STRUKTUR ORGANISASI DAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
2.18 STRUKTUR ORGANISASI DAN PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Berdasarkan struktur organisasi berikut, tipe struktur organisasi PT Garuda Indonesia (persero) tergolong kedalam tipe struktur dIvisional karena organisai yang dibuat melalui pembagian atau unit bisnis antara unit semi otonom dan divisi-divisi. Proses pengambilan keputusan di struktur ini ada di tangan manajer dan semua berfokus pada hasil. Manajer divisi bertanggungjawab terhadap apa yang terjadi pada produksi dan layanan mereka. Namun, menggandakan biaya kegiatan dan sumber organisasi berdampak pada efisiensi sehingga merupakan salah satu kekurangan dari desain strukur organisasi divisional. Setiap unit dari divisi-divisi memiliki otonomi terbatas dari perusahaan Berdasarkan struktur organisasi berikut, tipe struktur organisasi PT Garuda Indonesia (persero) tergolong kedalam tipe struktur dIvisional karena organisai yang dibuat melalui pembagian atau unit bisnis antara unit semi otonom dan divisi-divisi. Proses pengambilan keputusan di struktur ini ada di tangan manajer dan semua berfokus pada hasil. Manajer divisi bertanggungjawab terhadap apa yang terjadi pada produksi dan layanan mereka. Namun, menggandakan biaya kegiatan dan sumber organisasi berdampak pada efisiensi sehingga merupakan salah satu kekurangan dari desain strukur organisasi divisional. Setiap unit dari divisi-divisi memiliki otonomi terbatas dari perusahaan
Begitupun dalam struktur organisasi PT Garuda Indonesia (persero). Pada struktur organisasi PT Garuda Indonesia menunjukan bahwa pembagian divisi berdasarkan area atau wilayah seperti area Eastern Indonesia, area Asia, area Europe dan sebagainya merupakan bentuk struktur devisional berdasrkan geografi. Selanjutnya pada sub-divisi Customer Relation MGT, apabila struktur organisasi tersebut digambarkan lebih rinci akan tampak adanya struktur divisional berdasarkan market karena berhubungan dengan para costumer atau pelanggan yang dihadapai, baik dalam skala instansi, skala kecil maupun besar. Sedangkan untuk sub-divisi operasi seperti cabin service, flight operation, ground operation dan sejenisnya, menunjukan struktur divisional berdasarkan produk, ini berkaitan dengan produk jasa yang dihasilkan oleh departemen tersebut.
Di sisi lain, adanya pemberian spesialisasi dari departemen fungsional untuk bekerja pada satu proyek atau lebih mengindikasikan bahwa struktur organisasi PT Garuda Indonesia merupakan struktur proyek matriks. Dalam struktur ini karyawan yang berada di bawah tanggung jawab departemen tertentu memiliki dua manager yang saling berbagi wewenang. Sebagai contoh dalam departemen niaga atau perniagaan terdapat dua manager yaitu manajer secara fungsional maupun proyek. Secara fungsional, General Manager Area Western Indonesia yang bertanggungjawab pada keputusan promosi, rekomendasi gaji, review tahunan. Serta, manajer yang berperan menjalankan suatu proyek perusahaan. Sehingga perlu adanya komunikasi teratur dan koordinasi kerja dalam menyelesaikan konflik bersamaan. Struktur organisasi bertipe matriks yang dijalankan memberikan keuntungan karena desainnya lentur dan fleksibel, sehingga PT Garuda Indonesia dapat merespon dengan baik setiap perubahan lingkungan eksternal organisasi yang berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap lingkungan Di sisi lain, adanya pemberian spesialisasi dari departemen fungsional untuk bekerja pada satu proyek atau lebih mengindikasikan bahwa struktur organisasi PT Garuda Indonesia merupakan struktur proyek matriks. Dalam struktur ini karyawan yang berada di bawah tanggung jawab departemen tertentu memiliki dua manager yang saling berbagi wewenang. Sebagai contoh dalam departemen niaga atau perniagaan terdapat dua manager yaitu manajer secara fungsional maupun proyek. Secara fungsional, General Manager Area Western Indonesia yang bertanggungjawab pada keputusan promosi, rekomendasi gaji, review tahunan. Serta, manajer yang berperan menjalankan suatu proyek perusahaan. Sehingga perlu adanya komunikasi teratur dan koordinasi kerja dalam menyelesaikan konflik bersamaan. Struktur organisasi bertipe matriks yang dijalankan memberikan keuntungan karena desainnya lentur dan fleksibel, sehingga PT Garuda Indonesia dapat merespon dengan baik setiap perubahan lingkungan eksternal organisasi yang berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap lingkungan
Struktur organisasinya Garuda sudah mengalami perubahan, beberapa lapisan struktur organisasi dipotong, agar birokrasi dan komunikasi lebih cepat. Perbandingan jumlah manajer dan staff yang tadinya 1:3,4 (1 manajer memimpin 3,4 staff) sekarang menjadi 1:7. Perubahan ini membuat Garuda Indonesia lebih banyak bisa mendengar langsung dari lapangan.
2.18.1 Kebijakan Perusahaan sebagai Pedoman bagi Para Karyawan
Kebijakan – kebijakan akan ditetapkan berdasarkan kewenangan dari dewan komisaris yang telah dipilih dari rapat RUPS setiap tahunnya. Dewan komisaris akan melakukan rapat setiap enam bulan sekali untuk meninjau kembali keadaan perusahaan. Apa yang dilakukan dewan selama satu tahun menjabat, akan ditinjau ulang pada rapat RUPS selanjutnya. Jika kinerja dari dewan komisaris dianggap tidak baik, maka dewan komisaris akan diganti. Dibawah dewan komisaris, ada dewan direksi yang menetapkan kebijakan dengan skala yang lebih kecil dan nantinya bertanggung jawab kepada dewan komisaris.
Prinsip kebijakan Garuda Indonesia adalah mengimplementasikan tata nilai perusahaan Fly Hi (efficient & effective, loyalty, customer centricity, honesty & openness, dan integrity), terutama nilai – nilai kejujuran dan integritas serta implementasi dari prinsip GCG.
Garuda Indonesia dari tahun 2008 selalu menerapkan tahap yang berubah – ubah untuk GCG namun tahap itu selalu meningkat. Sampai pada tahun 2012, Garudan Indonesia
e gi ple e tasika tahapa GCG hi gga ke tahap Good Garuda Citizen a g erfokus untuk menjadi perusahaan yang beretika dan bertanggung jawab dengan membangun
budaya GCG. Selain berpedoman pada GCG sebagai budaya, Garuda Indonesia menetapkan kebijakan berdasarkan Undang – Undang yang berlaku.
2.18.2 Hubungan antara kinerja dan cash benefit bagi pegawai
Pada PT Garuda Indonesia terdapat hubungan antara kinerja dengan cash benefit. Dapat dilihat dari penilaian prestasi kinerja yang dilakukan oleh Garuda Indonesia terhadap karyawannya. Penilaian prestasi kinerja dilihat oleh Garuda Indonesia sebagai salah satu syarat yang terbaik untuk mempromosikan pegawai ke jenjang berikutnya. Salah satu syarat utama seorang pegawai dapat dipromosikan, jika ia dapat menunjukkan prestasi kerja yang tinggi dalam melaksanakan semua kegiatannya atau pekerjaannya. Hal ini dapat diketahui oleh perusahaan dengan cara melakukan penilaian prestasi kerja, selain dari unsur atau faktor penunjang lainnya.