Perceived social support DASAR TEORI

3. Dampak Perceived Social support Uchino 2009 mengungkapkan bahwa perceived social support lebih baik dalam meningkatkan kesehatan individu dibandingkan received social support. Perceived social support membantu meningkatkan kesehatan mental dan kualitas hidup individu Eom, Shin, Kim Park, 2013. Penelitian Otani, Kimura, dan Fujiu 2013 menunjukkan bahwa perceived social support merupakan faktor penting yang memengaruhi individu dalam memilih karier dan membuat keputusan karier yang dipilih. Peceived social support menjadi faktor yang signifikan untuk memerediksi career adaptability Hirschi, 2009; Tian dan Fan, 2012.

C. Pengertian Mahasiswa Tingkat Akhir

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan Nasional, 2011 mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi. Menurut Sugiyono dalam Scarfi, 2014 tugas akhir atau skripsi adalah karya ilmiah dalam struktur kurikulum program pendidikan sarjana dalam upaya penerapan terpadu ilmu yang telah di peroleh sesuai dengan peminatan mahasiswa. Mahasiswa yang mengerjakan tugas akhir atau skripsi harus berdasarkan hasil penelitian dan diharapkan hasilnya bermanfaat bagi masyarakat. Karya ilmiah juga merupakan syarat untuk mendapatkan gelar sarjana. Jadi dapat disimpulkan bahwa mahasiswa tingkat akhir adalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI seseorang yang sedang dalam proses mengerjakan karya ilmiah di perguruan tinggi untuk memperoleh gelar sarjana. Selain itu, mahasiswa tingkat akhir memiliki tugas untuk mempersiapkan diri untuk masuk ke dunia kerja. Super 1990 mengungkapkan bahwa seseorang yang berusia antara 20 hingga 24 tahun termasuk dalam tahap implementasi. Pada tahap ini seseorang mulai menyelesaikan pendidikan dan mempersiapkan diri masuk ke dunia kerja. Masuk ke dunia kerja merupakan tugas perkembangan dewasa awal Santrock, 2014. Salah satu cara untuk sukses masuk ke dunia kerja dengan mempersiapkan karier Koen, Klehe, Vianen, 2012.

D. Dinamika Pengaruh Perceived social support pada Career adaptability

Mahasiwa tingkat akhir perlu memiliki career adaptability yang tinggi untuk berhasil mempersiapkan diri dalam transisi dari sekolah ke dunia kerja. Koen et al. 2012 menunjukkan bahwa pelatihan career adaptability meningkatkan keberhasilan lulusan perguruan tinggi menghadapi transisi dari sekolah ke dunia kerja dengan kualitas pekerjaan yang baik. Mahasiswa tingkat akhir membutuhkan dukungan berupa informasi dan instrumen dari lingkungan untuk meningkatkan kesiapan beradaptasi dengan lingkungan kerja. Mahasiswa harus memiliki perilaku aktif untuk memperoleh dukungan informasi dan instrumen. Perilaku mencari informasi tentang karier yang dipilih yang termasuk dalam dimensi career curiousity Savickas, 2013. Dukungan informasi dan instrumen membantu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengeksplorasi, membentuk, dan mencari pilihan karier yang cocok. Selain itu, Han dan Rojewski 2015 mengungkapkan bahwa dukungan emosional memfasilitasi individu dalam membentuk karier dan memilih karier yang sesuai dengan diri. Penelitian Hirschi 2009 menunjukkan bahwa dukungan sosial yang dirasakan berupa dukungan instrumental dan emosional dimanfaatkan individu dalam proses perencaan dan eksplorasi karier. Seseorang butuh dukungan berupa instrumental, informasi dan emosional dalam mengembangkan career adaptability. Dukungan tersebut diperoleh dari figur-figur penting dalam kehidupan mahasiswa. Hal ini sesuai dengan penelitian Palladino Schultheiss, Palma, dan Manzi, 2005, dalam Hirschi, 2009 menunjukkan bahwa figur-figur penting secara signifikan dalam memberikan pemahaman tentang dunia kerja pada anak. Konsep yang mencakup dukungan yang diberikan oleh figur-figur penting mahasiswa adalah konsep social support. Social support memfasilitasi seseorang untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Informasi tentang karier membantu seseorang mempersiapkan diri untuk transisi dari sekolah ke dunia kerja. Hal serupa juga ditemukan oleh Hirschi 2009 bahwa dukungan dari lingkungan sosial melalui career adaptability mendukung seseorang menghadapi transisi dari sekolah ke dunia kerja. Creed, Fallon, dan Hood 2009 mengungkapkan bahwa social support dari orang-orang terdekat memengaruhi orang di usia dewasa awal dalam mengeksplorasi karier. Hirschi 2009 menyatakan bahwa social support yang dirasakan oleh individu meningkatkan career adaptability. Sedangkan, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tian dan Fan 2014 menyatakan bahwa social support dari keluarga menjadi faktor penting yang memengaruhi career adaptability mahasiswa keperawatan.

E. Skema Penelitian

Gambar 1. Pengaruh Perceived Social Support pada Career adaptability

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah perceived social support berpengaruh positif pada career adaptability mahasiswa tingkat akhir. Career adaptability Keluarga  Dukungan Emosional  Dukungan Informasi  Dukungan Intrumental  Dukungan Teman  Dukungan Emosional  Dukungan Informasi  Dukungan Intrumental  Dukungan Orang-orang yang spesial dalam hidup  Dukungan Emosional  Dukungan Informasi  Dukungan Intrumental  Dukungan Pendampingan Perceived Social Support 23

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan jenis penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek penelitian, metode dan alat pengumpulan data, dan metode analisis data.

A. Jenis Penelitian

Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan pada data-data angka yang diolah menggunakan metode statistik Sugiyono, 2014. Peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif kausal sebab-akibat. Penelitian kuantitatif kausal bertujuan untuk meneliti ada hubungan sebab-akibat antara satu variabel dengan variabel lain.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: 1. Variabel independen : Perceived social support 2. Variabel dependen : Career Adaptability

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Career Adaptability

Career adaptability merupakan kemampuan mahasiswa tingkat akhir untuk mempersiapkan diri dan mengatasi perubahan situasi tidak terduga sehingga mampu menyesuaikan diri untuk mencapai perkembangan kariernya. Career adaptability diukur menggunakan skala