Bagi Masyarakat Perantau

A. Bagi Masyarakat Perantau

1. Bidang Ekonomi

SAS sebagai organisasi sosial kemasyarakatan berusaha mensejahterakan anggotanya terutama dibidang ekonomi. Salah satunya adalah ketika SAS mendapat mendapat bantuan modal dalam bentuk pinjaman tanpa bunga dari pengusaha Probo Sutedjo yang berjumlah Rp. 100 juta kepada pedagang kecil asal Sulit Air. Modal yang diberikan tersebut dibagikan kepada 400 sampai 500 orang pedagang kecil dengan nilai Rp. 250.000 hingga Rp. 500.000 per orang. Cara mencicilnya yaitu dengan membayar Rp. 2000 per hari. Bagi anggota SAS yang sebagian besar berprofesi sebagai pedagang, dengan bantuan modal tersebut sangat membantu mereka yang memang kekurang modal untuk mengembangkan usahanya. Pada tahun 1991.

Pada tanggal 18 Sebtember 1993, DPP SAS menjalin kerjasama dengan Bank Muamalat Indonesia (BMI) dalam melakukan pembinaan pengusaha kecil. Dalam dua tahun 1993-1995, kedua belah pihak sepakat bersama-sama membina 200 orang pengusaha kecil sektor formal.

BMI memberikan bantuan modal sebesar Rp. 2 milyar 44 . Pembinaan terhadap para pengusaha kecil, tidak hanya di bidang pendanaan, tetapi juga masalah manajemen dan administrasinya.

Para pengusaha kecil yang dibina, akan menerima pinjaman dana dari Bank Muamalat mulai dari Rp. 5.000.000 sampai Rp. 90.000.000 sesuai dengan proposal yang diajukan masing-

masing pengusaha 45 .

44 Republika, “DPP SAS dan BMI Bina Pengusaha Kecil”. Selasa 21 Sebtember 1993

45 Haluan, “DPP Sulit Air Sepakat Adakan Kerjasama dengan Bank Muamalat”. Minggu 19 Sebtember

Sama seperti yang dilakukan oleh DPP SAS, DPC SAS cabang Surakarta juga berusaha membantu anggotanya dalam masalah ekonomi. SAS Surakarta mendirikan koperasi simpan pinjam. Dengan adanya Koperasi tersebut, memudahkan anggotanya untuk meminjam uang. Uang tersebut biasanya dipinjam untuk menambah modal untuk kulak’an. Karena sebagian besar anggota dari SAS Surakarta berprofesi sebagai pedagang. Kemudahan tersebut

dirasakan pula oleh Liswarti 46 . Ia yang berprofesi sebagai pedagang merasa sangat terbantu dengan adanya pinjaman tersebut. Dengan uang pinjaman tersebut ia bisa menambah barang

dagangannya yang dulunya hanya berjialan sepatu dan sandal, sekarang ia bisa berjualan tas juga.

2. Bidang Sosial Budaya

Semenjak didirikannya organisasi SAS, banyak keuntungan yang dirasakan oleh para perantau asal Nagari Sulit Air. Salah satunya dirasakan oleh Rusdi Salim 47 . Ia mengatakan

dengan adanya SAS, ia bisa berkumpul dengan orang –orang yang berasal dari kampungnya yang mungkin dulunya ketika berada di kampung mereka tidak saling kenal, tetapi ketika berada dirantau justru hubungan mereka lebih dekat. Hal tersebut disebabkan karena mereka merasa senasib karena sama-sama orang yang hidup dirantau. Sehingga tidak heran jika hubungan silahturahmi diantara meraka sangat erat. Biasanya setiap tanggal 1 setiap bulannya, SAS Surakarta mengadakan pertemuan rutin. Pada pertemuan itu biasanya mengadakan arisan dan pengajian. Selain itu terkadang dibeberapa pertemuan rutin diadakan pembekalan dan penjelasan mengenai adat dan budaya Minangkabau pada umumnya dan tradisi adat Sulit Air khususnya. Pembekalan tersebut dimaksudkan agar generasi muda mengetahui, mengamalkan dan melestarikan adat dan budaya Miangkabau dan Sulit Air. Pembekalan tersebut perlu dilakukan karena generasi muda Sulit Air besar dirantau sehingga

46 Wawancara dengan Liswarti, tanggal 1 Januari 2010 47 Wawancara dengan Rusdi Salim, tanggal 1 Januari 2010 46 Wawancara dengan Liswarti, tanggal 1 Januari 2010 47 Wawancara dengan Rusdi Salim, tanggal 1 Januari 2010

3. Pembangunan Fisik

Penting suatu gedung serbaguna bagi organisasi, sangat disadari oleh SAS.. karena dengan adanya sebuah Gedung maka memudahkan mereka untuk bertemu dan berinteraksi. Oleh karena itu DPP SAS mewajibkan kepada seluruh cabang-cabang SAS di Indonesia dan di luar negeri untuk memiliki gedung sendiri. SAS cabang Surakarta, telah memiliki gedungnya sendiri. Gedung tersebut dibangun seperti rumah adat Minangkabau yaitu Rumah Bagonjong. Gedung tersebut berfungsi sebagai tempat diadakanannya pertemuan rutin dan acara-acara SAS lainnya.