123
5. Peta Percepatan Puncak PGA di Batuan Dasar Wilayah Indonesia untuk Periode Ulang
2500 Tahun; 6.
Peta Percepatan Puncak 0.2 Detik di Batuan Dasar Wilayah Indonesia untuk Periode Ulang 2500 Tahun; dan
7. Peta Percepatan Puncak 1.0 Detik di Batuan Dasar Wilayah Indonesia untuk Periode
Ulang 2500 Tahun. Ketujuh peta tersebut disajikan pada Gambar 4-13. Peta tersebut masih dalam proses
penyempurnaan.
Gambar 4-14 Peta Bahaya Gempa Bumi Indonesia 2016
b. Perumusan R-3
Sasaran kegiatan dengan output ini dilaksanakan melalui kegiatan perumusan SPM dengan target yang tertuang dalam PK sebanyak 1 satu naskah.
Sementara itu pencapaian pada tahun 2016 dihasilkan sebanyak 10 sepuluh naskah konsensus R-3 SPM bidang perumahan dan permukiman seperti pada
Tabel 4-22.
Tabel 4-22 Konsensus R-3 Standar, Pedoman, dan Manual bidang Perumahan dan Permukiman
NO JUDUL
URAIAN
1
Spesifikasi untuk profil baja struktural
Adalah standar baru yang diadopsi dari ASTM A992A992M– 11, An ASTM designation number identifies a unique version of an ASTM
standard. C125 - 14
C = ceramic, concrete, and masonry materials; 125 = assigned sequential number
14 = year of original adoption or, in the case of revision, the year of last revision
Standard Specification for Structural Steel Shapes. Mencakup profil baja canai panas struktural untuk digunakan sebagai rangka bangunan gedung
penyempurnaan.
NO
124
NO JUDUL
URAIAN atau jembatan, atau untuk tujuan struktural umum. Analisis panas harus
digunakan untuk menentukan persentase karbon, mangan, fosfor, sulfur, vanadium, titanium, nikel, kromium, molibdenum, columbium, dan
tembaga untuk komposisi kimia yang disyaratkan. Uji tarik harus digunakan untuk mengevaluasi properti tarik yang disyaratkan misalnya kekuatan
tarik, kekuatan leleh dan perpanjangan.
2 Pelaksanaan untuk bangunan
gedung dan jembatan baja Adalah standar baru adopsi dari AISC 303-10, Code of standard practice for
steel buildings and bridges yang menetapkan kriteria untuk pelaksanaan pekerjaan bangunan gedung baja, jembatan baja, dan struktur baja
lainnya, di mana struktur baja lainnya didefinisikan sebagai struktur yang dirancang, difabrikasi, dan diereksi dalam cara yang serupa dengan
bangunan gedung, dengan elemen penahan beban vertikal dan lateral seperti bangunan gedung. Apabila tidak ada instruksi khusus yang
bertentangan dalam dokumen kontrak, pelaksanaan pekerjaan yang didefinisikan dalam Standar ini harus mengatur fabrikasi dan ereksi baja
struktural.
3 Spesifikasi bahan campuran
tambahan pembentuk gelembung udara untuk beton
Adalah revisi SNI 2496:2008 dan merupakan hasil adopsi identik dari ASTM C260C260M-10a, Standard Specification for Air-Entraining Admixture for
Concrete. Standar ini digunakan sebagai acuan oleh pemakai mengenai persyaratan mutu bahan campuran tambahan pembentuk gelembung
udara untuk campuran beton. Standar ini digunakan sebagai acuan dalam penentuan mutu dari bahan campuran tambahan sebelum digunakan
dalam pencampuran beton sehingga dapat memenuhi syarat sebagaimana yang ditetapkan dan dapat berfungsi dengan baik untuk memperoleh sifat-
sifat khusus dari beton yang dihasilkan.
4
Metode pengujian bahan campuran tambahan
pembentuk gelembung udara untuk beton
Adalah baru dan merupakan hasil adopsi identik dari ASTM C233C233M- 14, Standard Test Method for Air-Entraining Admixtures for Concrete.
Standar ini membahas tentang arti dan kegunaan, bahan-bahan, campuran beton, pencampuran, uji dan sifat-sifat campuran beton segar, persiapan
spesimen uji, spesimen uji beton yang telah mengeras, uji beton yang telah mengeras, cek uji keseragaman, prosedur residu dengan menggunakan
oven pengering, laporan, ketelitian dan penyimpangan.
5 Spesifikasi agregat ringan untuk
bata beton pasangan dinding Adalah revisi SNI 03-6821-2002 dan merupakan hasil adopsi identik dari
ASTM C331C331M-10, Standard Specification for Lightweight Aggregate for ConcreteMasonry Units yang digunakan sebagai acuan dan pegangan
dalam menilai mutu agregat ringan untuk batu cetak beton pasangan dinding. Spesifikasi ini mencakup agregat ringan untuk digunakan sebagai
bata beton pasangan dinding dengan pertimbangan utamanya adalah mengurangi densitas bata beton pasangan dinding.
6 Spesifikasi area penimbunan
sampah dengan sistem lahan urug
Standar ini merupakan RSNI baru yang merevisi dari Pt S-07-2000-C, tentang Spesifikasi area penimbunan sampah dengan sistem lahan urug
terkendali di Tempat Pembuangan Akhir TPA sampah, menyangkut perubahan dimensi, alternatif pemilihan jenis lapisan dasar dan pengumpul
lindi dan penyesuaian istilah dengan Undang-undang No 18 Tahun 2008, tentang Pengelolaan Persampahan, PeraturanPemerintah RI No 81 tahun
2012 tentang Pengelolaan sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik
IndonesiaNomor 03PRTM2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dan Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah
Sejenis Sampah Rumah Tangga.
7 Tata cara teknik operasional
pengelolaan sampah perkotaan Standar ini mengacu pada hasil penelitian baik di luar negeri maupun di
dalam negeri yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat luas tentang persampahan. Dan merupakan revisi dari SNI 19-2454-2002, Tata cara
pengelolaan teknik sampah perkotaan yang disusun dalam rangka memenuhi efisiensi dan meningkatkan hasil pembangunan di bidang
teknologi permukiman, khususnya bidang Persampahan. Serta digunakan sebagai acuan bagi pengelola dalam merencanakan dan mengendalikan
125
NO s
r
-
k
C,
n di
NO JUDUL
URAIAN untuk mengurangi dan menangani sampah di kawasan perkotaan
8 Metode pengujian pengukuran
panjang inti beton Adalah standar baru hasil adopsi identik dari C1542C1542M-10, Standard
Test Method for Measuring Length of Concrete Cores yang digunakan sebagai acuan dan pegangan dalam menilai mutu beton dengan cara
mengukur dan menentukan panjang dan diameter inti hasil pengeboran beton.
9 Metode uji kekuatan tarik
diagonal geser pada pasangan bata
Adalah revisi dari SNI 03-4166-1996, Metode pengujian kekuatan geser dinding pasangan bata merah di laboratoriumdan merupakan hasil adopsi
identik dari ASTM E519E519M-15, Standard Test Method for Diagonal Tension shear in Masonry Assemblages. Standar inidigunakan sebagai
acuan oleh pemakai untuk mendapatkan kekuatan tarik diagonal atau kekuatan geser pasangan bata dengan memberi beban tekan sepanjang
satu arah diagonal.
10 Metode uji pengambilan dan
pengujian inti beton hasil pemboran dan balok beton
hasil pemotongan Adalah revisi SNI 03-2492-2002, Metode pengambilan dan pengujian beton
inti dan merupakan hasil adopsi identik dari ASTM C42C42M-13 Standard test method for obtaining and testing drilled cores and sawed beams of
concrete yang digunakan sebagai acuan dan pegangan dalam menentukan panjang atau kekuatan tekan atau kekuatan tarik belah inti beton hasil
pemboran dan balok beton hasil pemotongan. Metode uji ini meliputi pengambilan, penyiapan, dan pengujian beton inti dari beton untuk
menentukan panjang atau kekuatan tekan atau kekuatan tarik belah. Metode uji ini tidak dapat dipakai untuk beton inti dari beton semprot
shotcrete.
Sumber: Bidang Standarisasi dan Kerjasama, 2016
c. Layanan Uji Laboratorium dan Sertifikasi