Rumusan Masalah Pengaruh biopestisida campuran daun mengkudu (Morinda citrifolia) dan daun tembakau (Nicotiana tabacum L.) pada konsentrasi berbeda terhadap mortalitas belalang kembara (Locusta Migratoria).

Insektisida adalah bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan serangga dengan cara membunuh serangga yang menyerang jenis tanaman. Subiyakto, 1991. Insektisida berfungsi untuk membunuh serangga. Ada bermacam-macam golongan insektisida, baik berasal dari bahan alami maupun bahan sintetik Subiyakto, 1991. Insektisida yang biasa digunakan merupakan insektisida sintetis atau insektisida kimia yang menggunakan bahan kimia. Menurut Sudarmo, 2005 dalam Ratna Herawati, 2010 menyatakan bahwa insektisida nabati adalah insektisida yang bahan dasarnya berasal dari tanaman atau tumbuhan. Insektisida nabati telah banyak digunakan oleh para petani. Misal penggunaan tembakau sebagai pestisida telah dilakukan 3 abad yang lalu. Petani Perancis pada tahun 1690 telah menggunakan perasan daun tembakau untuk mengendalikan hama sejenis kepik pada tanaman persik. Pada saat ini, penggunaan pestisida nabati menjadi tumpuan pengendalian hama. Selain tembakau Nicotiana tabacum L. jenis tanaman lain juga digunakan sebagai insektisida, misalnya bubuk pirtrum, tanaman Derris. Boko famili Lily dan akar Ryania, ranting dan kulit pacar cina Aglaia odorata, daun dan bijimimba Azaddirachta hispidia, biji sirkaya Annona squamusa, biji jarak Ricinus commiunis, daun sirih Piper bettle L.. Dalam Ajad . A, 2015 menjelaskan insektisida biotanikal adalah insektisida dari tumbuhan. Tumbuhan yang memiliki senyawa kimia atau metabolit sekunder yang dapat mempertahankan dirinya terhadap gangguan serangga dan organisme berpotensi penyakit. Metabolik sekunder biasa disimpan dalam tumbuhan sebagai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI cadangan makanan, maupun sebagai penangkal serangga. Insektisida alami adalah insektisida yang dibuat dengan memanfaatkan bahan yang di lingkungan sekitar dengan proses pembuatan yang mudah dan murah. Menurut Grainge and Ahmed 1988 secara global terdapat lebih dari 1500 jenis tumbuhan dan telah dilaporkan dapat mempunyai sifat beracun terhadap serangga. Namun, di Indonesia ada sekitar 2400 jenis tanaman yang termasuk kedalam 235 famili Hamid dan Nuryani, 1992. Menurut Grainge and Ahmed 1988 insektisida biotanikal memiliki keunggulan antara lain: 1. Pada umumnya toksisitasnya rendah terhadap hewan dan relatif aman pada manusia. 2. Memiliki cara kerja yang luas seperti racun lambung dan racun syaraf. 3. Sifat meracuni tanaman yang rendah. Menurut Ramulu 1979, insektisida biotanikal memiliki kelemahan antara lain, 1. Sifatnya tidak stabil karena mengalami penguraian yang sangat cepat oleh sinar matahari, 2. Daya racunnya lebih cepat terurai sehingga aplikasinya harus dilakukan lebih sering 3. Kapasitas produknya masih rendah dan belum dapat dilakukan dalam jumlah massal karena bahan tanaman untuk pembuatan insektisida botanikal belum banyak dibudidayakan secara khusus.