Sejarah Perusahaan Mintarso fiberglas

41

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian di UD. Mintarso Fiberglas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah pengambilan keputusan dalam menerima atau menolak pesanan khusus sudah tepat. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penulis mengumpulkan informasi mengenai langkah-langkah pengambilan keputusan yang terjadi di dalam perusahaan seperti dibawah ini. Manajemen UD. Mintarso Fiberglas secara terus menerus menghadapi masalah dalam pengambilan keputusan, salah satunya mengenai keputusan menerima atau menolak pesanan khusus. 1. Kapasitas Mengaggur Pada bulan Juni 2011 perusahaan Mintarso Fiberglas mendapatkan tawaran pesanan khusus sebuah toko. Perusahaan mendapatkan 200 pesanan khusus berupa patung Yesus, seperti tabel 5.1 dibawah ini. Tabel 5.1 Pesanan Khusus Pada bulan Juni 2011 Bulan Jumlah Pesanan Harga Juni 200 Rp 50.000 Sumber: UD. Mintarso Fiberglas Pertama-tama perusahaan tidak langsung menerima pesanan khusus tersebut, perusahaan tidak langsung menerima kedua tawaran pesanan khusus tersebut dikarenakan harga yang diminta berada dibawah harga pesanan reguler. Perusahaan melihat data-data volume produksi yang terjadi diperusahaan seperti tabel dibawah ini; Tabel 5.2 Volume Produksi Normal dan Produksi Sesungguhnya Pada Bulan Juni 2011 Bulan Vol Prod Normal Unit Vol Prod Sesungguhnya Unit Kapasitas Menganggur Unit Juni 2000 1776 224 Sumber: UD. Mintarso Fiberglas Jika perusahaan memiliki kapasitas menganggur dalam bulan Juni 2011, maka perusahaan mempertimbangkan pesanan khusus tersebut untuk diterima. 2. Biaya-biaya yang Digunakan oleh Perusahaan Setelah melihat kapasitas menganggur yang terjadi diperusahaan, manajer perusahaan melihat biaya yang terjadi diperusahaan selama sebulan, karena harga yang diminta oleh toko tersebut berada dibawah harga pasar atau pesanan reguler. Jadi manajer melihat data biaya produksi dan non produksi sebagai bahan pertimbangan kedua bagi manajer perusahaan. Seperti didalam tabel dibawah ini; a. Biaya Bahan Baku Biaya bahan baku diartikan oleh perusahaan sebagai biaya variabel. Semakin banyak produk yang dihasilkan maka semakin banyak biaya bahan baku yang dikeluarkan. Adapun biaya bahan baku yang dikeluarkan oleh perusahaan pada bulan Juni 2011 adalah sebesar Rp 33.000.000.