BUDAYA ORGANISASI GARUDA INDONESIA

2.17 BUDAYA ORGANISASI GARUDA INDONESIA

Budaya perusahaan Garuda Indonesia (Fly Hi) terdiri dari nilai-nilai efficient & effective, loyalty, costumer centricity, honesty & openness dan integrity yang dirancang sejak tahun 2005 dan kemudian disosialisasikan pada tahun 2007 hingga saat ini, telah menjadi Budaya perusahaan Garuda Indonesia (Fly Hi) terdiri dari nilai-nilai efficient & effective, loyalty, costumer centricity, honesty & openness dan integrity yang dirancang sejak tahun 2005 dan kemudian disosialisasikan pada tahun 2007 hingga saat ini, telah menjadi

Penetapan nilai-nilai budaya ini dilakukan karena manajemen meyakini bahwa transformasi bisnis yang dijalankan perusahaan harus diikuti dengan transformasi budaya, mengingat pada akhirnya hanya insan Garuda Indonesia yang mampu membawa perusahaan ini maju dan berkembang sesuai visi dan misi perusahaan.

Garuda Indonesia meyakini bahwa perusahaan yang berhasil dan berkinerja tinggi dan terjaga sustainability-nya adalah perusahaan yang memiliki badaya perusahaan yang kuat. Oleh karenanya program implementasi budaya perusahaan di Garuda Indonesia dilaksanakan seoptimal mungkin dan konsisten melalui pendekatan secara sistem, optimalisasi peran Change Agents/Change Leaders, didukung oleh program komunikasi dan penyelarasan dengan Human Capital Management System.

Ke-5 nilai Fly Hi tersebut selanjutnya dijabarkan dalam 10 Perilaku Utama yang meliputi antara lain:

Cepat, tepat dan akurat

Efficient & Effective

4. Bekerja kras, cerdas & tuntas

5. Ramah, hangat dan bersahabat Costumer Centricity

6. Tanggap & Produktif

7. Kreatif & Inovatif

8. Jujur, tulus & terbuka

Honesty & openness

9. Menjaga kerahasiaan perusahaan Integrity

10. Konsisten & patuh pada aturan Garuda

Tujuan dari program implementasi nilai-nilai budaya di lingkungan perusahaan adalah: untuk terus mendorong perilaku kerja positif yang sesuai nilai-nilai perusahaan sehingga tercipta lingkungan kerja yang nyaman dan konstruktif dan memberikan nilai tambah bagi perusahaan, dan pada akhirnya akan mendorong kinerja yang terbaik dan berkelanjutan.

Analisis Budaya Organisasi Menggunakan Metode OCAI (Organizational Culture Assessment Instrument)

Menurut Cameron dan Quinn, terdapat model pengukuran dan diagnosis budaya organisasi berdasarkan competing values framework. Model ini membagi budaya organisasi ke dalam empat tipe budaya yaitu clan, adhocracy, hierarchy, dan market.

Menurut metode di atas, kami menggolongkan bahwa Garuda Indonesia mengalami perubahan organisasi dari budaya hirarki ke budaya pasar (market). Tipe kultur organisasi Garuda Indonesia sampai tahun 2004 masuk ke dalam tipe hierarchy karena proses restrukturasi di dalam tubuh Garuda. Selama beberapa tahun Garuda terus bergelut dalam pembenahan internal perusahaan dan CEO memiliki peranan yang sangat penting dalam menata ulang sistem perusahaan. CEO berusaha memperbaiki manajemen Garuda seperti pemakaian jatah tiket gratis yang ditata kembali, praktik-praktik KKN dibersihkan, koordinasi dan reposisi jabatan ditingkatkan. Selain hal-hal yang disebutkan di atas, Garuda juga melakukan assessment terhadap pelayanannya kepada

customer yaitu mencanangkan program ketepatan waktu (On-time Performance) sebagai hasilnya, 2 tahun berturut-turut Garuda memperoleh penghargaan "The Most Punctual Airline" dari bandara di Amsterdam. Namun kultur hierarchy ini belum mampu membawa Garuda agar bisa bersaing dengan para kompetitor di pasar global.

Dari tahun 2005 sampai saat ini Garuda termasuk memakai kultur organisasi market. Hal ini bisa dilihat dari masuknya Garuda Indonesia ke dalam lingkungan pasar yang kompetitif, dan menjadikan customer sebagai faktor yang paling utama. Garuda juga membuat sebuah rencana jangka panjang bernama Quantum Leap untuk tetap menjaga keberlangsungan perusahaan di masa depan. Semua aktivitas yang dilakukan bertahap hingga tahun ini, mampu membuat Garuda menjadi salah satu maskapai penerbangan terbaik yang pernah ada. Terbukti dengan banyaknya penghargaan yang diraih Garuda, menunjukkan kredibilitas Garuda sebagai maskapai penerbangan pilihan customer.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS ISI LIRIK LAGU-LAGU BIP DALAM ALBUM TURUN DARI LANGIT

22 212 2

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25