8
Universitas Indonesia
pemerintah maupun swasta mencerminkan penampilan organisasi, bagaimana organisasi dilihat oleh orang yang berada di luarnya.
Pada praktiknya budaya kerja diturunkan dari budaya organisasi. Budaya kerja merupakan suatu komitmen organisasi, dalam upaya membangun sumber
daya manusia, proses kerja, dan hasil kerja yang lebih baik. Evie Lotze 2004:10- 11 menyatakan budaya kerja adalah pandangan umum seorang pekerja yang
diimplementasikan dalam bekerja. Budaya kerja terdiri dari sikap yang disepakati bersama terhadap pekerjaan, keyakinan bersama bukan tentang tempat kerjanya,
tetapi kerja pada umumnya, perilaku dan rutinitas dalam pekerjaan, tradisi dalam bekerja, dan hal-hal yang biasa dilakukan sehari-hari.
Oxford Dictionary of Business and Management dalam Blessinger dan Hrycaj 2013:1, budaya kerja dapat didefinisikan sebagai nilai, adat istiadat,
ritual, sikap, dan norma-norma yang disepakati bersama oleh anggota organisasi, yang harus dipelajari dan diterima oleh anggota baru dalam organisasi. Budaya
kerja merupakan salah satu elemen penting yang berkontribusi terhadap kualitas kerja pegawai.
Thomas Rollins dan Darryl Roberst 1998:4 menyatakan bahwa budaya kerja terdiri dari nilai, termasuk asumsi bersama dan perilaku pegawai dalam
suatu organisasi, yaitu bagaimana mereka melihat organisasi, para pelanggan- pelanggannya, dan rekan kerja dalam organisasi, dan bagaimana mereka
berperilaku sehari-hari
dalam bekerja. Prasad 2012:57 budaya kerja
didefinisikan sebagai aturanperaturan, tradisiritual, kebijakan, praktik dan nilai keyakinan dari suatu organisasi. Hal ini dapat dilihat dalam cara hidup
sekelompok orang di tempat kerja. Jadi dapat disimpulkan bahwa budaya kerja merupakan nilai, sikap, norma dan asumsi bersama yang telah disepakati dan
tercermin pada perilaku pegawai dalam bekerja sehari-hari.
2.1.2 Manfaat dan Fungsi Budaya Kerja
Budaya kerja penting dalam suatu organisasi, karena budaya kerja menurut ERC Employers Resource Council, 2013 sama pentingnya dengan
strategi dan tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi, alasan lain budaya kerja mempunyai manfaat yang penting dalam organisasi antara lain karena:
9
Universitas Indonesia
1. Budaya kerja suatu organisasi menjadi hal yang menarik dan bahan pertimbangan oleh calon pelamar kerja sebagai bahan evaluasi apabila dia
diterima bekerja di organisasi tersebut, 2. Budaya kerja penting untuk mendorong keterlibatan pegawai dalam
mempertahankan dan menciptakan lingkungan kerja yang baik, 3. Budaya kerja bisa memberikan dampak kenyamanan dan kepuasan,
penelitian menunjukkan kenyamanan dan kepuasan pegawai berkaitan dengan budaya kerja dalam organisasi,
4. Budaya kerja berkaitan dengan kinerja organisasi, terciptanya budaya kerja bisa meningkatkan kinerja keuangan dan secara umum membuat
organisasi lebih sukses. Selanjutnya manfaat budaya kerja oleh Roland E. Wolseley dan Laurance
R. Campbell dalam Triguno 2004:9-10, menyatakan bahwa: 1. Orang yang terlatih melalui budaya kerja akan menyukai kebebasan,
pertukaran pendapat, terbuka bagi gagasan-gagasan baru dan fakta baru dalam usahanya untuk mencari kebenaran, mencocokkan apa yang ada
padanya dengan daya imajinasi seteliti mungkin dan seobyektif mungkin. 2. Orang yang terlatih dalam budaya kerja akan memecahkan permasalahan
secara mandiri dengan bantuan keahliannya berdasarkan metoda ilmu pengetahuan, dibangkitkan oleh pemikiran yang kritis dan kreatif.
3. Orang yang terdidik melalui budaya kerja berusaha menyesuaikan diri antara kehidupan pribadinya dengan kebiasaan sosialnya, baik nilai
spiritual maupun standar-standar etika yang fundamental untuk menyerasikan kepribadian dan moral karakternya.
4. Orang yang terdidik melalui budaya kerja mempersiapkan dirinya dengan pengetahuan umum dan keahlian-keahlian khusus dalam mengelola tugas
dan kewajiban dibidangnya. 5. Orang yang terlatih melalui budaya kerja akan memahami dan menghargai
lingkungannya seperti alam, ekonomi, sosial, politik, budaya dan menjaga kelestarian sumber-sumber alam, memelihara stabilitas dan kontinuitas
masyarakat yang bebas sebagai suatu kondisi yang harus ada.
10
Universitas Indonesia
6. Orang yang terlatih melalui budaya kerja berpartisipasi dengan loyal kepada kehidupan rumah tangganya, sekolah, masyarakat dan bangsanya,
penuh tanggung jawab sebagai manusia merdeka dengan mengisi kemerdekaannya.
Budaya kerja mempunyai empat fungsi dasar Nielson dan Quick, 1997, yaitu 1 perasaan identitas dan menambah komitmen organisasi, 2 alat
pengorganisasian anggota, 3 menguatkan nilai dalam organisasi, dan 4 mekanisme kontrol atas perilaku. Selanjutnya Pattipawae 2011:37 fungsi dari
budaya kerja adalah suatu komponen kualitas manusia yang melekat dengan identitas bangsa dan menjadi tolok ukur dasar dalam pembangunan. Ikut
menentukan integritas bangsa dan menjadi penyumbang utama dalam menjamin kesinambungan kehidupan bangsa. Terkait erat dengan nilai dan falsafah bangsa
yang mendorong kinerja seseorang.
2.1.3 Terbentuknya Budaya Kerja