cadangan makanan, maupun sebagai penangkal serangga. Insektisida alami adalah insektisida yang dibuat dengan memanfaatkan bahan yang di lingkungan sekitar
dengan proses pembuatan yang mudah dan murah. Menurut Grainge and Ahmed 1988 secara global terdapat lebih dari 1500 jenis tumbuhan dan telah dilaporkan
dapat mempunyai sifat beracun terhadap serangga. Namun, di Indonesia ada sekitar 2400 jenis tanaman yang termasuk kedalam 235 famili Hamid dan Nuryani, 1992.
Menurut Grainge and Ahmed 1988 insektisida biotanikal memiliki keunggulan antara lain:
1. Pada umumnya toksisitasnya rendah terhadap hewan dan relatif aman pada manusia.
2. Memiliki cara kerja yang luas seperti racun lambung dan racun syaraf. 3. Sifat meracuni tanaman yang rendah.
Menurut Ramulu 1979, insektisida biotanikal memiliki kelemahan antara lain, 1. Sifatnya tidak stabil karena mengalami penguraian yang sangat cepat oleh
sinar matahari, 2. Daya racunnya lebih cepat terurai sehingga aplikasinya harus dilakukan lebih
sering 3. Kapasitas produknya masih rendah dan belum dapat dilakukan dalam jumlah
massal karena bahan tanaman untuk pembuatan insektisida botanikal belum banyak dibudidayakan secara khusus.
B. Daun mengkudu Morinda citrifolia
Tanaman mengkudu berbentuk pohon dengan tinggi dapat mencapai 8 meter. Tanaman mengkudu tumbuh cepat dan mulai menghasilkan buah pada usia 3-4
tahun. Batang pendek dan bercabang banyak. Daun tersusun berhadapan dan bertangkai pendek. Tanaman mengkudu memiliki daun yang lebar, tebal dan
mengkilap. Bentuk daun lonjong menyempit ke arah pangkal. Mangoting dkk,
2005 Tanaman mengkudu memiliki klasifikasi sebagai berikut :
Kingdom : Plantae Phylum
: Magnoliophyta Class
: Magnoliopsida Order
: Rubiales Family
: Rubiaceae Genus
: Morinda Species
: Morinda citrifolia L. Salah satu kandungan mengkudu adalah antrakuinon dan scolopetin yang aktif
sebagai anti mikroba, terutama bakteri dan jamur. senyawa scoplopetin pada daun mengkudu sangat efektif sebagai anti peradangan dan anti alergi
Bangun dan sarwono, 2002 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Daun mengkudu mengandung triterpen dan tanin. Tanin yang merupakan senyawa yang dapat bersifat racun. Daun yang diekstrak dengan
air atau aseton dapat bersifat sebagai racun pada perut serangga Kardinan, 2004.
Peracunan dari kulit saat pemberian insektisida atau melalui mulut seperti pemberian insektisida pada makanan serangga dapat mengakibatkan
gangguan syaraf yang memberikan dampak perubahan perilaku pada belalang menjadi abnormal serta berujung pada kematian pada serangga yang terkena
insektisida dari daun mengkudu. Tarumingkeng, 2008
Gambar 2.1 Daun Mengkudu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Daun Tembakau
Tembakau adalah tanaman musiman yang tergolong dalam perkebunan. Pemanfaatan tanaman tembakau terutama pada daunnya yaitu
sebagai bahan pembuatan utama dari rokok. Tanaman tembakau diklasifikasi sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Phylum : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Order : solanales
Family : solanaceae
Genus : nicotiana
Species : Nicotiana tabacum L.
Nicotiana tabacum memiliki perbedaan yang jelas dari jenis tembakau
lainnya seperti tembakau virginia dan tembakau vorstenia. Pada Nicotiana tabacum
, daun mahkota bunganya memiliki warna merah muda sampai merah, mahkota bunga berbentuk terompet panjang dan daunnya berbentuk
lonjong pada ujung runcing. Tembakau ini merupakan varietas induk tembakau yang tingginya sekitar 90 cm Cahyono, 1998
Tanaman tembakau menghasilkan nikotin, nikotin pertama kali diisolasi untuk pertama kali oleh Posselt dan Raiman pada tahun 1828.
Nikotin dapat diekstrak dari seluruh bagian tanaman, namun kandungan nikotin paling tinggi terdapat pada daun yang sudah tua. Nikotin mempunyai
cara kerja yang luas dan telah digunakan sebagai racun kontak dan racun syaraf serta racun perut. Ramulu, 1979
Gambar 2.2 Tembakau
D. Hama
Hama adalah binatang perusak tanaman yang dibudidayakan, misalnya padi, gandum, kentang, mangga, apel, dan jambu. Pengelompokan hama seperti
pengelompokan dunia binatang karena hama termasuk binatang. Pengelompokan hama berdasarkan filum, diantaranya sebagai berikut :
1. Filum Chordata. Binatang yang termasuk kedalam kelompok ini bertulang belakang. Jumlah spesies kurang lebih 60.000 spesies, diantaranya gajah,
babi hutan, tupai, tikus, keluang, dan burung pipit. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Filum Arthropoda. Filum ini dibagi 6 kelas, yaitu serangga Hexopoda, Arachinida, Diplopoda, Chilopoda, Peripatus, dan pauropoda.
3. Filum Mollusca. Jenisnya kurang lebih 80.000 macam, seperti keong mas, bekicot, dan siput.
4. Filum Annelida. Jenisnya kurang lebih 8.000 macam, diantaranya pacet. 5. Filum Nemathelminthes. Jenis yang termasuk dalam filum ini misalnya
nematoda. Pracaya, 2007
1. Belalang
Belalang dan kerabatnya ordo Orthoptera merupakan salah satu anggota dari kelompok serangga. Jenis-jenisnya mudah dikenal karena
memiliki bentuk yang khusus seperti ranting. misalnya belalang, jangkrik, dan kecoa. Nama belalang sudah sangat terkenal dalam sejarah kuno sebagai
penghancur pertanian. Jenis belalang yang terkenal di Nusa Tenggara Timur, Lampung dan beberapa daerah lainya di Indonesia adalah Locusta migratoria
atau belalang kembara. Belalang kembara memiliki kemampuan untuk melakukan peledakan populasi outbreak yang dapat menghancurkan
tanaman pertanian terutama padi dan jagung. Jenis-jenis belalang lainnya yang ada di Indonesia adalah belalang kayu, belalang ranting, belalang daun
dan belalang sembah. Belalang dan kerabatnya hidup di berbagai tipe lingkungan atau ekosistem antara lain hutan, lingkungan perumahan dan
lingkungan pertanian. Erniwati, 2003 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2.3 Belalang kembara
Belalang Kembara adalah serangga herbivora yang terkenal sebagai hama dengan kemampuan melompatnya yang mencapai jarak hingga 20 kali
panjang tubuhnya. Klasifikasi dari belalang kumbara ialah: Kingdom
: Animalia Phylum
: Arthrapoda Class
: Insecta Order
: Orthoptera Family
: Acrididae Genus
: Locusta Species
: Locusta migratoria Pada fase hidup belalang jantan mempunyai ukuran panjang 30
– 40 mm dan betina 30
– 70 mm. Namun dalam fase berkelompok, ukuran belalang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
jantan akan lebih besar yaitu 42 – 45 mm. Warna kulit belalang kembara ini
beraneka warna, belalang dewasa berwarna hijau sampai hijau corak kehitaman namun belalang muda berwarna kehijauan dan bintik hitam pada
bagian sayap. Belalang Kembara memiliki sifat untuk hidup berkemlompok dan suka berpindah sehingga dalam waktu singkat dapat menyebar pada areal
yang luas. Kelompok migrasi dapat memakan tumbuhan yang dilewatinya. Perilaku makan belalang kembara terjadi diwaktu sore hingga pagi hari
sebelum terbang untuk bermigrasi. Sudarsono, 2008
E. Hasil Penelitian yang Relevan
Pada penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh Poerba 2003 dengan judul Efektifitas Ekstrak Daun Tembakau Nicotiana tobacum Sebagai
Insektisida Hayati Dalam Membunuh Lalat Rumah Musca domestica.Penelitian ini dilakukan dengan 4 dosis ekstrak daun tembakau yaitu: 90grL, 110gL,
130grL dan 150grL serta kontrol dengan 4 kali ulangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perbedaan daya bunuh dosis perlakuan, menentukan
dosis efektif perlakuan dan tingkat kerentanan lalat rumah terhadap zat pestisidik ekstrak daun tembakau. Hasilnya adalah ekstrak daun tembakau mengandung zat
pestisidik yang dapat membunuh lalat rumah dan konsentrasi yang paling efektif adalah pada dosis 130grL.
Penelitian lain mengenai daun tembakau yang digunakan sebagai insektisida juga dilakukan oleh Eka Yuni Susilowati 2006 dengan judul Identifikasi