Uji Signifikasi Simultan Uji F Uji Signifikasi Parsial Uji-t

58 tolerance value kurang dari 0,10 atau VIF lebih besar dari 10 maka terjadi multikolinearitas. Tujuan uji multikolinearitas adalah untuk mengetahui apakah tiap – tiap variabel independen saling berhubungan secara linear atau tidak.

3.9.2 Uji Hipotesis

Model regresi yang sudah memenuhi asumsi-asumsi klasik tersebut akan digunakan untuk menganalisis data melalui pengujian hipotesis sebagai berikut:

1. Uji Signifikasi Simultan Uji F

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen dari suatu persamaan regresi. Hipotesis nol yang dikemukakan dalam pengujian ini adalah bahwa semua variabel independen yang dipergunakan dalam model persamaan regresi serentak tidak berpengaruh terhadap variabel dependen jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Maka pedoman yang digunakan adalah jika nilai signifikan lebih kecil maka kesimpulan yang diambil adalah menolak hipotesis nol yang berarti koefisien signifikan secara statistik. Ghozali, 2013: 98 pengambilan keputusan didasarkan pada: a. Quick look: bila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5. Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. b. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka Ho ditolak dan menerima Ha. Universitas Sumatera Utara 59 Nilai probabilitas dari uji F dapat dilihat pada hasil pengolahan dari program SPSS pada tabel ANOVA kolom sig atau significance.

2. Uji Signifikasi Parsial Uji-t

Uji t digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel dependen Ghozali, 2013: 98. Uji t menguji signifikasi konstanta dan variabel independen. Hipotesis: H0 = Koefisien regresi tidak signifikan H1 = Koefisien regresi signifikan Berdasarkan probabilitas a. Jika probabilitas 0,05 maka H diterima. b. Jika probabilitas 0,05 maka H ditolak. Pada uji t, nilai probabilitas dapat dilihat pada hasil pengolahan dari program SPSS pada tabel coefficients kolom sig atau significance. Persamaan regresi yang akan terjadi adalah sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + � dimana: Y = Abnormal Return a = Konstanta X 1 = Initial Return X 2 = Money Raised X 3 = Market Return Universitas Sumatera Utara 60 X 4 = Size of Firm X 5 = Age of Firm b 1 = Koefisien regresi Initial return b 2 = Koefisien regresi Money Raised b 3 = Koefisien regresi Market Return b 4 = Koefisien regresi Size of Firm b 5 = Koefisien regresi Age of Firm ε = disturbance term Dimana b 1 sampai b 5 adalah koefisien predictor yang diketahui dari nilai unstandardized coefficient b.

3. Pengujian Ketepatan Perkiraan atau Koefisien Determinasi