Work Load Analysis WLA

2.6. Work Load Analysis WLA

Menurut Moekijat 1999 definisi dari Work Load Analysis adalah prosedur yang memberikan atau menghasilkan alat-alat pengukur tenaga kerja standar-standar penyusunan tenaga kerja yang menunjukkan jumlah- jumlah yang dipekerjakan untuk masing-masing jabatan. Lebih lanjut dikatakan bahwa analisis beban kerja ini dapat digunakan sabagai alat menentukan atau meramalkan kebutuhan tenaga kerja yang sebernanya dibutuhkan sehingga tidak terjadi kesengajaan jumlah. Menurut Sutalaksana 1979 beban kerja dapat dihitung sebagai berikut : - Beban Kerja = = = produktif x P 1+L Dimana : p = performance L = Allowence Y = Jumlah menit pengamatan Kegunaan dari Work Load Analysis adalah : - Alat Manajemen dalam mengambil keputusan. - Menganalisa beban kerja berdasarkan kegiatan, disiplin yang dibutuhkan pengalokasian tenaga ahli, penempatan staf pada posisi yang mendesak. Wbx ∑ output ∑ menit_ pengamatan priduktif ∑menit_pengamtanp1+L+Y Yx ∑ menit_ pengamatan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. - Menganalisa proses-proses kerja yang ada dan mencari jalan yang potensial untuk meningkatkan efisien dan efektifitas. - Menyediakan data pendukung dalam meningkatkan dana progam- progam sosial, ekonomi dan penelitian. - Memfasilitasi diskusi dan pengkajian ulang yang berhubungan dengan produk hasil. - Proyek yang timbul dari program-program barutambahan serta tugas- tugas yang berdasarkan pada beban kerja maupun kekuatan kerja work force saat ini dan mendatang. - Menyediakan data untuk mengkorelasikan beban kerja dengan kebutuhan personal dengan tujuan pengalokasian sumber daya yang lebih komprehensif. - Membantu manajer menentukan bagaimana mengurangi kelebihan atau ketidak seimbangan beban kerja. - Membantu dalam penyusunan kebutuhan pelatihan untuk karyawan. - Menyediakan data sumber daya manusia ketika organisasi mengalami perubahan. - Merancang disiplin ilmu apa yang dibutuhkan oleh pekerja dimasa yang akan datang. - Membantu pengembangan dan evaluasi dari pengukuran performasi. - Menyediakan data pendukung dalam keputusan alokasi sumber daya. - Menghasilkan data base dari proses kerja untuk referensi pada masa yang akan datang. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. WLA terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama adalah menentukan jumlah aktivitas kerja yang dibutuhkan dan hal yang akan diselesaikan pada 1 tahun yang mendatang pada setiap unit organisasi. Setiap aktivitas kerja, unit pengukuran, sumber data yang digunakan dan pertimbangan lainnya harus jelas, konsisten dan akurat. Model dasar dari WLA menurut National Institutes of Health 2001 adalah : Untuk menentukan level-level staff yang dibutuhkan : Guna melihat kelogisan dari Time Study Data, maka dilakukan estimasi kemajuan dari tiap aktivitas tahun lalu, kemudian dikalikan dengan Time Study Data. Hasilnya dapat mendekati Work Force yang ada pada tahun lalu. Sedangkan untuk mendefinisikan Work Force yang dibutuhkan adalah : Verifikasi ini dilakukan dengan berdasarkan dari staffing level yang dibutuhkan tahun lalu. Jika hasil staffing level tahun lalu terlalu tinggi dibandingkan dengan hasil pada model, maka hasil tersebut menunjukkan bahwa lebih banyak staff yang dibutuhkan daripada yang tersedia untuk menanggung beban kerja tahun lalu. Time Data x Number of Work Activities next year = Total Time Reqired Total Time Reqired Hours 2080 Hours = Work Force Required Time Study Data x Work Activity for Last Year = Total Time Required for Last Year Total Time Requred 2080 Hours = Work Force Required for Last Year Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Bagian kedua adalah menentukan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan aktivitas-aktivitas kerja berdasarkan disiplinnya. Setiap hasil kerja, sebuah analisa waktu harus dilakukan. Analisa waktu terdiri atas dokumentasi waktu yang dibutuhkan oleh jabatan yang berbeda untuk menyelesaikan tugasnya. Dimana beban kerja dapat diperoleh dari : Beban Kerja = Produktif x Performance Rating x 1 + Allowance x Total Menit Pengamatan Total Menit Pengamatan

2.7. Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

ANALISIS BEBAN KERJA BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. GUNAWAN DIANJAYA STEEL Tbk. SURABAYA.

1 2 90

ANALISA BEBAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) UNTUK MENENTUKAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DI PT. X - SURABAYA.

0 5 127

ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. CLASSIC PRIMA CARPET.

14 27 96

ANALISIS BEBAN KERJA DAN JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENGEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS ( WLA ) DI PABRIK GULA CANDI BARU SIDOARJO.

5 12 188

Efisiensi Beban Kerja dan Optimalisasi Jumlah Karyawan Bagian Produksi Dengan Metode Work Load Analysis (WLA) di PT.Inti Daya Persada Waru - Sidoarjo.

2 13 99

PENGUKURAN BEBAN KERJA DAN OPTIMALISASI JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) (Studi Kasus Di PT. ALTIA CLASSIC AUTOMOTIVE MANUFACTURING RUNGKUT INDUSTRI – SURABAYA).

0 6 115

ANALISIS BEBAN KERJA DAN JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. SEMESTA BUMINDO DJAYA SURABAYA

0 0 15

ANALISIS BEBAN KERJA BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. GUNAWAN DIANJAYA STEEL Tbk. SURABAYA

0 0 14

ANALISIS BEBAN KERJA DAN JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENGEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS ( WLA ) DI PABRIK GULA CANDI BARU SIDOARJO SKRIPSI

1 1 73

ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. CLASSIC PRIMA CARPET

0 4 17