4. Alat Ukur Trait Kecerdasan Emosional
Trait kecerdasan emosional dapat diukur dengan sejumlah alat ukur
yang dikembangkan oleh Petrides dan rekan Perez, Petrides,dan Furnham, 2005. Untuk melihat trait kecerdasan emosional pada orang dewasa
dengan lebih detil dan komprehensif, dapat digunakan Trait Emotional Intelligence Questionnaire TEIQue. Petrides dan rekan juga menyusun
TEIQue dalam bentuk yang lebih ringkas, yaitu TEIQue Short-form TEIQue-SF; Petrides dan Furnham, 2003. TEIQue-SF dapat digunakan
untuk melihat skor trait kecerdasan emosional secara umum. Alat ukur ini juga dapat digunakan sebagai alternatif ketika hanya sedikit waktu yang
tersedia untuk mengisi skala. Alat ukur ini terdiri dari 30 aitem dalam bentuk pernyataan. Setiap aitem dilengkapi dengan pilihan respons yang
memiliki rentang 1 sampai 7. Semakin kecil nilai angka menunjukkan bahwa subjek semakin tidak setuju dengan pernyataan pada aitem.
Semakin besar nilai angka menunjukkan bahwa subjek semakin setuju dengan pernyataan pada aitem.
D. Dinamika Hubungan antara Trait Kecerdasan Emosional dengan
kecenderungan Pembelian Impulsif pada Individu Dewasa Awal
Individu dewasa awal adalah individu yang berusia 18-40 tahun. Hurlock, 1997. Dari segi perkembangan kognitif, individu pada masa
dewasa awal umumnya mampu berpikir dengan melihat aspek-aspek pragmatis kehidupan, seperti merencanakan dan mengambil keputusan
dengan mempertimbangkan keterbatasan dan dampak keputusan bagi diri sendiri maupun pihak-pihak lain Santrock, 2002. Dari segi perkembangan
sosioemosional, individu pada masa dewasa awal mulai memiliki kemandirian ekonomi dan pribadi Santrock, 2002. Individu juga dihadapkan
pada berbagai persoalan baru dalam kehidupan yang menuntut penyesuaian. Hal ini dapat memberikan banyak tekanan pada individu dan menimbulkan
stres atau ketegangan emosional Hurlock, 1997; Santrock, 2002. Trait
kecerdasan emosional merupakan gugusan disposisi dan persepsi diri terkait emosi. Trait kecerdasan emosional yang disebut juga efikasi diri
emosional Furnham dan Petrides, 2003. Trait kecerdasan emosional terdiri dari 5 faktor, yaitu kesejahteraan, pengendalian diri, emosionalitas,
sosiabilitas, dan faset-faset tambahan berikut Mikolajzack et al., 2007; Petrides, 2001.
Pembelian impulsif merupakan pembelian tidak terencana yang ditandai dengan dirasakannya keinginan yang sangat kuat, menetap, dan tidak
dapat ditahan untuk membeli sesuatu, biasanya disertai reaksi emosional yang kuat, dan dilakukan tanpa banyak pertimbangan akan konsekuensinya Rook,
1987. Hal ini menunjukkan bahwa pembelian impulsif ditandai dengan tingginya komponen afektif emosional dan rendahnya fungsi komponen
kognitif. Individu dewasa yang berusia di bawah 35 tahun atau individu pada masa dewasa awal paling rentan melakukan pembelian impulsif Bellenger
dalam Kacen dan Lee, 2002. Beberapa penelitian Dittmar et al, Dittmar, Rook dan Gardner dalam Herabadi, Verplanken, dan van Knippenberg, 2009;
Kamp dan Kopp, 2011 menemukan bahwa pembelian impulsif kerap dilakukan sebagai bentuk regulasi emosi ketika sedang mengalami kondisi
psikologis yang tidak menyenangkan.Tingginya pembelian impulsif pada masa dewasa awal mungkin berkaitan dengan kapasitas individu dalam
mengatasi ketegangan emosional yang dihadapinya. Individu yang memiliki tingkat trait kecerdasan emosional yang tinggi
cenderung dapat memahami, menggunakan, dan mengatur emosinya sehingga dapat mengarahkan perilaku agar lebih adaptif Mickolajzcak et al., 2007.
Hal ini dapat berpengaruh pada kecenderungan seseorang dalam melakukan pembelian impulsif juga. Dengan tingkat trait kecerdasan emosional yang
tinggi, seseorang lebih menyadari emosinya dan mampu mengatur emosi, impuls, dan keinginan, yang dirasakan saat dihadapkan pada situasi yang
memicu pembelian impulsif sehingga cenderung lebih jarang melakukan pembelian impulsif. Sebaliknya, individu dengan tingkat trait kecerdasan
emosional rendah merasa kurang mampu menyadari dan mengendalikan emosi, keinginan, dan impuls-impuls yang mendorong pembelian impulsif.
Individu dengan tingkat trait kecerdasan emosional rendah juga lebih sering sehingga lebih cenderung lebih sering melakukan pembelian impulsif.
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Hubungan Trait Kecerdasan Emosional dengan Pembelian Impulsif pada Individu Dewasa Awal
E. Hipotesis