ANNUAL OBJECTIVE DAN HIERACRCHY OBJECTIVE
2.19 ANNUAL OBJECTIVE DAN HIERACRCHY OBJECTIVE
Rencana Tujuan Jangka Panjang Perusahaan Garuda tahun 2011 sampai 2015, dikenal sebagai Quantum Leap. Setiap tahun Garuda menerapkan rencana kerja atau tujuan yang harus dicapai dalam rangka pemenuhan tujuan jangka panjang Quantum Leap.
Quantum Leap ini diimplementasikan untuk mengembangkan dan mendominasi pasar penerbangan di Indonesia. Dalam kata lain, hal ini dilaksanakan untuk dapat terus meningkatkan pertumbuhan bisnis Perusahaan secara kontinu. Sehingga, diharapkan
Perusahaan dapat mencapai kondisi profitabilitas yang berkesinambungan (sustainable profitable growth).
Adapun pelaksanaan Annual objective demi pemenuhan rencana tujuan jangka panjang Quantum Leap ini di dua tahun ke belakang adalah :
IPO (Initial Public Offering), merupakan salah satu milestones (annual objective) dari rencana kerja jangka panjang (2011-2015) yang mana IPO ini ditargetkan pada tahun 2011. IPO ini dilaksanaankan dengan tujuan utamanya yaitu peningkatan kinerja perusahaan, baik kinerja operasional maupun kinerja keuangan.
Beberapa milestone atau tujuan lain yang ditargetkan di tahun 2011 utama lain diantaranya adalah :
1. Menyelesaikan Cengkareng dan Denpasar sebagai dedicated terminal
2. Menjadikan cabin crew Garuda Indonesia sebagai best cabin crew
3. Serta menjadikan Garuda Indonesia sebagai maskapai bintang 5. Disamping pelaksanaan IPO, untuk mencapai Visi yang sudah ditetapkan, maka pada tahun 2011 perusahaan telah menetapkan beberapa sasaran strategis (strategic objectives) yang dikelompokkan kedalam 4 perspektif Balance Score Card (BSC) yaitu perspektif Keuangan/Financial, perspektif Pelanggan/Customer, perspektif Proses Internal/Internal Process dan perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan/Learning & Growth. Keterkaitan seluruh sasaran strategis tersebut, dapat dilihat pada peta strategis (strategic map).
Pada tahun 2012, perusahaan merencanakan pengembangan usaha dengan memfokuskan pemenuhan keanggotaan Garuda Indonesia sebagai anggota Aliansi Global. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pasar serta menjawab tantangan terhadap kecenderungan harga bahan bakar yang akan tetap tinggi, dan semakin meningkatnya persaingan dalam industri penerbangan. Di samping itu, Garuda Indonesia akan lebih mengintensifkan pengembangan aspek human capital dan organisasi sebagai upaya Pada tahun 2012, perusahaan merencanakan pengembangan usaha dengan memfokuskan pemenuhan keanggotaan Garuda Indonesia sebagai anggota Aliansi Global. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pasar serta menjawab tantangan terhadap kecenderungan harga bahan bakar yang akan tetap tinggi, dan semakin meningkatnya persaingan dalam industri penerbangan. Di samping itu, Garuda Indonesia akan lebih mengintensifkan pengembangan aspek human capital dan organisasi sebagai upaya
Dengan mengimplementasikan strategi tersebut, perusahaan menargetkan pencapaian: laba bersih USD 110,8 juta, jumlah pesawat mencapai 105 pesawat (termasuk 17 pesawat baru selama tahun 2012), total aset mencapai USD 2.517,9 juta, serta total ekuitas mencapai USD 1.114,9 juta.
Pada tahun 2012, tahun kedua Quantum Leap Garuda memfokuskan diri pada upaya meningkatkan kualitas sesuai dengan persyaratan keanggotaan Global Alliance SkyTeam, serta memperkuat daya kompetisi pada market internasional & domestik. Adapun berbagai pencapaian (milestones) yang berperan sebagai pengukuran kesuksesan implementasi strategi adalah sebagai berikut:
Pemenuhan persyaratan keanggotaan Aliansi Global SkyTeam. Proses pemenuhan tersebut yang telah dilakukan sejak Tahun 2011, diharapkan dapat terpenuhi
seluruhnya pada Tahun 2012. Sejalan dengan berjalannya proses tersebut, Perusahaan mendapatkan manfaat dari peningkatan competitive advantage akibat terselesaikannya berbagai kesepakatan dengan beberapa maskapai anggota SkyTeam.
Pengembangan dedicated terminal untuk Garuda Indonesia di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng. Pengembangan ini diperlukan sebagai langkah
strategis untuk mempersiapkan infrastruktur yang ideal untuk mendukung semakin bertambahnya armada pesawat serta traffic Garuda Indonesia.
Pengoperasian pesawat freighter. Dengan pengoperasian pesawat freighter, diharapkan dapat menjadi langkah strategis untuk lebih mengembangkan bisnis SBU Garuda Cargo secara ekspansif, dan juga lebih memantapkan langkah melakukan
Spin Off pada tahun 2012. Sehingga, pada akhirnya hal tersebut akan meningkatkan kontribusi profitabilitas bisnis kargo terhadap Garuda Indonesia Group secara signifikan. Rencana pengoperasian pesawat Freighter saat ini sedang dikaji secara lebih komprehensif oleh konsultan dan diharapkan hasilnya akan diimplementasikan akhir tahun 2012.
Penerbangan Garuda Sub-100 Seater dengan menggunakan pesawat khusus regional jet. Kebijakan strategis ini merupakan langkah lanjutan yang dilakukan pada Tahun
2011, yaitu penerbangan Sub-100 Seater yang menggunakan pesawat B735 dengan UPG sebagai Hub. Sehingga, dengan adanya pesawat khusus regional jet pada Tahun 2012, tentu akan membuat implementasi Program Sub-100 Seater semakin sempurna untuk dapat menjangkau segmen market low density – high yield