38
Hal ini dikarenakan ketika investor optimis membeli saham, maka initial proceeds yang diterima oleh perusahan akan semakin tinggi. Namun semakin
banyak informasi yang tersedia, maka para investor akan semakin mudah mengetahui nilai intrinsik saham. Sehingga sebagai konsekuensinya, harga akan
bergerak turun menuju harga sebenarnya dalam jangka panjang dan return akan rendah.
Berbagai strategi yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko kerugian seperti yang diungkapkan oleh Widoatmodjo 2004: 139, yaitu menjual sedikit
efek namun banyak dana yang bisa diperoleh yaitu dengan menekan penjamin emisi untuk menjual efek ke sebanyak mungkin investor. Banyak investor dengan
masing-masing memegang sedikit efek akan membuat perdagangan efek dinamis sehingga nilai intrinsik saham dapat terjaga dan return yang diperoleh sesuai
dengan apa yang diharapkan.
2.6.3 Market Return
Setiap perbandingan sehubungan dengan risiko dan pengembalian return biasanya membutuhkan tolok ukur yang tepat Bessler dan Thies, 2006. Market
Return merupakan salah satu bentuk indikator yang banyak digunakan oleh para peneliti untuk menilai kinerja suatu saham. Mereka menggunakan berbagai indeks
pasar atau benchmark untuk menyesuaikan return yang diharapkan expected return. Meidiaswati 2008 menyebutkan bahwa benchmark bisa menggunakan
return pasar atau perusahaan pembanding yang industri dan kapitalisasi pasarnya kurang lebih sama.
Universitas Sumatera Utara
39
Di Indonesia, biasanya return indeks pasar dapat diukur dari Indeks Harga Saham Gabungan IHSG yang menggambarkan pergerakan harga saham secara
keseluruhan di pasar modal. Menurut Manurung 2013: 86 bagi para ekonom maupun analis finansial, IHSG merupakan indikator utama ekonomi. Artinya
kenaikan IHSG menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi dimasa mendatang dan sebaliknya penurunan IHSG menunjukkan adanya penurunan ekonomi.
2.6.4 Size of Firm
Banyak investor yang menilai kemampuan suatu saham untuk menghasilkan laba dengan melihat seberapa besar ukuran perusahaan tersebut.
Variabel ini menjelaskan pengaruh ukuran perusahaan, yang mana ukuran perusahaan dapat dilihat dari besarnya total aset yang dimiliki suatu perusahaan
terhadap return yang akan diperoleh investor. Pada umumnya perusahaan yang berskala besar lebih dikenal oleh
masyarakat daripada perusahaan dengan skala kecil sehingga investor akan mendapatkan informasi pada perusahaan yang berskala besar lebih banyak
daripada perusahaan berskala kecil. Bodie et al. 2006: 55 juga menyatakan bahwa pengaruh likuiditas dilihat dari total aset mungkin menjadi sebagian
penjelas dari imbal hasil return abnormal. Hal ini dikarenakan investor akan mensyaratkan premi atau risiko untuk bersedia melakukan investasi pada saham-
saham yang kurang likuid dan biaya transaksi yang tinggi. Oleh karena itu investor dapat mengambil keputusan dari ukuran perusahaan karena memiliki
informasi yang tinggi sehingga tingkat kinerja saham perdana dalam jangka panjang dapat diprediksikan.
Universitas Sumatera Utara
40
2.6.5 Age of Firm