Pengambilan Keputusan Taktis LANDASAN TEORI

4 Langkah 4: Menghitung Total Biaya dan Manfaat yang Relevan untuk Setiap Alternatif yang Layak Kita sekarang tahu bahwa alternatif 4, yaitu terus memproduksi secara internal dan melease ruangan tambahan dan sementara alternatif 5 yaitu membeli dari luar dan memanfaatkan ruangan sendiri. 5 Langkah 5: Menilai Faktor-faktor Kualitatif Meskipun biaya dan pendapatan yang berhubungan dengan laternatif adalah penting, namun keduanya belum mampu menjelaskan secara keseluruhan. Faktor-faktor kualitatif dapat secara nyata mempengaruhi keputusan manajer. Faktor-faktor kualitatif merupakan faktor yang sulit dinyatakan dalam angka. 6 Langkah 6: Membuat Keputusan Segera setelah semua biaya dan manfaat yang relevan untuk setiap alternatif selesai dinilai, dan faktor-faktor kualitatif dipertimbangkan, keputusan dapat dibuat. 2. Aplikasi Pengambilan Keputusan a. Keputusan Membuat atau Membeli Manager seringkali dihadapkan dengan keputusan apakah harus membuat atau membeli komponen yang digunakan dalam produksi. Sesungguhnya, manajemen secara periodik harus mengevaluasi keputusan masa lalu yang berkaitan dengan produksi. Kondisi-kondisi yang menjadi dasar pembuatan keputusan sebelumnya mungkin telah berubah dan akibatnya pendekatan yang berbeda mungkin diperlukan. Tentu saja, evaluasi periodik bukanlah satu-satunya sumber dari keputusan membuat atau membeli. Masalah dan alternatif yang layak telah dapat diidentifikasi. Karena jangkauan keputusan hanya satu periode maka tidak diperlukan perhatian terhadap biaya pemulihan secara periodik. Kalkulasi biaya relevan secara khusus dapat berguna untuk analisis jangka pendek. Kita hanya perlu mengidentifikasi biaya relevan, menjumlahkannya, dan menetapkan pilihan. b. Keputusan Meneruskan atau Menghentikan Seringkali seorang manajer harus memutuskan apakah suatu segment, seperti lini produk, harus dipertahankan atau diharus. Laporan segment yang disusun atas dasar kalkulasi biaya variebel menyediakan informasi yang berharga bagi keputusan meneruskan atau menghentikan. Margin kontribusi segement dan margin segementnya sendiri bermanfaat dalam mengevaluasi kinerja segement. Namun, sementara laporan segment menyediakan informasi berharga untuk keputusan meneruskan ataua mengehentikan, kalkulasi biaya relevan menggambarkan bagaimana informasi tersebut harus digunakan agar sampai pada suatu keputusan. c. Keputusan Menjual atau Memproses Lebih Lanjut Produk gabungan joint products memiliki proses yang umum dan biaya produksi sampai pada titik split off. Pada titik tersebut, mereka dapat dibedakan. Sebagai contoh, mineral tertentu seperti tembaga dan emas mungkin terkandung dalam suatu biji besi tertentu. Biji besi tersebut harus ditambang, dihancurkan, dan diolah sebelum tembaga dan emas dipisahkan. Saat pemisahan inilah yang disebut titik split off. Biaya penambangan, penghancuran, dan pengolahan berlaku untuk kedua produk. d. Keputusan Pesanan Khusus Keputusan Khusus Manajer meliputi beraneka ragam bidang dan jangka waktu. Menurut definisi keputusan khusus akan terjadi kurang teratur dibandingkan dengan keputusan rutin Horngren, 1984: 101. Keputusan pada analisis ini bertujuan mengambil keputusan pada pesanan khusus. Pesanan khusus adalah pesanan yang mempunyai harga jual lebih rendah jika dibandingkan dengan harga jual produk yang sama kepada pelanggan umum Supriyono, 1999:277 Keputusan pesanan khusus memfokuskan pada pertanyaan apakah harga pesanan khusus harus diterima atau ditolak. Pesanan-pesanan seperti ini sering kali menarik, khususnya ketika perusahaan sedang beroperasi dibawah kapasitas produktif maksimumnya. Sebagai contoh, misalkan sebuah perusahaan ice cream sedang beroperasi pada tingkat 80 dari kapasitas produktifnya. Perusahaan tersebut memiliki kapasitas 20 juta unit galon ukuran setengah. Perusahaan hanya memproduksi ice cream premium. Total biaya yang berkaitan dengan pembuatan dan penjualan 16 Juta unit adalah sebagai berikut; Tabel 2.2 Total Biaya Perusahaan Es Krim Total Biaya perunit Biaya variabel: Komposisi susu 11.200 0,7 Gula 1.600 0,1 Penyedap 2.400 0,15 Tenaga Kerja Langsung 4.000 0,25 Pengemasan 3.200 0,2 Komisi 320 0,02 Distribusi 480 0,03 Lain-lain 800 0,05 Total Biaya Variabel 24.000 1,5 Biaya Tetap: Gaji 960 0,06 Penyusutan 320 0,02 Utilitas 80 0,005 Pajak 32 0,002 Lain-lain 160 0,001 Total Biaya Tetap 1.552 0,097 Total Biaya 25.552 1,597 Harga Jual Borongan 32.000 2 Sumber: Hanson and Mowen 2005: 283 Suatu distributor es krim wilayah lain yang biasanya tidak dilayani oleh perusahaan menawarkan pembelian 2 juta unit dengan harga 1,55 per unit. Distributor tersebut akan menggunakan label mereknya sendiri. Distributor juga setuju untuk membayar biaya transportasi. Karena distributor berhubungan langsung ke perusahaan, maka tidak ada komisi penjualan. Sebagai manajer perusahaan es krim tersebut, apakah akan menerima pesanan ini atau menolaknya? Penawaran harga sebesar 1,55 ini berada di bawah harga jual normal sebesar 2 kenyataannya, harga tersebut bahkan berada dibawah total biaya per unit. Walaupun demikian, menerima pesanan tersebut mungkin menguntungkan. Perusahaan memiliki kapasitas menganggur, dan pesanan tersebut tidak akan mengganti unit-unit lain yang sedang diproduksi untuk dijual dengan harga normal. Selain itu, banyak dari biaya tersebut yang tidak relevan; biaya tetap akan selalu muncul tanpa memperhatikan apakah pesanan diterima atau ditolak. Apabila pesanan tersebut diterima, manfaat sebesar 1,55 per unit akan direalisasikan. Namun, seluruh biaya variabel kecuali untuk distribusi 0,03 dan komisi 0,02 juga akan terjadi, yang menghasilkan biaya 1,45 per unit. Manfaat bersihnya adalah 0,10 1,55-1,45 per unit. Analisis biaya relevan dapat diikhtisarkan sebagai berikut: Tabel 2.3 Perbandingan Perhitungan Rugi-Laba yang diramalkan. Dengan Analisis Biaya Relevan Menerima Menolak Manfaat Diferensial bila Menerima Pendapatan 3.100.000 - 3.100.000 Komposisi susu -1.400.000 - -1.400.000 Gula -200.000 - -200.000 Penyedap -300.000 - -300.000 Tenaga kerja langsung -500.000 - -500.000 Pengemasan -400.000 - -400.000 lain-lain -100.000 - -100.000 Total 200.000 200.000 Sumber: Hanson and Mowen 2005: 283 Kita melihat bahwa untuk perusahaan ini, menerima pesanan khusus akan menaikan laba sebesar 200.000 0,10 x 2.000.000. 1 Hansen dan Mowen 2005: 282-283 menjelaskan bahwa langkah- langkah dalam mengambil keputusan pesanan khusus yaitu; a Penentuan total kapasitas menganggur Cara untuk menentukan total kapasitas menganggur yaitu volume produksi normal selama satu bulan dikurangi volume produksi yang sesungguhnya. Contoh, pada umumnya perusahaan membangun pabriknya dengan kapasitas yang mampu memenuhi permintaan pasar tertinggi beberapa tahun yang akan datang. Jika perusahaan membangun pabriknya dengan kapasitas yang hanya mampu memenuhi permintaan pasar sekarang, hal ini akan berakibat dilakukannya ekspansi pabrik secara terus-menerus. Dengan demikian, umumnya perusahaan memiliki kapasitas menganggur, yang seringkali mendorong manajemen puncak untuk mempertimbangkan penetapan harga jual dibawah harga jual normal. Tentu saja penetapan harga jual yang demikian hanya diterapkan pada pesanan khusus yang tidak berdampak terhadap penjualan yang reguler. b Penentuan biaya relevan dan tidak relevan 1 Biaya Relevan Menurut Horngren 1986: 101-103 Informasi yang relevan adalah data-data yang diharapkan di waktu mendatang yang akan berbeda di antara berbagai alternatif. Data-data historis atau data masa lalu tidak punya hubungan langsung dengan keputusan. Data historis mungkin bisa`membantu dalam merumuskan ramalan, tetapi angka-angka masa lalu sama sekali tidak relevan dengan keputusan itu sendiri, karena angka-angka tersebut bukanlah data yang diharapkan di waktu mendatang, yang harus digunakan oleh manajer dalam membuat keputusan yang jitu. Keputusan akan mempengaruhi masa depan. Dari data-data masa datang yang diharapkan, hanya data yang akan berbeda-beda di antara berbagai alternatiflah yang merupakan data relevan. Suatu data menjadi tidak relevan jika tetap sama pada semua alternatifnya. Meskipun data historis seringkali digunakan sebagai pedoman untuk meramal, namun data tersebut tidaklah relevan dengan keputusan itu sendiri. Namun hasil ramalan ini menjadi masukan atau input pada model keputusan, yaitu metoda untuk membuat pilihan Horngren, 1986: 101 103. Analisis ini secara implisit menggunakan biaya masa lalu untuk mengestimasi biaya masa depan. Meskipun biaya masa lalu tidak pernah menjadi biaya relevan, biaya-biaya tersebut seringkali digunakan untuk memprediksi jumlah biaya masa depan Hansen dan Mowen, 2005: 339. Terdapat dua kriteria penting agar suatu jenis biaya dapat dikelompokan sebagai biaya relevan Rudiyanto, 2006: 65 yaitu: a Biaya tersebut merupakan biaya yang akan datang yang diharapkan Biaya relevan bukanlah biaya yang telah dikeluarkan perusahaan di masa lalu atau biaya historis, tetapi merupakan biaya yang akan dikeluarkan perusahaan di masa datang. Dalam memperkirakan biaya yang akan dikeluarkan perusahaan di masa datang perusahaan bisa menggunakan biaya historis. Data historis tersebut hanya digunakan sebagai dasar untuk membuat prediksi besarnya biaya yang akan dikeluarkan di masa mendatang untuk suatu proyek tertentu dan biaya historis itu sendiri tidak relevan dengan keputusan yang diambil. Karena itu, sunk cost yaitu biaya yang telah terjadi dan tidak dapat diubah dengan keputusan apapun, baik saat ini maupun yang akan datang tidak dapat dikelompokkan sebagai biaya relevan. b Biaya tersebut berbeda diantara sejumlah alternatif Biaya yang akan dikeluarkan di masa datang harus merupakan biaya yang berbeda di antara berbagai alternatif. Jika biaya yang akan dikeluarkan perusahaan di masa datang tidak memberikan perbedaan di antara berbagai alternatif yang ada maka biaya tersebut tidak dapat dikelompokkan sebagai biaya relevan, misalnya biaya deperesiasi aktiva tetap untuk bulan depan dimana proyek akan dilaksanakan. 2 Biaya Tidak Relevan Biaya tidak relevan adalah biaya yang dikeluarkan tetapi tidak mempengaruhi keputusan apapun. a Biaya Masa Lalu Biaya masa lalu atau biaya histori adalah biaya yang sudah dikeluarkan tetapi tidak mempengaruhi keputusan apapun. Contoh: pembelian mesin. b Biaya Terbenam Sunk Costs Biaya terbenam adalah biaya yang tidak dapat kembali. Contoh: kelebihan nilai buku atas nilai sisa, supervisor pabrik, penyusutan. c Biaya masa depan yang diharapkan yang tidak berbeda Horngren, 1984: 155 c Penentuan Total Pendapatan Diferensial, Biaya Diferensial, Laba Diferensial Pesanan Khusus special order pricing dengan Menggunakan Analisis Biaya Relevan Dalam fungsi manajemen pembuat keputusan merupakan salah satu fungsi pokok, sehingga memerlukan informasi untuk pembuat keputusan, atau lebih khusus lagi untuk menentukan dampak terhadap laba yang akan diakibatkan oleh setiap alternatif. Informasi yang relevan penting bagi manajer untuk melakukan analisis diferensial. Analisis diferensial adalah proses estimasi atas konsekuensi dari tindakan-tindakan alternatif yang diambil oleh pengambil keputusan. 1. Pendapatan Diferensial Pendapatan diferensial adalah pendapatan yang akan datang berbeda diantara berbagai alternatif keputusan yang mungkin dipilih. Pendapatan masa lalu atau pendapatan yang akan datang tidak berbeda diantara berbagai alternatif yang mungkin dipilih bukan pendapatan diferensial. Tabel 2.4 Perbedaan Pendapatan Diferensial dan Bukan Pendapatan Diferensial Pendapatan Diferensial Bukan Pendapatan Diferensial a. Pendapatan masa yang akan datang a. Pendapatan masa lalu b. pendapatan yang berbeda diantara alternatif keputusan b. Pendapatan masa yang akan datang yang tidak berbeda diantara berbagai alternatif Sumber: Hanson and Mowen 2005: 280 2. Laba Diferensial Menurut Polimeni 1994: 169 laba diferensial adalah laba yang akan datang yang berbeda diantara berbagai alternatif yang mungkin dipilih. Besarnya laba diferensial dihitung berdasar pendapatan dan biaya diferensial. ,Perusahaan terkadang berada dalam posisi untuk menerima pesanan khusus, perusahaan akan memproduksi produk yang dimodifikasi dan dijual dengan harga lebih murah dari produk biasa namun tetap melebihi biaya diferensialnya. Biaya diferensial dari suatu pesanan biasanya dihitung pada biaya variabelnya saja, namun tidak semua biaya variabel dikeluarkan untuk menghasilkan pesanan khusus sehingga biaya tersebut menjadi tidak relevan dalam pengambilan keputusan. Menurut Horngren, 1984: 106-107 dalam hal pesanan khusus, biaya tetap tidak dipertimbangkan karena biaya tersebut telah dibebankan ke proses normal. Namun ada kalanya biaya tetap menjadi relevan dan akan dipertimbangkan dalam proses analisis jika biaya tetap tersebut diperkirakan akan meningkat di masa depan. Jika pesanan khusus meningkatkan aktifitas ke level dimana dibutuhkan tambahan pengawasan, gedung pabrik, peralatan dan perlengkapan, asuransi, pajak properti, maka biaya tetap menjadi relevan. Secara umum, pesanan khusus dapat diterima apabila: 1. Tambahan penghasilan melebihi tambahan biaya 2. Terdapat fasilitas menganggur yang lebih menguntungkan jika digunakan 3. Pesanan khusus tidak akan mengganggu pasar produk regular. Analisis yang tepat dalam mengambil keputusan menerima pesanan khusus adalah menggunakan pendekatan kontribusi dan memusatkan perhatian pada hasil akhir keseluruhan. Pada umumnya, hanya biaya produksi varabel yang dipengaruhi oleh pesanan khusus. Semua biaya variabel lainnya dan biaya tetapnya tidak terpengaruh, dan oleh karena itu diabaikan dalam kalkulasi pesanan khusus. Analisis biaya dapat dilakukan dengan lebih mudah dengan pendekatan kontribusi, yang membedakan pola perilaku biaya variabel dan biaya tetap. Tabel 2.5 Perbandingan Perhitungan Rugi-Laba yang Diramalkan dengan Menggunakan Analisis Biaya Relevan Perusahaan X untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20XX Keterangan Tanpa Order Khusus xxx Unit Dengan Order Khusus xxx Unit Perbedaan Order Khusus xxx Unit Total Per Unit Penjualan Xxx Xxx Xxx Xxx Minus Biaya Variabel: Produksi Xxx Xxx Xxx Xxx Penjualan Administrasi Xxx Xxx Xxx Xxx Total Biaya Variabel Xxx Xxx Xxx Xxx Margin Kontribusi Xxx Xxx Xxx Xxx Minus Biaya Tetap: Produksi Xxx Xxx Xxx Xxx Penjualan Administrasi Xxx Xxx Xxx Xxx Total Biaya Tetap Xxx Xxx Xxx Xxx Laba Operasional Xxx Xxx Xxx Xxx Sumber: Hansen dan Mowen 2005: 283 33

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Studi kasus adalah penelitian yang berfokus kepada objek tertentu dan kesimpulan yang diambil hanya terbatas pada objek yang diteliti.

B. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek yang diteliti : a. Kepala bagian produksi b. Kepala bagian keuangan c. Kepala bagian pemesanan d. Kepala bagian administrasi e. Manajer 2. Obyek yang akan diteliti : a. Biaya variabel b. Biaya Tetap c. Biaya semivariabel d. Total volume produksi e. Total pesanan khusus f. Harga pokok produksi g. Pengambilan keputusan

C. Data yang Diperlukan

1. Data gambaran umum perusahaan 2. Proses pengambilan keputusan 3. Data pesanan khusus dalam satu tahun 4. Data volume produksi dalam satu tahun 5. Data biaya produksi selama satu tahun 6. Data biaya non produksi selama satu tahun 7. Data pengambilan keputusan perusahaan selama satu tahun 8. Proses produksi

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara Pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan kepada pihak-pihak yang terkait untuk memperoleh data mengenai gambaran umum perusahaan. 2. Dokumentasi Teknik pengumpulan data dengan cara memperoleh data dari sumber catatan atau arsip perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Seperti data pengambilan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan yang lalu.

E. Teknik Analisis Data

Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode komparasi. Menurut Basirun 2011: 1 Penelitian komparasi adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui dan atau menguji perbedaan dua kelompok atau lebih. Penelitian komparasi bertujuan untuk membedakan atau membandingkan hasil penelitian antara dua kelompok penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menilai pengambilan keputusan dalam menerima atau menolak pesanan khusus yang terjadi di perusahaan dengan teori Hansen dan Mowen 2005: 282-283 yang ada dengan cara membandingkan langkah-langkah pengambilan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan dengan yang ada di teori sebagai berikut: 1. Membandingkan penentuan total kapasitas menganggur 2. Membandingkan penentuan biaya relevan dan tidak relevan 3. Membandingkan penentuan total pendapatan diferensial dan biaya diferensial pesanan khusus special order pricing dengan Analisis Biaya Relevan. 4. Pengambilan keputusan dikatakan tepat jika pengambilan keputusan yang dilakukan perusahaan sama dengan yang ada di dalam teori. 36

BAB IV GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Perusahaan Mintarso fiberglas

Perusahaan UD. Mintarso Fiberglas adalah perusaahan yang dimiliki oleh satu orang. Perusahaan UD. Mintarso Fiberglas ini memproduksi patung- patung gereja patung yesus, patung Maria dll dan juga selain patung greja perusahaan UD. Mintarso Fiberglas juga menerima pesanan seperti manequinperaga, wisuda, souvenir dll. perusahaan memiliki 19 karyawan tetap. Pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan Mintarso Fiberglas ini memasok ke berbagai daerah seperti Jakarta, Solo, Bantul, Semarang, Semarang, Surabaya, bahkan mencapai luar negri yaitu Canada. Perusahaan yang berada di kota Yogyakarta tepatnya di jalan Rejowinangun Rt 20 Rw 06 KG. I No 353 Yogyakarta. Awal mulanya adalah usaha kecil yang didirikan pada tahun 1995 dengan modal awal yaitu 9 juta rupiah, ibu Nonik dan bapak Mintarso pemilik perusahaan berhasil mengembangkan perusahaannya menjadi besar hinggat saat ini. Pada tahun 1995 pak mintarso memiliki keinginan untuk mengembangkan hobbynya di bidang pembuatan patung berbahan fiberglas. Patung yang dibuat oleh bapak Mintarso dengan berbahan dasar fiberglas mendapat respon baik dari teman-temannya, sehingga terpikirkan oleh bapak mintarso untuk memproduksi patung yang berbahan dasar fiberglas dengan jumlah yang lebih banyak dan bervariasi. Pada saat itu patung yang dibuat adalah patung –patung gerejakristiani seperti patung Bunda Maria, patung Yesus Kristus, dan salib. Dengan berkembangnya permintaan pasar bentuk patung yang diproduksi hingga saat ini menjadi bervariasi seperti patung wisuda, souvenir, patung manequinperaga dll. Bahan baku yang digunakan oleh perusaahan Mintarso Fiberglas ini terdiri dari campuran adonan dari resin, talek, katalis, kobal dan juga bahan silicon karet mentah. Setelah dilakukan pencampuran tahap selanjutnya membentuk adonan dengan melakukan pencetakan kemudian dilanjutkan dengan proses finishing dan tahap paling akhir yaitu dilakukan proses pengecatan.

B. Poduksi

1. Proses Pembuatan dari Bahan Baku Menjadi Barang Siap yang dijual; a. Bagian Pengolahan Adonan Bagian ini terdiri dari 7 macam bahan yaitu resin bahan dasar, katalis pengeras, matt serat kaca, Talc agar campuran resin menjadi kental seperti plastik, silicon RVT Room Temperature Vulcanizing untuk cetakan duplikasi, carbon clothfiberglas cloth, mirror glaser agar resin tidak menempel atau vaselin noncosmetic. 7 macam bahan tersebut diberikan takaran sesuai dengan yang dibutuhkan untuk membuat produk. b. Bagian Pencetakan Setelah adonan disiapkan proses selanjutnya yaitu proses membuat cetakan. pada proses cetak patung fiber terdiri dari dua teknik, teknik yang pertama yaitu cetak penuh dan yang kedua cetak kopong. Yang dimaksud dengan cetak penuh yaitu rangkaian cetakan yang telah tersusun membentuk model tadi diisi penuh dengan cairan fiber melalui satu bagian yang dilubangi pada cetakan. Sedangkan yang dimaksud dengan teknik cetak kopong yaitu dalam pembentukan patungnya cetakan dilapisi fiber berlapis-lapis yang kemudian dirangkai dengan lapisan fiber pada cetakan yang lain. Kemungkinan patung bergeser dari cetakan lebih besar, tapi dengan teknik ini patung akan lebih kuat karena dapat kita lapisi dengan serat pada proses cetaknya, dan juga lebih hemat bahan. Perusahaan Mintarso Fiberglas menggunakan kedua teknik tersebut dengan menyesuaikan produk yang akan dihasilkan. c. Bagian Finishing Dalam bagian finishing ini dimulai dari pengambilan obyek produksi dari dalam cetakan. Hal yang paling penting dari bagian ini adalah bagaimana supaya tidak terjadi gelembung udara didalam cetakan maupun di permukaan obyek cetakan. Karena ketika permukaan obyek cetakan aus, maka hasil cetakan akan timbul benjolan-benjolan yang sangat menggangu. d. Bagian Pengecatan Pada bagian ini proses produksi yang sudah melalui tahap finishing kemudian dilakukan proses pengecatan pada obyek produksi.