Persyaratan dan Kewajiban Penerima Layanan Pendampingan PKSA

25 6. Meningkatnya perenan Pemerintah Daerah provinsikabupatenkota dalam mensinergiskan PKSA dengan Program Kesejahteraan dan Perlindungan Anak yang bersumber dari APBD. 7. Meningkatnya produk hukum pengasuhan dan perlindungan anak sebagai landasan hukum pelaksanaan PKSA. Direktorat Kesejahteraan Sosial Anak, 2011.

2.2.7 Persyaratan dan Kewajiban Penerima Layanan

. Sasaran penerima layanan PKSA: anak, orangtuakeluarga maupun Lembaga Kesejahteraan Sosial yang menjadi mitra pendamping, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Adanya perubahan sikap dan prilaku sosial anak kearah positif. 2. Intensitas kehadiran anak dalam layanan sosial dasar dari berbagai organisasilembaga semakin meningkat. 3. Intensitas kehadiran anak dalam kegiatan pengembangan potensi dirikreativitas anak semakin meningkat. 4. Tanggung jawab orangtuakeluarga dalam pengasuhan dan perlindungan anak semakin meningkat. 5. Peran Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak yang bermitra dengan Kementrian Sosial semakin efektif dalam mendampingi anak sehingga anak dapat terhindar dari penelantaran, eksploitasi, kekerasan dan diskriminasi. Direktorat Kesejahteraan Sosial Anak, 2011. Universitas Sumatera Utara 26

2.2.8 Pendampingan PKSA

Pendampingan PKSA terdiri atas Pekerja Sosial Profesional, Tenaga Kesejahteraan Sosial Anak, Relawan Sosial dan pengelola Unit PKSA lokal. Tugas-tugas Pekerja Sosial Profesional pendamping PKSA adalah merencanakan, melaksanakan, dan melaporkan hasil pemberian pelayanan Kesejahteraan Sosial, antara lain: 1. Pendampingan terhadap anak, orangtuakeluarga dan komunitas yang menjadi sasaran berbeda dalam wilayah jangkauan PKSA. 2. Layanan dalam pemenuhan kebutuhan dasar, peningkatan akses terhadap pelayanan sosial dasar, peningkatan potensi diridan kreativitas anak, penguatan tanggung jawab orangtuakeluarga dan penguatan kelembagaan PKSA dan penguatan peran LKSA. 3. Melakukan verifikasi komitmen penerima manfaat PKSA sesuai dengan persyaratan dan kewajiban yang telah ditetapkan pada setiap sub-programklaster. 4. Melaksanakan tugas-tugas profesional dalam mendampingi sasaran PKSA asesmen, pembahasan kasus, penanganan kasus, pencacatan, penumbuhan kesadaran dan motivasi, membangun tim kerja, membangun kerjasama, penelusuranreintegrasireunifikasi keluarga, membantu proses membuka rekening tabungan atas nama anak. 5. Melakukan advokasi sosial dalam rangka peningkatan kinerja PKSA kepada jaringan mitra kerja PKSA, Pemerintah, Pemerintah Daerah,DPRDPRD, dan lembaga-lembaga Negara lainnya. 6. Membuat laporan penanganan kasus setiap terjadi kasus. Universitas Sumatera Utara 27 7. Membuat laporan pelaksanaan pendampingan per triwulan, dan akhir tahun kontrak kerja, selain laporan penanganan kasus Direktorat Kesejahteraan Sosial Anak, 2011. Menurut Asosiasi Nasional Pekerja Sosial Amerika Serikat, pekerjaan sosial adalah kegiatan profesional membantu individu, kelompok atau masyarakat untuk meningkatkan atau memulihkan kemampuan mereka untuk berfungsi sosial dan untuk menciptakan kondisi sosial yang mendukung tujuan-tujuan ini. Praktik pekerjan sosial terdiri atas penerapan profesional dari nilai-nilai, prinsip-prinsip dan teknik-teknik pekerjaan sosial pada satu atau lebih dari tujuan- tujuan berikut: membantu orang memperoleh pelayanan-pelayanan nyata, memberikan konseling dan psikoterapi untuk individu-individu, keluarga-keluarga dan kelompok-kelompok, membantu komunitas atau kelompok memberikan atau memperbaiki pelayanan-pelayanan sosial dan kesehatan dan ikut serta dalam proses-proses legislatif yang berkaitan Fahrudin, 2012. Pekerjaan sosial sebagai profesi mempunyai empat unsur utama, yang pada umumnya, tiga unsur diantaranya dikatakan sebagai pengetahuan, sikap dan keterampilan. Misi dan tujuan dari pekerjaan sosial menurut NASW adalah: 1. Meningkatkan kemampuan-kemampuan orang untuk memecahkan masalah, mengatasi dan perkembangan. 2. Menghubungkan orang dengan sistem-sistem yang memberikan kepada mereka sumber- sumber, pelayanan-pelayanan dan kesempatan-kesempatan 3. Memperbaiki keefektifan dan bekerjanya secara manusiawi dari sistem-sistem yang menyediakan orang dengan sumber-sumber dan pelayanan-pelayanan. 4. Mengembangkan dan memperbaiki kebijakan sosial. Universitas Sumatera Utara 28 5. Meningkatkan kesejahteraan manusia dan mengurangi kemiskinan, penindasan dan bentuk-bentuk ketidakadilan sosial lainnya. 6. Mengusahakan kebijakan, pelayanan, dan sumber-sumber melalui advokasi dan tindakan- tindakan sosial dan politik yang meningkatkan keadilan sosial dan ekonomi. 7. Mengembangkan dan menggunakan penelitian, pengetahuan, dan keterampilan yang memajukan praktik pekerjaan sosial. 8. Mengembangkan dan menerapkan praktik dalam konteks budaya yang bermacam- macam. Pekerja Sosial Profesional yang menjadi pendamping antara lain Satuan Bakti Pekerja Sosial SAKTI PEKSOS yang merupakan petugas kemanusiaan dibidang pekerja sosial yang ditetapkan oleh Kementerian Sosial atau DinasInstansi Sosial yang memiliki status kerja kontrak karya dengan Direktorat Kesejahteraan Sosial Anak PKSA Pusat atau DinasInstansi Sosial Provinsi PKSA Dekon.kontrak karya dilakukan per tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan. Persyaratan Satuan Bakti Pekerja Sosial yang menjadi pendamping PKSA, adalah: 1. Pendidikan Diploma IV Sarjana Pekerja Sosial Kesejahteraan Sosial. 2. Berusia maksimal 40 tahun pada 31 Desember. 3. Warga Negara Republik Indonesia, yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, setia dan taat kepada Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 4. Tidak berkedudukan sebagai CPNSPNSTNIPOLRI. 5. Tidak berkedudukan sebagai anggota danpengurus partai politik. Universitas Sumatera Utara 29 6. Bebas dari narkotika dan zat adiktif lain. 7. Mengisi formulir pendaftaran. 8. Sehat Jasmani dan Rohani dibuktikan dengan surat keterangan dari dokter pemerintah. 9. Tidak sedang terikat kontrak kerja dengan pihak lain. 10. Bersedia bekerja penuh waktu. Pelaksanan seleksi dilaksanakan oleh panitia seleksi Satuan Bakti Pekerja Sosial bekerjasama dengan Biro Organisasi Kepegawaian, Sekretariat Jendral Rehabilitasi Sosial, Perguruan Tinggi Jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial, dan Ikatan Pekerja Sosial Profesional Indonesia IPSPI Direktorat Kesejahteraan Sosial Anak, 2011.

2.3 Pengertian Anak Jalanan