4 KAMAriAH Jurnal Akuntansi dan Keuangan
seseorang yang professional harus mampu membuat suatu keputusan sendiri tanpa
tekanan dari pihak lain pemerintah maupun klien mereka yang bukan anggota profesi.
rasa kemandirian
dapat berasal
dari kebebasan melakukan apa yang terbaik
menurut karyawan yang bersangkutan dalam situasi khusus.
3. Keyakinan terhadap peraturan sendiri profesi belief self regulation yaitu yang
paling berwenang dalam menilai pekerjaan professional adalah rekan sesama profesi
bukan orang luar yang tidak mempunyai kompetensi dalam bidang ilmu dan pekerjaan
mereka.
4. Dedikasi pada profesi dedication on
profesion merupakan dedikasi professional dengan menggunakan pengetahuan dan
kecakapan yang dimiliki. Keteguhan untuk tetap melaksanakan pekerjaan meskipun
imbalan ekstrinsik
kurang. Sikap
ini merupakan ekspresi pencurahan diri total
terhadap pekerjaan
karena pekerjaan
merupakan suatu tujuan. totalitas ini sudah menjadi komitmen pribadi, sehingga
kompensasi utama diharapkan dari pekerjaan adalah kepuasan rohani dan setelah itu baru
materi. 5.
Kewajiban sosial social obligation adalah
pandangan tentang pentingnya profesi serta manfaat yang diperoleh baik oleh masyarakat
maupun professional karena adanya pekerjaan tersebut.
Keefektifan Pelaksanaan Anggaran
Anggaran merupakan
suatu rencana
keuangan yang mencerminkan pilihan kebijakan suatu institusi atau lembaga tertentu untuk suatu
periode di masa yang akan datang. Syamsi dalam Basri 2003 mendeinisikan, “anggaran
adalah hasil perencanaan yang berkaitan dengan
bermacam-macam kegiatan secara terpadu yang dinyatakan dalam satuan uang dalam jangka
waktu tertentu”. Suparmoko dalam Basri 2003 mendeinisikan
anggaran budget adalah suatu daftar atau pernyataan yang terperinci tentang penerimaan
dan pengeluaran negara yang diharapkan dalam jangka waktu satu tahun. Dipihak lain Matz
dan usry 2003:444 memberikan pengertian anggaran yaitu : A budget is simply a pla expressed
in inancial an other quantitative term. Beberapa defenisi yang telah dikemukakan
oleh para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa anggaran dinyatakan dalam satuan mata
uang secara kuantitatif dimana jangka waktu anggaran umumnya satu tahun. Anggaran
juga merupakan rancangan keuangan tahunan pemerintah pusat maupun daerah yang berisi
perincian penerimaan,
pengeluaran dan
pemebelanjaaan untuk periode tertentu. Menurut Garrson dalam Widiarsi 2006
yang menyatakan manfaat penyusunan anggaran adalah:
a. Manajer diharuskan
untuk lebih
memprioritaskan penyusunan rencana dari pada kewajiban lainnya;
b. Memungkinkan manajer
untuk memformulasikan upaya perencanaannya;
c. Menyajikan sasaran dan tujuan dengan pasti yang berfungsi sebagai benchmarks, untuk
mengevaluasi prestasi berikutnya; d. Dapat menemukan gejala kemacetan yang
potensial sebelum
kemacetan tersebut
terjadi; e. Dapat mengkoordinasikan aktivitas organisasi
secara menyeluruh
melalui integrasi
rencana dan sasaran berbagai bagian dalam organisasi.
Dipihak lain Anthony dan reece 2004: 774- 776 mengemukakan bahwa anggaran memiliki
banyak kegunaan diantaranya; 1 sebagai alat untuk mengkoordinir rencana dan tindakan unit-
unit organisasi dalam periode anggarn sehingga para anggota organisasi dapat bekerja sama
untuk mencapai tujuannya; 2 sebagai alat ukur kominikasi karena apa yang terkandung dalam
anggarn perlu disampaikan kepada para manajer pusat pertanggungjawaban, sehubungan dengan
pelaksanaan anggaran; 3 sebagai alat motivasi bagi para manajer untuk mencapai sasaran pusat
pertanggungjawaban yang mereka pimpin; 4 sebagai alat pengukur dalam pengendalian
kegiatan yang sedang dilaksanakan; 5 sebagai alat evaluasi, dalam hal ni yang dievaluasi
Volume 1 Nomor 1, Februari 2011 Jurnal Akuntansi dan Keuangan
adalah manajer pusat pertanggungjawaban; dan 6 sebagai alat dalam mendidik para
manajer mengenai pekerjaan mereka pada pusat pertanggungjawaban yang mereka pimpin.
Dari penjelasan diatas yang dikemukan oleh para ahli, tampak betapa pentingnya anggaran
sebagai alat bagi organisai dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan anggaran juga merupakan
alat bagi manajemen untuk mencapai tujuan dalam suatu organisasi. Agar tujuan suatu organisasi
tercapai, maka dalam pelaksanaan kegiatanprogram anggaran yang telah ditetapkan harus dilaksanakan
seefektif mungkin dengan demikian akan tercapai tujuan dalam suatu organisasi.
Penganggaran adalah proses menyusun rencana keuangan yang didalamnya berisikan
pendapatan dan pembiayaan, serta pendapatan tersebut dialokasikan kepada masing-masing
kegiatan sesuai dengan fungsi dan sasaran yang hendak dicapai. Di dalam pemerintahan tahap-
tahap di dalam penganggaran atau lebih dikenal sebagai “siklus anggaran” menurut Sabeni dalam
Basri dkk 2003 merupakan masa atau jangka
waktu mulai saat disusun sampai dengan saat perhitungan anggaran disahkan dengan undang-
undang. Selanjutnya dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 bahwa siklus anggaran
terdiri dari beberapa tahap, yaitu :
a. tahap penyusunan anggaran; b. tahap pengesahan anggaran;
c. tahap pelaksanaan anggaran; d. tahap pengawasan pelaksanaan anggaran;
e. tahap pengesahan perhitungan anggaran. Efektivitas diartikan sebagai pencapaian
tujuan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan atau perbandingan terbaik antara
hasil dengan tujuan. Gibson 1989 menyatakan efektivitas merupakan pencapaian sasaran dari
upaya bersama. artinya konsep efektivitas harus dinilai terhadap tujuan yang bisa dilakukan,
sesuai dengan sumber daya yang tersedia. Efektivitas penggunaan anggaran berkaitan
dengan menilai seberapa jauh realisasi anggaran dibandingkan dengan anggaran yang dibuat. Jika
hasil yang dicapai sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan, berarti penggunaan dana anggaran
telah efektif. Namun, jika hasilnya tidak sesuai, maka akan terjadi dua kemungkinan, yaitu penyimpangan
yang menguntungkan dan penyimpangan yang tidak menguntungkan. Penyimpangan menguntungkan
harus diberi perhatian dan penghargaan, sedangkan yang tidak menguntungkan perlu dianalisis
penyebabnya, sehingga dapat diperbaiki untuk mencegah tidak terulangnya kembali kesalahan
yang sama di masa yang akan datang. Menurut Indra 2006 eisiensi adalah hubungan
antara input dan output dimana barang dan jasa yang dibeli oleh organisasi digunakan untuk mencapai
output tertentu. Efektiitas adalah hubungan
antara output dan tujuan, dimana efektiitas diukur
berdasarkan seberapa jauh tingkat output, kebijakan, dan prosedur organisasi mencapai tujuannya, maka
organisasi tersebut telah berjalan dengan efektif. Disamping itu agar setiap anggaran dapat
terealisasi dan
efektif dalam
pelaksanaan nya memerlukan sumber daya manusia yang
professional sehingga akan mencapai target yang telah ditentukan dalam suatu organisasi. Apabila
pelaksanaan anggaran telah efektif maka dengan sendirinya akan meningkatkan kinerja bagi instansi
organisasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Baltol dan Martin, 1994 : 17 kinerja yang dicapai melalui
pelaksanaan yang baik harus dapat memenuhi dua dimensi yaitu : 1 efektiitas, merupakan ukuran
kinerja untuk menilai apakah suatu aktiitaskegiatan telah menghasilkan output yang diinginkan;
dan 2 eisien, merupakan ukuran kinerja untuk memproduksi sejumlah output tertentu. Karea suatu
aktiitas kegiatan dapat menerapkan efektiitas dan eisien secara otomatis akan dapat memenuhi
kinerja yang diinginkan.
METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah atasan langsung, pembantu perencanaan program dan
pengelola program pada 14 unit kerja yang ada pada universitas Malikussaleh yaitu: fakultas,
biro, lembaga dan unit pelaksana teknis uPt yang dijadikan sebagai objek penelitian, dengan
alasan bahwa instansi tersebut merupakan satuan kerja satker pemerintah yang harus menyusun
program kerja dan laporan kinerja. Pertimbangan pemilihan responden diatas karena mereka terlibat