Deskripsi Data Penelitian Analisis Tambahan

Tabel 8. Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin Usia tahun Jumlah Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 18 4 2 2 19 4 1 3 20 5 3 2 21 13 6 7 22 14 5 9 23 11 7 4 24 10 4 6 25 11 7 4 26 7 5 2 27 6 3 3 28 3 3 29 2 2 30 3 1 2 31 1 1 32 2 2 33 2 2 34 4 2 2 35 3 3 36 1 1 37 2 2 38 1 1 39 1 1 40 1 1 Total 110 60 50

D. Deskripsi Data Penelitian

Berikut ini adalah rangkuman mean empiris, teoretis, dan standar deviasi. Tabel 9. Rangkuman Uji T Mean Empiris, Teoretis, dan Standar Deviasi Var Skor Mean SD Min. t Max. t Min. e Max. e Teoretis Empiris X 37 148 87 147 92,5 108,8 9,711 Y 18 72 18 52 45 37,545 5,638 Keterangan: 1. X : variabel bebas, yaitu trait kecerdasan emosional 2. Y : variabel tergantung, yaitu kecenderungan pembelian impulsif 3. Skor min. t : skor minimum teoretis yang diperoleh subjek pada skala 4. Skor max.t : skor maksimum teoretis yang diperoleh subjek pada skala 5. Skor min. e: skor minimum empiris yang diperoleh subjek pada skala 6 Skor max.e: skor maksimum empiris yang diperoleh subjek pada skala 7. Mean teoretis : rata-rata skor alat penelitian 8. Mean empiris : rata-rata skor data hasil penelitian 9. SD : standar deviasi, suatu simpangan baku yang menunjukkan variasi jawaban subjek Berdasarkan Tabel 9 tentang rangkuman mean, diketahui bahwa kecenderungan pembelian impulsif memiliki nilai mean empiris lebih kecil dari mean teoretisnya. Hal ini menandakan bahwa subjek cenderung memiliki tingkat kecenderungan pembelian impulsif yang rendah. Pada variabel trait kecerdasan emosional, mean empiris lebih tinggi dibandingkan mean teoretis. Hal ini menandakan bahwa subjek cenderung memiliki tingkat trait kecerdasan emosional yang cenderung tinggi.

E. Hasil Analisis Data

1. Uji Asumsi

Terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi sebelum melakukan uji hipotesis dengan analasis regresi. Asumsi-asumsi tersebut adalah asumsi normalitas residu, linearitas, dan homoskedastisitas. Berikut ini paparan dari pengujian asumsi-asumsi tersebut. a. Uji Normalitas Residu Pengujian ini dilakukan untuk melihat normalitas residu atau error dari masing-masing subjek. Tabel 10. Hasil Uji Normalitas Residu Unstandardized Residual Kolmogorov-Smirnov Z 0,948 Asymp. Sig 2 – tailed 0,330 Berdasarkan tabel tersebut, nilai Kolmogorov-Smirnov Z K-S adalah 0,948 dengan p sebesar 0,330. Hal ini menunjukkan bahwa nilai p 0,05. Artinya, data dalam penelitian ini memiliki distribusi yang normal. Gambar 3. Scatterplot untuk Uji-uji Asumsi b. Uji Linearitas Uji linearitas hubungan dilakukan untuk melihat apakah hubungan antara variabel bebas dan tergantung mengikuti garis linear. Pada hubungan yang linear, kenaikan skor variabel bebas diikuti oleh kenaikan skor variabel tergantung. Linearitas hubungan diperiksa dengan melihat scatterplot antara nilai standardized predicted dan studentized residual. Dalam Gambar 3. terlihat bahwa scatterplot antara nilai standardized predicted dan studentized residual tidak membentuk pola nonlinear. Hal ini berarti bahwa variabel-variabel dalam penelitian ini memiliki hubungan yang linear. Uji linearitas dapat pula dilakukan dengan teknik Test for linearity dalam program SPSS for Windows versi 18.0. Dari hasil perhitungan, diperoleh taraf signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 p0,05, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut merupakan sebuah garis lurus atau linear. Tabel 11. Hasil Uji Linearitas Hubungan F Sig.p Kecenderungan pembelian impulsiftrait kecerdasan emosional Between groups Combined 2,014 0,122 Linearity 27,937 0,000 Deviation from Linearity 1,350 0,759 c. Uji Homogenitas Varian atau Homoskedastisitas Asumsi homoskedastisitas adalah asumsi bahwa variasi dari residu tetap sama pada setiap nilai dari variabel bebas Santoso, 2010. Asumsi homoskedastisitas terpenuhi jika scatterplot menyebar dan tidak membentuk pola tertentu. Gambar 3. menunjukkan bahwa plot tersebar dan tidak membentuk pola tertentu, sehingga dapat dikatakan bahwa asumsi homoscedasticity telah terpenuhi.

2. Uji Hipotesis

Hasil analisi regresi dipaparkan pada tabel berikut ini. Tabel 12. Hasil Analisis R Kuadrat Model R R Square 1 0,427 0,182 Nilai R sebesar 0,427 menunjukkan korelasi majemuk antara trait kecerdasan emosional dengan kecenderungan pembelian impulsif. R Square R 2 menunjukkan bahwa 18,2 variasi pada variabel trait kecerdasan emosional mampu menjelaskan variasi variabel kecenderungan pembelian impulsif. Tabel 13. Hasil Uji F pada Analisis Regresi Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. p Regression 631,076 1 631,076 24,048 0,000 Residual 2834,197 108 26,243 Total 3465,273 109 Nilai F pada Tabel 13. menunjukkan bahwa nilai p untuk uji F lebih kecil dari 0,05 p = 0,000. Dengan demikian H ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara trait kecerdasan emosional dengan kecenderungan pembelian impulsif. Tabel 14. Hasil Analisis Regresi untuk Tiap Koefisien Model Unstandardized Coeffcients Standardized Coeffcients B Std. Error Beta T Sig.p Constant 64,503 5,519 11,688 0,000 Trait kecerdasan emosional -0,248 0,051 -0,427 -4,904 0,000 Tabel 14. menunjukkan nilai β sebesar -0,427 dan p trait kecerdasan emosional sebesar 0.000. Hal ini menunjukkan bahwa trait kecerdasan emosional berhubungan secara negatif dengan kecenderungan pembelian impulsif. Hal ini juga berarti bahwa trait kecerdasan emosional dapat dijadikan prediktor bagi kecenderungan pembelian impulsif. Berdasarkan hasil penghitungan, ditemukan persamaan regresi : Y= 64,503 – 0,248X Persamaan tersebut menunjukkan bahwa kenaikan 1 poin pada trait kecerdasan emosional akan disertai dengan penurunan sebesar 0,248 poin pada prediksi kecenderungan pembelian impulsif individu. Persamaan tersebut akan menggambarkan garis regresi sebagai berikut : Gambar 4. Garis Regresi

F. Analisis Tambahan

Berikut ini adalah tabel ringkasan mean empiris, mean teoretis, dan standar deviasi berdasarkan jenis kelamin subjek. Tabel 15. Rangkuman Perbandingan Mean Empiris, Teoretis, dan Standar Deviasi Berdasarkan Jenis Kelamin Subjek Var Mean SD Laki-laki Perempuan Teoretis Empiris Mean empiris SD Mean empiris SD X 92,5 108,8 9,711 109,716 10,173 107,7 9,105 Y 45 37,545 5,638 35,816 5,043 39,62 5,66 Keterangan: 1. X : variabel bebas, yaitu trait kecerdasan emosional 2. Y : variabel tergantung, yaitu kecenderungan pembelian impulsif 3. Mean teoretis : rata-rata skor alat penelitian 4. Mean empiris : rata-rata skor data hasil penelitian 5. SD : standar deviasi, suatu simpangan baku yang menunjukkan variasi jawaban subjek Berdasarkan data pada Tabel 15 dapat dilihat bahwa mean empiris kecenderungan pembelian impusif subjek laki-laki lebih kecil dari mean empiris subjek perempuan. Hal ini mengindikasikan bahwa subjek laki-laki cenderungan memiliki tingkat kecenderungan pembelian impulsif yang lebih rendah daripada subjek perempuan. Mean empiris trait kecerdasan emosional subjek laki-laki lebih besar daripada mean empiris subjek perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat trait kecerdasan emosional subjek laki-laki cenderung lebih besar daripada subjek perempuan.

G. Pembahasan