Pentingnya Modal Kerja Modal Kerja 1. Pengertian Modal Kerja

c. pengawasan terhadap arus dana dalam aktiva lancar dan ketersediaan dana dari sumber hutang, sehingga perusahaan selalu dapat memenuhi kewajiban keuangannya ketika jatuh tempo.

4. Pentingnya Modal Kerja

Pengendalian jumlah modal kerja yang tepat akan menjamin kontinuitas operasi dari perusahaan secara efisien dan ekonomis. Bilamana modal kerja terlalu besar, maka dana yang tertanam dalam modal kerja melebihi kebutuhan, sehingga mengakibatkan adanya dana menganggur idle fund, karena dana tersebut sebenarnya dapat digunakan untuk keperluan lain dalam rangka peningkatan laba. Apabila perusahaan kekurangan modal kerja untuk memperluas penjualan dan produksinya, maka besar kemungkinannya akan kehilangan pendapatan dan keuntungan. Perusahaan yang tidak memiliki modal kerja yang cukup, tidak dapat membayar kewajiban jangka pendek tepat waktunya dan akan menghadapi masalah likuiditas. Modal kerja yang harus tersedia dalam perusahaan harus cukup jumlahnya dalam arti harus mampu membiayai pengeluaran-pengeluaran atau operasi perusahaan sehari-hari. Modal kerja yang cukup akan memberikan beberapa keuntungan lain, antara lain melindungi perusahaan dari akibat buruk berupa turunnya nilai aktiva lancar, misalnya seperti adanya kerugian karena debitur tidak membayar, turunnya nilai persediaan karena harganya merosot, memungkinkan untuk membayar semua kewajiban-kewajiban tepat pada waktunya, menjamin dimilikinya credit standing perusahaan semakin besar dan memungkinkan bagi Universitas Sumatera Utara perusahaan untuk dapat menghadapi bahaya-bahaya atau kesulitan keuangan yang mungkin terjadi, memungkinkan perusahaan untuk dapat membeli barang dengan tunai sehingga dapat memetik keuntungan berupa potongan harga, memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para pelanggannya, memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang maupun jasa yang dibutuhkan, memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup guna melayani permintaan konsumennya, memungkinkan perusahaan untuk mampu bertahan dalam periode resesi atau depresi. Keadan tersebut berarti menandakan adanya modal kerja yang berlebih- lebihan atau sebaliknya terjadi kekurangan modal kerja, keduanya merupakan kondisi yang tidak menguntungkan bagi perusahaan . Sebab-sebab timbulnya kelebihan modal kerja antara lain pengeluaran saham dan obligasi yang melebihi dari jumlah yang diperlukan, penjualan aktiva tetap tanpa diikuti penempatan kembali, pendapatan atau keuntungan yang diperoleh tidak digunakan untuk membayar deviden, membeli aktiva tetap atau maksud-maksud lainnya, konversi operating asset menjadi modal kerja melalui proses penyusutan, tetapi tidak diikuti dengan penempatan kembali, akuntansi dana sementara menunggu investasi, ekspansi dan lain-lain. Kelebihan modal kerja, khususnya dalam bentuk kas dan surat-surat berharga, tidak menguntungkan karena dana tersebut tidak digunakan secara produktif. Dana yang menganggur, pendapatan yang rendah, investasi pada proyek-proyek yang tidak diinginkan atau fasilitas pabrik dan Universitas Sumatera Utara perlengkapannya yang tidak perlu, semuanya merupakan operasi perusahaan yang tidak efisien. Sebab-sebab timbulnya kekurangan modal kerja: 1 Kerugian usaha. Sebab-sebab adanya kerugian usaha ialah volume penjualan yang tidak efisien relatif dibandingkan dengan harga pokok penjualan, tekanan terhadap harga jual akibat ketatnya persaingan tanpa diikuti penurunan harga pokok penjualan dan biaya usaha, banyaknya kerugian karena adanya piutang yang tidak kembali, kenaikan biaya tanpa diikuti kenaikan penjualanpenghasilan biaya naik sementara penjualan malah menurun. Kerugian usaha tidak selalu akan mengurangi modal kerja karena ada sementara biaya yang tidak bersifat pengeluaran kas noncash expense seperti beban penyusutan, deplesi dan amortisasi. Yang jelas kerugian itu mengurangi laba yang ditahan retained earnings, 2 Kerugian insidentil seperti misalnya turunnya harga pasar persediaan barang, adanya pencurian, kebakaran dan lain-lain yang tidak ditutupi dengan asuransi, 3 Kegagalan mendapatkan tambahan modal kerja pada waktu mengadakan perluasan usahaekspansi seperti misalnya perluasan daerah penjualan, penjualan produk baru, penerapan metode produksi baru, strategi penjualan baru dan lain sebagainya, 4 Menggunakan modal kerja untuk aktiva tidak lancar seperti misalnya membeli aktiva tetap baru, membeli saham dari perusahaan lain investasi jangka panjang, Universitas Sumatera Utara 5 Kebijaksanaan pembayaran dividen yang tidak tepat. Karena harapan keuangan terus membaik, pimpinan perusahaan masih terus melanjutkan kebijaksanaan pembayaran deviden seperti tahun-tahun sebelumnya, 6 Kenaikan tingkat harga. Karena naiknya harga-harga, perusahaan mengeluarkan jumlah rupiah lebih banyak untuk mempertahankan volume fisik persediaan barang dan aktiva tetap dan membelanjai penjualan kredit dalam volume fisik yang sama, 7 Pelunasan utang yang sudah jatuh tempo. Manajemen tidak menyisihkan sebagian pendapatan bersih untuk cadangan pelunasan utang jangka panjang.

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Modal Kerja