2. Hanya terdapat satu variabel exogenous, yaitu 1 dan 3 variabel endogenous
yaitu 2, 3 dan 4. Masing-masing variabel endogenous diterangkan oleh variabel 1 dan error e2, e3 dan e4
3. Satu variabel endogenous dapat menjadi penyebab variabel endogenous
lainnya, tetapi bukan ke variabel exogenous. Model non rekursif terjadi jika arah anak panah tidak searah atau terjadi
arah yang berbalik, misalnya dari 4 ke 3 atau dari 3 ke 1 dan 2, atau bersifat sebab akibat. Pada bagian berikut untuk mempermudah kita dalam memahami analisis
jalur, maka kita bisa menggunakan model-model jalur berikut: 1.
Model Persamaan Satu Jalur Model Persamaan satu jalur merupakan hubungan sebenarnya sama dengan
regresi berganda, yaitu variabel bebas terdiri dari satu variabel dan variabel tergantungnya hanya satu.
2. Model Persamaan Dua Jalur
Model ini terdiri dari tiga variabel bebas dan mempunyai dua variabel tergantung.
3. Model Persamaan Tiga Jalur
Model ini terdiri dari tiga variabel bebas, salah satu variabel bebas menjadi variabel perantara dan mempunyai dua variabel tergantung.
2.1.7 Keuntungan dan Kelemahan Analisis Jalur
Menurut Sarwono 2012, keuntungan menggunakan analisis jalur diantaranya :
1. Kemampuan menguji model keseluruhan dan parameter-parameter individual.
2. Kemampuan pemodelan beberapa variabel mediatorperantara.
3. Kemampuan mengestimasi dengan menggunakan persamaan yang dapat
melihat semua kemungkinan hubungan sebab akibat pada semua variabel dalam model.
4. Kemampuan melakukan dekomposisi korelasi menjadi hubungan yang bersifat
sebab akibat causal relation, seperti pengaruh langsung direct effect dan pengaruh tidak langsung indirect effect dan bukan sebab akibat non-causal
association , seperti komponen semu spurious.
Kelemahan menggunakan analisis jalur diantaranya : 1.
Tidak dapat mengurangi dampak kesalahan pengukuran. 2.
Analisis jalur hanya mempunyai variabel-variabel yang dapat diobservasi secara langsung.
3. Analisis jalur tidak mempunyai indikator-indikator suatu variabel laten.
4. Karena analisis jalur merupakan perpanjangan regresi linier berganda, maka
semua asumsi dalam rumus ini harus diikuti. 5.
Sebab akibat dalam model hanya bersifat searah one direction, tidak boleh bersifat timbal balik reciprocal.
2.1.8 Perbedaan Analisis Jalur dan Regresi
Menurut Saparina 2013, ada beberapa perbedaan model analisis jalur dan regresi yaitu:
Tabel 2.1 Perbedaan Analisis Jalur dan Regresi Penjelasan
Model Analisis Regresi
Path Jalur
Variabel Bebas X, Terikat Y
Eksogen X, Endogen Y, Intervening
bila ada Kegunaan
1. Penjelasan terhadap
fenomena yang dipelajari atau
permasalahan yang diteliti.
2. Prediksi kuantitatif.
3. Faktor diterminan
yaitu penentuan variable bebas X
yang berpengaruh dominan terhadap
variable terikat Y. 1.
Penjelasan terhadap fenomena yang dipelajari atau permasalahan yang
diteliti. 2.
Prediksi kuantitatif. 3.
Faktor diterminan yaitu penentuan variable bebas X yang berpengaruh
dominan terhadap variable terikat Y. 4.
Penelusuran mekanisme lintasan pengaruh.
5. Pengujian model, menggunakan teori
trimming, baik untuk uji reabilitas konsep yang sudah ada ataupun uji
pengembangan konsep baru. Hubungan
yang dianalisis
Bersifat tunggal Tunggal atau ganda
Jenis data yang
dianalisis Skala interval dan ratio
Minimal skala interval dan data dinyatakan dalam satuan baku atau z skor
Prinsip 1.
Hubungan antar variabel berpola linear,
bersifat normal. 2.
Sistem aliran kausal satu arah.
3. Sampel random
4. Model dianalisis
berdasarkan teori-teori yang relevan.
1. Hubungan antar variabel berpola
linear, bersifat normal. 2.
Sistem aliran kausal satu arah. 3.
Sampel random 4.
Model dianalisis berdasarkan teori- teori yang relevan
5. Variabel terikatendogen Y minimal
dalam skala ukur interval dan rasio.
2.2 Pengetahuan