94
20142015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP yang akan disajikan ke dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 4.4 Persentase Hasil Analisis Validitas Isi Butir Soal
No. Kategori
Nomor Butir Soal Jumlah Butir
Soal Persentase
1. Valid
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14,15, 16, 17,
18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30
30 100
2. Tidak Valid
Tabel 4.4 terdiri dari lima kolom, yaitu kolom nomor, kolom kategori, kolom nomor butir soal, kolom jumlah butir soal, dan kolom presentase. Kolom
pertama adalah kolom nomor. Kolom ini berisikan nomor urut. Kolom kedua adalah kolom kategori. Kolom kedua ini berisikan kategori validitas isi butir soal.
Kolom ketiga adalah kolom nomor butir soal. Kolom ketiga ini berisikan nomor butir soal berdasarkan kategori validitas isi. Kolom keempat adalah kolom jumlah
butir soal. Pada kolom keempat ini berisikan jumlah butir soal berdasarkan kategori validitas isi butir soal. Kolom kelima adalah kolom persentase. Kalom
kelima berisikan persentase jumlah butir soal berdasarkan kategori validitas isi butir soal.
Pada tabel 4.4. didapatkan data terdapat 30 butir soal yang dapat dikategorikan valid dengan persentase sebesar 100, 30 soal tersebut
mengandung materi yang sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD. Hasil tersebut, maka
peneliti menyajikan data menggunakan diagram lingkaran pie chart mengenai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
persentase jumlah butir soal berdasarkan kategori validitas isi butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata
pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan KTSP sebagai berikut.
Valid = 100
Gambar 4.1 Persentase Validitas Isi Butir Soal
Dari diagram lingkaran pie chart di atas maka didapatkan kesimpulan bahwa 30 butir soal dapat dikategorikan valid dengan persentase sebesar 100,
sehingga 30 butir soal tersebut telah mengandung materi yang sesuai dengan materi yang ingin diukur berdasarkan Standar Kompetensi SK dan Kompetensi
Dasar KD. 2.
Hasil Analisis Reliabilitas Analisis reliabilitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat
keajegan pada butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran IPA kelas IV di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang
mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. dengan menggunakan software MicroCat ITEMAN versi
3.00. Peneliti menganalisis reliabilitas soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD
di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP berdasarkan pada pendapat Basuki dan Hariyanto 2014: 119 yang telah diuraikan dalam Bab
sebelumnya sebagai berikut.
Tabel 4.5 Tingkat Reliabilitas Koefisien Reliabilitas
Tingkat Reliabilitas
0,00 – 0,19
Korelasi Sangat Rendah 0,20
– 0,39 Korelasi Rendah
0,40 – 0,69
Korelasi Cukup 0,70
– 0,89 Korelasi Tinggi
0,90 – 1,00
Korelasi Sangat Tinggi
Basuki dan Hariyanto, 2014: 119
Tabel 4.5 mengenai klasifikasi tingkat reliabilitas di atas terdiri dari dua kolom. Kolom pertama adalah kolom koefisien reliabilitas. Kolom pertama adalah
kolom koefisien reliabilitas. Kolom ini berisi angka kisaran atau range untuk mengukur tingkat koefisien reliabilitas. Kolom kedua adalah kolom tingkat
reliabilitas. Kolom kedua ini berisi tingkatan reliabilitas yang menyatakan ke dalam 5 kategori. Apabila hasil pergitungan reliabilitas berada pada koefisien 0,00
– 0,19 maka termasuk ke dalam tingkat reliabilitas korelasi sangat rendah. Hasil perhitungan reliabilitas berada pada koefisien 0,20
– 0,39 maka termasuk ke dalam tingkat reliabilitas korelasi rendah. Hasil perhitungan reliabilitas berada di
antar koefisien 0,40 – 0,69 maka termasuk ke dalam tingkat reliabilitas korelasi
cukup. Hasil perhitungan reliabilitas berada pada koefisien 0,70 – 0,89 maka
termasuk ke dalam tingkat relibilitas korelasi tinggi. Sedangkan, apabila hasil perhitungan reliabilitas berada pada koefisien 0,90
– 1,09 maka dapat dinyatakan termasuk pada tingkat reliabilitas korelasi sangat tinggi.
Untuk mengetahui hasil perhitungan reliabilitas soal pada output software MicroCat ITEMAN versi 3.00, maka dapat dilihat di skala statistik tes pada
97
bagian “Alpha”. Berikut adalah output software MicroCat ITEMAN versi 3.00 pada bagian skala statistik tes.
Gambar 4.2 Hasil Perhitungan Reliabilitas Hasil perhitungan koefisien reliabilitas dapat dilihat pada bagian “Alpha”.
Dari gambar 4.2 mengenai hasil perhitungan koefisien reliabilitas soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata
pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan KTSP dengan menggunakan software MicroCat ITEMAN versi 3.00 maka didapatkan hasil yang dipaparkan ke dalam tabel 4.6 pada halaman 98.
98
Tabel 4.6 Analisis Reliabilitas Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 20142015 Mata Pelajaran IPA Kelas IV
Cronbach’s Alpha Jumlah Item Soal
0.794 30
Tabel 4.6 mengenai analisis reliabilitas soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran IPA kelas IV yaitu kolom alpha dan
kolom jumlah item soal. Kolom yang pertama adalah kolom alpha. Pada kolom alpha ini berisi hasil perhitungan reliabilitas berdasarkan koefisien alpha. Kolom
kedua adalah kolom jumlah item soal. Pada kolom kedua ini berisi jumlah butir soal yang dianalisis.
Pada tabel 4.6 dapat diketahui bahwa tingkat reliabilitas soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran
IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan KTSP menunjukkan hasil 0.794. Hasil tersebut menunjukkan bahwa soal pilihan ganda UAS tersebut memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi. Sesuai
dengan pendapat Basuki dan Hariyanto 2014: 119 yang menyatakan bahwa reliabilitas yang berada pada koefisien 0,70
– 0,89 dapat dikategorikan sebagai soal yang memiliki tingkat reliabilitas tinggi.
3. Hasil Analisis Tingkat Kesulitan
Analisis tingkat kesulitan butir soal dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui derajat kesukaran soal mulai dari derajat yang paling rendah, sedang,
dan sukar pada butir soal UAS genap mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD Negeri dan Swasta di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta tahun pelajaran
99
20142015 mengimplemetasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dengan menggunakan software MicroCat Iteman versi 3.00.
pengambilan keputusan pada analisis tingkat kesulitan soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran IPA kelas
IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan KTSP. Dengan pendapat dari Kusaeri dan Suprananto 2012: 175 mengemukakan bahwa klasifikasi tingkat kesulitan butir soal dapat menggunkan
kriteria sebagai berikut. Tabel 4.7 Kriteria Tingkat Kesulitan Butir Soal
No. Range Tingkat Kesulitan
Kategori Keputusan
1. 0,71
– 1,00 Mudah
Ditolakdirevisi 2.
0,31 – 0,70
Sedang Diterima
3. 0,00
– 0,30 Sulit
Ditolakdirevisi
Kusaeri dan Suprananto, 2012: 175
Tabel 4.7 mengenai klasifikasi tingkat kesulitan butir soal ini terdiri dari empat kolom dan 3 nomor urut. Kolom pertama adalah nomor urut. Kolom kedua
adalah range tingkat kesulitan. Pada kolom kedua berisi angka kisaran atau range tingkat kesulitan butir soal. Kolom ketiga adalah kategori. Kolom ini berisikan
kategori tingkat kesulitan butir soal yang dinyatakan dalam tiga kategori, yaitu mudah, sedang, dan sulit. Kolom keempat adalah keputusan. Kolom ini berisikan
keputusan mengenai hasil analisis butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran IPA kelas IV SD di Kecamatan Depok.
Dari tabel 4.7, dapat diketahui apabila range tingkat kesulitan berada di antara 0,71 - 1,00 maka soal tersebut dapat dikategorikan memiliki tingkat
kesulitan mudah dan dapat diambil keputusan bahwa soal harus ditolakdirevisi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Apabila range tingkat kesulitan berada di antara 0,31 – 0,70 maka soal tersebut
dapat dikategorikan memiliki tingkat kesulitan sedang dan dapat diambil keputusan bahwa soal dapat diterima. Selanjutnya, apabila range tingkat kesulitan
berada di antara 0,00 – 0,30 maka soal tersebut dapat dikategorikan memiliki
tingkat kesulitan sulit dan dapat diambil keputusan bahwa soal harus ditolakdirevisi.
Untuk mengetahui hasil perhitungan tingkat kesulitan butir soal pada output software MicroCat ITEMAN versi 3.00, maka dapat dilihat pada
“Prop. Correct” di bagian statistik
butir soal atau “Item Statistics”. Berikut adalah contoh output software MicroCat ITEMAN versi 3.00 pada bagian statistik butir soal.
Gambar 4.3 Hasil Perhitungan Tingkat Kesulitan “Prop. Correct” PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Peneliti memberikan contoh cara menganalisis butir soal dengan menggunakan output software MicroCat ITEMAN versi 3.00, peneliti
menggunakan butir soal 1 sebagai contoh analisis. Pada butir soal 1, di bagian “Item Statistics” menunjukkan bahwa hasil “Prop. Correct” sebesar 0,916,
sehingga tingkat kesulitan butir soal 1 termasuk ke dalam kategori mudah. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto 2012: 225 yang menjelaskan bahwa apabila
hasil perhitungan terhadap tingkat kesulitan menunjukkan range 0,71 sampai 1,00 maka butir soal yang diujikan termasuk ke dalam kategori mudah. Apabila butir
soal 1 memiliki tingkat kesulitan yang termasuk ke dalam kategori mudah, maka butir soal tersebut ditolak dan harus direvisi.
Berikut adalah tabel hasil analisis tingkat kesulitan pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata
pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan KTSP yang disajikan pada halaman 102. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Tabel 4.8 Hasil Analisis Tingkat Kesulitan Butir Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 20142015 Mata Pelajaran IPA kelas IV
Butir Soal Prop.Correct
Hasil Keputusan
1 0,916
Mudah Ditolakdirevisi
2 0,796
Mudah Ditolakdirevisi
3 0,288
Sulit Ditolakdirevisi
4 0,657
Sedang Diterima
5 0,934
Mudah Ditolakdirevisi
6 0,762
Mudah Ditolakdirevisi
7 0,539
Sedang Diterima
8 0,621
Sedang Diterima
9 0,418
Sedang Diterima
10 0,818
Mudah Ditolakdirevisi
11 0,638
Sedang Diterima
12 0,689
Sedang Diterima
13 0,412
Sedang Diterima
14 0,756
Mudah Ditolakdirevisi
15 0,340
Sedang Diterima
16 0,430
Sedang Diterima
17 0,590
Sedang Diterima
18 0,817
Mudah Ditolakdirevisi
19 0,343
Sedang Diterima
20 0,682
Sedang Diterima
21 0,838
Mudah Ditolakdirevisi
22 0,878
Mudah Ditolakdirevisi
23 0,748
Mudah Ditolakdirevisi
24 0,427
Sedang Diterima
25 0,720
Mudah Ditolakdirevisi
26 0,755
Mudah Ditolakdirevisi
27 0,771
Mudah Ditolakdirevisi
28 0,455
Sedang Diterima
29 0,807
Mudah Ditolakdirevisi
30 0,618
Sedang Diterima
Tabel 4.8 terdiri dari empat kolom, yaitu kolom butir soal, kolom prop.correct, kolom kategori, dan kolom keputusan. Kolom yang pertama adalah
kolom butir soal. Pada kolom butir soal ini berisi nomor urut butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran IPA pada kelas IV
SD di Kecamatan Depok. Pada kolom kedua adalah kolom prop.correct tingkat kesukaran butir soal. Pada kolom prop.correct ini berisi angka hasil analisis
tingkat kesulitan butir soal. Kolom ketiga adalah kolom kategori. Kolom kategori berisikan kriteria tingkat kesulitan butir soal. Kolom keempat adalah kolom
103
keputusan. Kolom keputusan berisikan keputusan mengenai tingkat kesulitan butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester UAS genap tahun pelajaran
20142015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Dari tabel 4.8 tentang kriteria tingkat kesulitan butir soal dan tabel 4.8
tentang hasil analisis tingkat kesulitan butir soal, maka diperoleh persentase hasil analisis tingkat kesulitan butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester UAS
genap tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum
2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP yang akan dipaparkan ke dalam tabel 4.9 sebagai berikut.
Tabel 4.9 Persentase Hasil Analisis Tingkat Kesulitan Butir Soal
No. Kategori
Nomor Butir Soal Jumlah
Butir Soal Persentase
1. Mudah
1, 2, 5, 6, 10, 14, 18, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 29
14 46,67
2. Sedang
4, 7 , 8 , 9, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 19, 20, 24, 28, 30
15 50
3. Sulit
3 1
3,3
Tabel 4.9 terdiri dari lima kolom, yaitu kolom nomor, kolom kategori, kolom nomor butir soal, kolom jumlah butir soal, dan kolom persentase. Kolom
pertama adalah kolom nomor. Kolom ini berisi nomor urut. Kolom kedua kolom kategori. Kolom kedua berisi kriteria tingkat kesulitan butir soal. Kolom ketiga
adalah jumlah butir soal. Kolom ketiga berisikan nomor butir soal berdasarkan kategori tingkat kesulitan butir soal. Kolom keempat adalah kolom jumlah butir
soal. Kolom keempat berisikan jumlah butir soal berdasarkan kategori tingkat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
kesulitan butir soal. Kolom kelima adalah persentase. Kolom kelima berisikan
persentase jumlah butir soal berdasarkan kategori tingkat kesulitan butir soal.
Pada tabel 4.9 didapatkan data bahwa terdapat 14 butir soal yang dapat dikategorikan mudah dengan persentase 46,67, 15 butir soal dikategorikan
sedang dengan persentase 50, dan 3 butir soal yang dapat dikategorikan sulit dengan persentase sebesar 3,3.
4. Hasil Analisis Daya Pembeda
Analisis daya pembeda butir soal bertujuan untuk mengetahui kemampuan suatu butir soal dalam membedakan siswa yang telah memahami materi tes
dengan siswa yang belum memahami materi menurut pendapat Basuki dan Hariyanto 2014: 139. Analisis daya pembeda ini dilakukan pada butir soal
pilihan ganda Ulangan Akhir Semester UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman,
Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dengan menggunakan software MicroCat ITEMAN
versi 3.00. Dasar pengambilan keputusan terhadap analisis daya pembeda butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester UAS genap tahun pelajaran
20142015 mata pelajaran IPA Kelas IV tersebut menggunakan pendapat dari Basuki dan Hariyanto 2014: 141 yang mengemukakan bahwa kriteria daya
pembeda diklasifikasikan pada halaman 105. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Tabel 4.10 Kriteria Daya Pembeda Butir Soal
Indeks Diskriminasi daya pembeda
Kriteria
0,40 atau lebih Sangat Baik
Butir soal dapat diterima 0,30
– 0,39 Cukup Baik
Butir soal dapat diterima dengan perbaikan 0,20
– 0,29 Sedang
Butir soal perlu pembahasan dan perlu diperbaiki 0,19 ke bawah
Buruk Butir soal ditolak atau dibuang dan digantikan oleh
butir soal yang lain Basuki dan Hariyanto 2014: 141
Tabel 4.10 terdiri dari dua kolom, yaitu kolom indeks diskriminasi daya pembeda dan kolom kriteria. Kolom pertama adalah kolom indeks diskriminasi
daya pembeda. Pada kolom pertama ini berisi ukuran daya pembeda butir soal yang dinyatakan ke dalam angka kisaran atau range. Kolom kedua adalah kolom
kriteria. Pada kolom kedua ini berisi kriteria daya pembeda butir soal. Dari tabel 4.10 dapat dilihat bahwa, apabila hasil perhitungan terhadap daya
pembeda menunjukkan nilai 0,40 atau lebih maka butir soal dapat dikategorikan ke dalam kriteria yang sangat baik, sehingga butir soal dapat diterima. Apabila
hasil perhitungan terhadap daya pembeda menunjukkan nilai 0,30 sampai 0,39 maka soal yang diujikan dapat dikategorikan ke dalam kriteria yang cukup baik,
sehingga butir soal dapat diterima dengan perbaikan. Apabila hasil perhitungan terhadap daya pembeda menunjukkan nilai 0,20 sampai 0,29 maka soal dapat
dikategorikan ke dalam kriteria sedang, sehingga butir soal perlu pembahasan dan perlu diperbaiki. Selanjutnya, apabila hasil perhitungan terhadap daya pembeda
menunjukkan nilai di bawah 0,19 maka dapat dikategorikan ke dalam kriteria buruk, sehingga butir soal harus ditolak atau dibuang dan digantikan oleh butir
soal yang lain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Untuk mengetahui hasil perhitungan daya pembeda butir soal pada output software MicroCat ITEMAN versi 3.00, maka dapat dilihat pada
“Biser” dan “Point Biser” di bagian statistik butir soal atau “Item Statistics”. Berikut adalah
contoh output software MicroCat ITEMAN versi 3.00 pada bagian statistik butir soal yang dipaparkan sebagai berikut.
Gambar 4.4 Hasil Perhitungan Daya Pembeda “Biser” dan “Point Biser”
Peneliti memberikan contoh cara menganalisis butir soal dengan menggunakan output software MicroCat ITEMAN versi 3.00, peneliti
menggunakan butir soal 1 sebagai contoh analisis. Pada butir soal 1, di bagian “Item Statistics” menunjukkan bahwa hasil “Biser” sebesar 0,533, sehingga
termasuk d alam kategori sangat baik, dan pada “Point Biser” sebesar 0,296,
sehingga termasuk ke dalam kategori baik. Pada penelitian ini peneliti menggunakan korelasi point bisereal, sehingga daya pembeda butir soal 1
termasuk ke dalam kategori cukup baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Basuki dan Hariyanto 2014: 141 yang memaparkan apabila hasil perhitungan terhadap
107
daya pembeda menunjukkan nilai 0,30 – 0,39 maka butir soal dapat dikategorikan
ke dalam kriteria yang cukup baik. Apabila butir soal 1 memiliki daya pembeda yang termasuk ke dalam kategori baik maka butir soal tersebut dapat diterima
dengan perbaikan. Daya pembeda
butir soal juga dapat dilihat melalui “Biser” dan “Point Biser
” pada bagian “Alternative Statistics”. Butir soal 1, pada “Biser” dan “Point Biser
”, kunci jawaban B memiliki koefisien yang positif dan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa butir soal 1 memiliki daya pembeda yang baik. Hal ini sesuai
dengan pendapat Azwar 2015: 151 yang mengemukakan bahwa butir soal dikatakan memiliki daya pembeda yang baik apabila butir soal tersebut memiliki
koefisien yang positif dan tinggi pada kunci jawabannya. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan analisis daya pembeda dengan
melihat “Point Biser” pada bagian “Item Statistics”. Berikut adalah tabel hasil analisis daya pembeda pada butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester
UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan
Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP yang dipaparkan pada halaman 108
108
Tabel 4.11 Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal Pilihan Ganda UAS Genap Tahun Pelajaran 20142015 Mata Pelajaran IPA Kelas IV
Butir Soal
Point Biser
Kategori Keputusan
1 0.296
Sedang Butir soal perlu pembahasan dan perlu diperbaiki
2 0.302
Cukup Baik Butir soal dapat diterima dengan perbaikan
3 0.188
Buruk Butir soal ditolak atau dibuang dan digantikan
oleh butir soal yang lain 4
0.341 Cukup Baik
Butir soal dapat diterima dengan perbaikan 5
0.251 Sedang
Butir soal perlu pembahasan dan perlu diperbaiki 6
0.410 Sangat Baik
Butir soal dapat diterima 7
0.252 Sedang
Butir soal perlu pembahasan dan perlu diperbaiki 8
0.382 Cukup Baik
Butir soal dapat diterima dengan perbaikan 9
0.392 Cukup Baik
Butir soal dapat diterima dengan perbaikan 10
0.386 Cukup Baik
Butir soal dapat diterima dengan perbaikan 11
0.218 Sedang
Butir soal perlu pembahasan dan perlu diperbaiki 12
0.411 Sangat Baik
Butir soal dapat diterima 13
0.328 Cukup Baik
Butir soal dapat diterima dengan perbaikan 14
0.496 Sangat Baik
Butir soal dapat diterima 15
0.347 Cukup Baik
Butir soal dapat diterima dengan perbaikan 16
0.415 Sangat Baik
Butir soal dapat diterima 17
0.342 Cukup Baik
Butir soal dapat diterima dengan perbaikan 18
0.419 Sangat Baik
Butir soal dapat diterima 19
0.372 Cukup Baik
Butir soal dapat diterima dengan perbaikan 20
0.542 Sangat Baik
Butir soal dapat diterima 21
0.450 Sangat Baik
Butir soal dapat diterima 22
0.430 Sangat Baik
Butir soal dapat diterima 23
0.396 Cukup Baik
Butir soal dapat diterima dengan perbaikan 24
0.373 Cukup Baik
Butir soal dapat diterima dengan perbaikan 25
0.478 Sangat Baik
Butir soal dapat diterima 26
0.515 Sangat Baik
Butir soal dapat diterima 27
0.508 Sangat Baik
Butir soal dapat diterima 28
0.383 Cukup Baik
Butir soal dapat diterima dengan perbaikan 29
0.471 Sangat Baik
Butir soal dapat diterima 30
0.386 Cukup Baik
Butir soal dapat diterima dengan perbaikan
Tabel 4.11 yang terdiri dari empat kolom, yaitu kolom butir soal, kolom
point biser, kolom kategori, dan kolom keputusan. Kolom yang pertama adalah kolom butir soal. Kolom butir soal berisikan nomor urut butir soal. Kolom kedua
adalah kolom point biser. Point biser adalah daya pembeda butir soal. Kolom ketiga adalah kolom kategori. Kolom kategori berisikan kriteria daya pembeda
109
butir soal. Kolom keempat adalah kolom keputusan. Kolom keputusan berisikan keputusan mengenai daya pembeda butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir
Semester UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran IPA kelas IV pada
25 SD
di Kecamatan
Depok, Sleman,
Yogyakarta yang
mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP.
Pada tabel 4.10 mengenai klasifikasi daya pembeda butir soal dan tabel 4.11 mengenai hasil analisis daya pembeda butir soal, maka didapatkan persentase
hasil analisis daya pembeda butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD
di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, yang akan
disajikan ke dalam tabel 4.12 sebagai berikut. Tabel 4.12 Persentase Hasil Analisis Daya Pembeda Butir Soal
No. Kategori
Nomor Butir Soal Jumlah
Butir Soal
Persentase
1. Sangat Baik
6, 12, 14, 16, 18, 20, 21, 22, 25, 26, 27, 29
12 40
2. Cukup Baik
2, 4, 8, 9, 10, 13, 15, 17, 19, 23, 24, 28, 30
13 43,33
3. Sedang
1, 5, 7, 11
4 13,33
4. Buruk
3 1
3,34
Dari tabel 4.12 terdiri dari lima kolom, yaitu kolom nomor, kolom kategori, kolom nomor butir soal, kolom jumlah butir soal, dan kolom persentase. Kolom
pertama adalah nomor. Kolom ini berisikan nomor urut. Kolom kedua adalah kolom kategori. Kolom kedua berisikan kategori daya pembeda butir soal. Kolom
ketiga adalah kolom nomor butir soal. Kolom ketiga berisikan nomor butir soal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
berdasarkan kategori daya pembeda butir soal. Kolom keempat adalah kolom jumlah butir soal. Kolom keempat berisikan jumlah butir soal berdasarkan
kategori daya pembeda butir soal. Kolom kelima adalah kolom persentase. Kolom kelima berisikan persentase jumlah butir soal berdasarkan kategori daya pembeda
butir soal. Dari tabel 4.12 tersebut, maka peneliti menyajikan data menggunakan
diagram lingkaran pie chart mengenai persentase jumlah butir soal berdasarkan kategori daya pembeda butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran
20142015 mata pelajaran IPA kelas IV SD di Kecamatan Depok yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan KTSP sebagai berikut.
Sangat Baik = 40 Cukup Baik = 43,33
Sedang = 13,33 Buruk = 3,34
Gambar 4.5 Persentase Tingkat Daya Pembeda Butir Soal
Dari diagram lingkaran pie chart di atas maka didapatkan ksimpulan bahwa terdapat 12 butir soal yang dikategorikan sangat baik dengan persentase
40, 13 butir soal yang dikategorikan cukup baik dengan persentase 43,33, 4 butir soal yang dikategorikan sedang dengan persentase 13,33, dan 1 butir soal
yang dikategorikan buruk dengan persentase 3,34 ada butir soal yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
dikategorikan buruk sehingga soal ada yang ditolak atau dibuang oleh butir soal yang lain.
Peneliti juga melakukan analisis daya pembeda terhadap butir soal pilihan ganda UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran IPA kelas IV pada
25 SD di Kecamatan Depok yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP guna mendukung hasil penelitian
seperti yang telah diuraikan sebelumnya melalui perhitungan manual. Analisis secara manual dilakukan untuk mengetahui daya pembeda pada butir soal yang
telah diujikan. Analisis daya pembeda secara manual ini berpedoman pada pendapat Arikunto 2012: 226 menjelaskan bahwa daya pembeda adalah
kemampuan butir soal dalam membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi kelompok tinggi dengan siswa berkemampuan rendah
kelompok rendah. Dengan kata lain, proporsi jumlah siswa yang menjawab dengan benar adalah siswa yang telah memahami materi lebih banyak
dibandingkan dengan siswa yang belum memahami materi. Butir soal dinyatakan memiliki daya pembeda yang buruk apabila proporsi
jumlah peserta didik yang menjawab dengan benar pada kelompok tinggi hamper sama dengan peserta didik pda kelompok rendah. Apabila proporsi jumlah peserta
didik pada kelompok tinggi lebih sedikit jika dibandingkan dengan peserta didik pada kelompok rendah, maka butir soal tersebut memliki daya pembeda yang
buruk. Pada output software MicroCat ITEMAN versi 3.00, tidak menunjukkan
jumlah peserta didik yang menjawab suatu butir soal tersebut berasal dari peserta didik pada kelompok tinggi atau peserta didik pada kelompok rendah. Hal ini
112
disebabkan karena pada output software MicroCat ITEMAN versi 3.00 hanya menyajikan koefisien daya pembeda butir soal tanpa menunjukkan proporsi
peserta didik pada kelompok tinggi T dan peserta didik pada kelompok rendah R yang dapat menjawab butir soal dengan benar atau salah. Hal ini membuat
peneliti belum dapat mengetahui keberfungsian daya pembeda butir soal dalam membedakan antara peserta didik yang berada pada kelompok tinggi dengan
peserta didik yang berada pada kelompok bawah. Dengan hal tersebut, maka peneliti menganalisis daya pembeda dengan perhitungan secara manual untuk
mengetahui keberfungsian daya pembeda butir soal dalam membedakan antara peserta didik yang berada pada kelompok tinggi atau yang telah memahami materi
dengan peserta didik yang berada pada kelompok bawah atau yang belum memahami materi.
5. Analisis Efektifitas Pengecoh
Analisis efektifitas pengecoh distractor memiliki tujuan untuk mengetahui keberfungsian pilihan jawaban selain kunci jawaban pada butir soal UAS genap
mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD Negeri di Kecamatan Depok, Sleman,
Yogyakarta tahun pelajaran 20142015 yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP menggunakan software
MicroCat Iteman versi 3.00. Pengambilan keputusan efektivitas pengecoh terhadap butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir Semester UAS genap tahun
pelajaran 20142015 mata pelajaran IPA kelas IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP yang menggunakan pendapat dari Basuki dan Hariyanto 2014: 144 yang mengemukakan pengecoh dapat
113
dikatakan berfungsi apabila pengecoh tersebut minimal dipilih oleh 5 peserta tes. Pengecoh yang tidak berfungsi dengan baik akan diganti atau direvisi.
Pendapat di atas mengenai kriteria pengecoh agar pengecoh dapat dikatakan berfungsi dengan baik, maka hasil analisis efektivitas pengecoh butir soal yang
akan disajikan di dalam sebuah tabel. Untuk mengetahui hasil perhitungan efektivitas pengecoh butir soal pada
output software MicroCat ITEMAN versi 3.00, maka dapat dilihat pada “Prop.
Endorsing ” serta “Biser” dan “Point Biser” di bagian statistik butir soal atau
“Alternative Statistics”. Berikut adalah contoh output software MicroCat ITEMAN versi 3.00 pada bagian statistik butir soal.
Gambar 4.6 Hasil Perhitungan Efektivitas Pengecoh “Prop. Endorsing” serta “Biser” dan
“Point Biser”
Peneliti memberikan contoh cara menganalisis butir soal dengan menggunakan output software MicroCat ITEMAN versi 3.00, peneliti
menggunakan butir soal 1 sebagai contoh analisis. Pada butir soal 1, di bagian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
“Alternative Statistics” menunjukkan bahwa hasil “Prop. Endorsing” adalah pengecoh A menunjukkan hasil 0,407 yang berarti pengecoh A telah dipilih
sebesar 4,07 peserta tes. Pengecoh B menunjukkan hasil 0,015 yang berarti pengecoh B telah dipilih sebesar 1,5 peserta tes. Pengecoh D menunjukkan hasil
0,916 yang berarti pengecoh D telah dipilih sebesar 9,16 peserta tes. Kunci jawaban C menunjukkan hasil 0,916 yang berarti kunci jawaban C telah dipilih
sebesar 9,16 peserta tes. Berpedoman pada pendapat Basuki dan Hariyanto 2014: 144 yang mengemukakan bahwa pengecoh dapat dikatakan berfungsi
dengan baik apabila pengecoh tersebut minimal dipilih oleh 5 peserta tes, sehingga pengecoh A dan pengecoh D berfungsi dengan baik, tetapi pengecoh B
harus digantidirevisi. Efektivitas pengecoh butir soal juga dapat dilihat
melalui “Biser” dan “Point Biser
” pada bagian “Alternative Statistics”. Butir soal 1, pada “Biser” dan “Point Biser
”, alternatif atau pilihan jawaban selain kunci jawaban memiliki koefisien korelasi yang negatif dan tinggi, sehingga pengecoh dikatakan berfungsi dengan
baik. Hal ini dikarenakan alternatif atau pilihan jawaban tersebut dipilih oleh peserta didik berprestasi rendah. Hal ini sesuai dengan pendapat Azwar 2015:
151-152 yang menjelaskan bahwa pengecoh yang baik selain kunci jawaban harus memiliki koefisien korelasi negatif dan tinggi, karena pengecoh tersebut
telah dipilih oleh siswa yang berprestasi rendah. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan analisis efektivitas pengecoh
dengan melihat “Prop. Endorsing” pada bagian “Item Statistics”. Berikut adalah tabel hasil analisis efektivitas pengecoh pada butir soal pilihan ganda Ulangan
Akhir Semester UAS genap tahun pelajaran 20142015 mata pelajaran IPA kelas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
IV pada 25 SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta yang mengimplementasikan Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan KTSP. Tabel 4.13 Hasil Analisis Efektifitas Pengecoh Butir Soal Pilihan Ganda
UAS Genap Tahun Pelajaran 20142015 Mata Pelajaran IPA Kelas IV
Butir Soal
Prop. Endorsing
Hasil dalam Persentase Keputusan
1 A. 0,022
Pengecoh jawaban A dipilih oleh 2,2 peserta tes.
Semua pengecoh harus digantidirevisi.
B. 0,015 Pengecoh jawaban B dipilih oleh 1,5
peserta tes. C. 0,047
Pengecoh jawaban C dipilih oleh 4,7 peserta tes.
D. 0.916 Kunci jawaban D dipilih oleh 9,16