c. Konsep Fungsional
Konsep ini mendasarkan pada fungsi dari dana dalam menghasilkan pendapatan income.
Menurut Eitemen dan Holtz 1963 dalam Sawir 2005:131, “modal kerja sebagai dana yang digunakan selama periode akuntansi yang dimaksudkan untuk
menghasilkan current income yang sesuai dengan maksud utama didirikannya perusahaan tersebut”.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang dimaksud dengan modal kerja adalah jumlah keseluruhan dari aktiva lancar yang dipergunakan untuk membiayai
atau menutupi kewajiban-kewajiban yang harus segera dipenuhi oleh perusahaan. Modal kerja yang cukup akan memungkinkan suatu perusahaan untuk
beroperasi dengan seekonomis mungkin, akan tetapi modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana yang tidak produktif dan hal ini akan menimbulkan
kerugian bagi perusahaan, dan sebaliknya adanya ketidak cukupan modal kerja merupakan indikator utama kegagalan suatu perusahaan.
2. Jenis-Jenis Modal Kerja
Modal kerja dapat digolongkan menjadi 2 jenis yaitu sebagai berikut: a.
Modal kerja permanen permanent working capital yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya.
Modal kerja permanen ini dapat dibedakan dalam modal kerja primer,
yaitu jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk
menjamin kontinuitas usahanya dan modal kerja normal, yaitu jumlah
modal kerja yang diperlukan untuk menyelenggarakan luas produksi yang normal.
Universitas Sumatera Utara
b. Modal kerja variabel variabel working capital yaitu modal kerja yang
jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan, dan modal
kerja ini dibedakan antara modal kerja musiman, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi musim, modal kerja
siklus, yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah disebabkan karena fluktuasi konyungtur, modal kerja darurat, yaitu modal kerja yang
besarnya berubah-ubah karena keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya misalnya adanya pemogokan buruh, banjir, dll
3. Manajemen Modal Kerja
Menurut Sawir 2005:133 “manajemen modal kerja adalah kegiatan yang mencakup semua fungsi manajemen atas aktiva lancar dan kewajiban jangka
pendek perusahaan”. Tujuan manajemen modal kerja adalah mengelola aktiva lancar dan hutang lancar sehingga diperoleh modal kerja neto yang layak dan
menjamin tingkat likuiditas perusahaan. Sasaran yang ingin dicapai dari manajemen modal kerja adalah:
a. memaksimalkan nilai perusahaan dengan mengelola aktiva lancar sehingga
tingkat pengembalian investasi marjinal adalah sama atau lebih besar dari biaya modal yang digunakan untuk membiayai aktiva-aktiva tersebut,
b. meminimalkan biaya modal yang digunakan untuk membiayai aktiva
lancar,
Universitas Sumatera Utara
c. pengawasan terhadap arus dana dalam aktiva lancar dan ketersediaan dana
dari sumber hutang, sehingga perusahaan selalu dapat memenuhi kewajiban keuangannya ketika jatuh tempo.
4. Pentingnya Modal Kerja