23
sistem aplikasi bagi menjadi inisiasi, perencanaan, pendefinisian kebutuhan, desain, pemrograman, uji coba, implementasi, kaji ulang pasca implementasi, dan
pemeliharaan. Contoh metodologi pengembangan lain yang dapat digunakan oleh bank antara lain seperti agile software development, Rapid Application Development RAD,
dan metode lain yang telah menjadi standarisasi pengembangan sistem. Namun demikian, setidaknya dalam pelaksanaan dengan metode pengembangan lainnya, Bank
mengacu pada tahapan yang ada pada pedoman ini.
2.4.2.1. Tahap Inisiasi dan Perencanaan
Tahap inisiasi diawali dengan identifikasi kebutuhan untuk menambahkan, menyempurnakan atau memperbaiki suatu sistem yang diminta oleh pengguna
melalui suatu proposal. Tahap inisiasi ini terdiri dari langkah-langkah antara lain sebagai berikut:
a. penyusunan proposal yang berisi identifikasi kebutuhan pengguna untuk
menambahkan, menyempurnakan atau memperbaiki suatu sistem, tujuan dan manfaat yang diharapkan serta bagaimana sistem yang akan dikembangkan dapat
mendukung strategi bisnis; b.
evaluasi proposal oleh manajemen; c.
persetujuan prinsip pengembanganpengadaan sistem baru atau perubahan sistem; d.
studi kelayakan proyek yang antara lain pertimbangan bisnis, kebutuhan fungsional, faktor-faktor yang mempengaruhi proyek dan analisis manfaat dan
biaya cost and benefit analysis; e.
persetujuan manajemen atas dokumen studi kelayakan; f.
penandatanganan dokumen studi kelayakan oleh semua pihak terkait. Setelah persetujuan pengembangan diperoleh pada tahap inisiasi, Bank melakukan
perencanaan untuk identifikasi lebih rinci atas aktivitas yang spesifik dan sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek. Tahap perencanaan ini
menghasilkan suatu rencana proyek yang harus menjadi acuan dalam pelaksanaan proyek dan harus dikinikan sesuai perkembangan proyek.
2.4.2.2. Tahap Pendefinisian Kebutuhan Pengguna User Requirement Definition
Berdasarkan dokumen studi kelayakan yang telah disetujui secara tertulis oleh manajemen, manajer proyek dapat membentuk tim guna menyusun requirement
definition secara detail sebagai dasar dimulainya pengembangan sistem aplikasi. Pada tahapan ini, seluruh kebutuhan pengguna dikumpulkan berdasarkan contoh-contoh
dokumenform, spesifikasi proses dan sistem yang ada saat ini, interview dengan pengguna akhir dan riset serta analisis terhadap ketentuanregulasi yang berlaku.
Tahap pendefinisian kebutuhan pengguna ini terdiri atas:
24
a. Pengumpulan kebutuhan Requirements Elicitation, merupakan proses
pengumpulan informasi mengenai tujuan pengembangan sistem, output hasil yang diinginkan, bagaimana sistem dapat mengakomodir kebutuhan bisnis proses
dan bagaimana sistem akan digunakan. b.
Analisis Kebutuhan Requirements Analysis merupakan proses pemahaman permasalahan dan kebutuhan untuk menentukan solusi yang dapat dikembangkan.
Pada tahap ini, ditentukan perkiraan umum dari waktu dan biaya pengembangan dari tiap kebutuhan. Hasil analisa kebutuhan digunakan untuk menghasilkan alur
bisnis proses seperti Business Process Flows, Use Cases Modeling dan Data Flow Diagrams yang dapat memperjelas pemahaman mengenai kebutuhan dan
solusinya, baik bagi pengguna maupun pengembang. c.
Spesifikasi Kebutuhan Requirements Specification merupakan proses yang mendeskripsikan fungsional sistem yang akan dikembangkan, baik dari segi
perangkat lunak maupun perangkat keras pendukung serta desain database. Spesifikasi kebutuhan harus lengkap, komprehensif, dapat diuji, konsisten, jelas
dan merinci kebutuhan input, proses dan output yang dibutuhkan. d.
Pengelolaan Kebutuhan Requirements Management merupakan proses yang dilakukan oleh tim proyek untuk mengidentifikasi, mengendalikan, dan
menyimpan setiap perubahan terhadap kebutuhan pada saat pengembangan berjalan.
2.4.2.3. Tahap Merancang Desain Sistem