Dalam Hukum Pidana Materiil Saat Ini
KEBIJAKAN FORMULASI SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DALAM BIDANG HUKUM PIDANA MATERIIL
116
berjumlah 9 sembilan, bukan 8 delapan, karena ketentuan tentang “Kompensasi, Restitusi, dan Rehabilitasi” dalam nomor
urut 3 di atas tercantum dalam dua undang-undang
Analisa terhadap kebijakan perumusan sistem pemidanaan yang berorientasi pada korban dalam Bab “Ketentuan Pidana” dan
Bab “Mengandung Ketentuan Pidana” akan dibahas lebih lanjut pada uraian di bawah ini.
b.1. Dalam Bab Ketentuan Pidana
a. Kebijakan perlindungan
korban berupa
ganti rugirestitusilainnya dirumuskan sebagai “Pidana
Tambahan” dalam; a. Undang-undang Nomor 40
Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, Pasal 18 “Selain pidana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 16 dan Pasal 17 pelaku dapat
dijatuhi pidana tambahan berupa restitusi atau pemulihan hak korban”, b. Undang-undang Nomor
41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan. Pasal 74 3 “Dalam hal
perbuatan sebagaimana diatur dalam bab ini menimbulkan kerugian, pidana yang dikenai dapat
ditambah dengan pembayaran kerugian”.
Dalam Hukum Pidana Materiil Saat Ini
KEBIJAKAN FORMULASI SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DALAM BIDANG HUKUM PIDANA MATERIIL
117 b. Kebijakan
perlindungan korban
berupa ganti
rugirestitusilainnya dirumuskan “bukan sebagai pidana tambahan” dalam; a.Undang-undang Nomor
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Pasal 189, bahwa “Sanksi pidana penjara, kurungan, danatau
denda tidak menghilangkan kewajiban pengusaha
membayar hak-hak danatau ganti kerugian kepada tenaga kerja atau pekerjaburuh”, b. Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian Pasal 212 “Selain dipidana dengan pidana penjara dan
pidana denda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 196,
Pasal 204, dan Pasal 211, korban dapat menuntut ganti kerugian terhadap Penyelenggara Prasarana atau
Penyelenggara Sarana
Perkeretaapian yang
pelaksanaannya berdasarkan ketentuan hukum acara
pidana”, c. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2009
tentang Ketenagalistrikan Pasal 50 3 Selain pidana sebagaimana dimaksud pada ayat 2, pemegang izin
usaha penyediaan tenaga listrik atau pemegang izin
operasi juga diwajibkan untuk memberi ganti rugi kepada korban.
Dalam Hukum Pidana Materiil Saat Ini
KEBIJAKAN FORMULASI SISTEM PEMIDANAAN YANG BERORIENTASI PADA KORBAN DALAM BIDANG HUKUM PIDANA MATERIIL
118 c. Kebijakan
perlindungan korban
selain ganti
rugirestitusilainnya dirumuskan dalam; a. Undang-
undang Nomor 23 Tahun 2004 LN 2004-95; TLN 4419 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah
Tangga Pasal 50 a. “Selain pidana sebagaimana dimaksud dalam Bab ini hakim dapat menjatuhkan
pidana tambahan berupa: pembatasan gerak
pelaku baik yang bertujuan untuk menjauhkan pelaku
dari korban dalam jarak dan waktu tertentu, maupun
pembatasan hak-hak tertentu dari pelaku”, b. Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Penglolaan Lingkungan Hidup Pasal 119 “Selain
pidana sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini, terhadap badan usaha dapat dikenakan pidana
tambahan atau tindakan tata tertib berupa: c.
perbaikan akibat tindak pidana; d. kewajiban mengerjakan apa yang dilalaikan tanpa hak.
b.2. Dalam Bab Mengandung Ketentuan Pidana