Dedikasi pada profesi dedication on
Volume 1 Nomor 1, Februari 2011 Jurnal Akuntansi dan Keuangan
adalah manajer pusat pertanggungjawaban; dan 6 sebagai alat dalam mendidik para
manajer mengenai pekerjaan mereka pada pusat pertanggungjawaban yang mereka pimpin.
Dari penjelasan diatas yang dikemukan oleh para ahli, tampak betapa pentingnya anggaran
sebagai alat bagi organisai dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan anggaran juga merupakan
alat bagi manajemen untuk mencapai tujuan dalam suatu organisasi. Agar tujuan suatu organisasi
tercapai, maka dalam pelaksanaan kegiatanprogram anggaran yang telah ditetapkan harus dilaksanakan
seefektif mungkin dengan demikian akan tercapai tujuan dalam suatu organisasi.
Penganggaran adalah proses menyusun rencana keuangan yang didalamnya berisikan
pendapatan dan pembiayaan, serta pendapatan tersebut dialokasikan kepada masing-masing
kegiatan sesuai dengan fungsi dan sasaran yang hendak dicapai. Di dalam pemerintahan tahap-
tahap di dalam penganggaran atau lebih dikenal sebagai “siklus anggaran” menurut Sabeni dalam
Basri dkk 2003 merupakan masa atau jangka
waktu mulai saat disusun sampai dengan saat perhitungan anggaran disahkan dengan undang-
undang. Selanjutnya dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 bahwa siklus anggaran
terdiri dari beberapa tahap, yaitu :
a. tahap penyusunan anggaran; b. tahap pengesahan anggaran;
c. tahap pelaksanaan anggaran; d. tahap pengawasan pelaksanaan anggaran;
e. tahap pengesahan perhitungan anggaran. Efektivitas diartikan sebagai pencapaian
tujuan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan atau perbandingan terbaik antara
hasil dengan tujuan. Gibson 1989 menyatakan efektivitas merupakan pencapaian sasaran dari
upaya bersama. artinya konsep efektivitas harus dinilai terhadap tujuan yang bisa dilakukan,
sesuai dengan sumber daya yang tersedia. Efektivitas penggunaan anggaran berkaitan
dengan menilai seberapa jauh realisasi anggaran dibandingkan dengan anggaran yang dibuat. Jika
hasil yang dicapai sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan, berarti penggunaan dana anggaran
telah efektif. Namun, jika hasilnya tidak sesuai, maka akan terjadi dua kemungkinan, yaitu penyimpangan
yang menguntungkan dan penyimpangan yang tidak menguntungkan. Penyimpangan menguntungkan
harus diberi perhatian dan penghargaan, sedangkan yang tidak menguntungkan perlu dianalisis
penyebabnya, sehingga dapat diperbaiki untuk mencegah tidak terulangnya kembali kesalahan
yang sama di masa yang akan datang. Menurut Indra 2006 eisiensi adalah hubungan
antara input dan output dimana barang dan jasa yang dibeli oleh organisasi digunakan untuk mencapai
output tertentu. Efektiitas adalah hubungan
antara output dan tujuan, dimana efektiitas diukur
berdasarkan seberapa jauh tingkat output, kebijakan, dan prosedur organisasi mencapai tujuannya, maka
organisasi tersebut telah berjalan dengan efektif. Disamping itu agar setiap anggaran dapat
terealisasi dan
efektif dalam
pelaksanaan nya memerlukan sumber daya manusia yang
professional sehingga akan mencapai target yang telah ditentukan dalam suatu organisasi. Apabila
pelaksanaan anggaran telah efektif maka dengan sendirinya akan meningkatkan kinerja bagi instansi
organisasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Baltol dan Martin, 1994 : 17 kinerja yang dicapai melalui
pelaksanaan yang baik harus dapat memenuhi dua dimensi yaitu : 1 efektiitas, merupakan ukuran
kinerja untuk menilai apakah suatu aktiitaskegiatan telah menghasilkan output yang diinginkan;
dan 2 eisien, merupakan ukuran kinerja untuk memproduksi sejumlah output tertentu. Karea suatu
aktiitas kegiatan dapat menerapkan efektiitas dan eisien secara otomatis akan dapat memenuhi
kinerja yang diinginkan.
METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah atasan langsung, pembantu perencanaan program dan
pengelola program pada 14 unit kerja yang ada pada universitas Malikussaleh yaitu: fakultas,
biro, lembaga dan unit pelaksana teknis uPt yang dijadikan sebagai objek penelitian, dengan
alasan bahwa instansi tersebut merupakan satuan kerja satker pemerintah yang harus menyusun
program kerja dan laporan kinerja. Pertimbangan pemilihan responden diatas karena mereka terlibat
KAMAriAH Jurnal Akuntansi dan Keuangan
dalam perencanaan program pada setiap unit kerja.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :
a. Penelitian lapangan ield research, yaitu data
primer yang diperoleh dengan menggunakan survey kuesioner dalam bentuk pernyataan-
pernyataan secara terstruktur yang mana setiap responden dibatasi dalam memberikan jawaban
pada alternatif jawaban tertentu saja. b. Wawancara singkat dengan responden tentang
profesionalisme aparatur dan keefektifan pelaksanaan anggaran guna memperoleh
informasi relevan yang mungkin menjadi masukan bagi peneliti.
c. Penelitian kepustakaan, merupakan data sekunder yang dikumpulkan berupa data-
data teoritis yang mendukung penelitian ini, termasuk hasil riset terdahulu yang berkaitan
dengan masalah penelitian.
Operasionalisasi Variabel
Operasonal variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a.
Profesionalisme aparatur X
1
, merupakan keahlian yang dimiliki pada kapasitas seorang
individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan sesuai sikap dan prilaku
menurut profesinya, yang berdasarkan pada keahlian skill, pengetahuan knowledge,
karakteristik characteristick. indikator dan alat ukur yang digunakan yaitu sesuai dengan
yang diutarakan oleh Novin tucker dalam Machfoedz 1999:4, dengan menggunakan
skala interval dan skala likert 5 poin. b. Keefektifan pelaksanaan anggaran X
2
, merupakan pencapain sasaran dari upaya
bersama, artinya konsep efektiitas harus dinilai terhadap tujuan yang bisa dilakukan
sesuai dengan sumber daya tersedia yang dikembangkan
oleh Gibson,
1989, menggunakan skala interval dan skala likert
5 poin. c. Kinerja instansi y, merupakan tingkat
pencapaian hasil dari suatu rangkaian kegiatan dalam sebuah instansi pemerintah
sehubungan dengan pelaksanaan program sesuai dengan kuantitas dan kualitas terukur
dengan menggunakan prinsip efesiensi dan efektiitas yaitu terdiri dari input, output dan
outcome yang dikembangkan oleh LAN
ri 2003, indikator tersebut dikur dengan menggunakan skala interval yaitu skala likert
5 poin.
Metode Analisis Data
Analisis yang dilakukan untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan analisis jalur path analysis, yaitu metode analisis data multivariat dengan tujuan
untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung beberapa variabel eksogen penyebab
terhadap variabel eksogen akibat dan semua variabel dapat diobservasi secara langsung,
Kusnendi, 2004. Substruktur pertama sesuai dengan pengujian
hipotesis pertama yaitu profesionalisme aparatur dalam perencanaan program X
1
berpengaruh terhadap keefektifan pelaksanaan anggaran X
2
. Pengaruh variabel tersebut ditentukan melalui
jalur koefesien dengan persamaan struktural dengan sebagai berikut :
X
2
= ρX
2
X X
+ ε
Dimana: X
1
=
Profesionalisme aparatur X
2
=
Keefektifan pelaksanaan anggaran Variabel X
2
tidak hanya dipengaruhi oleh X
1
, tetapi dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
diukur dalam penelitian ini ε
1
. Hipotesis operasional yang dilakukan adalah:
Ho
1
:
ρX
2
X
1 2
= 0;
Profesionalisme aparatur tidak berpengaruh terhadap Keefektifan
pelaksanaan anggaran. Ha
1 :
ρX
2
X
1 2
≠ 0;
Profesionalisme aparatur berpengaruh
terhadap Keefektifan
pelaksanaan anggaran. Substruktur kedua sesuai dengan hipotesis
kedua yaitu profesionalisme aparatur dan keefektifan pelaksanaan anggaran berpengaruh
terhadap kinerja instansi baik secara simultan
Volume 1 Nomor 1, Februari 2011 Jurnal Akuntansi dan Keuangan 7
maupun parsial. Pengaruh variabel tersebut ditentukan melalui koefesien jalur dengan
persamaan struktural dan digambarkan sebagai berikut :
Y = ρyx X
+ ρyx
2
X
2
+ ε
2
Dimana: X
2
=
Profesionalisme aparatur X
2
=
Keefektifan pelaksanaan anggaran y
=
Kinerja instansi Variabel y tidak hanya dipengaruhi oleh X
1
dan X
2
, tetapi juga dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diukur dalam penelitian ini ε
2
. Secara Simulta
n
untuk menguji apakah profesionalisme aparatur berpengaruh terhadap keefektifan
pelaksanaan anggaran
dilakukan dengan
membandingkan nilai r
2
. Jika r
2
= 0, Profesionalisme aparatur
dan keefektifan pelaksanaan anggaran
tidak berpengaruh terhadap kinerja instansi
Jika r
2
≠ 0 , Profesionalisme aparatur dan keefektifan pelaksanaan anggaran
berpengaruh terhadap
kinerja instansi
Secara Parsial
H
02
: ρyx
1 2
= 0; Profesionalisme aparatur tidak berpengaruh
terhadap kinerja
instansi Ha
2
: ρyx
1 2
≠ 0; Profesionalisme aparatur berpengaruh
terhadap kinerja
instansi. H
02
: ρyx
2 2
= 0; Keefektifan pelaksanaan anggaran tidak berpengaruh
terhadap kinerja instansi. Ha
2
: ρyx
2 2
≠ 0; Keefektifan pelaksanaan anggaran berpengaruh terhadap
kinerja instansi.
HASIL-HASIL PENELITIAN
Kualitas data yang diperoleh dari penggunaan instrumen penelitian dapat dievaluasi melalui uji
validitas dan uji reliabilitas. Kedua pengujian ini dilakukan secara statistik dengan bantuan
program SPSS.
Hasil Uji Validitas
uji validitas dilakukan untuk memastikan bahwa masing-masing item dalam instrumen
penelitian mampu mengukur variabel yang ditetapkan dalam penelitian ini. Sebuah instrumen
dikatakan valid, jika mampu mengukur apa yang diinginkan dan mengungkapkan data dari variabel
yang diteliti secara tepat Ghozali, 2001:45. teknik pengujian validitas menggunakan teknik
korelasi Product Moment dari Pearson dengan tingkat signiikansi 5 untuk mengetahui
keeratan pengaruh antara variabel bebas dengan
variabel terikat dengan cara mengkorelasikan antara skor item pernyataan terhadap skor total.
Apabila nilai total person correlation 0,3 atau probabilitas kurang dari 0,05 maka item tersebut
valid Arikunto, 2002 : 146. Dari hasil uji validitas dengan menggunakan
uji Korelasi Product Moment syarat minimum suatu item dianggap valid adalah nilai r
≥ 0,3 taraf signiikansi 5 Arikunto, 2002. Dengan
bantuan program Statistical Product and Service Solution SPSS dapat dilihat bahwa untuk item
pernyataan variabel profesionalisme aparatur memperoleh nilai r hitung berkisar antara 0,363 –
0,608 yang dapat disimpulkan bahwa untuk item pernyataan variabel profesionalisme aparatur
seluruhnya dinyatakan valid. untuk item pernyataan variabel keefektifan
pelaksanaan anggaran memperoleh nilai r hitung berkisar antara 0,438 – 0,900 dengan demikian
seluruh item pernyataan variabel keefektifan pelaksanaan anggaran dinyatakan valid. item
pernyataan kinerja instansi memperoleh nilai r hitung berkisar antara 0,351-0,740 dengan
demikian seluruh item pernyataan variabel kinerja instansi dinyatakan valid dan dapat
diikutsertakan pada analisis selanjutnya.
Hasil Uji Reliabilitas
Konsep reliabilitas
adalah konsistensi
atau handal. Sekaran 2006 keandalan adalah suatu pengukuran menunjukkan sejauh mana
pengukuran tersebut tanpa bias error free.
KAMAriAH Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Pengujian dilakukan dengan menggunakan teknik Alfa Cronbach
, yaitu koeisien keandalan yang menunjukkan seberapa baik item dalam
suatu kumpulan secara positif berkorelasi satu sama lain. Semakin dekat alfa cronbach dengan
1, semakin tinggi keandalan konsistensi internal. Secara umum, keandalan 0,60 dianggap buruk,
keandalan dalam kisaran 0,60 - 0,70 bisa diterima dan 0,80 adalah baik Sekaran, 2006. Dengan
menentukan reliabilitas, maka kualitas dari hasil
penelitian ini akan lebih terjamin. Dari hasil pengolahan data diperoleh hasil seperti yang
menunjukkan bahwa instrumen dalam penelitian ini handal.
Pembahasan
Pengujian hipotesis ini dilakukan setelah analisis terhadap instrumen penelitian dan data
diolah untuk menganalisis serta menguji rumusan hipotesis berdasarkan pada struktur model
hubungan antar variabel. Pengujian hipotesis tersebut dilakukan sesuai dengan hipotesis yang
telah dirumuskan. a. Pengaruh profesionalisme aparatur terhadap
keefektifan pelaksanaan anggaran Pengujian hipotesis pertama dilakukan
dengan menggunakan analisis jalur atau path analysis untuk menguji pengaruh profesionalisme
aparatur X
1
terhadap keefektifan pelaksanaan anggaran X
2
. Berdasarkan hasil perhitungan melalui program SPSS for Windows diperoleh
hasil pengaruh variabel profesionalisme aparatur X
1
terhadap keefektifan pelaksanaan anggaran X
2
, total koeisien jalur yang diperoleh 0,3790, ternyata lebih kecil dari α
0,05
yang secara statistik berarti mempunyai pengaruh yang
rendah. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa profesionalisme aparatur mempengaruhi
keefektifan pelaksanaan anggaran. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa
profesionalisme aparatur memberikan pengaruh terhadap keefektifan pelaksanaan anggaran.
Profesionalisme aparatur terhadap keefektifan pelaksanaan anggaran memberikan pengaruh
yang rendah. Besarnya pengaruh profesionalisme aparatur terhadap keefektifan pelaksanaan
anggaran adalah 0,379 x 0,379 x 100 = 14,4 yang berarti keefektifan pelaksanaan anggaran
dipengaruhi oleh profesionalisme aparatur sebesar 14,4, sementara 85,6 dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian. Koeisien jalur 0,379 mempunyai
arah positif, berarti jika profesionalisme aparatur
naik satu satuan maka keefektifan pelaksanaan anggaran naik sebesar 0,379.
b. Pengaruh profesionalisme aparatur dan keefektifan pelaksanaan anggaran terhadap
kinerja instansi baik secara simultan maupun parsial.
Pengujian hipotesis kedua juga dengan menggunakan analisis jalur path analysis
dilakukan untuk
menguji pengaruh
profesionalisme aparatur X
1
dan keefektifan pelaksanaan anggaran X
2
terhadap kinerja instansi y baik secara simultan maupun parsial.
Pada hipotesis kedua ini dilakukan dengan dua tahapan pengujian yaitu : 1 menguji pengaruh
profesionalisme aparatur X
1
dan keefektifan pelaksanaan anggara X
2
secara simultan terhadap kinerja instansi y; dan 2 menguji
pengaruh profesionalisme aparatur X
1
dan keefektifan pelaksanaan anggaran X
2
secara parsial terhadap kinerja instansi y yaitu : a
pengaruh profesionalisme aparatur terhadap kinerja instansi; dan b pengaruh keefektifan
pelaksanaan anggaran terhadap kinerja instansi.