Skripsi, universitas Diponegoro. Uji Autokorelasi
3 riHA DEDi PriANtANA zuLFiA Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Siagian, FD. dan W. yasin. 2010. Pengaruh Non performing Loan NPL, Tingkat Kecukupan
Modal, Tingkat Likuiditas, dan Kualitas Aktiva Produktif KAP terhadap Tingkat
Proitabilitas Perbankan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2008. www.jurnal akuntansi49.com. Diakses pada
tanggal 14 Januari 2011.
taswan. 2006. Manajemen Perbankan: Konsep, Teknik, dan Aplikasi. yogyakarta: uPP StiM
yKPN. tunggal, AW. 2000. Dasar-dasar Analisis
Laporan Keuangan. Jakarta: Cipta.
umar, Husein. 2003. Metode Riset Akuntansi
Terapan. Jakarta: Ghalia indonesia.
www.idc.co.id Yuliani. 2007. Hubungan Eisiensi Operasional
dengan Kinerja Proitabilitas pada Sektor Perbankan yang Go Public di Bursa Efek
Jakarta. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya. Desember 2007, Vol.5: 15-43.
Volume 1 Nomor 1, Februari 2011 Jurnal Akuntansi dan Keuangan 37
Volume 1, Nomor 1, Februari 2011
p 37-45
JurNAL AKuNtANSi DAN KEuANGAN iSSN : 2301-4717
PENGARUH ARUS KAS TERHADAP RETURN SAHAM:
Studi Kasus: PT. Semen Gresik, TBK
WAHyuDDiN
1
SANti SEtiAWAty
2 1
Dosen pada Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Malikussaleh
2
Pegawai Negeri Sipil, Pemko Lhokseumawe
The purpose of this study was to test the effect of cash low return on shares of PT. Semen Gresik Tbk Persero. The data used in this study is secondary data from inancial statements
and stock price movements during the period 1998-2009. this research model is a regression method is irst tested the total cash low to return later each cash low operating, inancing
and investment to stock returns. The study found that the cash low effect on stock returns. In addition, after each test all cash lows also affects stock returns and operating cash low
compared to the dominant inluence of other cash lows.
Keywords: cash low, stock return, investment
Sunariyah 2000 menyebutkan berbagai informasi di luar perusahaan seperti informasi
ekonomi makro, gejolak politik dalam negeri, keamanan, nilai tukar rupiah terhadap dollar,
sektor industri dan kondisi pasar seringkali mempengaruhi harga saham dan return saham,
namun demikian seringkali pula faktor internal masih berpengaruh dominan terhadap harga
saham dan return saham. Faktor internal yang dimaksud adalah faktor yang berasal dari
dalam perusahaan, misalnya kinerja keuangan perusahaan yang terangkum dalam laporan
keuangan perusahaan. Dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan Perusahaan, ikatan Akuntan indonesia menyebutkan: Laporan
keuangan yang disusun atas dasar akrual memberikan informasi kepada pemakai tidak
hanya transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas tetapi juga
kewajiban pembayaran kas dimasa depan serta sumber daya yang mempresentasikan kas yang
akan diterima dimasa depan. Oleh karena itu, laporan keuangan menyediakan jenis informasi
transaksi masa lalu dan peristiwa lainnya yang paling bermanfaat bagi pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca,
laporan laba rugi, laporan posisi keuangan yaitu laporan arus kas atau laporan arus dana Hanai,
2004.
usman 1999 laporan keuangan merupakan
LATAR BELAKANG
investor sebagai pihak yang menanamkan dana
pada suatu
perusahaan tentunya
menginginkan agar nilai saham yang tercermin dalam harga saham yang dimilikinya tersebut
semakin meningkat, yang secara otomatis akan meningkatkan nilai kekayaan para investor.
Menurut Bie dan tim 2008 tujuan seorang investor menginvestasikan dananya dalam
bentuk saham di pasar modal adalah untuk memperoleh hasil yang besar, namun tidak
tertutup kemungkinan risiko akan gagal selalu ada dalam investasi tersebut atau dengan kata
lain investor menderita kerugian. Dalam menentukan apakah investor akan
melakukan transaksi di pasar modal biasanya keputusan yang di ambil di dasarkan pada berbagai
informasi yang dimilikinya baik informasi yang tersedia di publik maupun informasi pribadi.
Menurut Husnan, Pudjiastuti 2004 dan Hanai 2004 mengatakan bahwa sebelum manajer
keuangan mengambil keputusan keuangan, perlu memahami kondisi keuangan perusahaan.
untuk memahami kondisi keuangan perusahaan, diperlukan analisis terhadap laporan keuangan.
Di samping manajer keuangan pihak internal perusahaan, beberapa pihak di luar perusahaan
juga perlu memahami informasi kondisi keuangan perusahaan mulai dari investor atau
calon investor, pihak pemberi dana atau calon pemberi dana selaku pihak eksternal.
3 WAHyuDDiN SANti SEtiAWAty Jurnal Akuntansi dan Keuangan
salah satu sumber informasi yang dapat dipergunakan
investor dalam
mengambil keputusan investasi di lantai bursa, oleh karena itu
analisis terhadap laporan keuangan ini dianggap penting dilakukan untuk memahami informasi
yang terkandung dalam laporan keuangan tersebut. ukuran yang digunakan dalam analisis
kinerja keuangan melalui laporan keuangan ini sangat beranekaragam dan kadang-kadang
berbeda dari satu industri ke industri lainnya. Salah satu alat analisis yang dapat digunakan
oleh investor maupun pihak manajemen adalah analisis terhadap laporan arus kas.
Analisis terhadap arus kas emiten melalui laporan arus kas dapat digunakan untuk melihat
kinerja perusahaan di bursa saham dalam rangka membeli suatu saham perusahaan emiten. Arus
kas yang lancar adalah sangat penting bagi tujuan likuiditas manajemen. Apabila arus kas melebihi
kebutuhan operasi dan ekspansi perusahaan maka perusahaan tentunya tidak perlu meminjam
tambahan dana yang besar karena arus kas yang berlebih ini akan tersedia untuk mengurangi
hutang perusahaan dan meningkatkan posisi keuangan perusahaan emiten Manurung, 1998.
informasi tentang arus kas berguna bagi investor dan pemakai lainnya sebagai dasar
untuk menilai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas tersebut. Menurut
Somantri 1995 ada beberapa tujuan dari laporan keuangan, tujuan yang paling utama adalah
untuk menyediakan informasi yang berguna bagi investor, kreditor dan pemakai eksternal
lainnya, untuk pengambilan keputusan investasi, kredit dan lainnya. tujuan kedua berkenaan
dengan keharusan pelaporan keuangan, yaitu menyediakan informasi mengenai prospek
arus kas untuk membantu investor dan kreditur dalam mengukur prospek arus kas perusahaan
yang bersangkutan karena investor melakukan investasi ke dalam suatu perusahaan, demikian
juga kreditur memberikan kredit kepada suatu perusahaan maka prospek arus kas kreditur akan
dipengaruhi oleh arus kas perusahaan tersebut. Selanjutnya tujuan ketiga dari Objective of
Financial Reporting mengharuskan pelaporan keuangan menyediakan informasi spesiik dari
suatu perusahaan, seperti: informasi mengenai aktiva, utang, ekuitas pemilik, earning dan arus
kas. Berdasarkan latar belakang di atas paper ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh arus
kas terhadap return saham pada perusahaan Pt. Semen Gresik, tBK
KAJIAN LITERATUR Pengertian laporan keuangan dan arus kas
Pelaporan keuangan merupakan salah satu wujud pertanggungjawaban manajemen atas
pengelolaan sumber daya perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
perusahaan selama periode tertentu. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi
keuangan perusahaan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk membuat beberapa keputusan,
seperti: penilaian kinerja manajemen, penentuan kompensasi manajemen, pemberian dividen
kepada pemegang saham, dan lain sebagainya Meythi, 2006.
Laporan keuangan perusahaan bertujuan meringkaskan kegiatan dan hasil dari kegiatan
tersebut untuk jangka waktu atau periode tertentu. Ada 3 tiga jenis laporan keuangan yang sering
dilaporkan: neraca keuangan, laporan laba rugi dan laporan aliran kas Hanai, 2004. Neraca
keuangan merupakan ’snapshot’ gambaran
kekayaan perusahaan pada saat tertentu. Karena fokus pada titik tertentu maka neraca keuangan
dinyatakan biasanya neraca per tanggal tertentu. Laporan rugi laba meringkaskan kegiatan
perusahaan selama periode tertentu. Laporan rugi laba sering dianggap sebagai laporan yang
paling penting dalam laporan tahunan. Kegiatan yang dilaporkan melipurti kegiatan rutin operasi
bisnis dan kegiatan yang tidak rutin, seperti penjualan aset tertentu. Penghentian lini bisnis
tertentu, perubahan metode akuntansi dan lain sebagianya. Deinisi kegiatan rutin dan non rutin
akan tergantung dari jenis usaha yang dilakukan oleh perusahaan Hanai, 2004.
Laporan arus kas merupakan ringkasan arus kas selama satu periode. Laporan ini menunjukkan
perubahan arus kas yang terjadi karena kegiatan operasi, investasi dan inancial selama satu
periode sehingga posisi kas berubah Lgh, Ah,
Dks.,2006:12. Di dalam PSAK No. 2 2002:22
Volume 1 Nomor 1, Februari 2011 Jurnal Akuntansi dan Keuangan 39
menyebutkan bahwa “Tujuan Laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
Jenis-jenis arus kas
Kasmir 2003:144 menyatakan bahwa arus kas mencerminkan penerimaan dan
pengeluaran kas perusahaan, laporan arus kas melaporkan penerimaan dan pengeluaran kas
yang diklasiikasikan menjadi tiga kegiatan yaitu operasi, investasi dan pendanaan. Sedangkan
Anoraga 2001:547 menyatakan bahwa laporan arus kas merupakan “laporan yang menguraikan
arus kas masuk dan arus kas keluar menurut
kategorinya, laporan ini menjelaskan perubahan kas selama suatu periode.
Menurut PSAK No. 2 2002:23 menyatakan arus kas adalah arus masuk dan keluar kas dan
setara kas yang mengakibatkan penambahan dan pengurangan uang dalam bentuk tunai pada posisi
kas. Selanjutnya menurut Sunariah 2000:173 menyatakan arus kas adalah masuknya uang
ke perusahaan dari penjualan artau penerimaan lainnya dan keluarnya uang dari perusahaan dalam
bentuk tunai untuk pemasok barang, pembayaran gaji dan lain sebagainya. Menurut Kieso et
al. 2002, 237 tujuan laporan arus kas adalah untuk menyediakan informasi yang relevan
mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama suatu periode tertentu.
Penerimaan dan pembayaran kas selama satu periode tertentu diklasiikasikan dalam tiga
aktivitas, yaitu aktivitas operasi, investasi dan
pembiayaan. Manfaat laporan arus kas ini telah dibuktikan oleh beberapa peneliti, salah satunya
Bowen et al. 1986 mengatakan bahwa data arus kas mempunyai manfaat dalam beberapa konteks
keputusan, seperti: 1 memprediksi kesulitan keuangan, 2 menilai risiko, ukuran, dan waktu
keputusan pinjaman, 3 memprediksi peringkat rating kredit, 4 menilai perusahaan, dan 5
memberikan informasi tambahan pada pasar modal.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 2 2002:24 menyatakan bahwa tujuan
laporan arus kas adalah memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas
dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasiikasikan arus kas berdasarkan
aktiitas dari operasi, investasi dan pendanaan selama suatu periode akuntansi. Selanjutnya
Harahap 2001:243 menyebutkan bahwa tujuan menyajikan laporan arus kas adalah memberikan
informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari suatu perusahaan
pada suatu priode tertentu. Sedangkan menurut Anoraga 2001:550 tujuan dari laporan arus kas
adalah untuk memberikan informasi keaadaan keuangan perusahaan dan sekaligus sarana untuk
menilai antara lain: 1. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas, 2. Kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajibannya, 3. Penyebab terjadinya perbedaan antara laba dan
arus kas terkait, 4. Pengaruh kegiatan investasi dan pembiayaan yang menggunakan kas dan
yang tidak non kas terhadap posisi keuangan perusahaan.
Komponen laporan arus kas
Laporan arus kas mengklasiikasikan penerimaan dan pengeluaran kas dalam tiga
kategori utama, yaitu arus kas dari aktiitas operasi, arus kas dari aktiitas investasi dan arus
kas dari aktiitas pendanaan Hanai, 2004.
Arus kas operasi
Aktiitas operasi menunjukkan kas dari transaksi penghasilan dan biaya. Konsep aktiitas
operasi dalam laporan arus kas berbeda dengan pendapatan operasi dalam laporan laba rugi.
Arus kas operasi oleh perusahaan diharapkan bernilai positif atau surplus dari tahun ke tahun.
Hal ini karena arus kas dari aktiitas operasi yang surplus dapat menambah dana bagi
perusahaan dan menunjukkan bahwa perusahaan berupaya meningkatkan operasi dalam usahanya.
Surplus arus kas dari aktiitas operasi ini dapat menyebabkan kinerja perusahaan menjadi lebih
baik karena adanya kemungkinan perusahaan akan membagikan dividen yang cukup besar bagi
para pemegang saham sehingga akhirnya akan meningkatkan harga saham perusahaan di lantai
bursa.
40 WAHyuDDiN SANti SEtiAWAty Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Sementara itu arus kas dari aktiitas operasi yang deisit menunjukkan semakin berkurangnya
laba perusahaan sehingga ada kemungkinan perusahaan akan membagikan dividen semakin
kecil. Selain itu perusahaan tidak akan dapat meningkatkan kas dari sumber lain dalam
waktu yang tidak terbatas. Jika kondisi ini terus berlangsung maka kemungkinan saham
perusahaan tidak akan diminati oleh investor sehingga pada akhirnya perusahaan akan
mengalami kesulitan keuangan dan kemungkinan terburuk perusahaan akan bangkrut Manurung,
1998:126.
Arus kas investasi
Menurut Anoraga 2001:154 menyatakan bahwa arus kas investasi dikaitkan degan investasi
dalam dan pelepasan aktiva pabrik serta sekuritas hutang dan ekuiditas tertentu, memberikan
dan menagih pinjaman, serta kegiatan strategis lainnya. Selanjutnya menurut Skousen, dkk
2001:56 mengatakan bahwa kegiatan investasi yang utama adalah pembelian dan penjualan tanah,
gedung dan peralatan. Dalam PSAK 2002:35 dijelaskan bahwa pengungkapan terpisah arus
kas investasi ini perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan
pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan
dan arus kas masa depan.
Arus kas pendanaan
Harahap 2001:246 menyebutkan bahwa yang termasuk kegiatan pembiayaan adalah
aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi sumber-sumber dana dari
pemilik dengan memberikan prospek penghasilan dari sumber dana tersebut, meminjam dan
membayar hutang kembali atau melakukan pinjaman jangka panjang untuk membayar hutang
tertentu. Skousen, dkk 2001:57 mengukapkan bahwa kegiatan pendanaan adalah kegiatan di
mana kas diperoleh dan dibayar kembali kepada pemilik dan kreditur, menurut PSAK 2002:37
dijelaskan bahwa: “Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari aktiitas pendanaan perlu
dilakukan sebab berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para
pemasok modal perusahaan.
Retur saham
Return saham
adalah suatu
tingkat pengembalian saham yang diharapkan atas
investasi yang dilakukan dalam saham atau beberapa kelompok saham melalui suatu
portofolio. Van Horne 1992:121 mendeinisikan return saham yaitu: “the return of an investment
is the change of market price, plus any cash payment received due to ownership, devidend
by the beginning price”. usman 1999:211 menyatakan bahwa “equity investors receive
their return in the form dividend plus change in the market price of their share that is capital
gain or losses”. Menurut Anoraga 2001:187 menyatakan Capital gain terjadi jika harga pasar
yang dinilai sekarang lebih tinggi dari harga perolehannya. Sedangkan Capital losses terjadi
jika nilai sekarang harga pasar lebih rendah dari harga perolehannya. Berdasarkan deinisi di atas
maka return atas suatu saham terdiri dari capital
gain losses dan dividen yield. Capital gain losses merupakan selisih dari harga investasi
sekarang relatif dengan harga periode lalu.
Penelitian Sebelumnya
Susanto dan Ekawati 2006 yang meneliti relevansi nilai informasi laba dan aliran kas
terhadap harga saham dalam kaitannya dengan siklus hidup perusahaan. Hasil penelitian ini
memberikan bukti bahwa siklus hidup perusahaan mempengaruhi relevansi informasi laba dan
aliran kas. Aliran kas investasi dan aliran kas pendanaan mempunyai value-relevance pada
tahap start-up sedangkan laba, aliran kas operasi, aliran kas pendanaan mempunyai value-relevance
pada tahap growth. Pada tahap mature laba dan komponen aliran kas mempunyai value-revance
sedangkan pada tahap decline aliran kas operasi dan aliran kas pendanaan yang mempunyai value-
relevance. Penelitian yang dilakukan Parawiyati dan
Baridwan 1998 menguji hubungan laba dan arus kas dalam memprediksi laba dan arus kas masa
mendatang. Hasil pengujiannya menunjukkan
Volume 1 Nomor 1, Februari 2011 Jurnal Akuntansi dan Keuangan 4
sebaliknya yaitu laba merupakan prediktor yang lebih baik dari pada arus kas dalam memprediksi
laba dan arus kas. Cheng et al. 1996 melakukan penelitian untuk menguji apakah nilai tambah
kandungan informasi arus kas operasi meningkat ketika earnings bersifat transitori.
Laporan arus kas merupakan bagian dari laporan keuangan sangat bermanfaat bagi investor
dalam mengambil keputusan ekonomi. 0leh sebab itu iAi mengharuskan seluruh perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Jakarta untuk melaporkan arus kasnya terhitung 31 Desember 1995
informasi arus kas berguna sebagai indikator jumlah arus kas di masa yang akan datang, serta
berguna untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat sebelumnya Komite
Standar Akuntansi Pemerintah, 2004. Laporan arus kas juga menjadi 1 alat
pertanggung jawaban arus kas masuk dan arus kas keluar selama periode pelaporan.Apabila
dikaitkan dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus kas memberikan informasi yang
bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam mengevaluasi perubahan kekayaan bersih
ekuitas dana suatu entitas pelaporan dan struktur keuangan
pemerintah termasuk
likuiditas dan solvabilitas. Finger 1994, melakukan
penelitian dengan menguji kemampuan laba untuk memprediksi laba dan arus kas di masa
mendatang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: laba merupakan prediktor yang signiikan atas
laba dimasa mendatang untuk 88 perusahaan
dan arus kas adalah prediktor yang lebih baik atas arus kas untuk periode prediksi jangka pendek,
dibandingkan prediktor laba atau arus kas. triyono dan yogiyanto 2000 dalam
penelitiannya menyimpulkan bahwa pengetahuan mengenai laporan arus kas suatu perusahaan
ini memungkin investor dapat melihat kinerja perusahaan dan akhirnya dapat memprediksi
harga saham dan keuntungan return yang akan diterimanya di masa mendatang dalam bentuk
dividen dan capital gain. Melalui laporan arus kas ini pula investor dapat melihat bagaimana
aktivitas-aktivitas operasi,
investasi dan
pendanaan perusahaan yang mempengaruhi kas selama suatu periode akuntansi.
METODE Data dan Model
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang di peroleh melalui Directory Pasar Modal
indonesia berupa data laporan keuangan pada Pt. Sermen Gersik dari tahun 1998 sampai dengan
tahun 2009. Model penelitian ini adalah metode regresi. Analisa data dilakukan dengan metode
regresi linier, yang dirumuskan sebagai berikut:
ei t
X b
a Y
1 1
, Dimana:
y
=
return saham X
1
=
arus kas operasi X
2
=
arus kas investasi X
3
=
arus kas pendanaan α
=
Konstanta β
1
=
Koeisien regresi ei
=
Error term.
HASIL Perkembangan Arus dan Return Saham Pada
PT. Semen Gresik Berdasarkan laporan keuangan Pt. Semen
Gresik selama 12 tahun dapat diketahui bahwa perkembangan arus kas terus mengalami
perkembangan pada periode tehun tersebut. Perkembangan arus kas pada Pt. Semen Gresik
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1. Berdasarkan tabel 1, bahwa arus kas pada
Pt. Semen Gresik terus mengalami peningkatan dalam 12 dua belas tahun terakhir. Kenaikan
ini terlihat dari tahun 1999 sampai akhir tahun 2009. Kenaikan arus kas tertinggi pada tahun
2008 yaitu mencapai rp. 183.470.873.618.- atau naik sebesar 45,11 dibandingkan tahun 2007
yang sebesar rp. 126.432.107.152.- atau setara dengan 31,08. Penurunan arus kas yang terbesar
terjadi pada tahun 1999 pada yaitu sebesar 16,53 sebanding dengan rp. 19.127.147.982.-
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Selanjutnya dari tabel 1 di atas menjelaskan
bahwa arus kas operasi pada Pt. Semen Gresik terus mengalami peningkatan, peningkatan yang
42 WAHyuDDiN SANti SEtiAWAty Jurnal Akuntansi dan Keuangan
paling besar terdapat pada tahun 2006 yaitu mencapai rp. 42.269.600.401,- atau mencapai
50,95 dibandingkan
tahun sebelumnya
yang mencapai 2,84 atau setara dengan rp. 28.003.037.511,-. Penurunan tersebut merupakan
penurunan yang paling rendah dalam 1 tahun terakhir. Kemudian, tabel 1 di atas dapat diketahui
bahwa peningkatan arus kas pendanaan pada Pt. Semen Gresik selama 12 tahun terus mengalami
peningkatan, peningkatan yang paling besar terdapat pada tahun 2008 yaitu meningkat sebesar
89,67 atau setara dengan rp. 109.358.876.242,- , sedangkan tahun sebelumnya hanya mencapai
peningkatan sebesar rp. 57.656.402.307,- atau naik hanya sebesar 33,51. Penurunan arus
kas pendanaan yang paling sedikit terdapat pada tahun 1999 yang mengalami peningkatan hanya
sebesar rp. 6.307.506.524,- atau naik setara dengan 18,00.
Berdasarkan hasil olah data seperti yang terlihat pada tabel 1 di atas, dapat diketahui
bahwa arus kas investasi pada Pt. Semen Gresik selama 12 dua belas tahun terakhir terus juga
mengalami peningkatan, paling signiikan terjadi pada tahun 2009 yaitu mencapai rp.
20.472.761.928,- atau naik setara 48,04 dibandingkat tahun sebelumnya yang naik hanya
sebesar 10,29. Peningkatan arus kas investasi yang paling sedikit terdapat pada tahun 2004
yang mencapai rp. 6.866.510.121.- atau naik setara 7,11.
terakhir, tabel 1 juga menjelaskan bahwa return saham mengalami peningkatan dan ada
juga yang tetap sama dengan tahun sebelumnya. Peningkatan return saham yang terbesar terdapat
pada tahun 2008 yang yaitu sebesar 3,750 atau meningkat sebesar 25,00 dibandingkan tahun
sebelumnya yaitu sebesar 3,000 atau meningkat sebesar 17,65. Sedangkat peningkatan return
saham yang paling sedikit terdapat pada tahun 2001 yaitu mencapai 2.415 atau naik setara
1,26. Peningkatan dan penurunan return saham dapat di akibatkan oleh kebijakan investasi
perusahaan dan kondisi pada pasar saham pada tahun tersebut.
PEMBAHASAN Pengaruh Arus Kas Terhadap Return Saham
Pada PT. Semen Gresik
Berdasarkan estimasi terhadap persamaan yang dilakukan dengan metode OLS ordinary
least squares diperoleh hasil dari perhitungan dengan menggunakan metode analisis regresi
linier berganda melalui perantara program Eviews 4 maka diperoleh parameter dari masing-masing
variabel seperti terdapat pada tabel 2. Berdasarkan hasil analisis data tabel di atas
menunjukkan bahwa adanya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hal
tersebut terlihat dari nilai t statistik 5,390485 dengan signiikansi 1 lebih kecil dari nilai
signiikan 5. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel arus kas berpengaruh positif signiikan
terhadap return saham Pt. Semen Gresik, tbk
Persero. Selanjutnya jika diuji per aruskas penelitian ini juga menemukan semua variabel
independen berpengaruh signiikan terhadap variabel dependen tabel 3.
tabel 3 mengidikasikan bahwa arus kas operasi x
1
berpengaruh signiikan terhadap return saham y, hal tersebut terlihat pada nilai
t statistik 5.815967 dengan probabilitas 1. Hal yang sama juga didapatkan pada arus kas
pendanaan x2 yang berpengaruh signiikan terhadap return saham y, dimana nilai t statistik
5.757439 dengan probabilitas 1. Demikian juga pada arus kas investasi x
2
juga berpengaruh signiikan terhadap retur saham Y, dengan nilai
t statistik 4,765343 dan probabilitas 1 juga. Dari hasil temuan tersebut terlihat bahwa arus
kas operasi memiliki pengaruh yang dominan dibandingkan dengan arus kas lain. Hal tersebut
berimplikasi return saham Pt. Semen Gresik tbk Persero sangat ditentukan oleh operasional
perusahaan bukan arus kas pendanaan dan arus kas investasi.
KESIMPULAN
Berdasarkan koeisien-koeisien estimasi,
Volume 1 Nomor 1, Februari 2011 Jurnal Akuntansi dan Keuangan 43
Tabel 1 Data Arus Kas dan Return Saham PT. Semen Gresik 99-2009
No A.K Operasi
A.K Investasi A.K Pendanaan
Arus Kas Return
Saham
1998 8,011,504,620
3,056,485,779 5,345,245,232
16,413,235,631 1,500
1999 9,435,548,782
3,384,092,676 6,307,506,524
19,127,147,982 1,570
2000 11,371,589,752
4,114,562,100 7,689,742,010
23,175,893,862 2,385
2001 14,459,096,246
4,952,089,652 9,682,575,628
29,093,761,526 2,415
2002 15,777,008,462
5,907,005,420 12,392,556,820
34,076,570,702 2,445
2003 18,064,458,652
6,410,683,676 15,897,268,942
40,372,411,270 2,550
2004 27,228,432,311
6,866,510,121 22,023,020,052
56,117,962,484 3,000
2005 28,003,037,511
9,232,860,608 30,826,178,137
68,062,076,256 3,000
2006 42,269,600,401
10,998,000,000 43,186,020,511
96,453,620,912 3,000
2007 56,236,600,412
12,539,104,433 57,656,402,307
126,432,107,152 3,000
2008 60,282,632,450
13,829,364,926 109,358,876,242
183,470,873,618 3,750
2009 68,933,623,570
20,472,761,928 138,539,763,914
227,946,149,412 3,750
Sumber: Data diolah 2010
Tabel 2 Hasil Regresi Arus Kas terhadap Return Saham PT.Semen Gresik
Dependent Variable: y Method: Least Squares
Date: 120811 time: 01:50 Sample: 1 12
included observations: 12 Variable
Coeficient Std. Error
t-Statistic Prob.
C 1.004854
2.711536 0.370585
0.7187 X
0.097087 0.038530
2.519763 0.0304
r-squared 0.388350
Mean dependent var 7.833333
Adjusted r-squared 0.327184
S.D. dependent var 0.389249
S.E. of regression 0.319283
Akaike info criterion 0.705535
Sum squared resid 1.019417
Schwarz criterion 0.786353
Log likelihood -2.233211
F-statistic 6.349206
Durbin-Watson stat 0.855201
ProbF-statistic 0.030400
Sumber: Data Diolah, 2010
Tabel 3. Hasil Regresi Parsial Variabel Arus Kas Operasi, Investas dan
Pendanaan Terhadap Return Saham PT.Semen Gresik, Tbk
Dependent Variable: y Method: Least Squares
Date: 120811 time: 02:00 Sample: 1 12
included observations: 12 Variable
Coeficient Std. Error
t-Statistic Prob.
C 1829.445
181.1300 10.10017
0.0000 X1
2.89E-08 4.97E-09
5.815967 0.0002
C 1679.683
204.8050 8.201379
0.0000 X2
1.20E-07 2.08E-08
5.757439 0.0002
C 2177.284
161.3621 13.49316
0.0000 X3
1.36E-08 2.85E-09
4.765343 0.0008
Sumber: Data Diolah, 2010
44 WAHyuDDiN SANti SEtiAWAty Jurnal Akuntansi dan Keuangan
mencerminkan bahwa
variabel arus
kas berpengaruh terhadap return saham. Arus kas
operasi, arus kas pendanaan dan arus kas investasi mempunyai pengaruh positif serta memiliki
hubungan yang sangat kuat dan signiikan berpengaruh terhadap return saham pada Pt.
Semen Gresik. Hasil regresi menunjukan bahwa variabel variabel arus kas operasi merupakan
variabel dominan mempengaruhi return saham pada Pt. Semen Gresik.
Arus kas operasi, arus kas pendanaan dan arus kas investasi, yang saat ini sudah ada harus dapat
ditingkatkan dan pergunakan secara efektif agar dapat menghasilkan laba bagi perusahaan yang
lebih besar sehingga dapat dipergunakan untuk di investasikan ke sektor lain maupun di pasar
saham. Pihak manajemen perusahaan harus lebih bijak lagi dalam mengambil suatu keputusan
mengenai kebijakan perusahaan baik dari faktor intern dan ekstern perusahaan, guna menciptakan
perusahaan yang lebih baik di masa yang akan datang. Penulis menyarankan kepada para peneliti
selanjutnya agar dapat melanjutkan dan mengkaji penelitian ini dengan faktor-faktor agar dan teori-
teori yang baru lain yang dapat mempengaruhi return saham pada suatu perusahaan.
REFERENSI
Anoraga, Pandji 2001. Pengantar Pasar Modal. rineka Cipta, Jakarta.
Bie, dkk 2008. Strategi Membeli di Pasar Modal Perdana. www.Economy.okezone.com.
Cheng, C.S.A., Chao-Shin Liu, dan thomas F.S. 1996. “Earnings Permanence and
the incremental information Content of Cash Flows from Operations”. Journal of
Accounting research. Vol. 34, No.1, Spring, 173-181.
Finger, Catherine. 1994. the Ability of Earning to Predict Future Earning and Cash Flow.
Journal of Accounting research Vol. 32.2 Autum, P.210-223.
Hanai, Mamdhuh, 2004, Manajemen Keuangan, BPFE, uGM Jogyakarta
Harahap, Sofyan Syafri, 2001. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Cetakan Keempat,
Penerbit PT. Raja Graindo Persada, Jakarta. Husnan, Suad dan Pudjiastuti, Enny 2004,
Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi keempat, uPP AMP yKPN, Jogyakarta
Kasmir 2005. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta, raja Graindo.
Kieso, DE., JE Weygandt dan TD Warield. 2002. Akuntansi intermediete Jilid 1. terjemahan
Edisi Kesepuluh. Erlangga. Jakarta. Komite Standar Akuntansi Pemerintahan 2004
Lgh, Ah, Dks 2006 Arus Kas dan Perencanaan Keuangan,
Bahan kuliah
Magister Manajemen, StEKPi
Manurung, Adler, 1998, Analisis Arus Kas terhadap tingkat Pengembangan Saham di
Bursa Efek Jakarta, Majalah usahawan No. 5 tahun XXVii Mei 1998. Hal 11-18
Meythi,2006 Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Harga Saham Dengan Persistensi
Laba Sebagai
Variabel intervening,
Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang, 23-26
Parawiyati dan
zaki Baridwan.
1998. “Kemampuan Laba dan Arus Kas dalam
Memprediksi Laba dan Arus Kas Perusahaan Go Publik di indonesia”.Jurnal riset
Akuntansi indonesia. Vol. 1 No. 1, h.1-11.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 2 2002, Simposium Nasional Akuntansi
SNA, di Padang. Skousen, dkk 2001 Financial Statemnet
Analysis and Security Valuation. McGraw- Hill international.
Somantri, Hendri 1995. Akuntasi Keuangan. Edisi Pertama, Penerbit Armico, Bandung.
Sunariyah 2000. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. uPP AMP yKPM, yogyakarta.
Susanto, San dan Ekawati, Erni, 2006, relevansi Nilai informasi Laba Dan Aliran
Kas terhadap Harga Saham Dalam Kaitannya Dengan Siklus Hidup Perusahaan, Simposium
Volume 1 Nomor 1, Februari 2011 Jurnal Akuntansi dan Keuangan 4
Nasional Akuntansi Padang triyono dan yogiyanto, 2000, Hubungan
Kandungan informasi Arus Kas, Komponen Arus Kas dan Laba Akuntansi dengan Harga
atau return Saham, Jurnal riset Akuntansi indonesia, Vol. 3 No. 1 Hal 54-68
usman Marzuki 1999. ABC Pasar Modal indonesia. Penerbit institut Bankir indonesia
dan iSEi, Jakarta. Van Horne, James C., 1992. Financial
Management and Policy, 9
th
Edition, New Jersey, Prentice Hall inc. Englewood Cliffs.
4 WAHyuDDiN SANti SEtiAWAty Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Volume 1 Nomor 1, Februari 2011 Jurnal Akuntansi dan Keuangan 47
Volume 1, Nomor 1, Februari 2011
p 47-62
JurNAL AKuNtANSi DAN KEuANGAN iSSN : 2301-4717
PENGARUH ARUS KAS BEBAS DAN PEMBAYARAN DIVIDEN KAS SEBELUMNYA TERHADAP DIVIDEN
KAS YANG DITERIMA OLEH PEMEGANG SAHAM
Studi Pada Perusahaan Manufaktur Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
JEN SuryA
Dosen pada Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Aceh
The aimed of this research is to investigate The inluence of free cash low and divident of cash last year to divident of cash, and the subject are manufacture emitent that listed on
indonesian Stock Exchange iSE. The result of research show the free cash low and divident
of cash last year have inluence to divident of cash simultaneously positive. Eventhought partially free cash low less signiicat inlunce to divident of cash, but last year divident of
cash has positive signiicant to cash of divident on manufacture emitent listed on Indonesian stock exchange
Keywords: free cash low, divident last year, and divident of cash.
rasio pembayaran dividen dan faktor lain yang berhubungan dengan kebijakan dividen.
umumnya investor dalam penerimaan dividen lebih menginginkan perusahaan melakukan
pembayaran dividen dalam bentuk tunai, hal ini dikarenakan pembayaran dividen dalam bentuk
tunai akan mengurangi risiko ketidakpastian dalam melaksanakan aktivitas investasi pada
suatu perusahaan. Dividen merupakan imbal balik atas investasi yang dilakukan oleh investor
pada perusahaan, umumnya besaran dividen yang dibagikan pada pemegang saham berdasarkan
besarnya perolehan laba. Dividen memiliki hubungan yang positif
dengan laba, hal ini terlihat dimana umumnya perusahaan akan menaikkan dividen billa terjadi
peningkatan laba, Beberapa peneliti antara lain Litner 1956 mengemukakan bahwa perusahaan
hanya akan menaikkan dividen bila manajemen berkeyakinan bahwa laba perusahaan akan
naik. Dividen umumnya dapat dibagikan kepada pemegang saham oleh perusahaan bila laporan
laba rugi menunjukkan adanya perolehan laba, dan laba yang dibagikan kepada pemegang saham
berupa dividen bersumber dari laba bersih. Di indonesia kewajiban untuk melaporkan
arus kas dimulai pada tahun 1994 yang berlaku efektif 1 Januari 1995 dengan adanya Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 2 yang menyatakan bahwa perusahaan harus menyusun
LATAR BELAKANG
Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dilakukan oleh investor. investor dalam
menginvestasikan asetnya mengharapkan untuk mendapatkan tingkat kembalian return baik
berupa dividen maupun capital gain. bukan didasarkan pada kebijakan manajemen intern
perusahaan, tetapi didasarkan pada hasil atau kinerja yang telah dicapai oleh perusahaan
yang tercermin dalam laporan keuangan yang dipublikasikan. Sejauh ini laporan keuangan,
khususnya neraca
dan laporan
labarugi masih diyakini sebagai alat yang andal bagi
para pemakainya untuk mengurangi risiko ketidakpastian dalam pengambilan keputusan-
keputusan ekonomi. Kebijakan apapun yang ditempuh oleh manajemen perusahaan, bagi
investor tidak terlalu dipertimbangkan, karena kebijakan manajemen hanya dapat diketahui oleh
pihak intern perusahaan Keputusan untuk menentukan berapa banyak
dividen yang harus dibagikan kepada para investor disebut kebijakan dividen dividend
policy. Di sisi lain perusahaan dihadapkan dalam berbagai macam kebijakan, antara lain : perlunya
menahan sebagian laba untuk re-investasi yang mungkin lebih menguntungkan, kebutuhan dana
perusahaan, likuiditas perusahaan, sifat pemegang saham, target tertentu yang berhubungan dengan
4 JEN SuryA Jurnal Akuntansi dan Keuangan
laporan arus kas dan menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tak terpisahkan integral
dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Namun yang
lebih penting dari laporan arus kas adalah arus kas bebas, sehingga dapat dipergunakan dalam
pembayaran dividen kas. Arus kas bebas merupakan laba operasi
setelah pajak dikurangi investasi atas modal kerja, properti, perkebunan peralatan dan aset
lainnya, “Free cash low as equal to the after
tax operating earnings of a company plus non- cash charges less investment in working capital,
property, plant and equipment, and other assets Copeland et al., 1991.” Jelaslah bahwa arus kas
operasi yang diperuntukkan untuk pembayaran dividen kas adalah arus kas bebas, dimana arus
kas bebas merupakan arus kas yang merupakan sisa dari pengeluaran kas yang dikeluarkan untuk
modal kerja dan asset. Kebijakan dividen kas sebuah perusahaan
memiliki dampak penting bagi banyak pihak yang terlibat di masyarakat Suharli, 2004.
Bagi para pemegang saham atau investor, dividen kas merupakan tingkat pengembalian
investasi mereka berupa kepemilikan saham yang diterbitkan perusahaan lain. Bagi pihak
manajemen, dividen kas merupakan arus kas keluar yang mengurangi kas perusahaan.
Oleh karenanya kesempatan untuk melakukan investasi dengan kas yang dibagikan sebagai
dividen tersebut menjadi berkurang. Bagi kreditor, dividen kas dapat menjadi signal
mengenai kecukupan kas perusahaan untuk membayar bunga atau bahkan melunasi
pokok pinjaman. Kebijakan dividen kas yang cenderung membayarkan dividen dalam jumlah
relatif besar akan mampu memotivasi pemerhati untuk membeli saham perusahaan. Perusahaan
yang memiliki kemampuan membayar dividen diasumsikan masyarakat sebagai perusahaan
yang menguntungkan. Manajemen dalam menentukan besaran
jumlah dividen yang akan dibagikan sering dihadapkan pada suatu keputusan yang sulit,
kesulitan ini disebabkan oleh manajemen harus mempertimbangkan pembayaran dividen yang
lebih kecil, lebih besar, tetap ataupun stabil, karena setiap keputusan pembayaran dividen
akan berakibat investor bereaksi atas saham perusahaan.
Pembayaran dividen yang stabil umumnya akan mempertimbangkan dividen sebelumnya
dilakukan untuk menjaga kepercayaan investor, sebagaimana dinyatakan Warren and reeve
2004:515 ”How ever, many corporations try
to maintain a stable dividend record in order to make their stock attractive to investor”.
Stabilitas pembayaran dividen perlu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya sentimen
pasar, sehingga bila perusahaan tidak mampu menjaga stabilitas pembagian dividen atau sama
sekali tidak membayarkannya maka oleh pasar perusahaan biasanya dianggap dalam keadaan
pailit. Penelitian ini dilakukan pada emiten
manufaktur di Bursa Efek indonesia BEi yang memiliki laba, arus kas operasi, arus kas bebas
dan pernah melakukan pembayaran dividen kas tahun sebelumnya. Alasan pemilihan emiten
manufaktur sebagai unit analisis penelitian ini didasarkan pada emiten manufaktur merupakan
kelompok industri yang terbesar jumlahnya di Bursa Efek indonesia Indonesian Stock
Exchange,2006. Dari hasil paparan diatas, maka penelitian ini
diberi judul
“ Pengaruh Arus Kas Bebas dan Dividen Kas Sebelumnya terhadap Dividen
Kas”, dengan mengambil objek penelitian pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Jakarta dalam kurun waktu tahun 2002- 2006.
TINJAUAN TEORITIS Arus Kas Bebas
Banyak literatur mendefenisikan Arus kas bebas
free cash low. Secara umum arus kas bebas merupakan arus kas yang diperoleh
dari operasi perusahaan yang bebas setelah perusahaan menginvestasikan kembali pada
aktiva lain. Penman 2001:111 menyatakan bahwa “Called free cash low because it is the
part of the cash from operation that is free after the irm reinvests in new assest”. Brigham dan
Daves 2004:205 juga menggambarkan arus kas
Volume 1 Nomor 1, Februari 2011 Jurnal Akuntansi dan Keuangan 49
bebas adalah “Free cash low is the cash actually available for distribution to investor after the
company has made all the investment in ixed assets and working capitals necessary to sustain
on going operation”. Arus kas bebas diperoleh dari arus kas
operasi dikurangi arus kas investasi, Penman 2001:112 menyatakan bahwa “Free cash low
is cash low from operation which is generated by investment less cash used to make investment.
Free cash low is cash from operation less than cash investments”. Dari apa yang dikemukakan
Penman tersebut dapat dikatakan bahwa arus kas bebas merupakan arus kas yang tersedia
bagi investor, nilai perusahaan sangat tergantung pada harapan arus kas bebas dimasa datang. Oleh
karena itu bagi manajer cara meningkatkan nilai perusahaan adalah dengan cara meningkatkan
arus kas bebas Brigham dan Daves, 2004: 204,205
Manajer perusahaan dengan arus kas bebas yang relatif besar dapat meningkatkan
kesejahteraan pemegang
saham melalui
peningkatan pembayaran dividen atau membeli kembali saham Jensen,1986 dalam Arfan,
2006:56. untuk itu arus kas bebas dapat dijadikan sebagai indikator yang baik untuk
kinerja operasi perusahaan. Brigham dan Daves 2004:206 menyebutkan ada lima kegunaan arus
kas bebas 1 membayar bunga kepada kreditor, 2 membayar pokok utang kepada kreditor, 3
membayar dividen kepada pemegang saham, 4 membeli kembali saham dari pemegang saham,
dan 5 membeli surat-surat berharga marketable securities dan aset non operasi lainnya.
Dividen Kas
Laba yang diperoleh perusahaan dari usahanya tidak semua akan dibagikan kepada
pemegang saham. Laba yang tidak dibagikan perusahaan disebut retained earnings. Laba
yang diperoleh perusahaan pada dasarnya dapat diinvestasikan kembali sebagai penambahan
aktiva untuk kegiatan operasional, membeli surat berharga, melunasi hutang, atau membagikannya
kepada pemegang saham lebih dikenal dengan dividen. Dividen adalah pembagian laba kepada
para pemegang saham perusahaan sebanding dengan jumlah saham yang dipegang oleh
masing-masing pemilik Smith and Skousen, 1995:155. Dividen ada dua macam yaitu dividen
kas dan dividen saham. Sebagaimana dinyatakan oleh Warren and Reeve 2004:515 “A cash
distribution of earnings by a corporation to its
shareholder is called a cash dividend, and a distribution of shares of stock to stockholder is
called stock dividend”. Bagi investor untuk meyakini bahwa mereka
akan memperoleh deviden adalah biasanya dengan adanya pengumuman pembagian
deviden oleh pihak manajemen yang didasari dari hasil rapat umum pemegang saham ruPS.
Warren and Reeve 2004:515 menyatakan “a large amount of retained earnings does not
always mean that a corporation is able to pay dividends. The balance of the cash and retained
earnings account are often unrelated, Thus a large retained earnings account does not mean
that there is cash available to pay dividend”. Jadi investor mengetahui jika mereka
akan memperoleh dividen dengan adanya pengumuman
resmi manajemen
tentang pembagian dividen. Dividen biasanya dibagikan
secara semesteran ataupun secara tahunan. Warren and reeve 2004:515 menyatakan bahwa
“Although dividends may be paid once a year or semiannually, most corporation pay dividends
quarterly. In years of high proits, a corporation may declare a special extra dividend”. Biasanya
pengumuman pembagian dividen ini dapat kita lihat pada surat kabar dan maupun penyedia jasa
investasi, dan ini akan mengurangi laba ditahan. Sebagaimana dinyatakan Warren and reeve
2004:515 ”The declaration of dividend reduces the retained earnings of the corporation”.
Penelitian Sebelumnya
Penelitian-penelitian sebelumnya yang dapat menjadi referensi dan berkaitan dengan penelitian
ini antara lain: 1. Pengaruh Cash Ratio, Current Ratio, Total
Debt To Total Asset, Laba Akuntansi dan Laba tunai terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan
Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta 2001- 2005. Oleh Endra Gunawan tahun 2007.
2. Pengaruh Laba, Arus Kas Operasi, dan Arus
0 JEN SuryA Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Kas Bebas terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta
2001-2005. Oleh Jen Surya tahun 2007. 3. Pengaruh
Proitability Dan Investment Opportunity Set terhadap Kebijakan Dividen
tunai Dengan Likuiditas Sebagai Variabel Penguat: Studi Pada Perusahaan yang
terdaftar Manufaktur Di BEJ 2002-2003. Oleh Michelle Suharli tahun 2006
. 4. Pengaruh Arus Kas Bebas, Set Kesempatan
investasi, Dan Financial Leverage terhadap Manajemen Laba. Oleh Muhammad Arfan
pada tahun 2006. 5. Hubungan Laba Bersih Dan Arus Kas Operasi
terhadap Deviden Kas. Oleh Hermi pada tahun 2004.
6. Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Harga Saham Dengan Persistensi Laba Sebagai
Variabel intervening. Oleh Meythi tahun 2003
. 7. Analisis Faktor- Faktor yang mempengaruhi
Dividen Per Share Perusahaan-Perusahaan yang Go Public di Bursa Efek Jakarta. Oleh
Mutamimah dan Sulistyo pada tahun 2000 8. Analisis Faktor–Faktor rOi, Cash Ratio,
Current Ratio, DtA, EPS dan Size yang Mempengaruhi Dividen Kas Di Bursa Efek
Jakarta. Oleh Nurhidayati tahun 2006. Penjelasan detil tentang penelitian-penelitian
sebelumnya yang menjadi referensi pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1.
Kerangka Teoretis Pengaruh Arus Kas Bebas Terhadap Dividen
kas
Arus kas bebas memiliki peran penting dalam pembayaran dividen di bandingkan laba bersih
yang diperoleh perusahaan. Pasternak 2007:1 menyatakan “Forget earnings. If you really want
to see if a company’s dividend is secure, then you need to evaluate the real bottom line-free cash
low FCF”. ini mengindikasikan meskipun perusahaan memiliki laba dalam aktivitasnya,
namun tersedianya arus kas bebas lebih menjamin agar dividen dapat dibayarkan.
Arus kas bebas merupakan arus kas yang digunakan bukan untuk membiayai hal-hal yang
berhubungan dengan pembiayaan perusahaan melainkan diperuntukkan seperti biaya bunga
dan dividen “Free cash low requires that cash low does not incorporate any inancing-
related cash lows, such as interest expense or
dividends Dimitrios, 2004 : 649”. Arus kas bebas selain digunakan untuk membayar dividen
juga digunakan manajemen untuk melunasi hutang dan membeli kembali saham yang beredar
Lebih lanjut Pasternak 2007:1 menyatakan “By contrast, free cash low represents real
money. It’s the hard cash the company puts in
the pocket after paying its bills and investing in the business. Management can use free cash low
to pay down debt, buy back shares, or do what’s
most important to income investors-pay us our dividends”.
Penelitian untuk mengetahui hubungan arus kas bebas dilakukan oleh beberapa peneliti.
Arfan 2006 meneliti pengaruh arus kas bebas terhadap manajemen laba, dimana tidak ada
pengaruh arus kas bebas terhadap manajemen laba. Surya 2007 meneliti pengaruh arus kas
bebas terhadap dividen kas, hasil penelitiannya menujukkan adanya pengaruh negatif arus kas
bebas terhadap dividen kas.
Pengaruh Dividen Kas Sebelumnya Terhadap Dividen kas
Dividen merupakan hasil yang diperoleh dari saham yang dimiliki. Pengumuman dividen
merupakan salah satu informasi yang akan direspon oleh pasar. Menurut Hermi 2004,
pengumuman dividen dan pengumuman laba pada periode sebelumnya adalah dua jenis
pengumuman yang paling sering digunakan oleh para manajer untuk menginformasikan prestasi
dan prospek perusahaan. Menurut Pasternak
2007 mengemukakan bahwa informasi yang diberikan pada saat
pengumuman dividen lebih berarti daripada pengumuman earning. Bagi para investor selain
capital gain yang didapat apabila harga jual saham lebih tinggi dibanding harga belinya.
Dividen tersebut didapat dari perusahaan sebagai distribusi yang dihasilkan dari operasi
perusahaan.
Volume 1 Nomor 1, Februari 2011 Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Tabel 1 Matrik Penelitian Sebelumnya
No PenelitiTahunJudul
Variabel yang digunakan Analisis yang
Digunakan Kesimpulan
Penelitian Dependen
Independen
1. Gunawan, Endra 2007
Pengaruh Cash Ratio, Current Ratio, Total Debt To
Total Asset, Laba Akuntansi dan Laba tunai terhadap
Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek
Jakarta 2001-2005. Dividen Kas
1 Cash ratio, 2 Current ratio
3 total Debt to total Asset.
4 Laba Akuntansi 5 Laba tunai.
1. Analisis regresi linier berganda.
2. uji Asumsi Klasik: uji normalitas,
multikolineritas, autokorelasi,
heterokedastisitas, dengan program
SPSS Versi 12. 1. Secara simultan semua
variabel independen yaitu Cash ratio, Current
ratio, total Debt to total Asset, Laba Akuntansi dan
Laba tunai berpengaruh terhadap dividen kas
pada perusahaan industri manufaktur di Bursa Efek
Jakarta.
2. Pengujian secara parsial menunjukkan bahwa laba
akuntansi dan laba tunai berpengaruh terhadap
dividen kas. Sedangkan variabel Cash ratio,
Current ratio, total Debt to total Asset tidak
berpengaruh.
2. Surya, Jen 2007
Pengaruh Laba, Arus Kas Operasi, dan Arus Kas Bebas
terhadap Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur Di
Bursa Efek Jakarta 2001-2005. Dividen Kas
1 Laba 2 Arus Kas
Operasi 3 Arus Kas Bebas.
1. Analisis regresi linier berganda.
2. uji Asumsi Klasik: uji normalitas,
multikolineritas, autokorelasi,
heterokedastisitas, dengan SPSS
Statistical Package for Social Sciences
Versi 11.0. 1. Secara simultan laba
bersih, arus kas operasi, dan arus kas bebas
berpengaruh terhadap dividen kas.
2. Secara parsial, laba bersih dan arus kas operasi
berpengaruh terhadap dividen kas, sementara
secara parsial arus kas bebas berpengaruh negatif
terhadap dividen kas pada.
3. Suharli, Michelle 2006.
Pengaruh Proitability Dan investment Opportunity Set
terhadap Kebijakan Dividen tunai Dengan Likuiditas
Sebagai Variabel Penguat: Studi Pada Perusahaan yang
terdaftar Manufaktur Di BEJ 2002-2003.
Kebijakan Dividen tunai
1 Proitability 2 investment
Opportunity Set 3 Likuiditas
variabel penguat
Olah data dengan SPSS Versi 13. Deteksi
multikolineritas dengan analisa matrik korelasi
antar variabel dan nilai
Variance Inlation Fac- tor ViF
1. Likuiditas dapat digunakan sebagai variabel penguat
moderator 2. Proitabilitas dapat
mempengaruhi kebijakan dividen
3. investment oppotunity set tidak dapat mempengaruhi
kebijakan dividen 4.
Muhammad Arfan 2006. Pengaruh Arus Kas Bebas, Set
Kesempatan investasi, Dan Financial Leverage terhadap
Manajemen Laba. Manajemen
Laba 1 Arus Kas Bebas
2 Set Kesempatan investasi
3 Financial Leverage
Standardized multiple regression models atau
analisa jalur path analy- sis yang merupakan
analisis regresi yang menggunakan hubungan
diantara variabel-varia- bel yang distandarkan.
1. Arus kas bebas tidak memiliki pengaruh positif
terhadap manajemen laba. 2. Set kesempatan investasi
memiliki pengaruh positif yang lebih kecil terhadap
manajemen laba. 3. Financial leverage
berpengaruh negatif, bermakna bahwa semakin
tinggih inancial leverage semakin kecil peluang
managemen laba 4. Arus kas bebas, set
kesempatan investasi dan inancial leverage secara
bersama-sama cukup berpengaruh terhadap
manajemen laba.
2 JEN SuryA Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Sant 1994 menunjukkan bukti bahwa stabilitas dividen dan earning merupakan variabel
yang penting yang mempengaruhi preferensi investor untuk memperoleh dividen di masa
yang akan datang pada level signiikansi 0,001 kurang dari 1. ini mengindikasikan bahwa
pembayaran dividen kas sebelumnya menjadi pertimbangan bagi perusahaan maupun pemegang
saham. Berdasarkan
kerangka teoritis
yang dikembangkan, maka dikembangkanlah skema
kerangka teoritis penelitian ini, skema kerangka teoritis merupakan pola hubungan antara variable
bebas independen dengan variable terikat dependen dapat dilihat pada gambar 1.
5. Hermi 2004
Hubungan Laba Bersih Dan Arus Kas Operasi terhadap
Dividen Kas Pada Perusahaan Perdagangan Besar Barang
Produksi Di BEJ Pada Peri- ode1999-2002
Dividen Kas 1. Laba Bersih
2. Arus Kas
Operasi 1. Korelasi Pearson.
2. Koeisien Determinasi
3. uji hipotesis dengan signiikansi
5. Data di olah dengan
program statistical package
for the
Social Sciences
Business intellegent SPSS Bi
1. terdapat hubungan yang signiikan antara laba bersih
dengan dividen kas pada perusahaan
perdagangan besar
barang produksi
1999-2002. 2. terdapat hubungan yang
signiikan antara arus kas operasi
dengan dividen
kas pada
perusahaan perdagangan
barang produksi tahun 1999-2002
6. Meythi 2003.
Pengaruh Arus Kas Operasi terhadap Harga Saham Den-
gan Persistensi Laba Sebagai Variabel intervening.
Harga Saham 1 Arus Kas
Operasi 2 Persistensi
Laba Variabel intervening
Path Analysis tidak adanya pengaruh arus kas
operasi terhadap harga saham dengan persistensi laba sebagai
intervening variable.
7. Mutamimah
dan Sulistyo
2000 Analisis Faktor- Faktor yang
mempengaruhi Dividen Kas Per Share Perusahaan-Perusa-
haan yang Go Public di Bursa Efek Jakarta
Dividen Kas 1 Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi
Dividen. b return on
investment c Cash ratio
d Current ratio e Debt to total
Asset DtA f Earning Per
Share EPS g Size
uji Asumsi Klasik: 1 uji Multikolineritas
dengan nilai
variance inluence factor ViF.
2 u j
i Heterokedastisitas
dengan multivariate s t a n d a r i z e d
scatterplot 3 uji
Autokorelasi dengan
Durbin Watson
4 uji Hipotesis:
parsial dan simultan, dengan SPSS
1 Secara parsial return on investment, Cash ratio,
DtA, dan size tidak berpengaruh
terhadap dividen
kas, sementara
cash ratio dan earning per share berpengaruh terhadap
dividen kas. 2 Secara simultan keenam
faktor-faktor tersebut
berpengaruh signiikan
positif terhadap dividen kas
Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka teoritis yang telah dikemukakan sebelumnya, hipotesis penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut: laba, arus kas bebas, dan dividen kas sebelumnya, baik secara
parsial maupun secara simultan berpengaruh terhadap dividen kas pada emiten manufaktur di
Bursa Efek indonesia.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini difokuskan untuk menguji pengaruh arus kas bebas dan dividen sebelumnya
terhadap dividen kas yang diperoleh para pemegang saham pada perusahaan manufaktur
Arus Kas Bebas Deviden Kas
Deviden Kas Sebelumnya Gambar 1. Kerangka teoritis
Volume 1 Nomor 1, Februari 2011 Jurnal Akuntansi dan Keuangan 3
yang terdaftar di Bursa Efek indonesia BEi, dengan periode penelitian dari tahun 2002
sampai dengan 2006.
Desain Penelitian.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen arus kas operasi,
arus kas bebas dan dividen sebelumnya terhadap variabel dependen dividen kas melalui
pengujian hipotesis. Sesuai dengan tujuan penelitian, maka jenis desain penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah desain kausal. Desain kausal berguna untuk mengukur
hubungan-hubungan antar variabel penelitian atau berguna untuk menganalisis bagaimana
suatu variabel memengaruhi variabel lain umar, 2008:8. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode sensus, dimana semua elemen populasi diteliti. Adapun populasi sasaran dalam
penelitian ini berjumlah 109 observasi. Menurut Sekaran 2003:121-122 desain atau
rancangan suatu penelitian harus memuat: 1 tujuan studi; 2 tipe penelitian; 3 luas intervensi
penelitian 4 lingkungan studi; 5 unit analisis; 6 time horizon. Berikut penjelasan masing-
masing desain penelitian:
. Tujuan studi. tujuan studi ini adalah untuk
menguji hipotesis hypotheses testing yang dikembangkan berdasarkan teori-teori dan
penelitian terdahulu. Hipotesis dibangun untuk
menjelaskan fenomena.
Bentuk hubungan antar variabel, dimana hubungan
variabel tersebut berupa kausalitas Sekaran 2003:123.