148
BAB 5
Penutup
Sebagaimana disebutkan dalam renstra Kementerian PUPR, penelitian dan pengembangan memiliki peran sebagai scientific backbone dan sebagai leader dalam bidang teknologi
infrastruktur. Puslitbang Perumahan dan Permukiman sendiri sebagai salah satu unit kerja eselon II di bawah Badan Litbang Kementerian PUPR mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan
pengembangan di bidang Perumahan dan Permukiman. Dalam mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh Puslitbang
Perumahan dan Permukiman dalam menjalankan tugas tersebut maka diperlukan suatu dokumen pelaporan yaitu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah LKIP. Dalam LKIP ini telah disajikan
sejumlah keberhasilan dan kendala yang dihadapi dalam upayanya memenuhi sasaran kegiatan yang telah tercantum dalam dokumen Perjanjian Kinerja tahun 2016. Pelaporan kinerja telah
membahas pencapaian akan 4 empat indikator kinerja program berskala outcome dan 27 indikator kinerja kegiatan berskala output yang telah diperjanjikan.
5.1. Capaian Kinerja
Berdasarkan perjanjian kinerja tersebut, Puslitbang Perumahan dan Permukiman telah mampu mencapai target output yang telah ditetapkan. Bahkan terdapat 3 tiga indikator
yang melebihi target, yaitu pencapaian penilaian kepuasan pelanggan, perumusan SPM dan penerimaan PNBP. Kepuasan pelanggan ditargetkan sebesar 74 sedangkan realisasi
mencapai 88,30. Akan tetapi masih diperlukan penyempurnaan terkait dengan penilaian kepuasan pelanggan tersebut, terutama dengan pemisahan kategori jasa layanan yang
diberikan kepada pelanggan. Sedangkan untuk perumusan SPM ditargetkan sebesar 1 satu naskah sedangkan untuk realisasi mencapai 10 naskah.
Pada tahun 2015 capaian output ditetapkan sebesar 20 naskah, akan tetapi untuk tahun 2016 dilakukan perubahan capaian output didasarkan atas rasionalisasi capaian pada tahun
2015 yang tidak mampu mencapai target. Untuk penerimaan PNBP, pada tahun 2016 mengalami realisasi yang melebihi target akan tetapi jika ditinjau secara periodik, terjadi
pola penurunan penerimaan baik target maupun capaian yang terjadi sejak tahun 2014. Hal ini dikarenakan Puslitbang Perumahan dan Permukiman membatasi jasa layanan uji
laboratorium dikarenakan domain Puslitbang Perumahan dan Permukiman sebagai lembaga litbang. Hal ini ditujukan guna meningkatkan kinerja SDM litbang dalam mencapai
kualitas capaian hasil litbang yang lebih baik.
149
Adapun dari sisi penggunaan anggarannya dapat terserap sebesar 83,58. Capaian ini mengalami penurunan sebesar 8,52 dibandingkan dengan tahun 2015. Hal ini disebabkan
oleh beberapa permasalahan dan hambatan sebagai berikut: a.
Perubahan struktur organisasi yaitu Unit Pelaksana Teknis UPT di lingkungan Puslitbang Perumahan dan Permukiman menyebabkan keterlambatan dalam
pelaksanaan kegiatan; b.
Perubahan lokasi kegiatan litbang menyebabkan kegiatan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Rumah Murah, Sehat dan Layak Huni tidak dapat direalisasikan sesuai
dengan rencana. Perubahan lokasi ini merupakan perubahan kesediaan dari pihak mitra dalam menyediakan lahan untuk penerapan teknologi;
c. Adanya proses refocusing kegiatan litbang, sehingga terdapat kegiatan baru yang
semula tidak terdapat dalam perencanaan awal. Kegiatan baru tersebut mengalami keterlambatan dikarenakan baru dapat berjalan pada bulan April 2016;
d. Revisi DIPA yang dilakuan hingga 14 kali menjadi faktor penghambat dalam percepatan
realisasi kegiatan; e.
Kurangnya kesiapan teknis dari dokumen lelang yang menyebabkan terjadinya gagal lelang untuk dua kegiatan yaitu Pengembangan dan Penerapan Uprating Instalasi
Pengolahan Air IPA dan Pengembangan Pengelolaan Sampah Pasar dan Kawasan Wisata.
Dengan demikian secara umum target dan sasaran yang telah diperjanjikan oleh Kepala Puslitbang Perumahan dan Permukiman pada tahun 2016 secara pencapaian output dapat
dituntaskan dengan cukup baik sedangkan secara anggaran diperlukan strategi tindak lanjut guna meningkatkan pencapaian kinerja untuk tahun-tahun yang akan datang.
Diharapkan dengan tersusunnya Laporan Kinerja ini akan dapat memberikan informasi yang bermanfaat secara transparan dan akuntabel kepada seluruh pihak yang berkepentingan,
terutama terkait dengan perencanaan kedepan sehingga kemudian dapat memberikan feedback untuk peningkatan kinerja berikutnya.
5.2. Rekomendasi