Horison waktu Time Horizone. Horizon

4 JEN SuryA Jurnal Akuntansi dan Keuangan called a cash dividend.” Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang berdiri sendiri dan tidak tergantung pada variabel lain. Pada penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah: laba, arus kas operasi, arus kas bebas, dan dividen kas sebelumnya. Adapun defenisi masing-masing variabel independen dalam penelitian ini adalah: - Laba bersih X1 merupakan pengurangan beban kerugian terhadap pendapatan keuntungan dari semua sumber Wallace, 1997 - Arus kas bebas X3 merupakan kas yang tersedia untuk didistribusikan kepada pemegang saham setelah semua proyek investasi yang menguntungkan telah dilakukan untuk mempertahankan kelanjuatan operasi perusahaan Jones, 2001. - Dividen kas sebelumnya X4 merupakan pembayaran dividen kas sebelumnya menjadi pertimbangan baik perusahaan maupun pemegang saham Penman, 2001 Bagaimana operasionalisasi variabel independen terlihat seperti table 3 diatas. Metode Analisis Data Data Penelitian dianalisis dengan menggunakan model analisis regresi linear berganda yaitu menggunakan pooled data mulai yang terdaftar di Bursa Efek indonesia BEi dari tahun 2002 sampai dengan 2006. sumber data penelitian ini adalah: 1. Mailis online indonesia Stock Exchange httpwww.isx.co.id. 2. Pusat referensi Pasar Modal Capital Market reference Center 3. Directory Bursa Efek indonesia BEi 4. indonesian Capital Market Directory. 5. Homepage BEi dan Pojok BEi Data penelitian yang telah diperoleh dan dikumpulkan, kemudian diolah dengan menggunakan pooled data yaitu kombinasi antara cross sectional dan time series data Gujarati, 1997:212 Defenisi dan Pengukuran Operasionalisasi Variabel Variabel penelitian ini terdiri dari variabel independen, dan variabel dependen, dimana : Variabel dependen Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Pada penelitian ini yang variabel dependen y adalah dividen kas. Dividen kas adalah dividen yang dibayarkan secara tunai oleh perusahaan kepada pemegang saham, Sebagaimana dinyatakan oleh Warren and Reeve 2004:515 “A cash distribution of earnings by a corporation to its shareholder is Tabel 2 Penentuan Populasi Sasaran Emiten Manufaktur Periode 2002 sampai dengan 200 Emiten manufaktur terdaftar di BEi Dikeluarkan: Emiten manufaktur yang di-delist Emiten manufaktur yang tidak di-delist. Dikeluarkan: Emiten manufaktur yang mengalami kerugian Emiten manufaktur yang memperoleh laba Dikeluarkan: Emiten Manufaktur memiliki arus kas operasi negatif Emiten Manufaktur memiliki arus kas operasi positif Dikeluarkan: emiten manufaktur memiliki arus kas bebas negatif Emiten manufaktur memiliki arus kas bebas positif Dikeluarkan: emiten manufaktur tidak membayar dividen kas sebelumnya Emiten manufaktur membayar dividen kas sebelumnya Dikeluarkan: emiten manufaktur tidak membayar dividen kas Emiten manufaktur membayar dividen kas 119 emiten 19 emiten 90 emiten 17 emiten 73 emiten 13 emiten 60 emiten 11 emiten 49 emiten 19 emiten 30 emiten 17 emiten 13 emiten Sumber: Data hasil penelitian dari tahun 2002 sampai dengan 2006 diolah. Volume 1 Nomor 1, Februari 2011 Jurnal Akuntansi dan Keuangan dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2006. Data diolah dengan menggunakan program bantuan SPSS Statistical Package for Social Sciences Versi 15.0. Adapun persamaan model regresi berganda dalam penelitian ini dapat diformulasikan sebagai berikut: Y = β0 + β1x1 + β2x2 + β3x3 + ε Dimana: y = Dividen kas X 1 = Arus kas bebas X 2 = Dividen kas sebelumnya β , β 1 , β 2 = Konstanta dan koeisien regresi ε = Variabel gangguan yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Persamaan regresi linier berganda ini digunakan untuk menguji secara parsial maupun simultan variabel independen X1, dan X2 arus kas bebas, dividen kas sebelumnya terhadap varibel dependen y dividen kas. Model analisis data yang digunakan adalah model regresi Linear berganda dengan menggunakan pooled data dengan tahun penelitian di mulai dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2006. Rancangan Pengujian Hipotesis. untuk menguji pengaruh variabel independen laba, arus kas bebas dan dividen kas sebelumnya terhadap variabel dependen dividen kas dilakukan dengan dua cara yaitu: uji secara parsial dan uji secara simultan bersama-sama. a. uji Parsial. untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menentukan hipotesis nol Ho dan hipotesis alternatif Ha. Hipotesis Pertama H1 H01 : β1 = 0; Arus kas bebas tidak berpengaruh signiikan terhadap dividen kas. HA1 : β1 ≠ 0; Arus kas bebas berpengaruh signiikan terhadap dividen kas. Hipotesis Kedua H2 H02 : β2 = 0; Dividen kas sebelumnya tidak berpengaruh signiikan terhadap dividen kas. HA2 : β2 ≠ 0; Dividen kas sebelumnya berpengaruh signiikan terhadap dividen kas. Hipotesis Keempat H4 2. Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan hipótesis. Kriteria penerimaan dan penolakan hipótesis adalah sebagai berikut: Jika βi i=1,2 = 0 : H0 tidak ditolak. Jika βi i=1,2 ≠ 0 : H0 ditolak. Ho tidak ditolak artinya variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen, sedangakan Ho ditolak berarti variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. b. uji Simultan untuk menguji hipotesis ke empat H4, yaitu pengaruh variabel independen secara bersama- Tabel 3 Operasionalisasi variabel Variabel Defenisi Indikator Skala Referensi Indikator Arus kas Bebas X1 Kas yang tersedia untuk didistribusikan kepada pemegang saham setelah semua proyek investasi yang menguntungkan telah dilakukan untuk mempertahankan kelanjuatan operasi perusahaan. Arus kas bebas. Diukur dengan arus kas bebas perlembar saham rasio Jones dan Sarma, 2001 Dividen kas Sebelumnya X 2 pembayaran dividen sebelumnya menjadi pertimbangan baik perusahaan maupun pemegang saham dividen sebelumnya diukur dengan dividen per lembar. rasio Penman, 2001 Dividen kas y dividen yang dibayarkan secara tunai oleh perusahaan kepada pemegang saham dividen kas diukur dengan dividen per lembar saham. rasio Warren and reeve, 2004 JEN SuryA Jurnal Akuntansi dan Keuangan sama terhadap variabel dependen, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menentukan hipotesis nol HO dan hipotesis alternatif HA sebagai berikut: H04 : β1=β2 = 0 , laba, arus kas bebas dan dividen kas sebelumnya secara bersama-sama tidak berpengaruh secara signiikan terhadap dividen kas. HA4 : paling sedikit ada satu βi i=1,2 ≠ 0, laba, arus kas bebas dan dividen kas sebelumnya secara bersama-sama berpengaruh secara signiikan terhadap dividen kas. 2. Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan hipótesis. Kriteria penerimaan dan penolakan hipótesis adalah sebagai berikut: Jika H04 : β1=β2 = 0 : H0 tidak ditolak Jika H04 : paling sedikit ada satu βi i= 1,2 ≠ 0 : H0 ditolak H0 tidak ditolak artinya variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen, sedangkan Ho ditolak berarti variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. HASIL-HASIL PENELITIAN DAN Gambaran Umum Observasi Penelitan Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek indonesia BEi. Badan Pengelola Pasar Modal Bapepam melalui surat edaran nomor SE-02PM2002 menetapkan karakteristik utama perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang mengolah sumberdaya menjadi barang jadi melalui suatu proses pabrikasi. Bapepam mengelompokkan ada tiga jenis industri manufaktur terdaftar di Bursa Efek indonesia yaitu: a industri dasar dan kimia, b aneka industri, dan c makanan dan minuman. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek indonesia BEi dari tahun 2002 sampai 2006 berjumlah 119, namun dari kriteria yang telah ditetapkan diatas hanya 13 emiten manufaktur yang menjadi sampel dari penelitian ini. 13 emiten manufaktur yang terpilih sebagai sampel tersebar ke dalam tiga klasiikasi perusahaan manufaktur diatas. Ada tiga kegiatan utama yang termasuk kelompok industri manufaktur yaitu: 1. Kegiatan untuk memperoleh dan atau menyimpan input atau bahan baku. 2. Kegiatan pengolahanpabrikasiperakitan bahan baku menjadi barang jadi. 3. Kegiatan menyimpan dan atau memasarkan barang jadi. Dari ke 13 sampel terpilih, tersebar kedalam beberapa kelompok kegiatan usaha. Sebanyak 54 sampel merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam aktivitas usaha industri dasar dan kimia. Sebesar 31 memiliki aktivitas di aneka industri, sementara 15 aktivitas usaha sampel adalah bergerak di industri makanan dan minuman. Statistik Diskriptif Sampel ini kemudian di buatkan nilai average dari masing-masing variabel X, seperti; laba bersih, arus kas bebas dan dividen kas tahun sebelumnya, juga variabel y atau dividen kas tahun berjalan. tujuannya agar dapat diolah dengan menggunakan SPSS. Versi 15. Dari data yang diolah, di hasilkan rata-rata hitung dan standar deviasi. Pada tabel 5 menunjukkan bahwa dividen kas memiliki rata-rata hitung sebesar rp. 650,08 selama lima tahun dari periode tahun 2002- 2006 yang bermakna bahwa secara keseluruhan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek indonesia membayarkan dividen kas rata- rata sebesar rp. 650,08 perlembar sahamnya Sementara standar deviasi perlembar saham yang diperoleh dari hasil uji statistik adalah untuk dividen kas rp. 1.117,46, arus kas bebas rp. 2.897,54 dan pembayaran dividen kas sebelumnya rp. 1.154,71. Pengujian Asumsi Klasik Analisa data penelitian dilakukan dengan model persamaan regresi linier berganda dengan melakukan uji asumsi t dan uji F. Sebelum dilakukan analisi tersebut maka data yang ada terlebih dulu dianalisa dengan ujia asumsi klasik. Volume 1 Nomor 1, Februari 2011 Jurnal Akuntansi dan Keuangan 7 Tabel 4 Kegiatan Usaha Industri Manufatur Jenis Industri Jumlah Emiten Persentase 1. industri Dasar dan Kimia 2. Aneka industri 3. industri Makanan dan Minuman 7 4 2 54 31 15 total 13 100 Sumber: Data sekunder diolah 2006 Tabel 5 Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N Dividen Kas 650,0818 1.117,46406 13 Arus Kas Bebas 2.430,4457 2.897,53795 13 Pembayaran Dividen Sebelumnya 647,6977 1.154,70490 13 Sumber: Data Sekunder Penelitian, 2007 diolah Gambar 1: Normal P-P Plot of regression Standardized residual Pengujian Normalitas Data dan Autokorelasi Dalam melakukan uji regresi disyaratkan agar data yang dipakai adalah normal. Pada penelitian ini untuk mengetahui normalitas distribusi data dilakukan dengan melihat nilai residual pada model regresi yang akan diuji. Jika residual berdistribusi normal maka nilai-nilai sebaran datanya akan terletak disekitar garis lurus Santoso, 2002. Berikut ini disajikan gambar : graik yang menunjukkan hasil pengujian normalitas sebaran data yang terletak diskitar garis lurus yang merupakan output dari SPSS. Versi 15.0 Pada gambar 1, dapat disimpulkan bahwa penyebaran data semuanya mengikuti distribusi normal karena berada di sekitar garis lurus, artinya tidak terdapat data yang menyimpang secara ekstrim. Sementara untuk melihat hubungan variabel correlation digunakan metode Durbin Watson yang menghasilkan nilai 2,636 ini bermakna bahwa data memiliki autokorelasi negatif. Menurut Santoso 2000, nilai Durbin-Watson di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif, jika nilai Durbin-Watson berada -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi, dan jika nilai Durbin-Watson di atas +2 berarti ada autokorelasi negative. Hasil pengujian autokorelasi diperoleh nilai Durbin- Watson berada -2 sampai +2 berarti tidak ada masalah autokorelasi. Pengujian Heterokedatisitas uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Salah satu cara yang paling banyak digunakan untuk mendeteksi gejala ini adalah dengan melihat graik plot antara nilai prediksi variable independent dengan residualnya, salah satunya dengan graik scatter plot. Jika terdapat pola tertentu dalam graik hal ini menunjukkan gejala heteroskedasitas, demikian sebaliknya. JEN SuryA Jurnal Akuntansi dan Keuangan Hasil pengujian heteroskedasitas untuk masing-masing persamaan dapat dilihat Gambar 2. Setelah melihat graik hasil pengujian heteroskedasitas di atas tampak bahwa data-data yang ada tidak membentuk satu pola, dengan demikian disimpulkan bahwa persamaan tidak mengandung heteroskedasitas. Pengujian multikolonearitas uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independent. Model yang seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variable bebas imam Ghozali, 2001. Secara matematis pengukuran multikolinearitas dapat dirumuskan sebagai persamaan inlasi berikut ini: 2 r - 1 1 ViF 0,998 - 1 1 ViF = 9,98 Nilai Variance Inlating Factor VIF terjadinya multikolonearitas jika ViF melebihi nilai 10 Hair dkk, 1995. Pada tabel 10 dapat diketahui bahwa model regresi semuanya tidak terjadi masalah multikolonearitas karena nilai ViF yang dihasilkan sebesar 9,99 karena memenuhi asumsi uji multikolonearitas, arus kas bebas X1, maupun dividen kas sebelumnya X3 terhadap variabel dependen y masing-masing sebesar; arus kas bebas 13,1 dan pembayaran dividen kas sebelumnya 101,3. Hal ini menunjukkan hanya dividen kas sebelumnya yang memiliki multikolinearitas terhadap dividen kas, hal ini di karenakan dividen kas sebelumnya menunjukkan nilai koeisien lebih dari 10. Sementara hanya arus kas operasi yang tidak memiliki nilai multikolinearitas negatif, koeisien VIF ini ditunjukkan pada tabel 6. Pengujian Hipotesis untuk menguji pengaruh arus kas bebas X1, dan dividen kas sebelumnya X2 terhadap dividen kas y dilakukan menggunakan regresi linier berganda. Pengujian yang dilakukan dengan melihat hasil uji parsial uji t, maupun uji simultan uji F. Uji Parsial uji parsial adalah uji yang dilakukan untuk melihat pengaruh individual masing-masing variabel independen X terhadap variabel dependen y. Hasil olah data menggunakan SPSS Versi 15 menunjukkan bahwa dividen kas dengan nilai t = 0,205 dan signiikansi 84,3 karena tingkat signiikansi yang ada diatas kurang dari 95. dan pembayaran dividen kas sebelumnya memiliki pengaruh signiikan terhadap dividen kas dengan nilai t = 31,613 dengan signiikansi lebih kecil dari 5 yaitu 0,000 pada emiten manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek indonesia BEi, secara rinci ditunjukkan pada tabel 7. Uji Simultan uji simultan adalah uji yang digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen X secara bersama-sama terhadap variabel dependen y. Hasil uji F ini dapat dilihat pada tabel Anova atau tabel 8. Dari hasil pengolahan data dapat dilihat nilai F hitung sebesar 1.291,228 dengan tingkat signiikansi sebesar 0,000 0,000 0,05 berarti hipotesis H a diterima, bermakna, laba bersih, arus kas bebas, dan dividen kas sebelumnya secara simultan berpengaruh terhadap dividen kas pada Gambar 2: Scatterplot Volume 1 Nomor 1, Februari 2011 Jurnal Akuntansi dan Keuangan 9 Tabel 6 Coeficients Model Standardized Coeficients 95 Conidence Interval for B Collinearity Statistics Beta Tolerance VIF B Std. Error 1 Constant -48.369 56.545 Arus Kas Bebas .028 -.110 .131 .011 94.927 Dividen Kas Sebelumnya .976 .876 1.013 .203 4.929 a Dependent Variable: Dividen Kas Tabel 7 Coeficients Model Standardized Coeficients T Sig. Beta 1 Constant 0,129 0,180 0,862 Arus Kas Bebas 0,976 0,205 0,843 Pembayaran Dividen Sebelumnya 0,129 31,613 0,000 a. DependeVaVariable: Dividen Kas Sumber : Data Primer Penelitian, 2007 Tabel 8 ANOVAb Model Df Mean Square F Sig. 1 Regression 4 3.740.384,248 1.291,228 .000a Residual 8 2.896,766 Total 12 a Predictors: Constant, Dividen Kas Sebelumnya, Arus Kas Operasi, Laba Bersih, Arus Kas Bebas b Dependent Variable: Dividen Kas Tabel 9 Coeicients Model Unstandardized Coeficients t Sig. B S t d . Error 1 Constant 4,088 0,180 0,180 0,862 Arus Kas Bebas 0,011 0,205 0,205 0,843 Pembayaran Dividen Sebelumnya 0,944 31,613 31,613 0,000 a. Dependent Variable: Dividen Kas 0 JEN SuryA Jurnal Akuntansi dan Keuangan emiten manufaktur di Bursa Efek indonesia. Sebaliknya hipotesis H yang menyatakan laba bersih, arus kas bebas, dan dividen kas sebelumnya secara simultan tidak berpengaruh terhadap dividen kas pada emiten manufaktur di Bursa Efek indonesia, ditolak. Berdasarkan pengolahan data maka diperoleh model persamaan dari, arus kas bebas, dan dividen kas sebelumnya secara simultan berpengaruh terhadap dividen kas pada emiten manufaktur di Bursa Efek indonesia, tabel 9 coeicients berikut menggambarkan persamaan regresi linear berganda: Y = 4,0 + 0,0X + 0,944 X 2

c. Uji pengaruh

Berdasarkan persamaan diatas dapat dijelaskan bahwa, koeisien dan variabel arus kas bebas menghasilkan koeisien β 3 = - ,011 yang berarti setiap kenaikan variabel arus kas bebas sebesar 1 maka dividen kas akan turun sebesar 1,1 dengan asumsi variabel lain tetap. Variabel arus kas bebas mempunyai nilai sig. t = 0,843. ini berarti secara parsial hubungan variabel arus kas bebas kurang berpengaruh secara signiikan terhadap variabel dividen kas. Variabel dividen kas sebelumnya menghasilkan koeisien β 4 = 0,944 yang berarti setiap kenaikan variabel dividen kas sebesar 1 maka dividen kas akan meningkat sebesar 94,4 dengan asumsi variabel lain tetap. Variabel dividen kas sebelumnya mempunyai nilai sig. t = 0,000. ini berarti secara parsial hubungan variabel pembayaran dividen kas sebelumnya terhadap variabel dividen kas berpengaruh secara signiikan. KESIMPULAN Penelitian ini ditujukan untuk menguji dan menganalisis pengaruh arus kas bebas, dan dividen kas sebelumnya terhadap dividen kas pada emiten manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Hipotesis diuji dengan menggunakan regresi berganda multiple regression dengan model empiris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laba bersih, dan arus kas bebas dan dividen kas sebelumnya secara bersama-sama atau simultan berpengaruh signiikan positif terhadap dividen kas pada emiten manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Secara parsial arus kas bebas kurang memiliki pengaruh yang siniikan terhadap dividen kas. Namun untuk pembayaran dividen kas sebelumnya sangat berpengaruh signiikan positif terhadap dividen kas pada emiten manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Penelitian ini memiliki keterbatasan sehingga menimbulkan masih adanya variabel yang kurang memiliki pengaruh signiikan terhadap dividen kas, keterbatasan ini dapat saja dikarenakan: a. terbatasnya sampel yang digunakan hanya pada perusahaan manufaktur. b. Berdasarkan data yang ditemukan, masih adanya perusahaan manufaktur yang belum melaporkan laporan keuangan auditannya sesuai tahun berjalannya. c. Masih adanya hasil olah data SPSS Versi 15 seperti variabel arus kas bebas yang hasil olah datanya kurang signiikan dan arus kas operasi yang signiikansinya negatif d. Mungkin juga, keterbatasan disebabkan terlalu ketatnya kriteria sampel yang digunakan, sehingga hanya 13 sampel yang diperoleh dari 119 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEi. REKOMENDASI Dari kesimpulan dan keterbatasan penelitian yang dihasilkan, dapat disarankan: a. Perlunya mempertimbangkan memperbesar jumlah sampel penelitian dengan cara: memasukkan jenis perusahaan lain diluar perusahaan manufaktur, maupun dengan menambah jumlah sampel dengan memperpanjang jangka waktu penelitian. b. Ada baiknya Bapepam lebih bersikap tegas lagi bagi emiten yang listing di BEi untuk secara rutin dan tepat waktu melaporkan kondisi keuangannya setiap tahun, hal ini selain berguna bagi kredibilitas emiten itu sendiri, kredibilitas Bapepam dan BEi, juga terinformasikannya secara kontinue kondisi Volume 1 Nomor 1, Februari 2011 Jurnal Akuntansi dan Keuangan perusahaan bagi investor selain berguna bagi perkembangan riset permodalan dan investasi di pasar modal. c. Penelitian berikutnya perlu mempertimbangkan alternatif varabel lain, selain arus kas operasi dan arus kas bebas agar hasil yang diperoleh lebih baik. d. Kriteria sampel yang ditetapkan dalam pemilihan sampel perlu dilakukan peninjauan ulang dengan apakah memperlonggar kriteria sampel ataupun lebih memperketat kriteria sampel tersebut. REFERENSI Aida yulia, dan Muslim A. Jalil, 2003, Pengaruh Orientasi Profesional terhadap Konplik Peran: interaksi antara partisipasi anggaran dan penggunaan anggaran sebagai alat ukur kinerja dengan orientasi manajemen. Jurnal telaah riset Akuntansi Vol.1 No. 3 Desember 2003 Ainul M, Aida dan Gudono, 2001, Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan dan Desentralisasi terhadap Karakteristik informasi Sistem Akuntansi Manajemen. Jurnal riset Akuntansi indonesia. Vol. 4. No. 1 Januari 2001. Arfan, Muhammad 2006. Pengaruh Arus Kas Bebas, Set Kesempatan investasi, Dan Financial Leverage terhadap Manajemen Laba. Desertasi, universitas Padjadjaran. Belkaoui, Ahmed 1993. Accounting theory. third Edition, Orlando Florida, Harcoult Brace Corporation. Bodie, zvi 1998. Essentials of investment. third Edition, New york, irwin Mc Graw- Hill. Brealey, Myers, and Allen 2006. Corporate Finance. Eight Edition. New york, irwin Mc Graw-Hill. Brigham , Eugene F. dan Philip r Daves. 2004. intemediate Finacial Management. 8th Edition. Mason, Ohio: South-Western. Copeland, t., Koller, t. and Murrin, J. 1991, Valuation: Measuring and Managing the Value of Companies, McKinsey Company. Dimitrios V. Kousenidis 2004. A free cash low version of the cash low statement: a Note. School of Economics, Department of Business Administration, Aristotle university of thessaloniki, Greece Elizabeth 2000. Hubungan Laba Akuntansi, Laba tunai dengan Dividen Kas. tesis, universitas indonesia. Financial Accounting Standard Board 1990. Statement of Financial Accounting Concepts, illinois 60430: irwin Homewood. Fitriastuti, Lucia ika 2004. ”Analisis Kemampuan Prediksi Laba, Komponen Laba, Dan Arus Kas untuk Memprediksi Arus Kas Masa Depan: Studi Pada Perusahaan Manufaktur Di BEJ ”. tesis, universitas Gajah Mada. Fridson, Martin S. 1995. Financial Statement Analysis. 2 nd ed. New york : John Wiley and Sons, inc. Gujarati, D.N. 1995. Basic Econometric. Singapore: Mc Graw-Hill Company. Gunawan, Endra 2007. “Pengaruh Cash Ratio, Current ratio, total Debt to total Asset, Laba Akuntansi dan Laba tunai terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta 2001-2005.” tesis, universitas Syiah Kuala. Hartono,Jogianto 1998. teori Portofolio dan analsis investasi .Edisi Empat. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Hendriksen, Eldon S. dan Michael F, Van Breda 1992. Accounting theory. Fifth Edition Boston : richard D. irwin, inc. Hermi 2004.”Hubungan Laba Bersih Dan Arus Kas Operasi terhadap Deviden Kas”. tesis, universitas trisakti. ikatan Akuntan indonesia 2007. Standard Akuntansi Keuangan. Jakarta : Penerbit Salemba Empat. imam Ghozali 2001, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, BP undip, Semarang.