimana cara merumuskan softwarenya dahulu seperti apa bahan ajar yang perlu dituliskan dalam buku ajar, dan handbooknya. Bagaimana filosofis seni profetik itu, tujuannya, visi misinya, manfaat dan kompentensinya. Kemudian baru hardwarenya seperti kurikulumnya bagaimana, satuan ajar, penilaian, evaluasi dan seterusnya.

Garapan kerja perumusan implementasi seni profetik ini dalam pendidikan seni Islam tentu membutuhkan pemikiran dan tenaga ekstra tersendiri. Tulisan ini hanya sebagai gagasan awal mendeskripsikan dan mengkonsepsikan apa itu sosok seni profetik yang seterusnya akan menjadi dasar pijak harapan implementasinya dalam ranah praksis dalam pendidikan seni Islam.

Saat ini seni Islam yang sudah popular dan tidak mendatangkan perdebatan seperti: arsitektur Islam, kaligrafi, sastra, qiro’ah, rebana dan beberapa tarian di aceh dan lain sebagainya bisa dijadikan pilot proyek untuk dijadikan menjadi seni profetik Islamis. Beberapa kesenian tersebut yang sudah diajarkan Saat ini seni Islam yang sudah popular dan tidak mendatangkan perdebatan seperti: arsitektur Islam, kaligrafi, sastra, qiro’ah, rebana dan beberapa tarian di aceh dan lain sebagainya bisa dijadikan pilot proyek untuk dijadikan menjadi seni profetik Islamis. Beberapa kesenian tersebut yang sudah diajarkan

Akhirnya, janganlah seni Islam hanya menjadi penonton di pinggiran dan terkungkung dalam tempurung kura-kura yang hanya dapat berjalan sangat lambat berkarya dan beramar-ma’ruf nahi munkar dalam membangun peradaban masyarakat.