48
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Deskripsi Tingkat Konsep Diri Siswa Kelas IX SMP YPPK
Bintang Timur Mabilabol Kabupaten Pegunungan Bintang Papua Tahun Ajaran 20152016
Hasil penelitian membuktikan bahwa sebagian besar siswa kelas IX SMP YPPK Bintang Timur Mabilabol Kabupaten
Pegunungan Bintang Papua Tahun Ajaran 20152016 memiliki konsep diri yang masuk dalam kategori tinggi. Hal ini terbukti dengan hasil
penghitungan yang menunjukkan bahwa 20 siswa masuk dalam kategori sangat tinggi dan 30 siswa masuk dalam kategori tinggi.
Melalui item-item kuesioner penelitian, siswa menilai dirinya sendiri dengan memberikan skor pada masing-masing item kuesioner
penelitian. Semakin tinggi skor siswa menunjukkan bagaimana tingkat konsep dirinya. Jika konsep dirinya sangat tinggi atau tinggi berarti
siswa tersebut memiliki konsep diri yang positif. Hasil penghitungan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
memiliki konsep diri yang positif. Calhoun dan Acoccela dalam Tengget, 2014, menjelaskan
Individu yang memiliki konsep diri positif adalah individu yang tahu betul tentang dirinya, dapat memahami dan menerima sejumlah fakta
yang bermacam-macam tentang dirinya sendiri, evaluasi terhadap dirinya sendiri menjadi positif dan dapat menerima keberadaan orang
lain. Siswa Kelas IX SMP YPPK Bintang Timur Mabilabol Kabupaten
49
Pegunungan Bintang Papua Tahun Ajaran 20152016 sebagian besar telah memiliki konsep diri yang positif. Siswa memahami betul
bagaimana dirinya dan mampu menerima bagaimana kondisi dirinya. Selain itu siswa Kelas IX SMP YPPK Bintang Timur
Mabilabol Kabupaten
Pegunungan Bintang
Papua mampu
mengevaluasi dirinya sendiri dengan baik. Melalui pengalaman- pengalaman siswa, siswa memahami apa yang menjadi kekurangan
dan kelebihannya. Siswa mampu menyikapi kekurangan dirinya misalnya dengan berubah menjadi pribadi yang lebih baik.
Konsep diri positif yang dimiliki sebagian besar siswa Kelas IX SMP YPPK Bintang Timur Mabilabol Kabupaten Pegunungan Bintang
Papua berkembang dan dipengaruhioleh hubungan anak dengan orang lain. Hal ini seperti yang dikatakan Hurlock 1992 bahwa konsep diri
berkembang berdasarkan hubungan anak dengan orang lain, misalnya orang tua dan anggota keluarga yang lain. Konsep diri positif yang
dimiliki oleh sebagian besar siswa Kelas IX SMP YPPK Bintang Timur Mabilabol Kabupaten Pegunungan Bintang Papua dipengaruhi
karena adanya lingkungan keluarga yang kondusif untuk membentuk konsep diri positif, misalnya orang tua yang senang memuji anak dan
anggota keluarga yang saling menghargai. Hal ini membuat siswa memiliki rasa percaya diri.
Hurlock 1992 juga menjelaskan bahwa selain keluarga lingkungan anak di luar rumah juga mempengaruhi perkembangan
50
konsep diri. Seseorang dapat mengenal diri pribadinya melalui orang lain. Perkembangan konsep diri merupakan hasil belajar melalui
hubungan dengan orang lain. Siswa Kelas IX SMP YPPK Bintang Timur Mabilabol Kabupaten Pegunungan Bintang Papua memiliki
relasi yang baik dengan orang lain, siswa dapat beradaptasi dengan orang yang baru dan dapat menjalin relasi serta bersikap baik dengan
orang lain. Hal ini mendukung siswa untuk memiliki konsep diri positif.
Selain itu masih terdapat 6 siswa yang masuk dalam kategori sedang. Siswa belum memiliki konsep diri yang tinggi atau dapat
dikatakan siswa memiliki konsep diri yang cenderung negatif. Calhoun dan Acoccela dalam Tengget, 2014 menjelaskan bahwa individu
yang memiliki konsep diri negatif tidak tahu siapa dirinya, kekuatan dan kelemahannya. Keenam siswa yang memiliki konsep diri sedang
ini belum sungguh-sungguh memahami dirinya. Siswa seperti inilah perlu mendapatkan perhatian dari guru BK. Diharapkan melalui topik-
topik bimbingan pribadi sosial yang diusulkan peneliti, siswa dapat mengembangkan konsep dirinya menjadi konsep diri yang positif.
Siswa diharapkan memiliki konsep diri yang tinggi. Mereka yang memiliki konsep diri yang tinggi cenderung dapat menerima,
menghargai dan memandang kemampuan yang dimiliki secara positif. Konsep diri semacam ini yang membantu siswa menuju keberhasilan
dibidang akademik maupun diluar akademik. Siswa yang memiliki
51
konsep diri positif ini bukan siswa yang pintar dan bangga dengan prestasi dan kelebihanya, namun siswa yang sungguh-sungguh mampu
menerima keadaan dirinya. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh Calhoun Acoccela dalam Tengget, 2014, bahwa konsep diri positif
lebih kepada penerimaan diri bukan sebagai suatu kebanggan yang besar tentang diri.
2. Deskripsi Butir-Butir Instrumen Konsep diri Terindikasi Rendah
Berdasarkan hasil penelitian pada siswa Kelas IX SMP YPPK Bintang Timur Mabilabol Kabupaten Pegunungan Bintang Papua
20152016 terdapat 37,5 atau 18 item yang dikategorikan sangat tinggi, 50.atau 24 item yang dikategorikan tinggi, 10,4 atau 5 item
yang dikategorikan sedang terdapat 2,1 atau 1 item dalam kategori rendah dan tidak ada item yang masuk dalam kategori sangat rendah.
Item-item yang termasuk dalam kategori sedang dan rendah dijadikan pedoman dalam pembuatan usulan topik-topik bimbingan pribadi
sosial. Item-item yang berada pada kategori sedang terdapat pada aspek diri
Fisik, yaitu item nomor 5 “Saya merasa mudah tersinggung saat orang
lain menilai kondisi fisik saya”. Rendahnya item ini mengindikasikan
bahwa siswa kelas IX SMP YPPK Bintang Timur Mabilabol terkadang mudah tersinggung saat orang lain memberikan penilaian terhadap
52
kondisi fisik mereka. Siswa belum mampu menerima kondisi fisik mereka dan merasa tidak percaya diri dengan kondisi fisik mereka.
Item kedua yang berada pada kategori sedang terdapat pada aspek diri Fisik yaitu item nomer 18 “saya kurang bisa mematuhi
perintah dokter untuk teratur minum obat saat sedang sakit”. Item ini
mengindikasikan bahwa siswa kelas IX SMP YPPK Bintang Timur Mabilabol terkadang belum bisa mengatur dirinya sendiri untuk
mematuhi perintah dokter pada saat minum obat. Siswa belum memahami betul pentingnya disiplin minum obat demi kesembuhan
mereka. Siswa tidak menyadari pentingnya kesehatan untuk mendukung siswa dalam melakukan berbagai aktivitasnya.
Item ketiga yang berada pada kategori sedang terdapat pada aspek Diri Pribadi yaitu item nomor 31
“saya merasa minder saat nilai saya lebih rendah dibanding teman-tema
n saya”. Item ini mengindikasikan bahwa siswa kelas IX SMP YPPK Bintang Timur
Mabilabol terkadang belum bisa menerima saat hasil belajarnya kurang memuaskan. Siswa terkadang merasa malu karena nilainya
lebih rendah dari pada teman-temannya. Siswa tidak menyadari bahwa nilai rendah yang didapat merupakan hasil dari proses belajarnya yang
kurang maksimal. Item keempat yang berada pada kategori sedang terdapat pada
aspek Diri Pribadi yaitu item nomor 36 “saya merasa bodoh pada saat
saya gagal melakukan sesuat u”. Item ini mengindikasikan bahwa siswa
53
kelas IX SMP YPPK Bintang Timur Mabilabol terkadang belum bisa menerima hasil belajarnya dan merasa putus asa. Siswa tidak
menyadari bahwa kegagalannya merupakan kesempatan untuk dapat melakukan yang lebih baik. Siswa cenderung putus asa dan pasrah saat
gagal melakukan sesuatu. Item kelima yang berada pada kategori sedang terdapat pada
aspek Diri Sosial yaitu item nomor 55 “saya merasa minder untuk
berinteraksi dengan orang yang baru”. Item ini mengindikasikan bahwa siswa kelas IX SMP YPPK Bintang Timur Mabilabol sulit
untuk menjalin hubungan yang baru, dan terkadang sulit untuk meyesuaikan diri dengan orang lain.
Item keenam yang berada pada kategori sedang terdapat pada aspek Diri Sosial yaitu item nomor 58
“saya merasa sulit untuk menyesuaikan diri di lingkungan yang baru
”. Item ini mengindikasikan bahwa siswa kelas IX SMP YPPK Bintang Timur Mabilabol terkadang
merasa sulit untuk beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang baru.
C. Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi Sosial Sebagai Implikasi