Jenis Penelitian Identifikasi Variabel Penelitian Subjek Penelitian Metode Analisis Data

37

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Dalam penelitian korelasional, hubungan antara variabel- variabel penelitian yang terjadi secara alamiah dilihat dengan tujuan mengidentifikasi hubungan prediktif Shaughnessy, Zechmeister, dan Zechmeister, 2007. Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara trait kecerdasan emosional dengan kecenderungan pembelian impulsif.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Penelitian ini melibatkan 2 variabel yaitu: 1. Variabel bebas : trait kecerdasan emosional 2. Variabel tergantung : kecenderungan pembelian impulsif

C. Definisi Operasional

Definisi operasional mengacu pada pemberian batasan atau arti dari suatu variabel dengan cara menetapkan kegiatan-kegiatan atau tindakan- tindakan yang perlu dilakukan peneliti untuk mengukur suatu variabel atau memanipulasikannya Kerlinger, 2006. Definisi-definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

1. Trait Kecerdasan Emosional

Trait kecerdasan emosional adalah gugusan disposisi dan persepsi diri terkait emosi yang terdiri dari lima faktor, yaitu kesejahteraan, pengendalian diri, emosionalitas, sosiabilitas, dan faset-faset tambahan. Trait kecerdasan emosional diukur dengan skala trait kecerdasan emosional. Skala trait kecerdasan emosional ini mengacu pada Trait Emotional Intelligence Questionnaire – Short Form TEIQue-SF; Petrides, Perez, dan Furnham dalam Furnham dan Petrides 2003. Perolehan skor pada skala ini menunjukkan tingkat trait kecerdasan emosional. Skor total yang tinggi menunjukkan bahwa subjek memiliki tingkat trait kecerdasan emosional yang tinggi. Skor total yang rendah menunjukkan rendahnya trait kecerdasan emosional subjek.

2. Kecenderungan Pembelian Impulsif

Kecenderungan pembelian impulsif merupakan kecenderungan untuk melakukan pembelian tidak terencana karena adanya dorongan yang tidak dapat ditahan untuk membeli sesuatu yang terdiri dari dua aspek, yaitu aspek kognitif dan aspek afektif. Kecenderungan pembelian impulsif diukur dengan skala kecenderungan impulsif. Skala kecenderungan pembelian impulsif yang dipakai dalam penelitian ini merupakan terjemahan dari Impulse Buying Tendency Scale IBT Scale yang dibuat oleh Verplanken dan Herabadi 2001. Perolehan skor tinggi pada skala ini mengindikasikan bahwa subjek memiliki kecenderungan pembelian impulsif yang besar. Perolehan skor yang rendah mengindikasikan bahwa subjek memiliki kecenderungan pembelian impulsif yang rendah.

D. Subjek Penelitian

Populasi dalam penelitian adalah pria dan wanita dewasa awal di dengan rentang usia 18-40 tahun. Rentang usia tersebut ditentukan berdasarkan rentang usia yang dikemukakan oleh Hurlock 1997. Dalam menentukan subjek penelitian, peneliti menggunakan teknik non-probability sampling, khususnya convenience sampling. Convenience sampling merupakan penyeleksian subjek yang terutama didasarkan pada kesediaan subjek untuk terlibat dalam penelitian ini Shaughnessy, Zechmeister, dan Zechmeister, 2007. Pengambilan data dilakukan dengan dua cara, yaitu penyebaran skala secara langsung dan melalui media internet. Penyebaran skala secara langsung dilakukan di daerah D.I. Yogyakarta, yaitu dengan memberikan skala secara langsung kepada subjek penelitian untuk segera diisi. Penyebaran skala melalui media internet dilakukan untuk menjangkau subjek yang berada di daerah D.I. Yogyakarta.

E. Metode Pengambilan Data

Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan skala. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif

Kecenderungan pembelian impulsif diukur dengan skala kecenderungan pembelian impulsif yang mengacu pada Impulse Buying Tendency Scale IBT Scale yang dikembangkan oleh Verplanken dan Herabadi 2001. IBT Scale terdiri dari 20 aitem. 10 aitem mewakili aspek kognitif dan 10 aitem mewakili aspek afektif. IBT Scale merupakan skala berbahasa Inggris. Dalam penelitian ini, skala tersebut diterjemahkan agar dapat dipahami oleh subjek penelitian. Peneliti menggunakan jasa penerjemah dari Lembaga Bahasa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan Lembaga Pendidikan Bahasa Inggris ELTI Gramedia Yogyakarta untuk menerjemahkan skala tersebut ke dalam Bahasa Indonesia. Peneliti mengkaji kedua hasil terjemahan tersebut dan memilih terjemahan terbaik untuk digunakan dalam skala di bawah supervisi dosen pembimbing. Setiap aitem dalam skala tersebut memiliki pilihan jawaban, yakni Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai STS. Pemberian skor dilakukan sehingga skor yang tinggi menunjukkan bahwa subjek memiliki kecenderungan pembelian impulsif yang tinggi, sedangkan skor yang rendah menunjukkan bahwa subjek memiliki kecenderungan pembelian impulsif yang rendah. Pemberian skor dan blueprint skala kecenderungan pembelian impulsif sebelum ujicoba dapat dilihat pada tabel-tabel berikut. Tabel 2. Pemberian Skor pada Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif Respons Favorable Unfavorable Sangat Sesuai SS 1 4 Sesuai S 2 3 Tidak Sesuai TS 3 2 Sangat Tidak Sesuai STS 4 1 Tabel 3. Blueprint Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif Sebelum Uji Coba dan Seleksi Aitem Aspek Jumlah Aitem Total Favorable Unfavorable Kognitif 3 7 10 50 Afektif 9 1 10 50 Total 12 60 8 40 20 100

2. Skala Trait Kecerdasan Emosional

Skala trait kecerdasan emosional terdiri 50 aitem yang terdiri dari aitem favorable dan unfavorable. Setiap aitem dilengkapi dengan pilihan jawaban menggunakan skala Likert, yakni Sangat Sesuai SS, Sesuai S, Tidak Sesuai TS, dan Sangat Tidak Sesuai STS. Skor yang tinggi menunjukkan bahwa subjek memiliki trait kecerdasan emosional yang tinggi. Skor yang rendah menunjukkan bahwa subjek memiliki trait kecerdasan emosional yang rendah. Pemberian skor dan blueprint skala trait kecerdasan emosional sebelum ujicoba dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini. Tabel 4. Pemberian Skor pada Skala Trait Kecerdasan Emosional Respons Favorable Unfavorable Sangat Sesuai SS 4 1 Sesuai S 3 2 Tidak Sesuai TS 2 3 Sangat Tidak Sesuai STS 1 4 Tabel 5. Blueprint Skala Trait Kecerdasan Emosional Sebelum Uji Coba dan Seleksi Aitem Faktor Trait Kecerdasan Emosional Jumlah Aitem Total Favorable Unfavorable Kesejahteraan 6 4 10 20 Pengendalian Diri 6 4 10 20 Emosionalitas 5 5 10 20 Sosiabilitas 6 4 10 20 Faset-faset Tambahan 5 5 10 20 Total 28 56 22 44 50 100

F. Valditas dan Reliabilitas Alat Ukur

1. Validitas dan Reliabilitas Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif

Pengujian validitas yang digunakan dalam skala ini adalah validitas isi. Validitas isi adalah proses pengujian isi alat ukur yang dilakukan berdasarkan professional judgement Azwar, 2009. Dalam penelitian ini, pemberian professional judgement dilakukan oleh dosen pembimbing. Skala kecenderungan pembelian impulsif diuji coba untuk mengetahui reliabilitas alat ukur tersebut. Hasil uji coba terhadap 20 aitem, menunjukkan koefisien reliabilitas sebesar 0,851. Peneliti kemudian memperbaiki 4 aitem yang memiliki daya diskriminasi di bawah 0,3. Setelah aitem tersebut diperbaiki, peneliti melalakukan uji coba skala untuk kedua kalinya. Uji coba skala untuk kedua kalinya menghasilkan koefisien reliabilitas sebesar 0,917. Peneliti kemudian menggugurkan aitem yang memiliki daya diskriminasi di bawah o,3 sehingga diperoleh 18 aitem yang bertahan dan koefisien reliabilitas skala menjadi 0,924. Tabel 6. Blueprint Skala Kecenderungan Pembelian Impulsif Setelah Uji Coba dan Seleksi Aitem Aspek Nomor Aitem Total Favorable Unfavorable Kognitif 3, 8, 9 1, 2, 4, 5, 6, 7 9 50 Afektif 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18 - 9 50 Total 12 66,67 6 33,33 18 100

2. Validitas dan Reliabilitas Skala Trait Kecerdasan Emosional

Pengujian validitas yang digunakan dalam skala ini adalah validitas isi. Validitas isi adalah proses pengujian isi alat ukur yang dilakukan berdasarkan professional judgment Azwar, 2009. Dalam penelitian ini, professional judgement didapatkan dari dosen pembimbing. Skala trait kecerdasan emosional telah diuji coba untuk mengetahui reliabilitas alat ukur tersebut. Berdasarkan hasil uji coba terhadap 50 aitem, angka reliabilitas skala trait kecerdasan emosional adalah 0,896. Berdasarkan hasil uji coba tersebut, peneliti membuang aitem-aitem yang memiliki daya diskriminasi negatif, sebab aitem tersebut merupakan aitem yang menyesatkan. Setelah aitem tersebut digugurkan, angka reliabilitasnya meningkat menjadi 0,919. Namun terdapat dua aspek yang aitem-aitemnya gugur semua. Peneliti kemudian melakukan uji coba skala untuk kedua kalinya. Peneliti memperbaiki 11 kalimat pada aitem yang memiliki daya diskriminasi di bawah 0,25 kemudian mengujicobakannya. Uji coba skala menghasilkan koefisien reliabilitas sebesar 0,916. Peneliti kemudian menggugurkan aitem yang memiliki daya diskriminasi di bawah 0,25 sehingga diperoleh 45 aitem yang bertahan dan koefisien reliabilitas skala menjadi 0,928. Selanjutnya, peneliti menggugurkan aitem dari faktor pengendalian diri karena dinilai overlap dengan aspek afektif dari skala kecenderungan pembelian impulsif. Dengan demikian diperoleh 37 aitem yang bertahan dan koefisien reliabilitas skala menjadi 0,913. Tabel 7. Blueprint Skala Trait Kecerdasan Emosional Setelah Uji Coba dan Seleksi Aitem Faktor Trait Kecerdasan Emosional Nomor Aitem Total Favorable Unfavorable Kesejahteraan 17, 19, 20, 27, 29, 30 13, 14, 15, 37 10 27,04 Emosionalitas 31, 32, 33, 35 4, 6, 21, 25, 28 9 24,32 Sosiabilitas 5, 8, 10, 24, 34, 36 12, 16, 26 9 24,32 Faset-faset Tambahan 1, 3, 11, 18 2, 7, 9, 22, 23 9 24,32 Total 20 54,05 17 45,95 37 100

G. Metode Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana dengan bantuan SPSS 18.00 for Windows. Penggunaan metode analisis ini sesuai dengan tujuan penelitian, karena dengan analisis regresi sederhana peneliti dapat melihat hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung serta memprediksikan perubahan nilai variabel tergantung bila variabel bebas berubah Santoso, 2010; Sugiyono, 2008. Sebelum melakukan uji hipotesis dengan analisis regresi linier sederhana, terdapat tiga asumsi yang perlu dipenuhi melalui uji asumsi. Asumsi-asumsi tersebut adalah asumsi normalitas residu, linearitas hubungan, dan homogenitas varian Santoso, 2010. Uji normalitas residu dilakukan untuk menguji asumsi bahwa residu data dalam penelitian memiliki distribusi normal. Uji linearitas hubungan dilakukan untuk menguji asumsi bahwa hubungan kedua variabel mengikuti garis linear. Uji homogenitas varian dilakukan untuk menguji asumsi bahwa variasi dari residu tetap sama pada setiap nilai dari variabel bebas Santoso, 2010. 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian

Peneliti melakukan uji coba terhadap alat ukur skala trait kecerdasan emosional dan kecenderungan perilaku pembelian impulsif kepada pria dan wanita berusia 18-40 tahun di daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Uji coba dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2012 – 3 Januari 2013. Jumlah subjek yang terlibat dalam uji coba ini adalah 58 subjek. Namun terdapat 3 subjek yang gugur karena tidak mengisi skala dengan lengkap. Dengan demikian, jumlah subjek yang datanya digunakan dalam uji coba menjadi 55 subjek. Setelah melakukan uji reliabilitas skala dan seleksi aitem, terdapat dua aspek yang tidak terwakili dalam skala trait kecerdasan emosional. Peneliti kemudian melakukan uji coba skala untuk kedua kalinya pada tanggal 11-13 Januari 2013. Jumlah subjek yang terlibat dalam uji coba skala adalah 33 subjek. 1 subjek tidak mengisi skala dengan lengkap sehingga tersisa 32 subjek yang datanya digunakan untuk uji coba skala. Pada uji coba skala yang kedua ini, seluruh aspek terwakili dalam skala trait kecerdasan emosional.

B. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan dari tanggal 17-21 Januari 2013. Peneliti menyebarkan 85 eksemplar skala penelitian, tetapi hanya 67 data