60
X
4
= Size of Firm X
5
= Age of Firm b
1
= Koefisien regresi Initial return b
2
= Koefisien regresi Money Raised b
3
= Koefisien regresi Market Return b
4
= Koefisien regresi Size of Firm b
5
= Koefisien regresi Age of Firm ε = disturbance term
Dimana b
1
sampai b
5
adalah koefisien predictor yang diketahui dari nilai unstandardized coefficient b.
3. Pengujian Ketepatan Perkiraan atau Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi R
2
dari hasil regresi berganda menunjukkan seberapa besar kemampuan variabel independen dalam menerangkan variabel
dependennya Ghozali 2013: 97. Dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda maka masing-masing variabel independen yaitu Initial Return, Money
Raised, Market Return, Size of Firm, dan Age of Firm secara parsial dan secara simultan mempengaruhi variabel dependen yaitu abnormal return yang
dinyatakan dengan R
2
untuk menyatakan koefisien determinasi variabel independen terhadap tingkat abnormal return.
Sedangkan R
2
untuk menyatakan koefisien determinasi parsial variabel independen terhadap variabel dependen. Besarnya koefisien determinasi adalah 0
sampai dengan 1. Semakin mendekati nol, maka semakin kecil pula pengaruh semua variabel independen terhadap nilai variabel dependen dengan kata lain
Universitas Sumatera Utara
61
semakin kecil kemampuan model dalam menjelaskan perubahan nilai variabel dependen. Sedangkan jika koefisien determinasi mendekati 1 maka dapat
dikatakan semakin kuat model tersebut dalam menerangkan variasi variabel independen terhadap variabel terikat. Nilai koefisien determinasi R
2
menunjukkan persentase tingkat kebenaran suatu prediksi dari pengujian regresi yang dilakukan.
Namun Ghozali 2013:97 menyatakan bahwa kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang
dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R
2
pasti akan meningkat walaupun variabel tersebut tidak berpengaruh signifikan. Sehingga penggunaan nilai adjusted R
2
lebih tepat digunakan untuk mengevaluasi model regresi terbaik karena nilai adjusted R
2
tidak dapat naik ataupun turun apabila satu variabel dependen ditambahkan kedalam model.
Universitas Sumatera Utara
62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Perusahaan
Saham-saham yang menjadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 10 saham yang diterbitkan oleh 10 perusahaan yang melakukan penawaran umum
perdana. Gambaran umum perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:
1. PT Agung Podomoro Land Tbk.
PT Agung Podomoro Land Tbk. APLN adalah pemilik dan pengelola real estate terpadu dalam bidang ritel, komersial dan pemukiman real estate.
APLN adalah entitas bisnis unggulan Agung Podomoro Group APG dan merupakan salah satu pengembang real estate terbesar di Indonesia. APLN
didirikan pada tanggal 30 Juli 2004 dengan nama PT Tiara Metropolitan Jaya. Pada 11 November 2010 APLN melakukan penawaran umum perdana dan
14.350.000.000 saham APLN milik pendiri perusahaan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Jumlah Saham yang ditawarkan pada saat perdagangan umum perdana
adalah 6.150.000.000 enam miliar seratus lima puluh juta. Nilai nominal sahamnya adalah Rp100 seratus rupiah dengan harga penawaran sebesar Rp365
tiga ratus enam puluh lima rupiah sehingga nilai emisinya adalah Rp2.244.750.000.000 dua triliun dua ratus empat puluh empat miliar tujuh ratus
lima puluh juta rupiah. Masa penawaran umum tersebut yaitu pada tanggal 3 – 5 November 2010
dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 11 November 2010. Dengan tambahan penerbitan saham baru dari portepel, menjadikan total jumlah saham
Universitas Sumatera Utara