16
2.2.4. Penilaian Kerja
Penilaian kerja bertujuan untuk memastikan bahwa karyawan bekerja sesuai dengan apa yang menjadi tujuan perusahaan dan untuk memberi
kesempatan kepada karyawan dalam mengembangkan karirnya. Penilaian kerja dapat dilakukan dengan evaluasi terhadap kinerja karyawan dalam periode
tertentu oleh apoteker pengelola atau pemilik apotek sendiri.
2.3. Rencana Operasional Apotek
Sebagai sarana kesehatan yang bergerak dalam pelayanan jasa kefarmasian, kegiatan operasional apotek meliputi empat hal utama yaitu:
1. Perencanaan sediaan farmasi 2. Pengadaan sediaan farmasi
3. Penyimpanan sediaan farmasi 4. Pendistribusian dan Pelayanan Informasi Obat PIO
Keempat proses kegiatan diatas dijalankan secara berkesinambungan untuk menunjang operasional dan keberlangsungan apotek itu sendiri. Setiap
tahapan proses akan mempengaruhi tahapan selanjutnya, sehingga setiap tahap kegiatan tidak dapat dipisahkan dengan tahapan yang lainnya. Alur mengenai
kegiatan operasional di apotek sebagai berikut:
2.3.1. Perencanaan Sediaan Farmasi
Dalam merencanakan sediaan farmasi obat, bahan baku obat dan alat kesehatan didasarkan pada hasil analisa dan dokumentasi terhadap sediaan
farmasi yang telah terjual pada periode atau bulan sebelumnya atau terkadang berdasarkan permintaan pasien dan pelanggan. Faktor lingkungan seperti
17
perubahan musim pancaroba dan epidemiologi penduduk disuatu daerah tertentu juga sangat mempengaruhi dalam perencanaan sediaan farmasi.
2.3.2. Pengadaan Sediaan Farmasi
Setelah diketahui macam dan jenis sediaan farmasi yang habis atau menipis sediaan terjual pada bulan sebelumya atau berdasarkan peramalan
terhadap faktor lingkungan dan berdasar permintaan pelanggan proses kegiatan selanjutnya adalah pengadaan sediaan farmasi kepada pemasok atau distributor
sediaan farmasi yang telah memiliki izin sebagai distributor. Pengadaan sediaan farmasi dilakukan dengan dua cara yaitu secara
langsung dan tidak langsung. Pengadaan secara langsung dilakukan dengan memberikan Surat Pesanan atau SP berisi macam dan jumlah obat, bahan baku
obat dan alat kesehatan yang kosong atau menipis kepada pihak distributor yang datang langsung di apotek atau melalui telepon. Pengadaan secara tidak langsung
biasanya dilakukan dengan sistem tender untuk memenuhi kebutuhan apotek yang lebih besar.
2.3.3. Penyimpanan Sediaan Farmasi
Penyimpanan sediaan farmasi di apotek umumnya dilakukan di gudang dan di ruang perantara
Buffer Stock
. Penyimpanan di gudang untuk sediaan farmasi dalam jumlah banyak,
buffer stock
untuk sediaan farmasi yang masuk dalam kategori
over the counter
OTC yaitu obat-obat yang dapat didistribusikan tanpa menggunakan resep dokter.
Metode penyimpanan sediaan farmasi di apotek sekarang ini banyak yang menggunakan metode gabungan yaitu menggabungkan antara metode
First In
18 First Out
FIFO dan
First Expaired First Out
FEFO. Dengan metode ini kerugian akibat obat yang
expaired date
ED akan dapat dikurangi karena proses pengeluaran sediaan farmasi dari gudang memprioritaskan sediaan yang datang
terlebih dahulu dan sediaan yang
expired
lebih dahulu.
2.3.4. Pendistribusian dan Pelayanan Informasi Obat PIO