Penggunaan Modal Kerja Rasio Perputaran Modal Kerja Working Capital Turnover

karena adanya beban bunga di samping kewajiban mengembalikan pokok pinjamannya. e. Dana pinjaman dari bank dan pinjaman jangka pendek lainnya. Pinjaman jangka pendek seperti kredit bank bagi beberapa perusahaan merupakan sumber penting dari aktiva lancarnya, terutama tambahan modal kerja yang diperlukan untuk membelanjai kebutuhan modal kerja musiman, siklis, keadaan darurat, atau kebutuhan jangka pendek lainnya. Karena ketergantungan akan kredit bank dan kredit jangka pendek lainnya, maka adanya credit rating yang tinggi tingkatnya bagi perusahaan yang bersangkutan adalah sepenuhnya penting. f. Kredit dari supplier atau trade creditor. Salah satu sumber modal kerja yang penting adalah kredit yang diberikan oleh supplier. Material, barang- barang, supplies, dan jasa-jasa biasa dibeli secara kredit atau dengan wesel bayar. Apabila perusahaan kemudian dapat mengusahakan menjual barang dan menarik pembayaran piutang sebelum waktu utang harus dilunasi, perusahaan hanya memerlukan sejumlah kecil modal kerja.

7. Penggunaan Modal Kerja

Penggunaan modal kerja yang mengakibatkan berkurangnya aktiva lancar antara lain pengeluaran biaya jangka pendek dan pembayaran utang-utang jangka pendek termasuk utang dividen, adanya pemakaian prive yang berasal dari keuntungan pada perusahaan perseorangan dan persekutuan, kerugian usaha atau kerugian insidentil yang memerlukan pengeluaran kas, pembentukan dana untuk Universitas Sumatera Utara tujuan tertentu seperti dana pensiun pegawai, pembayaran utang obligasi yang telah jatuh tempo, penempatan kembali aktiva tidak lancar, pembelian tambahan aktiva tetap, aktiva tidak berwujud, dan investasi jangka panjang, pembayaran utang jangka panjang dan pembelian kembali saham perusahaan. Transaksi- transaksi yang mengkibatkan perubahan bentuk aktiva lancar tetapi tidak mengubah jumlah aktiva lancar antara lain pembelian tunai surat-surat berharga; pembelian tunai barang-barang dagangan; perubahan suatu bentuk piutang ke bentuk piutang lainnya, misalnya dari piutang dagang menjadi piutang wesel. Didasarkan pada data neraca, perubahan modal kerja dalam pengertian modal kerja neto pada prinsipnya karena pengaruh dari perubahan unsur-unsur rekening tidak lancar noncurrent accounts. Perubahan unsur-unsur rekening tidak lancar yang mempunyai pengaruh memperbesar modal kerja neto adalah berkurangnya aktiva tidak lancar, bertambahnya utang jangka panjang; bertambahnya modal saham, adanya keuntungan dari operasi perusahaan. Perubahan unsur-unsur rekening tidak lancar yang mempunyai pengaruh memperkecil modal kerja neto adalah bertambahnya aktiva tidak lancar; berkurangnya utang jangka panjang, berkurangnya modal saham, pembayaran dividen tunai, kerugian dalam organisasi perusahaan.

8. Rasio Perputaran Modal Kerja Working Capital Turnover

Penjualan dengan modal kerja diantaranya terdapat hubungan yang erat, bila volume penjualan naik investasi persediaan dan piutang juga meningkat, ini berarti juga meningkatkan modal kerja. Untuk menguji efisiensi penggunaan Universitas Sumatera Utara modal kerja, penganalisa dapat menggunakan perputaran modal kerja working capital turnover. Working Capital Turnover WCT yaitu rasio yang memperlihatkan adanya keefektifan modal kerja dalam pencapaian penjualan. Riyanto 2001:335 merumuskan formula untuk menghitung Working Capital Turnover WCT sebagai berikut: WCT = Sales Current assets – current liabilities Jika rasio perputaran modal kerja tinggi akan mengindikasikan likuiditas yang rendah untuk mendukung opersional, sedangkan apabila rasio ini rendah menunjukkan likuiditas yang tinggi. Perputaran modal kerja ini menunjukkan jumlah rupiah penjualan netto yang diperoleh bagi setiap rupiah modal kerja. Dari hubungan antara penjualan netto dengan modal kerja tersebut dapat diketahui juga apakah perusahaan bekerja dengan modal kerja yang tinggi atau bekerja dengan modal kerja yang rendah. Perputaran modal kerja yang tinggi diakibatkan rendahnya modal kerja yang ditanam dalam persediaan dan piutang atau dapat juga menggambarkan tidak tersedianya modal kerja yang cukup dan adanya perputaran persediaan dan piutang yang tinggi. Tidak cukupnya modal kerja mungkin disebabkan banyaknya hutang jangka pendek yang sudah jatuh tempo sebelum persediaan dan piutang dapat diubah menjadi uang kas. Perputaran modal kerja yang rendah dapat disebabkan karena besarnya modal kerja netto, rendahnya tingkat perputaran persediaan dan piutang atau tingginya saldo kas dan investasi modal kerja dalam bentuk surat-surat berharga. Universitas Sumatera Utara B. Return Spread Menurut kustiadi, 2006 tentang return spread adalah : Return spread adalah selisih antara profitabilitas perusahaan dengan suku bunga bank jika spread tinggi berarti perusahaan mempreroleh profit yang lebih besar dibanding suku bunga bank, yang artinya perusahaan lebih baik menggunakan dananya untuk mendanai kegiatan inventasinya dari pada menanam dananya dibank. Kegiatan inventasi tersebut pada umumnya memerlukan dana yang relatif besar, dan perusahaan harus menyediakan dana untuk itu jika tidak ingin memperbesar ketergantungannya pada dana eksternal. Jika spread tinggi maka menejer akan mempertinggi likuiditas agar dana yang berada dikas juga tinggi, dengan harapan dana tersebut akan dapat digunakakan untuk mendanai investasi ketika suatu saat diperlukan; karena dengan melakukan investasi tersebut perusahaan akan memperoleh laba yang lebih tinggi jika dibandingkan hanya disimpan di bank. Menurut KIM 1998:349 return spread adalah selisih antara return yang dihasilkan oleh aset perusahaan denan return aset bebas risiko. KIM mengelompokkan faktor-faktor yang mempengaruhi likuiditas, antara lain : 1 Cost of external financing Faktor ini berkaitan dengan biaya yang dikeluarkan perusahaan jika perusahaan menggunakan pendanaan dari luar perusahaan. Menggunakan proxy ukuran perusahaan firm size dan kesempatan bertumbuh growth oppurtunities untuk mengukur faktor cost of external financing tersebut. 2 Cash flow uncertainty Universitas Sumatera Utara Perusahaan dengan ketidak pastian arus kas yang tinggi akan cenderung melakukan investasi dalam aktiva likuid dengan jumlah yang besar. 3 Current and future invesment oppurtunities Kesempatan invesatasi yang dihadapai perusahaan baik saat ini maupun saat mendatang. Berkaitan dengan current and future investment oppurtunities ini manjamin akan mempertimbangkan, apakah lebih baik melakukan investasi dalam bentuk aktiva atau melakukan investasi dalam bentuk aktiva likuid. Return spread merupakan proxy dari current and future investment oppurtunities. 4 Transactions demand for liquidity Berkaitan dengan dana atau kas yang diperlukan perusahaan untuk tujuan transaksi. Berpedoman kepada rumus yang digunakan oleh KIM, maka rumus yang dipergunakan untuk menghitung return spread adalah sebagai berikut : Return spread = return asset yang dihasilkan perusahaan – return aset bebas risiko

C. Likuiditas