119
5. 6.
7. 8.
9. 11.
ut
n
4.3.1.3 Sasaran Kegiatan Rekomendasi dan Masukan Kebijakan
a. Dokumen Rekomendasi Teknis
Advis teknis merupakan kegiatan yang dilakukan Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman untuk memberikan advis dan rekomendasi teknis sesuai dengan permintaan dalam rangka
peningkatan kualitas pekerjaan sarana dan prasarana infrastruktur. Rekap pelaksanaan advis teknis ada pada Tabel 4-21.
Tabel 4-21 Penyelenggaraan Layanan Advis Teknis Bidang Perumahan dan Permukiman 2016
NO KEGIATAN
PENGUSUL WAKTU
Lingkup Bangunan Gedung 1.
Laporan Kerusakan Bangunan Yayasan Al Mukarromah
Setrasari 2 Februari 2016
2. Pemeriksaan dan Kelayakan dari Struktur
Bangunan Gedung Arsip Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Direktorat Penataan Bangunan, Ditjen CK
4 April 2016
3.
Pemeriksaan dan Rekomendasi Teknis BMN Berupa Konstruksi Dalam Pengerjaan KDP
Gedung Kantor Wilayah DJKN Kalimantan Timur dan KPKNL Samarinda
Kepala kantor Wilayah Kalimantan Timur, Dirjen
Kekayaan Negara, Kemenkeu RI
18 Februari 2016
4. Audit Teknis P3SON Hambalang
Menteri PUPR Maret – Mei 2016
5. Penilaian Teknis Kelayakan Struktur Bangunan
Pada Pekerjaan Pembangunan Gerbang Perbatasan Katingan -Palangka Raya
Kepala Dinas PU Kabupaten Katingan
Juli 2016
6. Permohonan Rekayasa Tanah
RSUD Tangerang 6-7 Oktober 2016
7. Stadion Gelora Bung Karno
Direktur Bina Penataan Bangunan DCK
April 2016
8. Bantuan teknis Sinabung
Deputi Bidang Penangganan Darurat
24 Mei 2016
9. Permohonan Uji Struktur Bagian Belakang
Gedung ANRI ANRI
23 Februari 2016
10. Kriteria Desain P3SON Hambalang Menteri PUPR
Juni- Oktober 2016
11. Pemeriksaan Keandalan Bangunan Gedung
Negara Kantor Pusat Kementerian Sosial RI Kepala Biro Umum Kemensos
RI 22 Februari 2016
12. uji kelayakan Konstruksi Kantor Kelurahan
Gambir Jakarta Pusat KPA Sekretariat Kota
Administrasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
16 Februari 2016
13. Pemeriksaan Visual Gedung Direktur Utama RSUP Nasional
Dr. Cipto Mangunkusumo Dirjen Bina Upaya Kesehatan
Kementerian Kesehatan 15 Maret 2016
14. Inspeksi awal AA Maramis
Biro Umum Sekjen Kementerian Keuangan
12 Mei 2016
15. Bantuan program Hydro Power dan
Penanganan Limbah Tahu Kepala Bappeda Magelang
22 Februari 2016
16. Permohonan bantuan Audit IPA PDAM Kota
Padang Direksi PDAM Kota Padang
Direksi Utama Februari 2016
17. Advis Teknis Terpadu Maluku Utara Pempov Maluku Utara
Oktober 2016
18. Diskusi hasil audit IPA PDAM Kota Padang
Direksi PDAM Kota Padang Direksi Utama
14-16 November 2016
19. Advis pembongkaran perobohan gedung Balitbang PU
Oktober 2016
120
NO KEGIATAN
PENGUSUL WAKTU
Panin Bank Tangerang
20. Audit Teknis pemeriksaan Rusun di wilayah
DKI Jakarta Pemprov DKI Jakarta
November 2016
Sumber: Bidang Diseminasi dan Kerjasama, 2016
Pelaksanaan advis teknis pada tahun 2016 berlangsung di 20 dua puluh lokasi. Progres pelaksaan advis teknis dari tahun 2009 sampai 2016 terlihat pada Gambar 4-11.
Gambar 4-11 Jumlah Lokasi Advis Teknis tahun 2009-2016
Pada tahun 2016, Puslitbang Perumahan dan Permukiman mendapatkan penugasan khusus terkait dengan kegiatan advis teknis, yaitu penyusunan konsep dan kriteria desain
bangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional P3SON Hambalang, penanganan semantara emergency respond gempa Pidie Jaya dan
pemutakhiran peta gempa bumi nasional 2016. P3SON Hambalang
Pelaksanaan audit teknis P3SON Hambalang dilakukan dalam 2 dua tahap. Tahap pertama dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 138KPTSM2016 tanggal 21 Maret 2016. Rekomendasi dari pelaksanaan audit teknis pada tahap pertama yaitu proses
konstruksi komplek P3SON dapat dilanjutkan dengan melakukan perbaikan dan perkuatan terhadap aspek geologis dan tata air serta struktur bangunan.
Berdasarkan hal tersebut maka dipandang perlu untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penanganan lingkungan terkait kondisi geologi dan
geoteknik serta tata air dan terkait kondisi penataan bangunan dan keamanan bangunan termasuk sarana dan prasarananya, baik yang sudah terbangun maupun
yang belum terbangun. Oleh karena itu, dilakukan audit teknis tahap dua dengan tim yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 366KPTSM2016 tanggal 13 Juni 2016.
2 4
6 8
10 12
14 16
18 20
2009 2010
2011 2012
2013 2014
2015 2016
121
NO
20.
Tim bertugas untuk menyusun Konsep dan Kriteria Desain Bangunan P3SON, sebagai bahan rujukan kegiatan Konsultan untuk membuat Detail Engineering
Desain serta Volume Pelaksanaan Kegiatan Revitalisasi Bangunan P3SON Hambalang. Tim terdiri dari beberapa ahli di bidang Geologi, Geoteknik, Struktur
Bangunan, Tata Air, Hidrologi, Arsitektur, Mekanikal dan Elektrikal. Tim telah melakukan kajian yang mendalam tentang kondisi eksisting yang mencakup : 1
Lingkungan yang mencakup aspek geologi dan getoteknik, aspek tata air, dan tata bangunan dan 2Bangunan gedung khususnya kahandalan bangunan dari aspek
struktur dan konstruksi serta Mekanikal dan Elektrikal. Output yang telah dihasilkan oleh tim mencakup 3 tiga buku yaitu:
1. Laporan audit teknis;
2. Ringkasan eksekutif; dan
3. Konsep kerangka acuan kerja.
Adapun ilustrasi rekomendasi desain yang dihasilkan oleh tim dapat terlihat pada Gambar 4-12.
Gambar 4-12 Salah Satu Ilustrasi Rekomendasi Desain Kawasan P3SON Hambalang
Gempa Pidie Jaya Pada tahun 2016, Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman mendapatkan penugasan
dalam tanggap bencana gempa yang terjadi pada tanggal 7 Desember 2016 di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman membentuk Satuan Tugas
Satgas Pidie Jaya. Keterlibatan Satgas Pidie Jaya dalam tanggap bencana gempa tersebut, yaitu:
1. Verifikasi bangunan sekolah, masjid, meunasah, pasar, dan poskesdesi. Verifikasi
dilakukan di 18 lokasi. 2.
Basic disain sekolah darurat;
122
3.
Basic disain sekolah permanen, masjid dan rumah sakit umum daerah RSUD
Gambar 4-13 Proses Pembangunan Sekolah Sementara di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh
Pusat Studi Gempa Bumi Nasional Berdasarkan Surat Keputusan Menteri PUPR Nomor: 3641KPTSM2016 tentang
Pembentukan Tim Pemutakhiran Peta Bahaya Gempa Bumi Indonesia tahun 2016 dan Penyiapan Pusat Studi Gempa Bumi Nasional, Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman
memiliki penugasan khusus untuk mengoordinasi tim tersebut. Tim terdiri dari para pakar yang terbagi menjadi 8 delapan kelompok kerja yaitu geologi, geodesi, seismologi dan
instrumentasi, Ground Motion Prediction Equation GMPE, Seismic Hazard Analysis SHA, rekayasa geoteknik, rekayasa struktur dan infrastruktur serta bahaya lanjutan.
Tugas dari Tim Penyusun Pemutakhiran Peta Bahaya Gempa Bumi Indonesia 2016 dan Pembentukan Pusat Studi Gempabumi Nasional, yaitu melakukan pemutakhiran Peta
Bahaya Gempabumi Indonesia dan menyiapkan organisasi, tata laksana dan materi terkait lain yang diperlukan untuk Pusat Studi Gempa Bumi Nasional. Pada tahun 2016 telah
dihasilkan 7 tujuh konsep peta bahaya gempa bumi Indonesia 2016 yang terdiri dari: 1.
Peta Percepatan Puncak PGA di Batuan Dasar Wilayah Indonesia untuk Periode Ulang 50 Tahun;
2. Peta Percepatan Puncak PGA di Batuan Dasar Wilayah Indonesia untuk Periode Ulang
100 Tahun; 3.
Peta Percepatan Puncak PGA di Batuan Dasar Wilayah Indonesia untuk Periode Ulang 200 Tahun;
4. Peta Percepatan Puncak PGA di Batuan Dasar Wilayah Indonesia untuk Periode Ulang
500 Tahun;
123
5. Peta Percepatan Puncak PGA di Batuan Dasar Wilayah Indonesia untuk Periode Ulang
2500 Tahun; 6.
Peta Percepatan Puncak 0.2 Detik di Batuan Dasar Wilayah Indonesia untuk Periode Ulang 2500 Tahun; dan
7. Peta Percepatan Puncak 1.0 Detik di Batuan Dasar Wilayah Indonesia untuk Periode
Ulang 2500 Tahun. Ketujuh peta tersebut disajikan pada Gambar 4-13. Peta tersebut masih dalam proses
penyempurnaan.
Gambar 4-14 Peta Bahaya Gempa Bumi Indonesia 2016
b. Perumusan R-3
Sasaran kegiatan dengan output ini dilaksanakan melalui kegiatan perumusan SPM dengan target yang tertuang dalam PK sebanyak 1 satu naskah.
Sementara itu pencapaian pada tahun 2016 dihasilkan sebanyak 10 sepuluh naskah konsensus R-3 SPM bidang perumahan dan permukiman seperti pada
Tabel 4-22.
Tabel 4-22 Konsensus R-3 Standar, Pedoman, dan Manual bidang Perumahan dan Permukiman
NO JUDUL
URAIAN
1
Spesifikasi untuk profil baja struktural
Adalah standar baru yang diadopsi dari ASTM A992A992M– 11, An ASTM designation number identifies a unique version of an ASTM
standard. C125 - 14
C = ceramic, concrete, and masonry materials; 125 = assigned sequential number
14 = year of original adoption or, in the case of revision, the year of last revision
Standard Specification for Structural Steel Shapes. Mencakup profil baja canai panas struktural untuk digunakan sebagai rangka bangunan gedung
penyempurnaan.
NO
124
NO JUDUL
URAIAN atau jembatan, atau untuk tujuan struktural umum. Analisis panas harus
digunakan untuk menentukan persentase karbon, mangan, fosfor, sulfur, vanadium, titanium, nikel, kromium, molibdenum, columbium, dan
tembaga untuk komposisi kimia yang disyaratkan. Uji tarik harus digunakan untuk mengevaluasi properti tarik yang disyaratkan misalnya kekuatan
tarik, kekuatan leleh dan perpanjangan.
2 Pelaksanaan untuk bangunan
gedung dan jembatan baja Adalah standar baru adopsi dari AISC 303-10, Code of standard practice for
steel buildings and bridges yang menetapkan kriteria untuk pelaksanaan pekerjaan bangunan gedung baja, jembatan baja, dan struktur baja
lainnya, di mana struktur baja lainnya didefinisikan sebagai struktur yang dirancang, difabrikasi, dan diereksi dalam cara yang serupa dengan
bangunan gedung, dengan elemen penahan beban vertikal dan lateral seperti bangunan gedung. Apabila tidak ada instruksi khusus yang
bertentangan dalam dokumen kontrak, pelaksanaan pekerjaan yang didefinisikan dalam Standar ini harus mengatur fabrikasi dan ereksi baja
struktural.
3 Spesifikasi bahan campuran
tambahan pembentuk gelembung udara untuk beton
Adalah revisi SNI 2496:2008 dan merupakan hasil adopsi identik dari ASTM C260C260M-10a, Standard Specification for Air-Entraining Admixture for
Concrete. Standar ini digunakan sebagai acuan oleh pemakai mengenai persyaratan mutu bahan campuran tambahan pembentuk gelembung
udara untuk campuran beton. Standar ini digunakan sebagai acuan dalam penentuan mutu dari bahan campuran tambahan sebelum digunakan
dalam pencampuran beton sehingga dapat memenuhi syarat sebagaimana yang ditetapkan dan dapat berfungsi dengan baik untuk memperoleh sifat-
sifat khusus dari beton yang dihasilkan.
4
Metode pengujian bahan campuran tambahan
pembentuk gelembung udara untuk beton
Adalah baru dan merupakan hasil adopsi identik dari ASTM C233C233M- 14, Standard Test Method for Air-Entraining Admixtures for Concrete.
Standar ini membahas tentang arti dan kegunaan, bahan-bahan, campuran beton, pencampuran, uji dan sifat-sifat campuran beton segar, persiapan
spesimen uji, spesimen uji beton yang telah mengeras, uji beton yang telah mengeras, cek uji keseragaman, prosedur residu dengan menggunakan
oven pengering, laporan, ketelitian dan penyimpangan.
5 Spesifikasi agregat ringan untuk
bata beton pasangan dinding Adalah revisi SNI 03-6821-2002 dan merupakan hasil adopsi identik dari
ASTM C331C331M-10, Standard Specification for Lightweight Aggregate for ConcreteMasonry Units yang digunakan sebagai acuan dan pegangan
dalam menilai mutu agregat ringan untuk batu cetak beton pasangan dinding. Spesifikasi ini mencakup agregat ringan untuk digunakan sebagai
bata beton pasangan dinding dengan pertimbangan utamanya adalah mengurangi densitas bata beton pasangan dinding.
6 Spesifikasi area penimbunan
sampah dengan sistem lahan urug
Standar ini merupakan RSNI baru yang merevisi dari Pt S-07-2000-C, tentang Spesifikasi area penimbunan sampah dengan sistem lahan urug
terkendali di Tempat Pembuangan Akhir TPA sampah, menyangkut perubahan dimensi, alternatif pemilihan jenis lapisan dasar dan pengumpul
lindi dan penyesuaian istilah dengan Undang-undang No 18 Tahun 2008, tentang Pengelolaan Persampahan, PeraturanPemerintah RI No 81 tahun
2012 tentang Pengelolaan sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik
IndonesiaNomor 03PRTM2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dan Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah
Sejenis Sampah Rumah Tangga.
7 Tata cara teknik operasional
pengelolaan sampah perkotaan Standar ini mengacu pada hasil penelitian baik di luar negeri maupun di
dalam negeri yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat luas tentang persampahan. Dan merupakan revisi dari SNI 19-2454-2002, Tata cara
pengelolaan teknik sampah perkotaan yang disusun dalam rangka memenuhi efisiensi dan meningkatkan hasil pembangunan di bidang
teknologi permukiman, khususnya bidang Persampahan. Serta digunakan sebagai acuan bagi pengelola dalam merencanakan dan mengendalikan
125
NO s
r
-
k
C,
n di
NO JUDUL
URAIAN untuk mengurangi dan menangani sampah di kawasan perkotaan
8 Metode pengujian pengukuran
panjang inti beton Adalah standar baru hasil adopsi identik dari C1542C1542M-10, Standard
Test Method for Measuring Length of Concrete Cores yang digunakan sebagai acuan dan pegangan dalam menilai mutu beton dengan cara
mengukur dan menentukan panjang dan diameter inti hasil pengeboran beton.
9 Metode uji kekuatan tarik
diagonal geser pada pasangan bata
Adalah revisi dari SNI 03-4166-1996, Metode pengujian kekuatan geser dinding pasangan bata merah di laboratoriumdan merupakan hasil adopsi
identik dari ASTM E519E519M-15, Standard Test Method for Diagonal Tension shear in Masonry Assemblages. Standar inidigunakan sebagai
acuan oleh pemakai untuk mendapatkan kekuatan tarik diagonal atau kekuatan geser pasangan bata dengan memberi beban tekan sepanjang
satu arah diagonal.
10 Metode uji pengambilan dan
pengujian inti beton hasil pemboran dan balok beton
hasil pemotongan Adalah revisi SNI 03-2492-2002, Metode pengambilan dan pengujian beton
inti dan merupakan hasil adopsi identik dari ASTM C42C42M-13 Standard test method for obtaining and testing drilled cores and sawed beams of
concrete yang digunakan sebagai acuan dan pegangan dalam menentukan panjang atau kekuatan tekan atau kekuatan tarik belah inti beton hasil
pemboran dan balok beton hasil pemotongan. Metode uji ini meliputi pengambilan, penyiapan, dan pengujian beton inti dari beton untuk
menentukan panjang atau kekuatan tekan atau kekuatan tarik belah. Metode uji ini tidak dapat dipakai untuk beton inti dari beton semprot
shotcrete.
Sumber: Bidang Standarisasi dan Kerjasama, 2016
c. Layanan Uji Laboratorium dan Sertifikasi
Sasaran kegiatan output ini memiliki target sebanyak 9 Sembilan laporan hasil uji berupa dokumen penyelenggaraan laboratorium pada tahun 2016 ini
dan dapat tercapai sepenuhnya 100 . Adapun pelayanan pengujian laboratorium dan sertifikasi setiap Balai yang ada di lingkungan Puslitbang
Perumahan dan Permukiman seperti pada Tabel 4-23.
Tabel 4-23 Pelayanan Pelayanan Pengujian Laboratorium dan Sertifikasi Puslitbang Perumahan dan Permukiman
NO LINGKUP
UJI LABORATORIUM
SERTIFIKASI
1. Tata Bangunan
176 Pengujian 3 Sertifikasi
2. Bahan Bangunan
85 Pengujian -
3. Struktur dan