Tabel Perhitungan Biaya Per Unit Selama Bulan Juni 2011 Lanjutan 1. Biaya Promosi
Rp 405.400 Rp 228,27
2. Biaya Pameran Rp 324.000
Rp 182,43
TOTAL Rp 55.077.514
Rp 31.282,09
Sumber: UD. Mintarso Fiberglas Harga pesanan khusus yang ditawarkan oleh toko tersebut pada bulan
Juni 2011 masih berada di atas biaya per unit yang telah dihitung oleh perusahaan. ini yang dijadikan pertimbangan terakhir oleh perusahaan untuk
menerima atau menolak pesanan khusus. Setelah melihat dari ketiga pertimbangan diatas, perusahaan akhirnya
menerima pesanan khusus tersebut karena harga per unit patung yang diminta masih dibawah harga pesanan khusus.
B. Analisis Data
Dengan menggunakan teknik komparasi, maka peneliti menilai pengambilan keputusan dalam menerima atau menolak pesanan khusus yang
terjadi di perusahaan dengan teori Hansen dan Mowen 2005: 282-283 dengan cara membandingkan langkah-langkah pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh perusahaan dengan yang ada di teori sebagai berikut: 1. Penentuan Total Kapasitas Menganggur
a. Berdasarkan teori Langkah awal dalam menerima atau menolak pesanan khusus yaitu
dengan menggunakan kapasitas menganggur yang terjadi dalam periode tertentu dan cara untuk menentukan total kapasitas menganggur yaitu
volume produksi normal selama satu bulan dikurangi volume produksi yang sesungguhnya.
b. Berdasarkan yang Terjadi di Perusahaan Setiap bulannya perekembangan volume penjualan selalu berubah,
hanya saja jumlah tersebut masih dibawah jumlah kapasitas penuh yang dimiliki oleh perusahaan. Terlihat dalam tabel 5.6 dibawah ini:
Tabel 5.7 Volume Produksi Normal dan Produksi Sesungguhnya pada Bulan Juni 2011
Bulan Vol Prod Normal Unit Vol Prod Sesungguhnya Unit
Juni 2000
1776 Sumber: Data UD. Mintarso Fiberglas
Dalam menerima atau menolak pesanan khusus perusahaan haruslah melihat kapasitas menganggur yang terjadi. Karena jika tidak melihat
total kapasitas menganggur didalam perusahaan dapat mengganggu proses produksi pesanan reguler.
Kapasitas menganggur dijadikan sebagai pertimbangan dalam menerima atau menolak pesanan khusus pada bulan Juni 2011.
Perusahaan menghitung kapasitas menganggur dengan cara produksi normal dalam satu bulan dikurangi produksi sesungguhnya yang terjadi
diperusahaan, pada bulan Juni perusahaan memiliki kapasitas mengangur sebesar 224 unit. Total kapasitas menganggur pada bulan Juni 2011 =
2000 unit – 1776 unit maka menghasilkan 224 unit kapasitas menganggur.
Seperti dalam tabel 5.7 dibawah ini:
Tabel 5.8 Perhitungan Total Kapasitas Menganggur Pada Bulan Juni 2011
Bulan Vol Prod Normal
Unit Vol Prod
Sesungguhnya Unit
Kapasitas Menganggur
Unit Juni
2000 1776
224 Sumber: UD. Mintarso Fiberglas
Perusahaan masih memiliki kapasitas menganggur yang melebihi pesanan khusus, maka langkah awal untuk menerima pesanan khusus
yang dilakukan oleh perusahaan yaitu melihat kapasitas menganggur. Perusahaan dalam langkah penentuan total kapasitas menganggur
sama seperti di dalam teori yaitu volume produksi normal selama satu bulan dikurangi volume produksi sesungguhnya yang terjadi
diperusahaan selama satu bulan. Jadi langkah pertama yang diambil oleh perusahaan dengan menghitung total kapasitas menganggur yaitu sama
dengan teori.
2. Penentuan Biaya Relevan dan Tidak Relevan a. Berdasarkan Teori
Cara mengidentifikasi dan menentukan biaya relevan itu sendiri yaitu suatu biaya masa depan yang berbeda pada masing-masing alternatif.
Semua keputusan berhubungan dengan masa depan, karena itu hanya biaya masa depan yang dapat menjadi relevan dengan keputusan. Namun,
untuk menjadi relevan, suatu biaya tidak harus merupakan biaya masa depan, tetapi juga harus berbeda dari satu alternatif dengan alternatif
lainnya. Apabila biaya masa depan terdapat pada lebih dari satu alternatif, maka biaya tersebut tidak memiliki pengaruh terhadap
keputusan. Biaya demikian disebut biaya tidak relevan. Biaya dipisahkan ke dalam biaya relevan dan tidak relevan, karena ini
ini akan memudahkan dalam melakukan analisa. Biaya relevan inilah yang akan berbeda apabila ada pesanan khusus didalam perusahaan.
Biaya relevan adalah biaya yang akan berubah pada alternatif keputusan yang berbeda.
Terdapat dua kriteria penting agar suatu jenis biaya dapat dikelompokan sebagai biaya relevan Rudiyanto, 2006: 65 yaitu:
1 Biaya tersebut merupakan biaya yang akan datang yang diharapkan 2 Biaya tersebut berbeda diantara sejumlah alternatif
Biaya yang terjadi pada UD. Mintarso Fiberglas tahun 2011 dapat digolongkan berdasarkan perilakunya menjadi biaya tetap dan biaya
variabel:
1 Biaya Bahan Baku Biaya bahan baku merupakan biaya relevan karena biaya tersebut
merupakan biaya yang akan datang yang diharapkan. 2 Biaya Tenaga Kerja Langsung Gaji dan Upah Karyawan Produksi
Biaya tenaga kerja langsung juga merupakan biaya relevan karena biaya tersebut merupakan biaya yang akan datang yang diharapkan.
3 Biaya Bahan Pembantu Biaya bahan pembantu merupakan biaya relevan karena biaya
tersebut merupakan biaya yang akan datang yang diharapkan. 4 Biaya Penyusutan
Biaya penyusutan termasuk biaya tidak relevan, karena total biaya relatif tetap sampai dengan tingkat output tertentu atau tidak
dipengaruhi dengan adanya perubahan volume kegiatan. Dan juga biaya tersebut bukan merupakan biaya yang akan datang yang
digunakan dalam proses pesanan khusus. 5 Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan Gedung
Biaya ini merupakan biaya tidak relevan karena tidak dipengaruhi dengan adanya perubahan volume kegiatan.
6 Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin Biaya ini merupakan biaya relevan karena biaya tersebut
merupakan biaya yang akan datang yang diharapkan.
7 Biaya Listrik Biaya Listrik merupakan biaya relevan karena Biaya tersebut
merupakan biaya yang akan datang yang diharapkan. g Biaya Telepon
Biaya telepon merupakan biaya tidak relevan karena dimana total biaya relatif tetap sampai dengan tingkat output tertentu atau tidak
dipengaruhi dengan adanya perubahan volume kegiatan. Dan juga biaya telepon bukan merupakan biaya yang akan datang.
h Biaya Pameran Biaya Pameran merupakan biaya tidak relevan karena bukan
merupakan biaya yang akan datang yang digunakan. i Biaya Promosi
Biaya promosi merupakan biaya tidak relevan karena bukan Biaya tersebut merupakan biaya yang akan datang yang diharapkan.
j Biaya Kesejahteraan Karyawan Biaya kesejahteraan karyawan termasuk biaya tidak relevan,
dimana total biaya relatif tetap sampai dengan tingkat output tertentu atau tidak dipengaruhi dengan adanya perubahan volume kegiatan.
Dan juga bukan Biaya tersebut merupakan biaya yang akan datang yang diharapkan.
k Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Biaya tenaga kerja tidak langsung termasuk biaya tidak relevan,
dimana total biaya relatif tetap sampai dengan tingkat output tertentu atau tidak dipengaruhi dengan adanya perubahan volume kegiatan.
Biaya-biaya tersebut digolongkan seperti dilihat dalam tabel 5.8 dibawah ini:
Tabel 5.9 Pemisahan Biaya Relevan dan Tidak Relevan Biaya Produksi
Relevan Tidak Relevan
Biaya Bahan Baku Relevan
Biaya Tenaga Kerja Langsung Relevan
Biaya Listrik Variabel Relevan
Biaya Kesejahteraan Karyawan Tidak Relevan
Biaya Penyusutan Mesin Tidak Relevan
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung Tidak Relevan
Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan Gedung Tidak Relevan
Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin Relevan
Biaya Non Produksi
Biaya Telekomunikasi Tidak Relevan
Biaya Pemasaran: Biaya Pengiriman Barang
Tidak Relevan Biaya Promosi
Tidak Relevan Biaya Pameran
Tidak Relevan Sumber: UD. Mintarso Fiberglas yang sudah diolah
b. Berdasarkan yang Terjadi di dalam Perusahaan Dalam langkah penentuan biaya relevan dan tidak relevan,
perusahaan tidak melakukan penentuan biaya relevan dan tidak relevan. Setelah menghitung kapasitas menganggur, perusahaan langsung
menghitung biaya-biaya yaitu dengan menghitung biaya produksi dan biaya non produksi tanpa melakukan pemisahan biaya relevan dan tidak
relevan.