26
2.5.3.2. Proyeksi Laba Bersih Apotek
Perkiraan atau proyeksi laba bersih apotek dalam bentuk suatu laporan keuangan berupa laporan laba rugi apotek
income statement
sangat diperlukan dalam periode tertentu. Penyusunan laporan laba rugi apotek didasarkan pada
proyeksi penjualan, pembelian, dan biaya operasional apotek yang telah diramalkan sebelumnya dengan menggunakan metode yang tepat. Metode yang
seringkali digunakan adalah metode
exponential smoothing
ES.
2.5.4. Analisis Investasi Keuangan
Analisis investasi keuangan digunakan untuk mengukur nilai uang atau tingkat pengembalian dari investasi yang ditanamkan dalam suatu usaha pada
masa yang akan datang. Hal ini sangat penting dilakukan sebelum dilakukan implementasi investasi yang sering mempertaruhkan dana yang sangat besar.
Dengan melakukan berbagai macam simulasi, akan diketahui besarnya faktor- faktor resiko yang akan dihadapi, dan yang mempengaruhi layak atau tidaknya
suatu rencana investasi. Beberapa metode analisa yang dapat dipergunakan yaitu :
2.5.4.1 Metode
Non-Discounted Cash F low
Non-Discounted Cash Flow
adalah metode pengukuran investasi dengan melihat kekuatan pengembalian modal tanpa mempertimbangkan nilai waktu
terhadap uang
time value of money
. Metode yang dipergunakan adalah
P ayback Period
PP
Method
, dengan formula umum sebagai berikut: Total Investasi
Payback P eriod
= X 1 tahun
Net Income
+
Depreciation
27
Metode PP merupakan alat ukur yang sangat sederhana, mudah dimengerti dan berfungsi sebagai tahapan paling awal bagi penilaian suatu investasi. Model
ini umum digunakan untuk pemilihan alternatif-alternatif usaha yang mempunyai resiko tinggi, karena modal yang telah ditanamkan harus segera dapat diterima
kembali secepat mungkin.
2.5.4.2. Metode
Discounted Cash F low
Discounted cash flow
adalah metode pengukuran investasi dengan melihat nilai waktu uang
time value of money
dalam menghitung tingkat pengembalian modal pada masa yang akan datang.
1.
Net Present Value NPV
NPV didefinisikan sebagai selisih antara investasi awal yang dikeluarkan dengan nilai sekarang
present value
dari proyeksi hasil-hasil bersih masa datang yang diharapkan. Dengan demikian, NPV dapat dirumuskan:
NPV
NPV
∑
dimana: = Arus kas bebas tahunan pada periode waktu
t
k = Tingkat pengembalian yang diisyaratkan IO = Pengeluaran kas awal
n = Usia proyek yang diharapkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Kriteria yang dipergunakan dalam penilaian NPV adalah sebagi berikut: a. Jika NPV =
– negatif, maka investasi tersebut rugi atau hasilnya
return
di bawah tingkat bunga yang dipakai.
b. Jika NPV = + positif, maka investasi tersebut menguntungkan atau hasilnya
return
melebihi tingkat bunga yang dipakai.
2.
Internal Rate of Return IRR
Internal Rate of Return
didefinisikan sebagai besarnya suku bunga yang menyamakan nilai sekarang
present value
dari investasi dengan hasil-hasil bersih yang diharapkan selama usaha berjalan. Patokan yang dipakai sebagai
acuan baik tidaknya IRR biasanya adalah suku bunga pinjaman bank yang sedang berlaku, atau suku bunga deposito jika usaha tersebut dibiayai sendiri.
Perhitungan IRR secara manual cukup kompleks, karena harus menggunakan beberapa kali simulasi atau melakukan pola
try and error
. Namun demikian, untuk skenario dua nilai NPV yang telah diketahui sebelumnya, IRR dapat
dirumuskan sebagai:
IO
∑
dimana: = arus kas bebas tahunan pada periode waktu
t
IRR = tingkat pengembalian internal sebuah proyek IO = pengeluaran kas awal
n = usia proyek yang diharapkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Kriteria keputusan untuk menerima-menolak proyek ditetapkan sebagai berikut :
IRR tingkat pengembalian yang diiginkan: Diterima IRR tingkat pengembalian yang diiginkan: Ditolak
2.6. Analisis
Strengths, Weaknesses, Opportunities, Treaths
SWOT
Setelah melakukan analisis lingkungan internal dan analisis lingkungan eksternal apotek, serta mengetahui layak tidaknya rencana investasi selanjutnya
ditentukan strategi bisnis yang akan dipilih dan dipakai dalam menggembangkan usaha apotek menggunakan analisis SWOT.
Menurut David Fred R., 2015, teknik dalam perumusan strategi dapat dilakukan dalam dalam tiga tahap :
2.6.1. Tahap Input
Input Stage
Berisi informasi-informasi input dasar yang dibutuhkan untuk merumuskan strategi. Informasi dasar dari hasil analisis internal dan eksternal
apotek kemudian dikembangkan dalam suatu matriks yaitu matriks Evaluasi Faktor Internal IFE dan matriks Evaluasi Faktor Eksternal EFE untuk
menentukan bobot dan peringkat yang tepat.
2.6.2. Tahap Pencocokan
Matching Stage
Berfokus pada penciptaan strategi alternatif yang masuk akal dengan memperhatikan faktor-faktor eksternal dan internal utama perusahaan atau apotek.
Matriks Kekuatan - Kelemahan - Peluang - Ancaman
Strenghts-Weaknesses- Oportunities-Thretas
-SWOT merupakan alat pencocokan yang penting dalam mengembangkan empat jenis strategi.