tempe  adalah  tempe  kedelai.  Tempe  lain  disebut  dengan  menyebutkan  nama  dan bahan  bakunya.  Misalnya  tempe  benguk,  yang  berbahan  dasar    biji  benguk.  Tempe
lamtoro, terbuat dari  biji  lamtoro. Tempe  bungkil, terbuat dari  bungkil kacang tanah. Tempe  bongkrek,  dibuat  dari  bungkil  kelapa.  Biji-bijian  lain  seperti  kecipir,  kacang
hijau,  buncis,  kacang  tunggak,  kacang  merah,  dan  turi  juga  dapat  diolah  menjadi tempe. Akan tetapi sangat jarang diproduksi dan hanya untuk keperluan keluarga saja.
Oleh  karena  itu,  masyarakat  secara  umum,  sangat  jarang  sekali  mendengar  atau mengonsumsi tempe-tempe selain yang terbuat dari kacang kedelai.
2.3.1  Tempe Kacang Kedelai
Menurut para ahli botani, kedelai adalah tanaman yang berasal dari Manchuria dan  sebagian  Cina.  Dilihat  dari  segi  pangan  dan  gizi,  kedelai  adalah  sumber  protein
yang  paling  murah  di  dunia,  di  samping  menghasilkan  minyak  dengan  mutu  yang baik,  berbagai  varietas  kedelai  yang  ada  di  Indonesia  mempunyai  kadar  protein  30,5
sampai 44, sedangkan kadar lemaknya 7,5 sampai 20,9 Koswara, 1992. Produk  olahan  kedelai  dapat  diklasifikasikan  menjadi  dua  kelompok,  yaitu
makanan terfermentasi dan makanan non fermentasi Sarwono, 2010. Tempe kedelai merupakan salah satu makanan terfermentasi yang berasal dari kedelai. Tempe kedelai
didefinisikan  sebagai  produk  yang  diperoleh  dari  fermentasi  biji  kedelai  dengan menggunakan  kapang
Rhizopus  sp.
,  berbentuk  padatan  kompak,  berwarna  putih sedikit keabu-abuan dan berbau khas tempe Badan Standardisasi Nasional : 2009.
Proses fermentasi kedelai menjadi tempe menyebabkan kadar padatan terlarut, nitrogen  terlarut,  asam  amino  bebas,  asam  lemak  bebas,  nilai  cerna,  nilai  efisiensi
protein,  serta  skor  protein  meningkat.  Beberapa  penelitian  menunjukkan  bahwa  zat
Universitas Sumatera Utara
gizi  tempe  lebih  mudah  dicerna,  diserap,  dan  dimanfaatkan  tubuh  jika  dibandingkan dengan  yang  terkandung  dalam  kedelai  Joe,  2011.  Berikut  disajikan  komposisi  zat
gizi pada kedelai dan tempe kacang kedelai dalam 100 gram bahan kering.
Tabel. 2.1  Komposisi  Zat  Gizi  Kedelai  dan  Tempe  Kacang Kedelai  dalam  100 Gram Bahan Kering
Zat Gizi Kacang Kedelai
Tempe Kacang Kedelai
Energi kal Protein gram
Karbohidrat gram Lemak gram
Vitamin A SI ThiaminVitamin B1 mg
RiboflavinVitamin B2 mg Niacin mg
Vitamin B12 mg Kalsium mg
Fosfor mg Besi mg
331,00 46,20
28,20 19,10
110,00 0,48
0,15 0,67
0,20
254,00 781,00
11,00 347,00
35,90 29,90
20,60
140,00
0,77
1
195,00 544,00
8,4 Sumber : Astawan 2009
Daftar Komposisi Bahan Makanan 2005
1
Total vitamin B Pembuatan  tempe  secara  tradisional  lihat  Gambar  2.1  dimulai  dengan
membersihkan  kedelai  dari  kotoran  yang  tak  diinginkan,  kemudian  kedelai  dicuci dengan  air  dan  direbus  selama  30  menit.  Kedelai  rebus  ini  dikupas  kulitnya  dengan
menginjak-injaknya  dalam  air,  lalu  dicuci  dan  direndam  dalam  air  pada  suhu  kamar selama 22
– 24 jam. Kemudian kedelai direbus kembali selama 1 jam menggunakan air  perendamannya,  lalu  ditiriskan.  Setelah  dingin,  kedelai  diinokulasi  dengan
inokulum bubuk ragi tempe dengan perbandingan 1 gram ragi tempe untuk setiap 1 kg  kedelai  matang.  Kedelai  yang  sudah  diinokulasi  dibungkus  dengan  daun  pisang
atau plastik berlubang-lubang dan diinkubasikan dibiarkan pada suhu kamar selama 40
– 48 jam Koswara, 1992.
Universitas Sumatera Utara
Kedelai bersih
Perebusan 30 menit
Perendaman semalaman Penghilangan kulit
Perebusan 60 menit dengan air perendaman
Pencucian dan penirisan
Inokulasi dengan ragi tempe
Pembungkusan dengan daun pisang atau plastik yang telah dilubangi
Inkubasi 40 – 48 jam pada
suhu kamar TEMPE
Gambar 2.1  Proses Pembuatan Tempe secara Tradisional Koswara, 1992
Universitas Sumatera Utara
2.3.2  Tempe Kacang Hijau