Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Modal Kerja Sumber Modal Kerja

5 Kebijaksanaan pembayaran dividen yang tidak tepat. Karena harapan keuangan terus membaik, pimpinan perusahaan masih terus melanjutkan kebijaksanaan pembayaran deviden seperti tahun-tahun sebelumnya, 6 Kenaikan tingkat harga. Karena naiknya harga-harga, perusahaan mengeluarkan jumlah rupiah lebih banyak untuk mempertahankan volume fisik persediaan barang dan aktiva tetap dan membelanjai penjualan kredit dalam volume fisik yang sama, 7 Pelunasan utang yang sudah jatuh tempo. Manajemen tidak menyisihkan sebagian pendapatan bersih untuk cadangan pelunasan utang jangka panjang.

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Modal Kerja

Penetapan modal kerja yang dianggap cukup bagi suatu perusahaan dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut: a. Sifat dan tipe perusahaan. Modal kerja dari suatu perusahaan jasa relatif lebih kecil daripada kebutuhan modal kerja perusahaan industri. Perusahaan jasa biasanya memiliki atau harus menginvestasikan modal- modalnya sebagian besar pada aktiva tetap yang digunakan untuk memberikan pelayanan atau jasanya kepada masyarakat. Sebaliknya perusahaan industri harus mengadakan investasi yang cukup besar dalam aktiva lancar agar perusahaannya tidak mengalami kesulitan dalam operasinya sehari-hari. Perusahaan yang memproduksi barang membutuhkan modal kerja relatif lebih besar dari pada perusahaan dagang, Universitas Sumatera Utara b. Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi atau memperoleh barang yang akan dijual serta harga per satuan dari barang tersebut. Makin panjang waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang atau untuk memperoleh barang tersebut, maka akan semakin besar pula modal kerja yang dibutuhkan. Selain itu, haraga pokok per satuan barang yang semakin besar juga akan membutuhkan modal kerja makin besar pula, c. Syarat pembelian bahan atau barang dagangan. Jika syarat kredit yang diterima pada waktu pembelian menguntungkan, semakin sedikit uang kas yang harus disediakan untuk diinvestasikan dalam persediaan bahan ataupun barang dagangan, d. Syarat penjualan. Semakin lunak kredit yang diberikan oleh perusahaan kepada para pembeli akan mengakibatkan semakin besarnya jumlah modal kerja yang harus diinvestasikan dalam piutang, e. Tingkat perputaran persediaan. Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan maka jumlah modal kerja yang dibutuhkan semakin rendah.

6. Sumber Modal Kerja

Modal kerja dapat berasal dari berbagai sumber antara lain: a. Pendapatan bersih. Modal kerja diperoleh dari hasil penjualan barang dan hasil-hasil lainnya yang meningkatkan uang kas dan piutang. Tetapi sebagian dari modal kerja ini harus digunakan untuk menutup harga pokok penjualan dan biaya usaha yang telah dikeluarkan untuk memperoleh revenue yakni berupa biaya penjualan dan biaya administrasi. Jadi Universitas Sumatera Utara sebenarnya yang merupakan sumber modal kerja adalah pendapatan bersih dan jumlah modal kerja yang diperoleh dari operasi jangka pendek, dan ini bisa ditentukan dengan cara menganalisis laporan perhitungan laba-rugi perusahaan. b. Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga. Surat-surat berharga sebagai salah satu pos aktiva lancar dapat dijual dan dari penjualan ini akan timbul keuntungan. Penjualan surat-surat berharga menunjukkan pergeseran bentuk pos aktiva lancar dari pos “surat-surat berharga” menjadi pos “kas”. Keuntungan yang diperoleh merupakan sumber penambahan modal kerja. Sebaliknya bila terjadi kerugian maka modal kerja akan berkurang. c. Penjualan aktiva tetap, investasi jangka panjang, dan aktiva tidak lancar lainnya. Sumber lain untuk menambah modal kerja adalah hasil penjualan aktiva tetap, investasi jangka panjang, dan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan. Perubahan aktiva tidak lancar tersebut menjadi kas akan menambah modal kerja sebanyak hasil bersih penjualan aktiva tidak lancar tersebut. Keuntungan atau kerugian dari penjualan investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancar lainnya dapat dimasukkan ke dalam pos-pos insidentil extraordinary items. d. Penjualan obligasi dan saham serta kontribusi dana dari pemilik Utang hipotek, obligasi, dan saham dapat dikeluarkan oleh perusahaan apabila diperlukan sejumlah modal kerja misalnya untuk ekspansi perusahaan. Pinjaman jangka panjang berbentuk obligasi biasanya tidak begitu disukai Universitas Sumatera Utara karena adanya beban bunga di samping kewajiban mengembalikan pokok pinjamannya. e. Dana pinjaman dari bank dan pinjaman jangka pendek lainnya. Pinjaman jangka pendek seperti kredit bank bagi beberapa perusahaan merupakan sumber penting dari aktiva lancarnya, terutama tambahan modal kerja yang diperlukan untuk membelanjai kebutuhan modal kerja musiman, siklis, keadaan darurat, atau kebutuhan jangka pendek lainnya. Karena ketergantungan akan kredit bank dan kredit jangka pendek lainnya, maka adanya credit rating yang tinggi tingkatnya bagi perusahaan yang bersangkutan adalah sepenuhnya penting. f. Kredit dari supplier atau trade creditor. Salah satu sumber modal kerja yang penting adalah kredit yang diberikan oleh supplier. Material, barang- barang, supplies, dan jasa-jasa biasa dibeli secara kredit atau dengan wesel bayar. Apabila perusahaan kemudian dapat mengusahakan menjual barang dan menarik pembayaran piutang sebelum waktu utang harus dilunasi, perusahaan hanya memerlukan sejumlah kecil modal kerja.

7. Penggunaan Modal Kerja