Uji kuat tarik Pengujian kuat lentur Modulus Of ElastisMOE Pengujian keteguhan patah Modulus Of Rupture MOR.

3.4.4 Uji kuat tarik

Pengujian kuat tarik menggunakan mesin uji Tokyo Testing Machine Type- 20E MGF N0. 6079 dengan kapasitas 2000 kgf. Pengukuran kuat tarik mengacu pada SNI 03-3399-1994. Adapun prosedur pengujian sebagai berikut : 1. Benda uji dipersiapkan sesuai dengan gambar dibawah ini : 2. Benda uji ditempatkan pada mesin uji tarik, kemudian di cengkram dengan pemegang yang tersedia dimesin dengan jarak pencengkram 8 cm. 3. Diberikan beban sebesar 100 kgf sambil melakukan penarikan dengan kecepatan pembebanan 10 mmmenit. 4. Dicatat gaya tarik maksimum. Dengan menggunakan persamaan 2.5 maka nilai kuat tarik dapat dihitung.

3.4.5 Pengujian kuat lentur Modulus Of ElastisMOE

Cara pengujian kuat patah mengacu pada standar ASTM C 133 – 97 dan ASTM C 348 – 2002, prosedur dilakukan menggunakan alat UTM adalah : 1. Sampel berbentuk balok ukuran 12 x 2 x 0,6 cm 3 , kemudian diatur jarak titik tumpu sebagai dudukan sampel. 2. Diatur tegangan supply sebesar 40 volt untuk menggerakkan motor ke arah atas maupun bawah, kemudian diarahkan switch ke on, maka pembebanan secara otomatis akan bergerak. 3. Apabila sampel uji telah patah, diarahkan switch ke arah off agar motor berhenti. Dicatat besar gaya yang ditampilkan panel display. Dengan menggunakan persamaan 2.7 , ditentukan kuat lentur. Universitas Sumatera Utara

3.4.6 Pengujian keteguhan patah Modulus Of Rupture MOR.

Cara pengujian keteguhan patah mengacu pada standar ASTM C 133 – 97 dan ASTM C 348 – 2002, prosedur yang dilakukan menggunakan alat UTM Universal Testing Machine adalah : 1. Sampel berbentuk balok ukuran 12 x 2 x 0,6 cm 3 , kemudian diatur jarak titik tumpu sebagai dudukan sampel. 2. Diatur tegangan supply sebesar 40 volt untuk menggerakkan motor ke arah atas maupun bawah, kemudian diarahkan switch ke on, maka pembebanan secara otomatis akan bergerak. 3. Apabila sampel uji telah patah, diarahkan switch ke arah off agar motor berhenti. Di catat besar gaya yang ditampilkan panel display. Dengan menggunakan persamaan 2.8, ditentukan kuat patah.

3.4.7 Pengujian termal dengan DTA